Pertanyaan:

taukah anda??
bahwa sebenarnya Yesus bukan Tuhan!
Beliau adalah Nabi sekaligus Rasul(Rasul adalah orang yang mendapat wahyu dari Allah untuk disampaikan kepada umat manusia) yang diturunkan oleh Allah SWT untuk membimbing bangsa Israel. Dalam Islam ia dipanggil Isa as atau Isa putra Maryam. Bukankah anda pernah membaca dalam Injil bahwa Yesus marah ketika ajarannya di sebarkan keluar Israel oleh pengikutnya?(Maaf, saya tidak tahu itu surat yang mana karena saya tidak pernah membaca Injil).
Jadi sesungguhnya yang merupakan TUHAN BUKANLAH YESUS MELAINKAN ALLAH SUBHANNAHU WA TA’ALA. Selain itu, pernahkah anda membaca bahwa Yesus berkata bahwa suatu hari nanti, akan datang seseorang yang menyebarkan semua kebenaran kepada umat manusia?? Ya, dialah Nabi Muhammad SWT. Dialah Nabi Muhammad yang mengajarkan kebenaran Islam. Islam yang merupakan agama terakhir, yang menyempurnakan agama-agama sebelumnya termasuk Kristen.
Selain itu, saya yakin pernyataannya bahwa ia adalah Tuhan adalah tidak benar sebab seperti yang telah diketahui selama ini, Injil banyak mengalami revisi atau perubahan yang sebagian besar adalah imajinasi penambahnya. Jadi Injil yang anda baca sekarang adalah tidak murni. Berbeda dengan Al-Qur’an yang selalu terjaga kesucian dan kemurniannya hingga akhir jaman.

Untuk itu, cobalah anda melihat sekali lagi tentang Islam yang selama ini sering dianggap hina dan terbelakang oleh umat Kristen. Setelah itu, saya yakin anda akan tahu segala kebenaran sejati di kehidupan dunia maupun akhirat. Terima kasih. – Nabila

Jawaban:

Salam damai Nabila,
Terima kasih telah mengunjungi situs ini dan terima kasih atas komentar dan pertanyaannya. Mari kita sama-sama berdialog dengan penuh hormat dan lemah lembut tanpa mengaburkan kebenaran. Kami dari Gereja Katolik tidak pernah menganggap bahwa Islam adalah hina, bahkan kami menghormati akan ketekunan umat Islam yang berdoa lima waktu, berpuasa, dan mengamalkan kebaikan. Bahkan kita mempunyai bapa yang sama, yaitu bapa Abraham. Tentu saja, karena iman kita berbeda, kita juga berbeda dalam menyikapi beberapa pertanyaan fundamental, seperti tentang keTuhanan Yesus Kristus. Namun melalui dialog ini, saya berharap minimal Nabila dapat melihat bahwa umat Kristen mempunyai alasan yang kuat bahwa Yesus adalah Tuhan. Berikut ini adalah tanggapan saya atas pertanyaan Nabila.

I. Yesus bukan Tuhan?

  1. Untuk membahas topik ini lebih lanjut, silakan untuk membaca beberapa artikel Kristologi yang membuktikan bahwa Yesus adalah Tuhan:
    Iman Katolik bersumber pada Allah Tritunggal dan berpusat pada Kristus, Allah yang menjelma menjadi manusia untuk menyelamatkan kita. Inkarnasi, Allah menjadi manusia, adalah perbuatan Tuhan yang terbesar, yang menunjukkan segala kesempurnaanNya: KebesaranNya, namun juga KasihNya yang menyertai kita. Penjelmaan Allah ini telah dinubuatkan oleh para nabi. Yesus Kristus yang kita imani sekarang adalah sungguh Yesus Tuhan yang ber-inkarnasi dan masuk ke dalam sejarah manusia.
  2. Jadi secara prinsip, mengapa orang Kristen percaya bahwa Yesus Tuhan adalah melalui “motive of credibility“:
    1. Kedatangan Yesus telah dinubuatkan oleh para nabi. Bukan hanya sekali, namun berkali-kali dalam kurun waktu 20 generasi. Hal ini membuktikan bahwa Allah mempersiapkan kedatangan-Nya sehingga kalau Dia datang, maka manusia akan mengenalinya. Untuk lengkapnya, silakan membaca artikel: Mengapa orang Kristen percaya bahwa Yesus Tuhan, dan juga  Yesus yang dinubuatkan oleh para nabi.
    2. Yesus melakukan banyak sekali Mukjijat, yang hanya Tuhan sendiri yang mampu melakukannya.
      Semasa hidup Kristus di dunia, kuasa Allah ditunjukkan di dalamNya dengan Ia melakukan banyak mukjizat-mukjizat, dari meredakan angin ribut, mengusir roh jahat, menyembuhkan orang sakit, sampai membangkitkan orang mati, termasuk juga kebangkitanNya sendiri dari kematian-Nya (Silakan membaca: Kristus yang kita imani= Yesus yang menurut sejarah).
    3. Yesus mempercayakan umat-Nya kepada Gereja-Nya, yaitu Gereja Katolik.
      Selanjutnya, kami meyakini bahwa Kristus datang untuk mendirikan Gereja yang dibentukNya sendiri untuk terus bertahan sampai akhir jaman, dan itu berada di dalam Gereja Katolik. Paus pemimpin Gereja ini dapat ditelusuri asalnya sampai kepada Petrus, Rasul Yesus Kristus. Hal ini juga merupakan sesuatu mukjizat tersendiri, sebab jika Gereja hanya ‘organisasi’ manusia, maka sudah sejak lama ia bubar/ tak bertahan. Untuk lengkapnya, silakan membaca: mengapa kita memilih Gereja Katolik.

II. Yesus sebenarnya hanya diutus untuk bangsa Israel?

Nabila mengatakan bahwa Yesus melarang para murid untuk pergi mewartakan Injil di luar bangsa Israel, yang dapat dilihat dari bukti-bukti berikut ini, dimana Yesus berkata:

  • Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria,melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.” (Mt 10:5-6).
  • Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.” (Mt 15:24).

Berikut ini adalah alasan-alasan yang membuktikan bahwa Yesus sebenarnya mengutus para murid untuk mewartakan ajaran-Nya ke seluruh bangsa:
St. Thomas Aquinas dalam bukunya Summa Theology, III, q.42, a.1, mengatakan bahwa sudah selayaknya bahwa Yesus pada awalnya melakukan karya publik-Nya (public ministry) kepada orang Yahudi, dengan alasan keadilan (justice) dan perantara (mediation).

  1. Konsep keadilan: Adalah adil, kalau Yesus mewartakan kepada orang Yahudi, karena Tuhan sendiri telah menjanjikan kepada orang Yahudi seorang Mesias yang akan menjadi Raja bagi seluruh bangsa dan kerajaan-Nya tidak akan berakhir. Dengan cara ini, sebetulnya tidak ada alasan bagi bangsa Yahudi untuk memprotes Tuhan, karena Tuhan sendiri telah memenuhi janji-Nya kepada bangsa Yahudi, yang terpenuhi dalam diri Yesus Kristus.
    Untuk itu, silakan melihat artikel ini (silakan klik).
  2. Konsep Mediation: Menjadi layak bahwa Yesus datang terlebih dahulu untuk bangsa yang telah dipersiapkan 2000 tahun sebelumnya, dan kemudian kepada orang-orang di luar bangsa Yahudi. Dan hal ini menjadi benar, karena keselamatan dari seluruh bangsa disebabkan oleh penderitaan, kematian, dan kebangkitan Kristus. Oleh karena itu, setelah Yesus bangkit, Dia mengutus para rasul dan murid untuk mewartakan Kristus ke seluruh dunia, dimana Yesus berkata:
    Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Mt 28:18-20).  Lihat juga Mk 16:15-18).

III. Yesus akan mengutus seorang nabi?

Nabila mengatakan bahwa di dalam Alkitab dikatakan bahwa akan ada seseorang yang menyebarkan semua kebenaran kepada umat manusia, yang diartikan sebagai Nabi Muhammad SWT.

Sebenarnya tidak ada di dalam Perjanjian Baru yang mengatakan bahwa Yesus akan mengutus nabi. Yang ada adalah Yesus akan mengutus Roh Kebenaran, Roh Penghibur, Roh Kudus seperti yang tertulis berikut ini:

  1. Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.”(Yoh 14:16-17).
  2. Tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.” (Yoh 14:26).

Jadi, saya tidak tahu dasar apa yang dipakai mengapa Roh Kebenaran, Penghibur, dan Roh Kudus, dapat diartikan sebagai Nabi Muhammad SWT. Pemenuhan janji Kristus telah terjadi pada hari Pentekosta, dimana Roh Kudus turun atas para Rasul, sehingga mereka dapat menjadi saksi Kristus yang hidup, dan mereka dapat membaptis banyak orang sebagai pemenuhan akan perintah Kristus (Lih. Kis 2:1-40). Dan Roh Kudus ini terus berkarya di dalam diri setiap umat Kristen, karena melalui Sakramen Baptis, maka seseorang dikaruniai Roh Kudus. Dan dengan terpenuhinya Alkitab, maka wahyu Tuhanpun telah terpenuhi dan tidak dapat ditambahkan lagi. Oleh karena itu, saya tidak dapat menerima bahwa agama Islam adalah penyempurnaan dari agama-agama lain, termasuk Kristen.

IV. Alkitab banyak mengalami perubahan dan Al-Qur’an adalah terjaga kesuciannya:

Saya pernah menjawab pertanyaan ini disini di point-III (silakan klik), dimana saya mengatakan:

  1. Saya minta maaf terlebih dahulu bahwa, karena saya beragama Katolik, tentu saja kepercayaan saya berdasarkan Kristus, seperti yang diajarkan oleh Alkitab, Tradisi Suci, dan Kewenangan mengajar dari Gereja. Oleh karena hal ini, tentu saja pemahaman saya tentang Al Qur’an berbeda dengan pemahaman kaum Muslim pada umumnya.
  2. Saya terus terang tidak ahli dalam Agama Islam. Namun dari sumber di wikipedia (klik disinicatatan: saya tidak tahu sampai berapa persen artikel tentang topik ini dapat dipercaya), maka kita melihat ada suatu proses untuk menyeragamkan tulisan-tulisan Nabi Muhammad dari beberapa sumber, sehingga pada jaman Utsman Bin Affan terjadi keseragaman Al Qur’an seperti yang kita kenal saat ini. Hal ini memungkinkan, karena pengumpulan naskah secara relatif terjadi pada masa yang hampir sama. Bayangkan kalau pengumpulan naskah terjadi dalam kurun waktu 2,000 tahun. Mungkin yang terjadi akan sama, karena kemungkinan terjadinya variasi teks.
  3. Kalau dikatakan bahwa Allah pernah berfirman bahwa Allah sendiri yang akan menjaga kesucian Al Quran, yang menjadi masalah adalah bukti tentang keabsahan Al Qur’an adalah Al Qur’an sendiri yang ditulis pada generasi yang hampir sama. Inilah perbedaannya dengan Alkitab. Pada saat umat Kristen berkata bahwa Alkitab adalah benar, ini dapat ditelusuri dari beberapa buku di dalam Alkitab yang ditulis pada jaman yang berbeda-beda (lebih dari 20 generasi). Dan keterangan yang saling mendukung walaupun terpisah ratusan tahun membuat Alkitab menjadi sumber kebenaran, seperti nubuat tentang kedatangan Sang Penebus, yang terpenuhi dalam diri Yesus, baik kelahiran-Nya, karya publik-Nya, penderitaan-Nya, kematian-Nya.
  4. Dalam pembahasan point-point ini, saya tidak mempunyai tujuan untuk mengkritisi Al Qur’an karena memang jawaban ini bukanlah untuk menjawab atau mengkritik Kitab Suci agama lain. Namun ada beberapa hal yang menjadi tugas bagi seluruh umat beriman untuk senantiasa belajar lebih dalam lagi terhadap agamanya masing-masing. Jadi mungkin perlu dipelajari lagi apa yang diajarkan oleh Al Qur’an terhadap topik-topik seperti: keselamatan (baik untuk umat Muslim, Kristiani, dan agama lain), ajaran moral, hubungan antara iman dan akal budi, pengadilan terakhir, dll. Hal ini juga berlaku untuk saya sendiri, dimana saya berterima kasih terhadap pertanyaan-pertanyaan yang masuk ke website ini, yang memungkinkan saya untuk semakin mendalami iman Kekatolikan saya.

Demikianlah jawaban yang dapat saya sampaikan. Saya hanya berharap bahwa Nabila dapat melihat bahwa ada alasan yang kuat mengapa agama Katolik dan Kristen pada umumnya percaya bahwa Yesus adalah Tuhan dan juga percaya akan Alkitab sebagai wahyu Tuhan yang dapat dipercaya. Dan sekali lagi, saya ingin mempertegas, bahwa kami dari umat Katolik tidak menganggap umat Islam adalah hina, bahkan kami menghormati kaum Muslim. Namun kita harus menerima bahwa kita mempunyai perbedaan iman. Mari kita bersama-sama mencari kebenaran dengan segala pikiran, hati, dan kekuatan kita, sehingga kita dapat sampai kepada Kebenaran itu sendiri. Dan kami umat Katolik percaya bahwa kebenaran ini adalah Yesus Kristus, dimana Yesus inilah yang akan mengadili seluruh umat manusia.

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – https://katolisitas.org

27 COMMENTS

  1. tuhan adalah mahasuci dan maha kuasa,jadi Dia tidak perlu ber-inkarnasi menjadi manusia utk disalib menebus dosa makhluk ciptaannnya sendiri.jadi, kalian orang kristen beragama berdasarkan dogma ciptaan PAULUS sipenipu yg kalian agung2kan yg mengubah ajaran yesus(nabi Isa)yg menyatakan tuhannya adalah Allah yang ESA menjadi tuhan TRITUNGGAL alias MUSYRIK atau KAFIR. tidak ada dalam Bible dikatakan:AKU YESUS ADALAH TUHAN<MAKA SEMBAHLAH AKU .segala macam mukjizat yesus itu terjadi karena izin Allah,sebagaimana mukjizat nabi Musa yg tongkatnya bisa menjadi ular dan membelah laut,dll .kalian ngapain digereja saban minggu,siapa tuhan yg kalian sembah? apa cuma bernyanyi/KOOR sambil berhaleluya di-iming2i masuk sorga oleh pastur atau pendeta? MIMPI KALI YEEE! sadarlah atas kekeliruan/kebodohan kalian.

    [dari katolisitas: Menurut saya, komentar seperti ini akan memperlemah anda, karena tidak disampaikan dengan baik dan dari awal terkesan tidak ingin mengerti apa yang sesungguhnya diimani oleh agama lain. Kalau anda ingin serius berdiskusi tentang ke-Allahan Kristus, silakan membaca terlebih dahulu dari artikel ini – silakan klik. Setelah anda membacanya, silakan memberikan argumentasi yang baik dan terstruktur, sehingga kita dapat berdialog dengan baik, sebagaimana layaknya umat beriman berdialog. Semoga dapat diterima.]

  2. Matius juga mengatakan ” Aku ( Yesus ) hanya diutus kepada domba domba yg hilang dari umat Israel……..di sini juga sudah jelas bahwa Yesus itu utusan alias nabi…bukan Tuhan………Yesus diutus hanya kpd umat Israel pd masa itu………Allah telah menggenapi perjanjiannya dengan turunnya Al Quran…..rahmat bagi seluruh alam….bukan hanya utk orang Israel saja………..

    [dari Katolisitas: Silakan membaca penjelasan yang sudah pernah kami uraikan di artikel di atas  “Yesus bukan Tuhan dan Yesus hanya diutus ke Israel?”, silakan klik]

  3. Syalom Katolisitas dan saudaraku seiman,
    Yang ingin saya tanyakan adalah apakah sampai saat ini Tuhan masih tetap menyertai dan mengasihi bangsa pilihannya (Israel),sedangkan seperti yang sering kita dengar melalui media selama ini tentang negara Yahudi itu yang terus menerus melakukan penindasan kepada negara yang di anggap sebagai musuhnya.Seperti yang kita semua ketahui bahwa Tuhan pasti tidak menginginkan segala bentuk kejahatan yang di lakukan oleh manusia.Dan bagaimana ini menurut pandangan kita sebagai umat Katholik.
    Demikian yang ingin saya tanyakan,atas segala bentuk perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
    Salam kasih dalam Kristus Tuhan

    • Shalom Ryan,

      Terima kasih atas pertanyaannya tentang bangsa Israel. Memang keselamatan datang dari bangsa Israel, karena Tuhan telah mempersiapkan bangsa Israel sebagai bangsa pilihan, yang akhirnya puncak dari rencana keselamatan Allah terpenuhi dalam diri Kristus. Dan melalui Kristus inilah, maka keselamatan menjangkau seluruh bangsa, baik Yahudi maupun non-Yahudi. Katekismus Gereja Katolik (KGK, 839) menyatakan sebagai berikut:

      KGK, 839 “Akhirnya mereka yang belum menerima Injil dengan berbagai alasan diarahkan kepada Umat Allah” (LG 16):Hubungan Gereja dengan bangsa Yahudi. Bila Gereja, Umat Allah dalam Perjanjian Baru, menyelami misterinya sendiri, ia menemukan hubungannya dengan bangsa Yahudi (Bdk. Na 4.), “yang menerima Sabda Allah sebelum kita” (MR, Jumat Agung 13: Doa umat meriah 6). Dalam perbedaan dengan agama-agama bukan Kristen yang lain, iman Yahudi sudah merupakan jawaban atas wahyu Allah dalam Perjanjian Lama. Bangsa Yahudi “telah diangkat menjadi anak, mereka telah menerima kemuliaan, dan perjanjian-perjanjian dan hukum Taurat, dan ibadah dan janji-janji. Mereka adalah keturunan bapa-bapa leluhur yang menurunkan Mesias dalam keadaan-Nya sebagai manusia” (Rm 9:4-5), sebab “Allah tidak menyesali kasih karunia dan panggilan-Nya” (Rm 11:29).

      Dari pernyataan di atas, kita tahu bahwa bangsa Yahudi adalah bangsa pilihan Allah, karena memang mereka telah menjadi umat Allah sejak lama dan kepenuhan rencana keselamatan datang melalui bangsa Yahudi. Namun, tidak berarti bahwa apa yang dilakukan oleh bangsa pilihan adalah tidak mungkin salah. Ini terbukti bahwa Tuhan telah menegur bahkan menghukum bangsa Yahudi karena mereka tidak menjalankan apa yang diperintahkan oleh Tuhan, seperti yang telah diceritakan di dalam Perjanjian Lama. Namun, yang jelas memang Tuhan tidak menginginkan penyelesaian masalah dengan kekerasan, kecuali memang jika dampak yang ditimbulkan dari bentuk penindasan adalah sangat berat dibandingkan dengan akibat penyelesaian masalah dengan perang. Dan ini menjadi satu diskusi tersendiri tentang perang yang adil (just war). Silakan melihat artikel tentang artikel tentang double effectsilakan klik. Gereja Katolik senantiasa menghimbau bahwa perbedaan yang terjadi di tanah Suci harus diselesaikan dengan cara damai.

      Di sisi yang lain, kita dapat membandingkannya dengan kita semua – yang telah menerima baptisan – yang berarti telah menjadi anak-anak Allah. Bahkan Gereja disebut sebagai Israel yang baru. Walaupun kita telah menjadi anak-anak Allah, bukan berarti Tuhan berkenan dengan semua yang kita lakukan. Tuhan berkenan dengan perbuatan kita yang sesuai dengan perintah Allah. Oleh karena itu, mari kita berdoa bagi perdamaian di tanah suci.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      stef – katolisitas.org

  4. Shalom,

    “Yesus adalah Tuhan”
    mungkin kalimat ini banyak menimbulkan polemik ,bukan saja bagi umat kristiani tetapi juga diluar itu(islam,dll).
    Banyak yang mengira jikalau Yesus itu Tuhan ,berarti Tuhan itu Dua.Padahal Yesus sendiri mengatakan ” Bukan setiap orang yang berseru kepada-ku: “Tuhan,Tuhan, akan masuk kedalam kerajhaan sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-ku(Allah) yang disorga.” -(Mat 7:21)-.
    “Tuhan”kata ini sumber polemik itu.
    “Tuhan” yang dalam pengatrian dalam bahasa indonesia sama dengan :

    “Tuhan n 1 sesuatu yg diyakini, dipuja, dan disembah oleh manusia sbg yg Mahakuasa, Mahaperkasa, dsb: — Yang Maha Esa; 2 sesuatu yg dianggap sbg Tuhan: pd orang-orang tertentu uanglah sbg — nya;
    ber·tu·han v 1 percaya dan berbakti kpd Tuhan; beribadah: orang yg tidak ~ , orang yg tidak percaya akan adanya Tuhan; 2 memuja sesuatu sbg Tuhan: janganlah kita ~ kpd berhala;
    ber·tu·han·kan v bertuhan kpd: ia ~ harta benda saja;
    me·nu·han·kan v menjadikan sesuatu sbg Tuhan; mempertuhan;
    mem·per·tu·han v menganggap (memuja dsb) sesuatu sbg Tuhan; memperdewakan; menuhankan;
    mem·per·tu·han·kan v mempertuhan;
    ke·tu·han·an n 1 sifat keadaan Tuhan; 2 segala sesuatu yg berhubungan dng Tuhan: hal-hal ~ , yg berhubungan dng Tuhan; ilmu ~ , ilmu mengenai keadaan Tuhan dan agama; dasar ~ , kepercayaan kpd Tuhan Yang Maha Esa .”

    Tuhan = yang maha Esa = Allah
    Tapi menurut saya Allah adalah Allah,tidak ada suatu kata,nama atau kalimat yang dapat menggantikan kata “Allah”yang maha tinggi ,yang maha Esa adalah Allah bukan “Tuhan”.
    Manakah yang lebih baik menyebut Allah itu “Allah”, atau Allah itu “Tuhan”?.
    Manakah yang lebih benar menyebut “Tuhan Yesus” ,atau “Allah Yesus”?.
    Menyebut “Yesus” dengan sebutan “Tuhan Yesus” adalah perwujudan dari penghormatan,gelar yang pantas diberikan kepada Dia ,karena sesungguhnya Yesus adalah Mesias,Anak Allah yang hidup!(Mat16:15-17),Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku”(Mat10:40)janganlah kamu menyebut….(Mat23:9-10),
    Tetapi Yesus berkata kepadanya :”ada tertulis:Engkau harus menyembah Tuhan Allahmu,dan kepada Dia sajalah engkau berbakti(Luk4:8).
    Dibeberapa suku bangsa Yesus tidak disebut/dipanggil “Tuhan Yesus”. “Lord of Jesus”(inggris,Amerika) dll.hanya di indonesia saja Yesus disebut, dipanggil “Tuhan Yesus”.
    Dlam hal ini perlu saya tekankan lagi bahwa panggilan atau sebutan “Tuhan Yesus” dalam iman kristiani saya adalah bentuk Penghormatan saya terhadap Dia(Yesus) sebagai juru selamat saya dan anda semua yang percaya ,yang baik maupun yang jahat , yang berdosa.dan didalam Dia(Yesus) kita beroleh keselamatan.
    karena sungguh Dia adalah “Tuhan” ,Raja dari segala raja “,Anak Allah “yang hidup.
    Saya mengimani ke ESAan Allah dan itu juga yang di ajarkan Yesus dalam injil dan mengenai Tritunggal adalah Yesus kristus karena dalam Dia ,Allah berkenan .Dalam dia kemuliaan Allah hidup dan dalam Dia ,Roh kudus berkenandan oleh Kristus kasih Allah dimuliakan sekarang dan untuk selamanya.Amin

  5. “Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.”(Yoh 14:16-17).
    “Tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.” (Yoh 14:26).

    sebelumnya saya minta maaf kalau ada ucapan saya yang salah.

    seperti yang tertulis diatas “aku akan meminta kepada bapa” sebenarnya yang saya pertanyakan kalau memang “yesus kristus” adalah tuhan lalu siapa yang ia panggil “bapa” apakah ada tuhan lain selain dia, berarti tuhan ada banyak dan tidak satu,dan menurut pemahaman agama saya Islam.bahwa tuhan itu satu dia yang menciptakan bumi dan segala isinya.dan dia tidak beranak-pinak,tidak dapat mati,tidak makan dan tidur dan segala sesuatunya tentang kehidupan alam semesta diatur olehnya dan para malaikatnya lalu dimana kebenaranya kalau “yesus kristus” adalah tuhan….????

    • Shalom Badranaya,

      Terima kasih atas pertanyaannya tentang Trinitas dan ke-Allahan Yesus Kristus. Mari kita melihat ayat Yoh 14:16-17

      16. Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,
      17 yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.

      1) Dari ayat di atas, maka pertanyaannya adalah kalau Yesus Tuhan, mengapa Dia minta kepada Bapa, sehingga seolah-olah Tuhan lebih dari satu. Bahkan kalau kita amati dari ayat tersebut, ada tiga Pribadi, yaitu: Yesus Kristus, Bapa, dan Roh Kebenaran (Roh Kudus). Agama Katolik tidak mengatakan bahwa Tuhan lebih dari satu, namun Tuhan adalah satu (yang dapat dibuktikan di sini – silakan klik), namun terdiri dari tiga Pribadi (yang ditulis di sini – silakan klik). Untuk dapat mengerti konsep ini, maka kita harus dapat membedakan antara pribadi (person) dan hakekat (substance):

      a) Mari kita lihat pada diri kita sendiri. ‘Substansi’ (kadang diterjemahkan sebagai hakekat/ kodrat) dari diri kita adalah ‘manusia’. Kodrat sebagai manusia ini adalah sama untuk semua orang. Tetapi jika kita menyebut ‘pribadi’ maka kita tidak dapat menyamakan orang yang satu dengan yang lain, karena setiap pribadi itu adalah unik. Dalam bahasa sehari-hari, pribadi kita masing-masing diwakili oleh kata ‘aku’ (atau ‘I’ dalam bahasa Inggris), di mana ‘aku’ yang satu berbeda dengan ‘aku’ yang lain. Sedangkan, substansi/ hakekat kita diwakili dengan kata ‘manusia’ (atau ‘human’). Analogi yang paling mirip (walaupun tentu tak sepenuhnya menjelaskan misteri Allah ini) adalah kesatuan antara jiwa dan tubuh dalam diri kita. Tanpa jiwa, kita bukan manusia, tanpa tubuh, kita juga bukan manusia. Kesatuan antara jiwa dan tubuh kita membentuk hakekat kita sebagai manusia, dan dengan sifat-sifat tertentu membentuk kita sebagai pribadi.

      b) Dengan prinsip yang sama, maka di dalam Trinitas, substansi/hakekat yang ada adalah satu, yaitu Tuhan, sedangkan di dalam kesatuan tersebut terdapat tiga Pribadi: ada tiga ‘Aku’, yaitu Bapa. Putera dan Roh Kudus. Tiga pribadi manusia tidak dapat menyamai makna Trinitas, karena di dalam tiga orang manusia, terdapat tiga “kejadian”/ ‘instances‘ kodrat manusia; sedangkan di dalam tiga Pribadi ilahi, terdapat hanya satu kodrat Allah, yang identik dengan ketiga Pribadi tersebut. Dengan demikian, ketiga Pribadi Allah mempunyai kesamaan hakekat Allah yang sempurna, sehingga ketiganya membentuk kesatuan yang sempurna. Yang membedakan Pribadi yang satu dengan yang lainnya hanyalah terletak dalam hal hubungan timbal balik antara ketiganya.

      2) Di dalam ayat tersebut (ay.16) dikatakan bahwa Yesus meminta kepada Bapa. Hal ini untuk menunjukkan bahwa Yesus dan Bapa tidaklah terpisahkan, bahwa apa yang dikerjakan oleh Yesus tidaklah terpisah dengan Allah Bapa. Dan ini juga dipercayai oleh Gereja Katolik, bahwa ada aktifitas (immanent activity) timbal balik antara Allah Putera (Yesus) dan Allah Bapa, yaitu aktifitas saling memberi dan saling menerima yang begitu sempurna dan kekal. Pertukaran aktifitas saling memberi dan menerima kasih inilah, yang menghasilkan Roh Kudus, yaitu Roh Penolong, Roh Kebenaran, yang juga dijelaskan di ayat 16-17. Kalau anda membaca artikel tentang Trinitas, mungkin akan menjadi lebih jelas.

      3) Kemudian, untuk menjawab pertanyaan anda tentang pembuktian ke-Allahan Yesus, silakan membaca beberapa artikel Kristologi di bawah ini:

      Iman Katolik bersumber pada Allah Tritunggal dan berpusat pada Kristus, Allah yang menjelma menjadi manusia untuk menyelamatkan kita. Inkarnasi, Allah menjadi manusia, adalah perbuatan Tuhan yang terbesar, yang menunjukkan segala kesempurnaanNya: KebesaranNya, namun juga KasihNya yang menyertai kita. Penjelmaan Allah ini telah dinubuatkan oleh para nabi. Yesus Kristus yang kita imani sekarang adalah sungguh Yesus Tuhan yang ber-inkarnasi dan masuk ke dalam sejarah manusia, karena Yesus sungguh Allah dan sungguh manusia.

      Kalau setelah membaca beberapa artikel tersebut anda masih mempunyai pertanyaan atau sanggahan, silakan menyampaikannya kepada kami. Anda juga tidak perlu untuk meminta maaf, karena memang tidak ada yang salah dan memang kita mempunyai perbedaan iman. Perbedaan ini adalah hal yang wajar, selama kita dapat berdiskusi dengan hormat dan lemah lembut, sebagaimana layaknya umat beriman.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      stef – http://www.katolisitas.org

  6. Yth. Katolisitas…

    Aku penganut Katolik yang sedang mendapati pertanyaan dari seorang sahabat mengenai Matius 10:5-6. Sahabat ini penganut Katolik tetapi (tampaknya) jauh lebih kepada pemahaman Sola Scriputura…

    Ada harapan besar dariku sekiranya aku mendapatkan penjelasan yang mudah untuk dipahami, sehingga aku bisa menunjukkan kepada dia, “ini lho menurut KATOLIK, jawaban atas pertanyaan kamu…”
    Jika menurut kebijaksanaan situs ini, pertanyaan ini sudah pernah dibahas; tolong tuntunlah aku.
    Tetapi jika memang dirasa kurang baik untuk ditampilkan, mengingat ayat ini banyak dijadikan komoditi perdebatan, apakah boleh dikirim melalu PM..?

    Semoga saja situs ini dapat memberikan pencerahan kepada aku.

    Semoga Bunda Suci, Bunda Perawan, St. Maria…, menjaga situs ini dari pencemaran dan selalu membimbing kami ke dalam pertumbuhan iman Katolik yang lebih mantap.

    Sekian dan terima kasih.

    • Shalom Maximilian Reinhart,
      Terima kasih atas pertanyaannya tentang Mt 10:5-6, yang menekankan untuk menyebarkan kabar gembira kepada umat Israel. Secara prinsip, hal ini adalah sesuai dengan prinsip mediasi dan keadilan bahwa Injil harus diberitakan dahulu kepada umat Israel, baru kemudian diteruskan kepada seluruh bangsa. Silakan membaca keterangan lebih lanjut tentang hal ini di sini (silakan klik), di bagian II. Semoga dapat membantu.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      stef – http://www.katolisitas.org

  7. Yesus adalah Putera Bapa yang Bapa utus ke dunia untuk menjadi manusia. Sang Sabda yang telah menjelma menjadi manusia. Yesus datang ke dunia ini untuk menebus dosa manusia. Ia rela disalib.
    Ia selalu menolong anak-Nya yang jatuh dalam dosa. Bapa aku percaya pada-Mu hingga akhir hayatku. Engkau slalu setia menemani aku dan menunggui aku………… Amin

  8. Telah begitu banyak bukti bahwa Yesus bukan Tuhan Itu semua hanya dokma pare gereja jaman dulu( sesaksian Irene Handono bekas biarawati) Tuhan tidak dapat disamakan dengan manusia, Yesus hanya manusia punya darah dan daging, Yesus manusia pilihan Tuhan yang diutue pada kaumnya untuk memberikan ajaran yang lurus, setiap manusia mempunyai dosa yang akan dipertanggung jawabkan di Hari Akhir nanti, jika Yesus menebus/menanggung dosa manusia kita enak dong kita berbuat semau kita sudah tidak berdosa dong? kan udah ada yang nebus?

    • Shalom Jalan Kebenaran,

      Terima kasih atas komentarnya tentang ke-Allahan Yesus. Anda berusaha membuktikan bahwa Yesus bukan Tuhan dari: 1) ke-Allahan Yesus hanyalah sebuah dogma – seperti yang dituturkan oleh Irene Handono, 2) Yesus hanyalah manusia yang mempunyai darah dan daging, oleh karena itu Yesus bukan Tuhan, 3) Penebusan dosa tidaklah mungkin, karena setiap orang harus mempertanggungjawabkan dosanya masing-masing. Berikut ini adalah jawaban yang dapat saya berikan:

      1) Tentang ke-Allahan Yesus bukanlah sekedar dogma tanpa kenyataan. Saya pernah melihat kesaksian dari Irene Handoyo, dan memang beliau menyatakan bahwa ke-Allahan Yesus dikarenakan suatu dogma yang dibuat di konsili Nicea, tahun 325. Saya tidak tahu, bagaimana Ibu Irene dapat mempunyai kesimpulan seperti ini. Jawaban tentang hal ini telah saya tulis di sini (silakan klik), di bagian III.

      2) Tentang Yesus yang mempunyai kodrat manusia tidak mungkin mempunyai kodrat Tuhan. Mungkin saya ingin bertanya, mengapa Yesus yang mempunyai kodrat manusia tidak mungkin mempunyai kodrat Tuhan? Apakah mungkin kalau di dalam kebijaksanaan-Nya, Tuhan berinkarnasi? Kalau tidak mungkin apakah alasannya? Saya telah mencoba menjawab pertanyaan ini dalam bentuk artikel di sini (silakan klik), beserta dengan beberapa artikel Kristologi:

      Iman Katolik bersumber pada Allah Tritunggal dan berpusat pada Kristus, Allah yang menjelma menjadi manusia untuk menyelamatkan kita. Inkarnasi, Allah menjadi manusia, adalah perbuatan Tuhan yang terbesar, yang menunjukkan segala kesempurnaanNya: KebesaranNya, namun juga KasihNya yang menyertai kita. Penjelmaan Allah ini telah dinubuatkan oleh para nabi. Yesus Kristus yang kita imani sekarang adalah sungguh Yesus Tuhan yang ber-inkarnasi dan masuk ke dalam sejarah manusia.

      3) Dan tentang penebusan dosa dan keselamatan. Dari komentar anda, maka dapat disimpulkan bahwa anda telah salah mengerti mengenai konsep penebusan dosa dan keselamatan. Jawaban ini pernah saya tulis di sini (silakan klik), di bagian VII.

      Silakan membaca beberapa link yang saya berikan. Setelah membaca beberapa link tersebut, silakan untuk mengajukan keberatan atau argumentasi. Saya mengusulkan agar anda dapat mengambil satu topik diskusi saja, sehingga pembahasan dapat terfokus dengan baik.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      stef – http://www.katolisitas.org

      • Syalom admin katolisitas.org

        Saya mau tanya, bagaimana tanggapan Gereja Katolik soal pernyataan Hj, Irena Handono yang mengaku mantan biarawati dan mantan anggota Legio Mariae? Sya mrasa kasihan dengan umat katolik yang terjebak dan terhasut dengan pernyataan dri IH dan kelompoknya.

        Terimakasih
        Berkah Dalem

        • Shalom ZP,

          Menurut saya, kita tidak perlu mempersoalkan apakah beliau memang benar-benar mantan biarawati maupun menjadi anggota Legio Mariae, karena tidak mengubah apapun. Yang terpenting adalah bagaimana kita menganalisa argumentasi yang diberikan serta memberikan penerangan kepada umat Katolik. Pada akhirnya, kalau sampai ada yang pindah karena kesaksian beliau, maka ini berarti kita harus lebih giat lagi melakukan proses katekese yang lebih baik lagi.

          Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
          stef – katolisitas.org

  9. halo . . . . para pembaca sekalian yang sangat baik dan berbahagia . . . ka’ nya kita akan semakin bodoh jika tidak memiliki pandangan yang PASTI tentang apa yang kita tantang . . . terlalu bodoh jika kita mengimani terhadap apa yang tidak menyelamatkan . . .

    SAYA MAU BERTANYA SAUDARA SEMUA NYA, SEMUA AGAMA MENGAKUI BAHWA SETELAH MATI PASTI AKAN MASUK SORGA ATAU NERAKA . . . . ,.

    YANG MAU SAYA TANYAKAN ADALAH . . . . .

    1. SEANDAINYA ANDA MATI/ MENINGGAL DUNIA PERCAYAKAH ANDA AKAN MASUK SORGA ??????

    2. JIKA ANDA MENINGGAL DUNIA/ MATI DAN ANDA BERDIRI DIHADAPAN ALLAH YANG MAHA KUASA DAN ALLAH BERTNYA MENGAPAKU MENGIZINKAN KAMU MASUK SORGA KU ?????

    coba jawaban apa yang akan anda berikan . . . . .

    • Shalom Cwan Qias,

      Terima kasih atas pesannya. Berikut ini adalah tanggapan saya:

      1) Cwan mengatakan “ka’ nya kita akan semakin bodoh jika tidak memiliki pandangan yang PASTI tentang apa yang kita tantang . . . terlalu bodoh jika kita mengimani terhadap apa yang tidak menyelamatkan . . .

      a) Saya tidak terlalu jelas dengan pesan yang ingin disampaikan. Apakah yang dimaksud dengan “apa yang kita tantang“? Dan tentang kepastian, menurut Cwan, apakah kepastian dari sebuah kepercayaan? Saya juga tidak tahu, apakah yang dimaksud dengan “mengimani terhadap apa yang tidak menyelamatkan . . .

      2) Berikut ini adalah jawaban atas pertanyaan Cwan:

      a) Percayakan kalau anda mati maka akan masuk Sorga? jawabannya adalah: saya menaruh pengharapan besar akan kasih dan keadilan Allah. Karena bagi umat Katolik keselamatan adalah suatu proses yang berlangsung sampai hidup kita berakhir di dunia ini, maka saya tidak tahu secara pasti apakah saya pasti masuk Sorga. Namun, saya akan berjuang dengan segenap hari, pikiran, dan kekuatan agar dapat bersatu dengan Tuhan selamanya di dalam Kerajaan Sorga. Jadi, keselamatan adalah sesuatu yang telah, sekarang, dan nanti. “Telah” adalah sesuatu yang pasti, karena dibuktikan telah dibuktikan dengan pengorbanan Kristus di kayu salib untuk menebus kita. “Sekarang dan nanti” mengacu kepada proses kehidupan yang kita jalani sampai kita dipanggil oleh Tuhan. Dan inilah yang merupakan proses yang terus berlangsung. Dan setiap hari, seluruh umat Allah berjuang untuk terus hidup dalam kekudusan. Dan pada saat penghakiman terakhir, umat Allah menaruh pengharapan yang besar akan kasih dan keadilan Allah.

      b) Mengapa Allah mengijinkan seseorang masuk Sorga? Pertama, karena rahmat-Nya yang tak terbatas. Itulah sebabnya bersatu dengan Tuhan adalah suatu anugerah. Kedua, karena misteri Paskah Kristus (penderitaan, kematian, kebangkitan, dan kenaikan Yesus ke Sorga), yang membebaskan manusia dari belenggu dosa, dan menyambung kembali hubungan antara manusia dan Tuhan. Ketiga, karena rahmat baptisan. Keempat, karena iman, pengharapan, dan kasih.

      c) Point yang lain adalah kita tidak ditanya oleh Tuhan mengapa kamu masuk Sorga, namun Yesus sendiri yang menentukan apakah kita masuk Sorga atau tidak. Dapat dikatakan bahwa Sorga adalah sesuatu yang bersifat adi-kodrati (supernatural order) jauh melebihi kodrat manusia yang terbatas (natural order). Oleh karena itu, untuk masuk ke dalam Sorga, hanya Tuhan sendiri yang dapat mengangkat manusia.

      Sekarang ini adalah pertanyaan saya untuk Cwan:

      1) Apakah pengertian dari Sorga menurut Cwan? Dan bagaimana manusia dapat sampai ke Sorga?

      2) Apakah manusia dengan usaha sendiri dapat masuk ke dalam Sorga?

      Semoga jawaban dan pertanyaan tersebut dapat memperdalam iman kita masing-masing, yang pada akhirnya akan menuntun kita kepada kebenaran. Bagi umat Katolik, Yesus adalah Kebenaran itu sendiri, yang juga akan mengadili seluruh umat manusia pada penghakiman terakhir.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      stef – http://www.katolisitas.org

      Tambahan: sebaiknya dalam menulis komentar tidak memakai huruf besar, karena dalam internet, itu berarti sedang berteriak. Saya yakin bahwa Cwan mempunyai niat yang baik dalam berdialog.

  10. taukah anda??
    bahwa sebenarnya Yesus bukan Tuhan!
    Beliau adalah Nabi sekaligus Rasul(Rasul adalah orang yang mendapat wahyu dari Allah untuk disampaikan kepada umat manusia) yang diturunkan oleh Allah SWT untuk membimbing bangsa Israel. Dalam Islam ia dipanggil Isa as atau Isa putra Maryam. Bukankah anda pernah membaca dalam Injil bahwa Yesus marah ketika ajarannya di sebarkan keluar Israel oleh pengikutnya?(Maaf, saya tidak tahu itu surat yang mana karena saya tidak pernah membaca Injil).
    Jadi sesungguhnya yang merupakan TUHAN BUKANLAH YESUS MELAINKAN ALLAH SUBHANNAHU WA TA’ALA. Selain itu, pernahkah anda membaca bahwa Yesus berkata bahwa suatu hari nanti, akan datang seseorang yang menyebarkan semua kebenaran kepada umat manusia?? Ya, dialah Nabi Muhammad SWT. Dialah Nabi Muhammad yang mengajarkan kebenaran Islam. Islam yang merupakan agama terakhir, yang menyempurnakan agama-agama sebelumnya termasuk Kristen.
    Selain itu, saya yakin pernyataannya bahwa ia adalah Tuhan adalah tidak benar sebab seperti yang telah diketahui selama ini, Injil banyak mengalami revisi atau perubahan yang sebagian besar adalah imajinasi penambahnya. Jadi Injil yang anda baca sekarang adalah tidak murni. Berbeda dengan Al-Qur’an yang selalu terjaga kesucian dan kemurniannya hingga akhir jaman.

    Untuk itu, cobalah anda melihat sekali lagi tentang Islam yang selama ini sering dianggap hina dan terbelakang oleh umat Kristen. Setelah itu, saya yakin anda akan tahu segala kebenaran sejati di kehidupan dunia maupun akhirat. Terima kasih.

      • Nabila dan Pak Stef,

        Untuk mengimani suatu agama kita tidak perlu pengakuan agama lain akan kebenaran suatu dogma, karena iman adalah “DASAR DARI SEGALA SESUATU YANG KITA HARAPKAN DAN BUKTI DARI YANG TIDAK KITA LIHAT”. Hal yang lebih penting adalah kita menerima dan mensyukuri PERBEDAAN sebagai anugerah dan bahwa kita yang diciptakan berbeda satu sama lain (walaupun oleh PENCIPTA YANG SAMA, disinari oleh matahari yang sama dan akan kembali kepada PENCIPTA YANG SAMA) haruslah saling mengasihi, melayani, menghormati, menghargai, melindungi, menjaga hati, mengampuni dan memaafkan, melengkapi dan menyempurnakan.

        Iman Kristiani kita tidak akan goyah hanya karena pernyataan bahwa Yesus bukanlah TUHAN,m akan tetapi akan memperkokoh iman kita dan membuat semakin bertumbuh dan pada saatnya kita akan menikamti buah-buahnya.

        Salam damai,

        Vatican

    • [dari admin: mohon maaf, beberapa kalimat saya hapus]
      Nabila,

      seperti nya anda mendapat informasi yang salah dari uztad2 anda atau buku2 muslim. jika anda ingin benar2 mencari kebenaran anda harus melihat dari sisi yang berbeda.

      Masalah klaim muslim bahwa Yesus mengatakan akan ada Roh penghibur, Roh kebenaran yang datang. Masa sih itu Muhammad?
      Yesus berkata ROH ITU MENGENAL DIA DAN BAPA. ROH KEBENARAN ITU AKAN BERSAKSI TENTANG DIRINYA. apakah Muhammad bersaksi tentang Yesus?
      Apakah Muhammad mengikuti ajaran2 Yesus? Jawab nya TIDAK. Jadi kesimpulannya apa? ROH Kebenaran adalah ROH Kudus. Roh yang berasal dari Allah Bapa dan Putra.
      Roh Kudus akan menyertai Gereja hingga akhir jaman. Apakah roh itu Muhammad? jelas tidak, krn Muhammad sudah meninggal.
      Direnungkan yah saudara Nabil.

      Salam,
      Rein

      • Hanya Yesus yang merupakan misteri paskah, Dia yang bangkit pada hari ke tiga dan naik ke SORGA.

        […. diedit..…]

    • Maf ya saudara Nabila. Yesus adalah Tuhan yang menjelma menjadi manusia untuk menyelamatkan manusia dari dosa

  11. Yth Pak Stef,

    Saya mau bertanya mengenai salah satu paragraf dalam artikel “Kristus yang kita imani= Yesus menurut sejarah”, dimana disana tertulis nama Bill Gates. Saya mengerti statement itu adalah merupakan ilustrasi, tapi penjelasan bahwa Bill Gates melalui yayasannya menyumbang uang sangat besar untuk orang miskin, sepertinya mendapat kredit yang baik, sekalipun menurut info Ia adalah penganut atheis / agnostik. Mohon keterangan dari pak Stef, apakah Ok saja kita menjadi atheis atau agnostik sepanjang kita menjadi philantropies?

    Terima kasih sebelumnya?

    • Shalom Teddy Senjaya,
      Terima kasih atas pertanyaannya. Saya telah menjawab pertanyaan sehubungan dengan hal tersebut di sini (silakan klik) di point III.

      Apakah seorang atheis dapat diselamatkan? Jawabannya bisa ya dan tidak. Dapat diselamatkan kalau
      "orang-orang yang, bukan karena kesalahan mereka, tidak mengenal Kristus, dapat juga diselamatkan, asalkan mereka mengikuti hati nurani mereka dan mempraktekkan hukum kasih, dimana mereka juga digerakkan oleh rahmat Ilahi".  Keselamatan mereka datang dari Yesus Kristus.

      a) Bukan kesalahan mereka sendiri tidak mengenal Kristus dapat diartikan sebagai invincible ignorance, yaitu kesalahan yang dikarenakan oleh ignorance (ketidaktahuan) yang tidak terhindari, namun orang ini telah benar-benar berusaha untuk menemukan kebenaran dengan segenap hati, pikiran, dan kekuatannya. Dan seandainya ada orang yang dapat menerangkan kepadanya dengan baik tentang kebenaran, maka orang tersebut sebenarnya dapat berubah dan menjadi percaya kepada Kristus. Ini berarti orang tersebut menempatkan kebenaran di atas kepentingannya pribadi. Oleh karena itu, orang tersebut dapat diselamatkan.

      b) Kelompok yang lain adalah atheis atau orang yang tidak mengenal Kristus, namun karena culpable ignorance, yang disebabkan karena kelalaian sendiri, misalnya: orang tersebut mempunyai kesempatan untuk mencari kebenaran, namun dia  tidak menggunakannya dengan baik. Atau sebenarnya tidak ada alasan bagi orang tersebut untuk tidak mengenal Kristus. Ini dapat diumpamakan seseorang tetap salah dan dihukum kalau karena kelalaiannya tidak mempelajari peraturan lalu lintas, namun dia nekat untuk mengendarai mobil. Kelompok ini mempunyai resiko kehilangan keselamatan mereka.

      c) Jadi bagaimana dengan Mahatma Gandhi? "Invincible ignorance" bukan berarti bahwa dia sama sekali tidak pernah mendengar tentang Kristus, namun walaupun dia pernah mendengar tentang Kristus, dan dia telah berusaha dengan segenap pikiran, hati, dan kekuatan, untuk mencoba namun tidak sampai untuk menjadi murid Kristus. Jangan lupa, bahwa orang-orang yang menjadi batu sandungan bagi Mahatma Gandhi turut berpartisipasi dalam dosa, karena menjadi batu sandungan bagi dia untuk menjadi murid Kristus. Beliau mengatakan bahwa kalau semua orang di India dapat menerapkan ajaran Kristus, maka tidak ada lagi orang Hindu di India. Jadi orang-orang saleh yang tidak mengenal Kristus, dapat masuk surga, namun hanya Tuhan yang tahu persis apakah "ignorance" yang mereka lakukan karena "invincible ignorance" atau "culpable ignorance".

      d) Kita jangan lupa, bahwa ada beberapa tingkatan atheist. Pada tingkatan yang paling parah, dimana benar-benar orang tersebut membenci Tuhan, maka orang ini dapat kehilangan keselamatannya. Namun pada tingkatan lain, orang yang "morally good" tidak dapat ‘membenci’ orang sedemikian rupa, atau membenci Tuhan, ia hanya tidak atau belum mengenali Tuhan.  Padahal keberadaan Tuhan dapat dibuktikan dengan akal budi, juga termasuk oleh seorang atheis – silakan melihat artikel "Bagaimana membuktikan bahwa Tuhan itu ada" (silakan klik).

      e) Tentu saja bagi yang tidak percaya akan Tuhan, tidak dapat menerapkan hukum kasih yang bersifat supernatural, yaitu mengasihi Tuhan dan sesama untuk Tuhan. Maka akan jauh legih sulit bagi orang yang tidak kenal Tuhan untuk menerapkan hukum kasih ini untuk masuk surga. Silakan melihat pembahasan tentang hal ini di jawaban ini (silakan klik).

      f) Digerakkan oleh Rahmat Ilahi adalah suatu berkat yang membantu, atau dalam istilah teologi adalah "actual grace". Actual grace ini merupakan gerakan dari Roh Kudus untuk membawa orang ini kepada pertobatan. Dan pada saat orang ini menanggapi dan kemudian menerima pembaptisan, maka orang tersebut menerima "sanctifying grace" atau rahmat kekudusan, yang membuat seseorang menjadi anak Allah.
      Karena Tuhan adalah maha adil, maka kita meyakini bahwa berkat dari Tuhan adalah cukup dan berlimpah bagi setiap orang. Jadi gerakan Roh Kudus ini adalah yang membawa orang pada pertobatan dan perbuatan kasih. Rasul Yohanes mengatakan "Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia." (1 Yoh 4:16).

      g) Secara prinsip, seorang yang benar-benar kristen dan menerapkan ajaran Kristus pasti akan lebih baik dari orang yang bukan Kristen. Dalam membandingkan, kita harus membandingkan apel dengan apel dan tidak bisa apel dengan jeruk. Kita harus bandingkan seorang Katolik yang baik dengan seorang atheis yang baik. Bandingkan atheis yang terbaik dengan para santa-santo, seperti yang terberkati Bunda Teresa dari Kalkuta yang menolong orang karena kasihnya kepada Tuhan, atau St. Maximillian Kolbe yang rela menyerahkan dirinya untuk dibunuh menggantikan nyawa sesama tawanan NAZI.

      h) Dari keterangan tersebut di atas, maka kita mengambil resiko yang begitu besar untuk kehilangan keselamatan kekal, kalau kita menjadi atheis. Bagi kita yang telah mengenal Kristus, kita tidak mempunyai alasan untuk menjadi atheis. Kita harus bersyukur akan karunia iman akan Kristus yang memberikan pengharapan dan kasih.

      i) Philanthropy atau perbuatan baik, seperti menyumbang, dll tidak dapat membawa kita kepada keselamatan, karena keselamatan adalah suatu rahmat. Perbuatan baik adalah perwujudan dari kasih kita kepada Tuhan dan sesama. Sesuatu dapat dikategorikan mempunyai tindakan moral yang baik, kalau memenuhi tiga syarat, yaitu: 1) "Object" atau obyek dari perbuatan itu sendiri baik, 2) "circumstances" atau situasi, dan 3) "intention" atau intensi dari perbuatan baik tersebut.
      Kalau intensi dari perbuatan baik adalah hanya agar menjadi terkenal, maka perbuatan tersebut tidaklah dikategorikan sebagai perbuatan yang mempunyai nilai moral yang baik. Dan yang mengetahui intensi atau maksud dari perbuatan baik seseorang adalah Tuhan sendiri, karena Dia melihat hati dari setiap orang.

      Semoga keterangan tersebut dapat menjawab pertanyaan Teddy.

      Salam kasih dari https://katolisitas.org
      stef

      • Shalom Pak Stef,
        Terima kasih atas jawaban bapak dan sangat membantu pemahaman saya, tapi ada sedikit tambahan yaitu mengenai Bill Gates sendiri. Apakah bapak dapat memperkirakan dia ada di posisi mana (invisible/culpable ignorance)? Saya sendiri merasa sulit. Di artikel bapak, terkesan dia itu cukup baik dengan aktifitas philantropy-nya, sementara menurut info yang saya tahu: Dia lahir dari keluarga kristen, mungkin kurang taat, istrinya katolik (mungkin juga kurang taat), tapi menikah secara katolik (saya tidak tahu alasannya), dan pernah ditanya ” apakah anda percaya adanya Tuhan?” jawabnya: Dia tidak begitu peduli. Dan dia termasuk dalam salah satu tokoh (dari berbagai ilmuwan, politikus, dan selebrities) dalam kampanye atheis (dapat di lihat di youtube, produksi Zak Attack) sekalipun mungkin juga itu tanpa seijin dia. Mohon komentar dari Pak Stef.
        Terima kasih.

        • Shalom Teddy Senjaya,

          Pertama, saya ingin menegaskan bahwa ilustrasi yang saya pakai tentang Bill Gates hanyalah untuk membuktikan bahwa dia seorang yang kaya tanpa berkata bahwa dia kaya, karena didukung dengan begitu banyak bukti. Jadi saya tidak mengatakan apa yang dia lakukan "morally" baik, karena kembali ke jawaban saya semula, bahwa tiga hal perlu dipenuhi (object, circumstances, intention) untuk mengatakan bahwa suatu tindakan dikategorikan sebagai tindakan moral yang baik.

          Tentang pertanyaan apakah Bill Gates termasuk dalam kategori invincible atau culpable, ini merupakan suatu hipotesa semata. Kalau melihat latar belakangnya bahwa dia menikah dengan seorang Katolik, ini berarti dia tahu tentang kekatolikan. Apakah istrinya dan lingkungannya dapat memberikan kesaksian yang baik, sehingga dia tertarik untuk menjadi Katolik, saya tidak tahu. Dengan kapasitasnya, sangat sulit untuk mengatakan bahwa dia termasuk dalam kategori invincible ignorance, kalau kita melihatnya hanya dari luar. Namun, kita juga tidak pernah tahu bagaimana latar belakangnya secara persis, pergumulan batinnya, dll, sehingga dia tumbuh seperti sekarang ini dan mempunyai spiritualitas yang dia yakini. Namun perjalanan hidupnya belum selesai, karena bisa saja pada akhir hidupnya, dia bertobat. Jadi yang tahu secara persis apakah seseorang termasuk invincible ignorance atau culpable ignorance hanya Tuhan. Itulah sebabnya Gereja tidak pernah tahu secara persis apakah seseorang masuk neraka. Namun Gereja dapat mengatakan secara persis bahwa seseorang masuk surga, yaitu pada saat seseorang dinyatakan sebagai santa atau santo.

          Semoga uraian tersebut dapat menjawab pertanyaan Teddy. Mari kita bersama-sama berjuang terus untuk mendapatkan keselamatan kekal dengan cara hidup kudus, sehingga kita tidak menjadi batu sandungan buat orang lain yang ingin mengenal Kristus.

          Salam kasih dalam Kristus Tuhan
          stef -https://katolisitas.org

Comments are closed.