Pertanyaan:
Mohon tanya, Dimana saya bisa dapatkan penjelasan tentang Kerajaan damai 1.000 tahun seperti yang tertulis di buku Yesaya. Terima kasih, Machmud
Jawaban:
Shalom Machmud,
Ada beberapa interpretasi tentang Kerajaan damai 1000 tahun ini (lihat Why 20:1-8). Pengharapan akan seribu tahun kejayaan Mesias di dunia sebelum Penghakiman Terakhir, sering dikenal dengan konsep “Millennialism“. Pengertian ini berasal dari pengaruh Yudaism, yang mengartikan Mesias sebagai pemimpin kerajaan Israel seperti Raja Daud dan Salomo. Beberapa Bapa Gereja sebelum konsili Nicea condong menginterpretasilan secara literal seperti ini tetapi kemudian, interpretasi ini digantikan dengan interpretasi allegorikal yang mengartikan 1000 tahun ini sebagai simbol, sebagai ‘jangka waktu yang cukup lama’, sebagaimana teks angka ‘1000’ yang lain dalam Alkitab merupakan simbol dari jumlah yang banyak/ ribuan. Interpretasi ini diajarkan oleh St. Agustinus: ia mengartikan bahwa 1000 tahun kejayaan ini dimana Iblis diikat dan para kudus memimpin bersama Kristus ini sebagai Gereja Katolik yang masuk ke dalam sejarah manusia untuk menebarkan nilai-nilai Injil. Jadi keseribu tahun kejayaan ini mengacu pada era Christendom. Pengikatan Iblis selama 1000 tahun ini dikaitkan dengan perumpamaan yang diajarkan oleh Kristus tentang orang kaya yang diikat (Mat 12:29, lihat City of God, book 20, chap. 8): …Bagaimanakah orang dapat memasuki rumah seorang yang kuat dan merampas harta bendanya apabila tidak diikatnya dahulu orang yang kuat itu? Sesudah diikatnya, barulah dapat ia merampok rumah itu.” Kristus telah mengikat Iblis dengan korban sengsara dan salib-Nya. Namun demikian, Iblis terus berusaha mempengaruhi banyak bangsa, sampai Gereja perlahan-lahan menyebar dan mempengaruhi bangsa-bangsa untuk bertobat dan menerima nilai-nilai Injil, walaupun dalam perwujudannya tetap terdapat pergumulan.
Maka, ke 1000 tahun tersebut adalah untuk diartikan sebagai simbol, yang mengacu pada arti jangka waktu yang lama. sedangkan pelepasan ikatan Iblis itu dihubungkan dengan kejayaan singkat suatu apostasy yang besar yang memuncak pada kejayaan Anti-Kristus.
Setelah St. Agustinus, paham millenialism pupus, namun ada kecenderungan untuk timbul kembali dalam beberapa sekte sesat. Antara lain yang dipimpin oleh Joakim dari Fiore (1135-1202, Calabria), yang menjabarkan Trinitas dalam sejarah manusia, membaginya menjadi 3 bagian: Masa Allah Bapa (Yudaism), Masa Allah Putera (pendirian Gereja dan strukturnya) dan Masa Allah Roh Kudus (kejayaan Gereja karismatik). Ajaran ini dikecam oleh Gereja pada abad ke-13.
Setelah revolusi Protestan, paham millennialism-pun mengambil 2 macam aliran yang berbeda atau bahkan 3, yaitu:
1) Premillennialism: kedatangan Kristus terjadi sebelum kerajaan 1000 tahun, atau
2) Postmilliennialism:kedatangan Kristus terjadi sesudah kerajaan 1000 tahun atau
3) Amillennialism: mengikuti ajaran St. Agustinus, sehingga ini sama dengan pandangan Gereja Katolik.
Gereja Katolik sendiri tidak menyebutnya sebagai amillennialism, tetapi “ecclesiological interpretation of the Millennium.”
Demikian yang bisa saya tuliskan secara singkat tentang interpretasi kerajaan 1000 tahun. Semoga berguna.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- www.katolisitas.org
Shalom,
Saya ingin sdri Ingrid memberi kejelasan, atas apa yg telah ditanyakan saudara kita Muslim, bagaimana bisa Gereja Katolik tidak menggunakan hukum Taurat sebagai pedoman hidup? Padahal di dalam ayat Alkitab begini sabda Yesus : ” Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. ”
Mohon pencerahannya, terima kasih..
Gbu :)
[dari katolisitas: silakan membaca jawaban ini – silakan klik dan klik ini]
hay… saya mau bertanya seperti apa keadaan antikris nanti?
Shalom Eric,
Antikristus, menurut ajaran Gereja Katolik adalah:
KGK 675 Sebelum kedatangan Kristus, Gereja harus mengalami ujian terakhir yang akan menggoyahkan iman banyak orang (Bdk. Luk 18:8. Mat 24:12). Penghambatan, yang menyertai penziarahannya di atas bumi (Bdk. Luk 21:12. Yoh 15:19-20), akan menyingkapkan “misteri kejahatan”. Satu khayalan religius yang bohong memberi kepada manusia satu penyelesaian semu untuk masalah-masalahnya sambil menyesatkan mereka dari kebenaran. Kebohongan religius yang paling buruk datang dari Anti-Kristus, artinya dari mesianisme palsu, di mana manusia memuliakan diri sendiri sebagai pengganti Allah dan mesias-Nya yang telah datang dalam daging (Bdk. 2 Tes 2:4-12; 1 Tes 5:2-3; 2Yoh 7; 1 Yoh 2:18.22).
KGK 676 Kebohongan yang ditujukan kepada Kristus ini selalu muncul di dunia, apabila orang mengkhayalkan bahwa dalam sejarahnya mereka sudah memenuhi harapan mesianis, yang hanya dapat mencapai tujuannya sesudah sejarah melalui pengadilan eskatologis. Gereja telah menolak pemalsuan Kerajaan yang akan datang (Bdk. DS 3839)., juga dalam bentuknya yang halus, yang dinamakan “milenarisme”, tetapi terutama bentuk politis dari mesianisme sekular yang secara mendalam bersifat salah (Bdk. GS 20-21).
Kita mengetahui dari ayat-ayat Alkitab seperti yang disebutkan di atas, bahwa keadaan jaman Antikristus merupakan keadaan yang sangat memprihatinkan. Menurut Rasul Yohanes, kedatangan Antikristus ini diawali oleh berkembangnya kondisi ketidakadilan dan dosa di dunia, berbagai ajaran sesat dan apostasy/ kemurtadan manusia. Antikristus ini adalah seseorang yang mengaku sebagai Allah, dan oleh kuasa Iblis melakukan mukjizat- mukjizat untuk mengelabui umat manusia. Pada masa ini, terjadi siksaan yang dashyat. Akhirnya kuasa langit akan goncang, dan Tuhan Yesus akan datang yang kedua kali, dan mengalahkan antikristus itu. Selanjutnya tentang akhir jaman ini menurut ajaran Gereja Katolik telah dituliskan dalam rangkaian artikel ini:
Akhir Jaman menurut ajaran Gereja Katolik (bagian 1)- silakan klik
Akhir Jaman menurut ajaran Gereja Katolik (bagian 2)- silakan klik
Rapture menurut ajaran Gereja Katolik- silakan klik
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- http://www.katolisitas.org
Shalom Bu Ingrid,
Saya ingin bertanya apakah bu Inggrid pernah mendengar tentang penafsiran nubuatan dalam Alkitab sbb:
bahwa antikristus akan muncul sebagai wujud (menggunakan jasad) tokoh gereja yg sangat dihormati oleh jemaatnya, dia akan muncul setelah yg ada sekarang ini, dia akan muncul dgn mukjizat ( bahkan mungkin akan bangkit dari kematian ), dia akan membuat heran banyak orang / dunia, dia yg akan menjadi “juru damai” (palsu tentunya) bagi bangsa Israel dgn musuh-musuhnya yg akan berseteru ( mungkin terutama karena rencana pembangunan Bait Allah yg ke-3 kalinya ), bahkan ia akan duduk di Bait Allah dan akan menyatakan diri sebagai Allah, ia akan menganiaya orang2 kudus, ia akan menyebabkan banyak orang harus menerima tanda pada tangan atau dahinya.
Apabila hal tsb benar sampai terjadi maka tentu saja akan sangat berbahaya bagi jemaat / para pengikut ajaran tokoh / antikristus tsb, karena barangsiapa yg menerima tanda antikristus tsb maka akan menerima murka Allah.
Ayat-ayat referensinya adalah sbb:
2 Tes 2:3 Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka yang harus binasa, 2:4 yaitu lawan yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah.
Matius 24:15 “Jadi apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat kudus, menurut firman yang disampaikan oleh nabi Daniel–para pembaca hendaklah memperhatikannya—(16) maka orang-orang yang di Yudea haruslah melarikan diri ke pegunungan. dst.
1 Yoh 2:19 Memang mereka berasal dari antara kita , tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita.
Wahyu 17:10 ketujuhnya adalah juga tujuh raja : lima di antaranya sudah jatuh, yang satu ada dan yang lain belum datang, dan jika ia datang, ia akan tinggal seketika saja. 17:11 Dan binatang yang pernah ada dan yang sekarang tidak ada itu, ia sendiri adalah raja kedelapan dan namun demikian satu dari ketujuh itu dan ia menuju kepada kebinasaan.
Daniel 7:25 Ia akan mengucapkan perkataan yang menentang Yang Mahatinggi, dan akan menganiaya orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi; ia berusaha untuk mengubah waktu dan hukum, dan mereka akan diserahkan ke dalam tangannya selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
Daniel 9:27 Raja itu akan membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang selama satu kali tujuh masa . Pada pertengahan tujuh masa itu ia akan menghentikan korban sembelihan dan korban santapan; dan di atas sayap kekejian akan datang yang membinasakan, sampai pemusnahan yang telah ditetapkan menimpa yang membinasakan itu.
Wahyu 17:8 Adapun binatang yang telah kaulihat itu, telah ada, namun tidak ada, ia akan muncul dari jurang maut, dan ia menuju kepada kebinasaan. Dan mereka yang diam di bumi, yaitu mereka yang tidak tertulis di dalam kitab kehidupan sejak dunia dijadikan , akan heran, apabila mereka melihat, bahwa binatang itu telah ada, namun tidak ada, dan akan muncul lagi.
Wahyu 17:12 Dan kesepuluh tanduk yang telah kaulihat itu adalah sepuluh raja , yang belum mulai memerintah, tetapi satu jam lamanya mereka akan menerima kuasa sebagai raja, bersama-sama dengan binatang itu. 17:13 Mereka seia sekata, kekuatan dan kekuasaan mereka mereka berikan kepada binatang itu. 17:14 Mereka akan berperang melawan Anak Domba . Tetapi Anak Domba akan mengalahkan mereka, karena Ia adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja. Mereka bersama-sama dengan Dia juga akan menang, yaitu mereka yang terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia.
Wahyu 13:16 Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya, (17) dan tidak seorangpun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya. (18) Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.
Wahyu 14:9 Dan seorang malaikat lain, malaikat ketiga, menyusul mereka, dan berkata dengan suara nyaring: “Jikalau seorang menyembah binatang dan patungnya itu, dan menerima tanda pada dahinya atau pada tangannya, (10) maka ia akan minum dari anggur murka Allah, yang disediakan tanpa campuran dalam cawan murka-Nya; dan ia akan disiksa dengan api dan belerang di depan mata malaikat-malaikat kudus dan di depan mata Anak Domba.
Mohon tanggapan bu Inggrid,
GBU.
Santo.
Shalom Santo,
Sejujurnya, saya dan saya rasa banyak pembaca Katolisitas juga sudah mengetahui bahwa sekarang ini banyak informasi di internet yang menuduh Paus sebagai AntiKristus ataupun dan Gereja Katolik sebagai “binatang” yang disebut dalam kitab Wahyu, ataupun sebagai pelacur Babilon (the whore of Babylon). Bahkan ada ministry khusus, yang menyebarluaskan informasi ini dengan tayangan video-klip dan dengan menggunakan ayat- ayat yang anda tuliskan. Tentang topik tersebut, sudah pernah kami bahas, dan silakan anda membacanya terlebih dahulu di sini:
Apakah Gereja Katolik adalah binatang yang disebut dalam kitab Wahyu 13?, silakan klik.
Apakah Gereja Katolik adalah “the Whore of Babylon”?, silakan klik
Satanisme di Gereja Katolik?, silakan klik
Atau silakan baca jawaban kami atas pertanyaan Sherly yang menganggap Gereja Katolik sebagai ‘Babel besar’ (Why 17:5), di sini, silakan klik
Jadi, kami umat Katolik juga telah mengetahui ada suara- suara interpretasi nubuatan yang menyudutkan Gereja Katolik. Namun kami percaya, Tuhan Yesus akan melindungi Gereja-Nya dan biarlah nanti Tuhan Yesus sendiri yang menyatakan kebenaranNya. Ayat- ayat yang anda sampaikan tentang antikristus itu memang ada disebutkan di dalam Kitab Suci, dan tentu Gereja Katolik juga percaya, bahwa sang antikristus akan datang pada saat menjelang akhir dunia.
Tentang Antikristus itu, Katekismus Gereja Katolik mengajarkan:
KGK 675 Sebelum kedatangan Kristus, Gereja harus mengalami ujian terakhir yang akan menggoyahkan iman banyak orang (Bdk. Luk 18:8. Mat 24:12). Penghambatan, yang menyertai penziarahannya di atas bumi (Bdk. Luk 21:12. Yoh 15:19-20), akan menyingkapkan “misteri kejahatan”. Satu khayalan religius yang bohong memberi kepada manusia satu penyelesaian semu untuk masalah-masalahnya sambil menyesatkan mereka dari kebenaran. Kebohongan religius yang paling buruk datang dari Anti-Kristus, artinya dari mesianisme palsu, di mana manusia memuliakan diri sendiri sebagai pengganti Allah dan mesias-Nya yang telah datang dalam daging (Bdk. 2 Tes 2:4-12; 1 Tes 5:2-3; 2Yoh 7; 1 Yoh 2:18.22).
KGK 676 Kebohongan yang ditujukan kepada Kristus ini selalu muncul di dunia, apabila orang mengkhayalkan bahwa dalam sejarahnya mereka sudah memenuhi harapan mesianis, yang hanya dapat mencapai tujuannya sesudah sejarah melalui pengadilan eskatologis. Gereja telah menolak pemalsuan Kerajaan yang akan datang (Bdk. DS 3839)., juga dalam bentuknya yang halus, yang dinamakan “milenarisme”, tetapi terutama bentuk politis dari mesianisme sekular yang secara mendalam bersifat salah (Bdk. GS 20-21).
Jadi Gereja Katolik memang tidak menyatakan atau menubuatkan tentang si ‘A’ ataupun si ‘B’ sebagai Antikristus. Yang diajarkan adalah ciri- cirinya, dan dengan patokan itu kita memang dapat mengenali tokoh- tokoh tertentu di dalam sejarah, yang menjalankan peran sebagai Antikristus. Akan ada saatnya, tokoh ini datang kembali, sesaat menjelang akhir jaman. Semoga jika itu terjadi pada masa kita hidup, semoga kita dapat mengenalinya, sehingga jangan sampai kita terpedaya olehnya.
Demikian yang dapat saya sampaikan menanggapi pertanyaan anda.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Shalom Bu Inggrid,
Saya bersyukur bu Inggrid sudah membaca, memuat dan bahkan menjawab pertanyaan saya. Saya berdoa semoga bu Inggrid dan team dan semua orang yang membaca tulisan di atas (termasuk saya) diberikan hikmat yg dari Tuhan Yesus, dan senantiasa dilindungi dalam kebenaran Firman Tuhan, diluputkan dari segala penyesatan apapun bentuknya (apapun alasannya), peka terhadap tuntunan Roh Kudus, sekarang dan sampai saat akhir jaman dan saat pembinasa keji itu muncul sekalipun, sehingga kita semua dapat diselamatkan dari aniaya dan bencana. Amien.
GBU all,
Santo.
ojoguyon@yahoo.com
menurut saya antikristus adalah gambaran dari manusia dengan jiwa yang sudah dikuasai oleh LUSIFER, mereka bagaikan binatang buas yang siap melakukan cara apa saja untuk menjerumuskan manusia ke dalam dosa. Mereka akan menguasai bumi selama tiga setengah tahun akan berbuat semena-mena bagi siapa saja yang masih mempercayai Kristus sebagai juru selamat, oleh karna itu kita harus mempersiapkan diri dalam menghadapinya
Shalom Larryan Mesak,
Memang ada beberapa Bapa Gereja (seperti St. Clement dari Yerusalem, St. Agustinus, dan St. Hippolytus) mengartikan bahwa Antikristus ini akan berkuasa selama tiga setengah tahun sebelum akhirnya dikalahkan oleh Kristus di akhir jaman. Namun banyak tulisan para Bapa Gereja yang lain tentang Antikristus tidak menyertakan interpretasi literal dari tiga setengah tahun ini. Maka ajaran yang ditekankan oleh Magisterium Gereja Katolik lebih kepada hakekat dari Antikristus ini, dan bukan kepada jangka waktunya, seperti yang disebutkan dalam Katekismus Gereja Katolik:
KGK 675 Sebelum kedatangan Kristus, Gereja harus mengalami ujian terakhir yang akan menggoyahkan iman banyak orang (Bdk. Luk 18:8. Mat 24:12). Penghambatan, yang menyertai penziarahannya di atas bumi (Bdk. Luk 21:12. Yoh 15:19-20), akan menyingkapkan “misteri kejahatan”. Satu khayalan religius yang bohong memberi kepada manusia satu penyelesaian semu untuk masalah-masalahnya sambil menyesatkan mereka dari kebenaran. Kebohongan religius yang paling buruk datang dari Anti-Kristus, artinya dari mesianisme palsu, di mana manusia memuliakan diri sendiri sebagai pengganti Allah dan mesias-Nya yang telah datang dalam daging (Bdk. 2 Tes 2:4-12; 1 Tes 5:2-3; 2Yoh 7; 1 Yoh 2:18.22).
Gereja Katolik memang tidak pernah memberi tahukan dengan pasti atau mengira- ngira tentang siapakah Antikristus ini, dan karenanya kita tidak dapat mengetahui kapan saatnya tiga setengah tahun ini dimulai, jika mau diinterpretasikan secara literal. Oleh karena itu, berjaga- jaga merupakan sikap yang harus diambil oleh semua umat beriman untuk mempersiapkan diri bagi kedatangan Kristus yang kedua di akhir jaman.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- http://www.katolisitas.org
hm…..
inggrid walau gereja Katolik tidak ada magistrum ajaran ttg kerajaan 1000 tahun
kentara sekali pendapat anda adalaah masuk golongan millenial; artinya ya kerajaan 1000 tahun itu
ya saat ini ; kalau kita terus mempertentangkan paham
milenial; amilenial; postmilenial; atau apapun itu ya gak ada habisnya
buat aku alkitab ibarat gajah dihadapan 5 orang buta seorang pertama berkata gajah bentuknya lurus dan neliukliuk seperti tali; karena yang dipegang ekornya/ belalainya; seorang lain berkata gajah itu bulat; karena yang dipegang perutnya; yang lain lagi berkata gajah itu ceper dan lebar; karena yang dipegang telinganya; yang lain lagi berkata gajah itu runcing karena yang dipegang gadingnya
jadi sebaiknya ya kita obyektif saja; kalau aku baca tadi banyak sekali doktrin-doktrin dengan bahasa tingkat tinggi; yagn mana akan memicu perdebatan; nah inilah yang disenangi iblis; sehingga timbul perpecahan; ingat gerja Katolik juga punya masa kelam; dimana menjual surat pengakuan dosa untuk membangun basilika St. Petrus; bukan bermaksud menyudutkan …..
trus dulu ada paham bahwa bumi adalah pusat jagad raya; matahari mengeliligi bumi; paham ini menjadi doktrin mati bagi gereja katolik saat itu; siapa yang menentang dipenjara dan dihukum; itu fakta sejarah (copernicus; galileo; dll)
tapi akhirnya sekarang terbukti bahwa mataharilah pusatnya…….. dan yang membuktikan adalah WAKTU karena penguasa waktu adalah TUHAN sendiri; pada saatnya nanti akan terungkap; sebernarnya seperti apa; jangan sampai malau lagi……
maksud dari cerita saya diatas; jadilah bijak; jangan terlalu fanantik :D
Tuhan memberkati
AMIN
Shalom Andreas,
A. Mengenai ajaran Gereja Katolik tentang paham Millenarianism.
Izinkan saya menjelaskan kembali penyataan saya yang terdahulu. Gereja Katolik tidak mengajarkan paham literal kerajaan 1000 tahun (Millenarianism), ataupun mitigated Milleniarism, maka sayapun tidak berpendapat demikian. Pernyataan resmi pihak otoritas Gereja Katolik memang menentang paham Millenarianism yang diajarkan para dispensationalist. Pernyataan ini dikeluarkan oleh Holy Office di Vatican tgl 21 Juli 1944, berbunyi,
"In recent times on several occasions this Supreme Sacred Congregation of the Holy Office has been asked what must be thought of the system of mitigated Millenariarism, which teaches, for example, that Christ the Lord before the final judgment, whether or not preceded by resurrection of many of the just, will come visibly to rule over this world. The answer is: The system of mitigated Millenarianism cannot be taught safely."
Maka, memang pandangan yang paling dekat dengan ajaran Gereja Katolik adalah Amillenniallism, yaitu yang tidak mengajarkan akan adanya kerajaan 1000 tahun secara literal di mana Yesus sendiri akan memimpin kerajaan itu di dunia. Gereja Katolik mengajarkan bahwa angka "1000" tersebut selayaknya diartikan secara simbolis, dan ini juga merupakan pandangan para Bapa Gereja, terutama St. Agustinus. Inilah yang disebutkan oleh Gereja sebagai, "ecclesiological interpretation of the Millennium," dimana Gereja mengajarkan bahwa Kerajaan di mana Iblis diikat itu telah terjadi di masa Gereja di mana perkembangannya mengakibatkan peresapan nilai-nilai Injil kepada dunia.
B. Mengenai Alkitab, seperti "Gajah di hadapan 5 orang buta?"
Mungkin, yang anda maksud adalah pengetahuan tentang Allah, ya. Sebab jika anda menganggap tak ada orang dapat mengartikan Alkitab dengan benar, maka akan sulit anda menjelaskan prinsip pengajaran Sola Scriptura yang mungkin anda pegang. Ya memang manusia terbatas, dan memang tak dapat sepenuhnya mengenal Tuhan dengan sempurna selama hidupnya di dunia ini. Oleh sebab itu, Allah sendiri memberikan Wahyu Ilahi kepada kita untuk mengajarkan kita tentang diri-Nya. Wahyu ini menjelma menjadi manusia, dalam diri Kristus, oleh karena itu agama Kristiani bukan termasuk dalam agama yang tergantung semata-mata pada Kitab suci, sebab agama Kristiani berdasarkan atas Firman yang hidup. Dengan pengertian ini, maka jika kita ingin mengenal Allah secara lebih baik, tentu kita perlu mempelajarinya dengan mempelajari apa yang diwahyukan oleh Allah sendiri kepada manusia. Menurut Gereja Katolik, justru karena keterbatasan manusia ini, maka kita menggantungkan pengertian kita kepada pengajaran Allah sendiri, yaitu sesuai dengan ajaran Yesus dan para rasul, dan yang kemudian diteruskan kepada para penerus mereka. Para penerus rasul inilah (yaitu Paus dan para uskup dalam persekutuan dengannya) mempunyai wewenang mengajar tentang iman dan moral, yang tak mungkin salah. Sebab, Yesus sendiri menjaminnya dengan janji-Nya. Kembali ke perumpamaan "gajah" tersebut, maka, dengan berpegang pada pengajaran Gereja, maka kita dapat memperoleh gambaran yang lebih menyeluruh tentang sang "gajah" itu, karena "gajah" itu sendiri yang memberitahukan kepada pengamatnya dengan lebih jelas dan rinci tentang dirinya dengan bahasa yang dipahami sang pengamat.
C. Mengenai penyelewengan praktek indulgensi
Mengenai hal yang anda sebutkan yaitu penyimpangan praktek indulgensi pada jaman Martin Luther, memang hal itu terjadi. Sejarah mencatatnya, dan kami sebagai orang Katolik juga mengakuinya. Namun juga, saya rasa kita harus melihatnya secara obyektif, bahwa yang disalahgunakan adalah penerapan ajaran indulgensi, dan bukan pengajarannya itu sendiri. Mari kita sama-sama melihat faktanya, seperti yang pernah dijawab di sini, silakan klik.
D. Mengenai Copernicus dan Galilei
Sedangkan tentang hal Galileo Galilei dan Copernicus, kami pernah menuliskannya di artikel ini, silakan klik. Silakan membaca tulisan di sana, berikut dengan tanya jawab di bawahnya. Memang harus diakui terdapat kesalahan di kedua belah pihak, baik di pihak Galileo, maupun di pihak Gereja Katolik. Galileo pada saat itu tidak dapat membuktikan teorinya dengan standar ilmu pengetahuan saat itu, maka Gereja Katolik melarangnya untuk menyebarkan ajarannya. Perlu diketahui bahwa yang menentang pengajaran Copernicus dan Galileo bukan hanya Gereja Katolik namun juga gereja Protestan. Dan kenyataannya, Galileo tidak dibunuh oleh Gereja Katolik. Silakan membaca di artikel yang saya sebutkan di atas.
Akhirnya, sebelum saya mengakhiri tulisan, saya mohon agar janganlah kita mengucapkan kata-kata yang menyerang secara pribadi. Yang kita lakukan di sini adalah menyampaikan pemikiran masing-masing dengan semangat mencari kebenaran. Maka saya juga setuju, mari kita mengatakan segala sesuatunya dengan obyektif, dan bukan bermaksud untuk menyerang atau memaksa. Gereja Katolik tidak pernah memaksa seorangpun untuk menerima ajarannya, maka kami di Katolisitas juga tidak akan memaksa anda. Maksud kami hanya menyampaikan kebenaran yang kami yakini. Namun, jika anda tidak setuju dengan yang kami tuliskan, tidak apa-apa. Tetapi minimal anda mengetahui bahwa terdapat alasan-alasan yang jelas dalam ajaran maupun sikap Gereja Katolik. Mari kita mengingat firman ini, "Dan di atas semuanya itu kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan." (Kol 3:14)
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- http://www.katolisitas.org
sebelumnya saya minta maaf bila penulisannya diartikan sebagai bentuk “menyerang”
saya sebenarnya ingin menyampaikan bahwa segala sesuatunya ada waktunya.
terus terang saya pernah kecewa dengan oknum pastor yang dalam suatu misa ekaristi mengajarkan demikian “YANG DISELAMATKAN HANYA ORANG KATOLIK, YANG LAINNYA PASTI MASUK NERAKA”
saya sedih seorang hamba Tuhan begitu arogannya, menurut saya, mengatakan demikian, pada saat itu saya juga sudah belajar lebih jauh lagi tentang sejarah gereja,
memang tak ada yang tak lepas dari kesalahan, yang sempurna hanya Allah semata, dan benar seperti yang anda katakan, yang salah adalah oknumnya bukan indulgensinya
sampai detik ini yang saya pegang cuman satu yaitu kata-kata Yesus sendiri yaitu:
“Bukan mereka yang berteriak-teriak dalam NamaKu yang diselamatkan tetapi mereka yang melakukan Kehendak Bapa KU”
sebab saat ini semakin saya dalami semua Firman Tuhan; semakin ngeri saya; terus terang saya melihat banyak sekali yang saling silang pendapat; terutama mengenai doktrin.
maka dari itu saya menghindari sekali untuk masuk lebih dlam ttg doktrin; karena itu hal yang sulit untuk saya pelajari; saya lebih memilih untuk mempelajari Firman Tuhan yang disampaikan dan tertulis di alkitab yang mampu saya pelajari dan ketika saya renungkan dengan jalan kehidupan saya akhirnya saya mengerti sepaham dua paham
memang benar alkitab ada arti simbolis dan arti literal; dan saya juga tahu maksud Tuhan untuk me-nyimbolkan nubuatanNya
sekali lagi saya minta maaf bila ada kata-kata atau kalimat saya yang bernada menyerang; namun bukan itu yang saya maksudkan
sekian dan terima kasih
[Dari Admin Katolisitas: pertanyaan ini sudah dijawab di atas, silakan klik]
dear pak/bu….
menarik sekali artikel ini…saya banyak belajar tentang iman GK dari situs ini….terima kasih atas karya pastoralnya melalui dunia maya ini…sungguh2 menambah wawasan…
terkait dgn topik ini, ada 1 hal yg ingin saya tanyakan…
masa seribu tahun ini kadang dihubungkan dgn masa anti-krist… klo teman saya protestan mengatakan bhw masa anti-kris ini dgn mereferensikan ayat :
Mat. 24 : 15 Jadi apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat kudus, menurut firman yang disampaikan oleh nabi Daniel
dan juga ayat :
wahyu 11 : 2 Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya.”
saya pribadi menganggap, anti-kris itu sdh ada dari dulu… sejak manusia berani melawan Allah, maka dia sdh menjadi anti-kris..
nah, bagaimana hubungan masa 1000 thn ini dgn anti-kris tersebut ???
salam damai
Shalom Antonius,
Silakan membaca lebih lanjut tentang interpretasi Gereja Katolik tentang masa 1000 tahun ini dalam artikel Akhir Jaman, bagian-2 (silakan klik). Memang Gereja Katolik juga percaya bahwa menjelang akhir jaman nanti akan datang Antikristus yang akan berjaya dan menganiaya Gereja. Maka para anggota Gereja yang tetap setia dalam penganiayaan ini nantinya akan dapat mencapai kebahagiaan surgawi.
Mengenai Mat 24:15 yang dikaitkan dengan Wahyu 11:2. Dikatakan bahwa ‘pelataran Bait Suci’ diberikan kepada bangsa-bangsa untuk diinjak-injak Kota Suci, maksudnya di sini adalah meskipun kelihatannya Kota Suci/ Yerusalem itu diinjak-injak, namun itu hanyalah bagian luar/ yang kelihatan. Sebab hakekat Gereja [jika itu mau dikaitkan sebagai Kota suci/ Yerusalem yang baru] tidak akan mungkin pernah rusak/ binasa meskipun pada masa penganiayaan Antikristus. Jangka waktu penganiayaan selama 42 minggu tersebut sering dikaitkan dengan masa penganiayaan bangsa Israel selama 3,5 tahun – yaitu dari bulan Juni 168 sampai Desember 165 BC) oleh seorang raja yang bernama Antiokhus Efipanes yang membuat kekejian di Bait Allah (lihat 1 Makabe 1).
Nah, di akhir jaman nanti, memang kita percaya bahwa seorang Antikritus akan bangkit dan menganiaya Gereja, seperti halnya, raja Antiokhus ini. Mengenai apa itu Antikristus dan kerajaan 1000 tahun, sudah saya dituliskan dalam artikel yang saya sebutkan di atas.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- http://www.katolisitas.org
PS: Maaf atas jawaban yang terlambat.
Dear Ingrid
Mohon maaf yah Ingrid, soalnya saya belum mudeng (mengerti) , jadi terpaksa saya tanya lagi, semoga tidak merepotkan.
Dari apa yang pernah saya baca dalam Alkitab pemberian tetangga saya, saya menagkapnya sebagai berikut :
Setelah selesai zaman antikris yang di akhiri dengan perang Armagedon, maka masih akan tersisa manusia (jadi maksudnya tidak semua manusia binasa) dalam peperangan tersebut.
Yang konon sisanya terdiri dari sedikit bangsa Israel dan bangsa lain (bukan bangsa Israel) .
Dan mereka itulah yang kemudian mendiami planet bumi ini dan kembali beranak pinak.
Hanya saja didalam Kerajaan ini yang menjadi pemerintah adalah orang2 tebusan yang ikut terangkat hidup2 dan mereka akan memerintah bersama-sama dengan Kristus.
Di dalam Kerajaan ini manusia sudah tidak dapat berdosa lagi, sebab pada waktu mereka baru akan memikirkan untuk berbuat kejahatan atau dosa, langsung dihukum.(Pemerintahan tongkat besi)
Didalam Kerajaan ini pulalah umur manusia dipulihkan sehingga mencapai ratusan tahun, sama seperti kehidupan manusia pada awal mereka terusir ke dunia.
Tidak ada orang sakit dan tidak ada kejahatan, sehingga mereka hidup dengan damai sama seperti di dalam Firdaus.
Seperti yang di tulis dalam kitab Yesaya bahwa anak kecil akan bermain dengan ular, dan singa akan makan rumput.
Tapi masih tersisa satu pertanyaan di benak saya, lalu untuk apa Allah repot2 membuat Kerajaan Seribu Tahun Damai ?
Menurut tetangga saya setelah Kerajaan Seribu Tahun ini tamat, maka dunia kiamat dan setelah itu barulah Allah menciptakan Surga dan Bumi Baru yang akan kita tempati sampai selama-lamanya.
Alasannya karena Surga yang sekarang ini pernah di-injak oleh Iblis sehingga perlu dibuatkan Surga yang baru
Tentang pertanyaan saya diatas, tetangga saya masih belum bisa menjawabnya
Jadi bagaimana menurut anda ?
Maaf saya masih merepotkan anda, sebab saya mempunyai kerinduan untuk mengerti lebih banyak.
Jika saya mengerti lebih banyak maka paling tidak saya bisa tahu apa yang direncanakan Allah bagi kehidupan saya dibawah matahari yang penuh dengan ke-sia2an seperti yang ditulis oleh Nabi Sulaiman dalam kitab ALKHATIB. Kesia-siaan diatas kesia siaan semuanya sia sia.
Salam
Machmud
Shalom Machmud,
Tidak apa-apa bertanya, jika belum jelas. Saya akan berusaha menjawabnya semampu saya, yang saya ketahui menurut pengajaran Gereja Katolik.
Sebenarnya pertanyaan Machmud ini mungkin berkaitan dengan apa yang tertulis di Kitab Wahyu 20 tentang Kerajaan seribu tahun. Magisterium Gereja Katolik tidak pernah memberikan pengajaran definitif tentang kerajaan 1000 tahun ini, sebab Gereja mengambil patokan pada pengajaran St. Agustinus yang mengajarkan tentang 1000 tahun ini sebagai angka figuratif yang melambangkan jangka waktu yang lama, seperti makna ‘1000’ dalam bagian-bagian lain di Kitab suci. Maka, masa 1000 tahun ini adalah untuk diartikan masa yang panjang yang terjadi antara kedatangan Yesus yang pertama (melalui Inkarnasi) dan kedatanga Yesus yang kedua (di akhir jaman). Masa ini adalah masa Gereja, di mana para kudus memimpin bersama Yesus untuk menyebarkan nilai-nilai Injil di dunia. "Kebangkitan pertama" yang disebutkan dalam Why 20:5 adalah kebangkitan para beriman yang disebabkan karena Pembaptisan. Ini sesuai dengan Rom 6:4, di mana seseorang "dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati…demikian juga kita akan hidup dalam hidup baru."
Inilah yang disebut sebagai "ecclesiogical interpretation of the Millennium", dimana kerajaan 1000 tahun ini di-interpretasikan sebagai 1) masa kejayaan di mana diterapkan nilai-nilai Injil di dunia; dan hal ini dikaitkan dengan Gereja. dan 2) bahwa masa Gereja ini terbentang menjembatani antara kedatangan Yesus yang pertama dengan kedatangan-Nya kembali di akhir jaman nanti.
Maka Gereja Katolik tidak mengartikan bahwa Yesus akan kembali ke dunia sekali lagi untuk memimpin kerajaan 1000 tahun ini, karena misi pertama kedatangan-Nya di dunia telah selesai. Ini terlihat dari perkataan terakhirnya di kayu salib (lihat Yoh 19:28-30). Silakan membaca artikel tentang Akhir Jaman – bagian 2 (silakan klik) untuk mengetahui hal kerajaan 1000 tahun ini menurut ajaran Gereja Katolik. Jadi memang pada saat akhir jaman nanti, Kristus akan datang lagi, hanya satu kali, namun tidak untuk menjadi raja di bumi, tetapi untuk menjadi Raja semesta Alam, dimana Ia akan mengumpulkan semua orang pilihan-Nya untuk dipersatukan dengan-Nya di Surga, di mana Ia meraja di dalam semua (1 Kor 15: 28). Maka menurut Gereja Katolik, tidak akan ada kerajaan secara literal 1000 tahun lagi yang dipimpin oleh Yesus. Jadi semoga ini menjawab pertanyaan Machmud, yang bertanya, mengapa Allah ‘repot-repot’ membuat kerajaan 1000 tahun. Allah telah memang telah ‘repot-repot’ menyertai Gereja-Nya, baik sejak dari awal mula, dari jaman Israel yang menjadi gambaran Gereja pada PB, sampai resmi berdiri-Nya Gereja pada hari Pentakosta, dan sampai segala abad sampai akhir jaman. Setelah itu, Yesus akan datang kembali, orang-orang mati dibangkitkan, semua bangsa diadili, dan mereka yang percaya dan hidup dalam kebenaran akan bersatu dengan-Nya, tubuh dan jiwa, dalam kebahagiaan surgawi.
Tentang komentar tetangga anda, bahwa surga telah rusak karena pernah di-injak oleh Iblis, sehingga perlu dibuatkan surga yang baru, terus terang saya belum pernah membacanya dalam Kitab Suci. Silakan anda tanyakan dasar Alkitab-nya, mengapa ia berpendapat demikian.
Yang saya ketahui adalah, Tuhan merencanakan membuat langit dan bumi yang baru, atau Yerusalem yang baru, (lih Why 21), yang mengacu pada penyempurnaan segala ciptaan di akhir jaman nanti, sehingga segala ciptaan akan dipersatukan oleh Kristus sebagai "yang sulung dan utama dari segala yang diciptakan." (Kol 1:15). Maka, untuk bersatu dengan Allah di dalam Kristus- lah kita semua diciptakan. Ke sanalah kita semua menuju pada akhir jaman nanti. Semoga kita beroleh karunia iman, untuk boleh menantikan saat yang indah ini dalam pengharapan.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- http://www.katolisitas.org
Mohon tanya,
Dimana saya bisa dapatkan penjelasan tentang Kerajaan damai 1.000 tahun seperti yang tertulis di buku Yesaya
Terima kasih
Machmud
[dari Admin: Pertanyaan ini sudah dijawab dalam tulisan di atas]
Comments are closed.