Purgatorium bukanlah semacam kesempatan kedua bagi umat Allah. Dalam suatu pengadilan khusus, setiap orang menerima hasil penghakiman yang menentukan ganjaran bagi jiwanya pada saat kematiannya. Katekismus (KGK 1022) mengajarkan, “Pada saat kematian setiap manusia menerima ganjaran abadi dalam jiwanya yang tidak dapat mati. Ini berlangsung dalam satu pengadilan khusus, yang menghubungkan kehidupannya dengan Kristus: entah masuk ke dalam kebahagiaan surgawi melalui suatu penyucian atau langsung masuk ke dalam kebahagiaan Surgawi ataupun mengutuki diri untuk selama-lamanya. “Pada malam kehidupan kita, kita akan diadili sesuai dengan cinta kita” (Yohanes dari Salib, Dichos 64).