Pertanyaan:
Dear semua pengasuh/evangelizer/imam ytk
Saya simpatisan GK, dan belajar Alkitab.
Saya ingin menanyakan, “Apakah dijamin pasti SELAMAT (masuk sorga) kalau kita beriman kepada Yesus dengan sungguh2 ?
Mohon penjelasan, Thanks
Shalom, Mahmud Zulkarnain
Jawaban:
Shalom Mahmud Zulkarnain,
Keselamatan bagi kita umat Katolik merupakan rahmat Allah, namun kitapun harus bekerja sama dengan rahmat tersebut. Artinya jika kita yang sudah dibaptis tetapi tidak hidup sesuai dengan janji baptis kita, dan jatuh dalam dosa berat dan tidak bertobat, maka kita tidak dapat diselamatkan. Hal ini disebabkan karena Gereja Katolik, berpegang pada ajaran Alkitab, percaya bahwa keselamatan adalah suatu yang telah (past), sedang (present), dan akan datang (future):
- Telah diselamatkan (Rom 8:24; Ef 2:5,8; 2 Tim 1:9; Tit 3:5)
- Sedang dalam proses (1 Kor 1:18; 2 Kor 2:15; Fil. 2:12; 1 Pet 1:9)
- Akan diselamatkan (Mt 10:22, 24:13; Mk 13:13; Mk 16:16; Kis 15:11; Rm 5:9-10; Rm 13:11; 1 Kor 3:15; 2 Tim. 2:11-12; Ibr. 9:28).
Bagaimana dengan umat Katolik sendiri? Dalam Lumen Gentium 14 ditegaskan akan pentingnya untuk terus berjuang hidup kudus, yaitu dengan mempraktekkan kasih kepada Tuhan dan sesama. Orang Katolik yang tidak mempraktekkan kasih, hanyalah menjadi anggota Gereja secara jasmaniah, namun bukan secara spiritual, tidak dapat diselamatkan.[17] Hal ini disebabkan karena mereka sudah mengetahui hal yang benar, namun mereka tidak melakukannya (Lih. Luk 12:47-48).
Lumen Gentium 14, mengatakan,
“Tetapi tidak diselamatkan orang, yang meskipun termasuk anggota Gereja namun tidak bertambah dalam cinta-kasih; jadi yang “dengan badan” memang berada dalam pangkuan Gereja, melainkan tidak “dengan hatinya”[26]. Pun hendaklah semua Putera Gereja menyadari, bahwa mereka menikmati keadaan yang istimewa itu bukan karena jasa-jasa mereka sendiri, melainkan berkat rahmat Kristus yang istimewa pula. Dan bila mereka tidak menanggapi rahmat itu dengan pikiran, perkataan dan perbuatan, mereka bukan saja tidak diselamatkan, malahan akan diadili lebih keras[27].”
- Karena kepenuhan kebenaran ada di Gereja Katolik, umat Katolik seharusnya dapat hidup lebih kudus, karena berkat-berkat yang mengalir dari Sakramen-sakramen, seperti: Ekaristi, Pengampunan Dosa.
- Namun demikian, kita tidak dapat mengatakan bahwa orang yang tidak dibaptis air (secara sakramen) pasti masuk neraka, sebab ada kondisi-kondisi lain (yang telah disebutkan di atas) yang diperhitungkan. Yang terpenting adalah, satu-satunya keselamatan hanya melalui Kristus dan melalui pembaptisan. Tetapi bagi orang-orang yang dalam kondisi “bukan karena kesalahannya sendiri” tidak dapat mengenal Kristus dan Gereja-Nya, dan juga mereka berbuat kasih dan mengalami pertobatan, orang tersebut sebetulnya mengalami “baptism of desire” (lih KGK, 1258-1259). Silakan membaca tentang Baptisan Rindu/ Baptism of desire ini dalam tulisan ini (silakan klik). Adapula kondisi lain, yaitu bagi orang-orang yang mengalami kematian karena iman akan Kristus, yaitu seperti para martir, tanpa sebelumnya menerima Pembaptisan, mereka juga dapat diselamatkan karena mereka telah menerima “Baptisan darah” (KGK, 1258). Faktor-faktor tersebut di atas adalah syarat bagi seseorang untuk memperoleh keselamatan. Atau, dengan kata lain, Gereja tidak mengenal cara lain selain pembaptisan untuk masuk surga (KGK, 1257). Akan tetapi, bagi orang yang telah dibaptis namun tidak menjalankan kasih, ia dapat kehilangan keselamatannya.
- Kalau begitu apakah kita harus membawa orang kepada Kristus? Tentu saja. Kristus adalah harta terbesar yang kita miliki. Adalah menjadi perbuatan kasih kalau kita membagikan harta terbesar ini kepada semua orang. Namun tentu saja kita harus melakukannya dengan bijaksana dan penuh kasih.
Demikianlah yang dapat kami tuliskan sehubungan dengan pertanyaan anda. Semoga bermanfaat.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid & Stef- www.katolisitas.org
bagaimana orang jika kita melaksanakan adat jawa seperti mitoni,nyewu dan sebagainya???
Daniel Yth.
Adat Jawa atau adat daerah lain merupakan religiusitas populer (spiritualitas kemasyarakatan) yang sudah ada sebelum masa karya misi Gereja Katolik masuk ke Indonesia. Adat sebagai kebiasan yang diyakini kebenarannya untuk berjumpa dengan Allah yang memberikan kebaikan manusia dan alam harus dihormati nilai-nilai yang terkandung di dalamnya (bdk Nostra Aetate dan Gaudium et Spes). Maka adat Jawa mitoni nyewu dll bagi Gereja Katolik tetap diakui sebagai sebuah tata cara adat, Gereja Katolik tidak merusak apalagi menghilangkannya. Gereja Katolik tidak juga tata cara itu sebagai liturgi Gereja, melainkan adat dan kebiasaan yang telah berabad- abad ada dihidupi masyarakat perlu diangkat dan dimurnikan oleh nilai nilai Injili (proses inkulturasi) sehingga menjadi bagian kehidupan liturgi Gereja. Jadi orang Katolik boleh misa dalam rangka memperingati jiwa orang meninggal ketika 1000 hari, meskipun hari apa saja dengan misa sama daya sakramentalnya namun ketenangan hati dan rasa tentram di batin ketika seribu hari diadakan doa atau misa perlu mendapat perhatian (tidak dilarang).
salam
Rm wanta
Salam.
Saya mau tanya mengenai api penyucian yang saya yakini sebagai orang Katolik hal tersebut benar ada, dan kita harus mendoakan jiwa-jiwa di api penyucian. Yang menjadi pertanyaan pertama saya, apakah orang yang non Katolik akan juga berada di api penyucian? Saya mempunyai oma dan opa yang sudah meninggal. Opa saya meninggal belum Katolik (kong hu cu), oma saya sesaat sebelum meninggal dibaptis oleh Pastor masuk Katolik. Pertanyaan kedua utk kasus oma saya yang dibaptis sebelum meninggal tapi dalam keadaan sakit dan tidak sadar, apakah sah baptisannya? Bagaimana nasib kedua orang tersebut?
Atas jawabannya saya ucapkan terima kasih, dan semoga Tuhan Yesus memberkati kita sekalian yang membaca situs ini.
Shalom Fendy,
Memang terus terang, kita tidak dapat yakin 100 % akan kemanakah jiwa-jiwa orang- orang yang telah mendahului kita, entah itu leluhur, opa, oma, orang tua dan saudara/i kita; terutama karena kita tidak dapat mengetahui persis isi hati mereka, dan apakah mereka selama hidupnya telah berusaha hidup seturut dengan kehendak Tuhan, mengasihi Dia dan percaya kepada Kristus Putera-Nya. Atau, seandainyapun mereka belum percaya kepada Kristus, namun dengan kesungguhan hati hidup menurut tuntunan hati nurani untuk mengutamakan kehendak Tuhan di atas pengertian sendiri. Sebab jika demikian sikap hati mereka, mereka sebetulnya pasti mau dibaptis, jika mereka tahu bahwa pembaptisan merupakan kehendak Tuhan bagi dirinya untuk dapat diselamatkan. (Ini disebut sebagai Baptis rindu, selanjutnya tentang Baptis rindu ini, silakan membaca di sini, silakan klik).
Oleh karena itu, kita memang hanya dapat berdoa memohon kemurahan hati Tuhan agar berbelas kasihan kepada jiwa-jiwa mereka, karena Tuhan juga pasti mengasihi mereka, dan memberikan yang terbaik kepada mereka, sesuai dengan jalan hidup mereka masing-masing. Pembaptisan orang yang dalam bahaya kematian, ketentuannya dalam Kitab Hukum Kanonik 1983 adalah sebagai berikut:
Kan. 865 – § 1. Agar seorang dewasa dapat dibaptis, ia harus telah menyatakan kehendaknya untuk menerima baptis, mendapat pengajaran yang cukup mengenai kebenaran-kebenaran iman dan kewajiban-kewajiban kristiani dan telah teruji dalam hidup kristiani melalui katekumenat; hendaknya diperingatkan juga untuk menyesali dosa-dosanya.
§ 2. Orang dewasa yang berada dalam bahaya maut dapat dibaptis jika memiliki sekadar pengetahuan mengenai kebenaran-kebenaran iman yang pokok, dengan salah satu cara pernah menyatakan maksudnya untuk menerima baptis dan berjanji bahwa akan mematuhi perintah-perintah agama kristiani.
Maka jika selama hidupnya Oma pernah menyatakan keinginannya untuk dibaptis, menyesali dosa-dosanya dst, seperti ketentuan Kan. 865 § 1, 2, maka baptisannya sah. Jika baptisannya sah, maka dengan iman kita dapat percaya bahwa ia telah berada bersama dengan Yesus di surga, sebab Pembaptisan menghapuskan baik dosa asal, maupun dosa pribadi, dan memberikan hidup ilahi bersama Yesus.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- http://www.katolisitas.org
Penjelasan dari ajaran Gereja Katolik ini masuk akal dan hati saya, melebihi yang saya terima dari yang lain. Sdr Mahmud Zulkarnain, selamat belajar iman Katolik, tidak hanya Alkitab Katolik namun juga Ajaran Gereja Katolik dan Tradisi Katolik. Karena bagi Katolik, sumber iman tak hanya Alkitab namun juga Ajaran Gereja dan Tradisi Suci Katolik. Ketiganya saling mendukung.
Shaloom
Izaini
Mas Mahmud Zulkarnain
Kalau anda beriman sungguh2 kepada Allah , pasti juga anda masuk Surga (selamat)
Tetapi Keselamatan itu perlu dijaga dan dipelihara dengan baik2 dengan sepenuh hati dan segenap jiwa selama kita masih hidup didunia ini, sebab keselamatan itu bisa hilang
Salam kenal
Machmud
Dear semua pengasuh/evangelizer/imam ytk
Saya simpatisan GK, dan belajar Alkitab.
Saya ingin menanyakan, “Apakah Kita dijamin pasti SELAMAT (masuk sorga) kalau kita beriman kepada Yesus dengan sungguh2 ?
Mohon penjelasan, Thanks
Shalom, Mahmud Zulkarnain
[Dari Admin: Pertanyaan ini sudah dijawab di atas oleh Stef dan Ingrid]
Comments are closed.