[Minggu Biasa XXIV: Kel 32:7-11,13-14; Mzm 51:3-19; 1 Tim 1:12-17; Luk 15:1-32/ 15:1-10]

Cilaka!  Di mana ya kutaruh kunci rumah kami?  Besok pagi kami mau mudik seminggu, dan sekarang kunci itu nyelip entah kemana. Tak mungkin kubiarkan rumah tak terkunci selama seminggu… ” Setelah berjam-jam mencari, akhirnya kunci itu kutemukan. Betapa leganya! Tapi nampaknya sukacita ini tidak dapat dibandingkan dengan sukacita seorang gembala, saat menemukan kembali dombanya yang hilang. Sebab dalam kasusku, yang lalai adalah aku, sedangkan kunci itu tidak bisa kabur sendiri. Lain halnya dengan sang gembala itu, yang meskipun sudah menyayangi, merawat dombanya, dan bahkan rela berkorban baginya, namun si domba, tetap saja dapat membandel dan kabur dari kawanan sang gembala. Tak heran, jika sang gembala berhasil menemukan dombanya kembali, ia begitu bersuka cita!

Injil hari ini mengisahkan suka cita seorang gembala karena menemukan dombanya yang hilang. Yesus mengumpamakan orang berdosa yang bertobat dengan domba yang hilang, yang ditemukan oleh gembalanya. “Dan kalau ia telah menemukan [domba]nya, ia lalu meletakkan domba itu di atas bahunya dengan gembira…. Bersukacitakah bersama aku, sebab dombaku yang hilang telah kutemukan. Aku berkata kepadamu: Demikian juga ada sukacita di Sorga, karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih daripada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan.” (Luk 15:5-7)

Mari kita bersama memeriksa batin dan tidak terlalu tergesa-gesa menyimpulkan bahwa kita termasuk dalam golongan 99 domba yang baik-baik saja dan tidak hilang. Sebab mungkin kita tidak melakukan penganiayaan seperti yang pernah dilakukan oleh Rasul Paulus sebelum bertobat, atau seperti anak yang hilang yang berfoya-foya dengan harta ayahnya. Tapi setiap kali kita jatuh dalam dosa, sesungguhnya kita seperti domba yang mengambil jalannya sendiri, dan memisahkan diri dari Tuhan, Sang Gembala kita. Mari kita pulang ke jalan Tuhan, dengan mengakui dosa-dosa kita di hadapan-Nya. Biarlah Ia menggendong kita kembali di atas bahu-Nya, dan seluruh Sorga bersuka cita. Jangan lupa, bahwa sesungguhnya kitapun akan bersukacita karena ditemukan kembali oleh Tuhan! Di sakramen Tobat, Tuhan Yesus menantikan kita.
Kapankah terakhir kali saya menerima sakramen Tobat?