Injil Barnabas ditulis sekitar abad 16, dan di dalamnya terkandung banyak hal yang sesuai dengan paham Islam. Yesus yang  digambarkan di dalam Injil Barnabas seperti yang digambarkan di dalam Kitab Suci agama Islam. Yesus digambarkan bukan sebagai Anak Allah atau Allah, namun sebagai nabi yang membuka jalan bagi Nabi Muhammad, sama seperti Yohanes Pemandi membuka jalan bagi Yesus. Dan Yesus tidak mati disalibkan, namun digantikan oleh Yudas. Bagi kita umat Katolik, injil ini bukanlah injil yang termasuk dalam Injil kanonik, karena apa yang disampaikannya tidak sesuai dengan ajaran Kristen.

1. Gereja Katolik tidak mengakui ‘injil’ Barnabas

Gereja Katolik tidak mengakui adanya ‘injil’ Barnabas, karena tidak otentik. Kitab ini baru dituliskan berabad- abad kemudian setelah jaman Kristus dan para rasul. Manuskrip kitab tersebut ditemukan pada abad ke 16 (dalam bahasa Italia dan Spanyol). Karena Injil ini baru ditulis sekitar abad 16, terjadi kemungkinan  penyelewengan-penyelewengan, karena saksi hidup dari kejadian tersebut sudah tidak ada. Bandingkan dengan Injil kanonik yang ditulis pada saat saksi hidup masih ada, sehingga tidak mungkin terjadinya penyelewengan. Silakan membaca di artikel ini.

Penyebutan tentang ‘injil’ Barnabas pertama kali disebutkan dalam manuskrip Morisco (orang Moor) tahun 1634, oleh Ibrahim al Taybili, 1718 oleh John Toland, dan 1734 oleh George Sale. Ajaran yang terkandung di dalam kitab ini bertentangan dengan ajaran Kristus dan para rasul, dan lebih sesuai dengan interpretasi muslim tentang Kristianitas.

2. Ajaran ‘injil’ Barnabas yang bertentangan dengan ajaran Kristus dan para rasul

Pesan yang disampaikan oleh injil Barnabas bertentangan dengan kesaksian para saksi mata di abad pertama yang mempunyai lebih dari 5000 manuskrip untuk mendukung otentisitas kesaksian mereka, yaitu kitab-kitab Perjanjian Baru. Sebagai contohnya, ajaran injil Barnabas mengatakan bahwa Yesus mengatakan bahwa Ia bukan Mesias dan Ia tidak mati di salib; namun klaim ini sepenuhnya dibuktikan salah oleh dokumen-dokumen yang sudah terbukti asli/ otentik, yang menyatakan sebaliknya.

Dengan menolak Yesus sebagai Allah Putera,  ‘injil’ Barnabas dengan sendirinya menolak ajaran Allah Trinitas. Dengan demikian, kitab ini menolak inti ajaran keselamatan seperti yang diwahyukan oleh Allah sendiri, yang telah dimulai pre-figurasinya dalam Perjanjian Lama, sekitar 2000 tahun sebelum masehi, dan yang digenapi di dalam penjelmaan Kristus menjadi manusia dalam Perjanjian Baru. Tidak mungkin keseluruhan wahyu Allah, dengan segala nubuatan para nabi di Perjanjian Lama yang mengacu kepada Kristus Sang Mesias dalam Perjanjian Baru, dibatalkan dengan sebuah kitab yang baru ditulis di abad ke- 16, oleh pengarang yang tidak dikenal, hanya karena ia memakai nama Barnabas. Barnabas sendiri tidak termasuk dalam bilangan ke- dua belas rasul Kristus. Selanjutnya bukti- bukti menunjukkan bahwa tulisan tersebut tidak berasal dari jaman para rasul melainkan berabad- abad sesudahnya.

Kitab ‘injil’ Barnabas ini juga menolak puncak rencana keselamatan Allah, yaitu melalui penjelmaan Kristus Allah Putera sebagai manusia, penderitaan, wafat dan kebangkitan- Nya untuk menyelamatkan manusia. ‘Injil’ ini menyatakan bahwa yang disalibkan bukan Yesus, melainkan Yudas Iskariot, sedangkan Yesus sendiri diangkat ke surga. Pandangan seperti ini adalah pandangan Islam, dan bukan ajaran Kristus sendiri seperti yang disampaikan oleh ke-empat Injil (Matius, Markus, Lukas dan Yohanes).

Selanjutnya, kitab ini juga keliru dalam menyamakan Roh Kudus (paráklētos Yunani), dengan ‘periklutos‘ (artinya yang terhormat) yang dapat diterjemahkan dalam bahasa Arab “Ahmad”, sehingga akhirnya mengacu kepada Muhammad. Padahal dalam kitab Injil Yohanes, Kisah Para Rasul dan surat- surat Rasul Paulus, Roh Kudus tidak untuk diartikan sebagai manusia, melainkan Pribadi Allah sendiri yang dicurahkan kepada para Rasul dan umat beriman; untuk mendatangkan pertobatan dan mencurahkan rahmat pengudusan Allah dan karunia- karunia-Nya. Roh Kudus itu dijanjikan Yesus sebagai Roh Kebenaran, yan tidak diterima, tidak dilihat dan tidak dikenal oleh dunia, namun dikenal oleh para murid Kristus, dan Roh ini akan menyertai mereka dan berdiam di dalam diri mereka (lih. Yoh 14:15). Dari ayat ini saja kita mengetahui, tidak mungkin Roh Kudus (paráklētos) mengacu kepada tokoh manusia (yang dapat dilihat oleh dunia), apalagi jika tokoh ini mengajarkan hal-hal yang tidak sepenuhnya sesuai dengan ajaran Kristus. Karena dikatakan juga oleh Kristus, “…. Penghibur (paráklētos), yaitu Roh Kudus… akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah kukatakan kepadamu” (Yoh 14:26).

Dari keterangan di atas, kita ketahui bahwa isi injil Barnabas tidak sesuai dengan pesan Allah, sehingga karena itu injil ini tidak menjadi bagian dari kanon Kitab Suci.

3. Surat Barnabas yang pernah dikenal dan dibacakan di Gereja Alexandria di abad ke 2, itu tidak sama dengan ‘injil’ Barnabas.

Jika ditinjau dari isinyapun tidak berhubungan antara Surat Barnabas dengan injil Barnabas. Surat Barnabas mengakui ke- Allahan Yesus, dan bahkan menekankan kasih karunia oleh Kristus yang mengatasi hukum Taurat, sehingga menolak hukum sunat. Sedangkan ‘injil’ Barnabas yang ditulis atas dasar pemahaman Islam, tidak demikian. Penjelasan tentang Surat Barnabas, silakan klik di sini.

4. Terdapat banyak kejanggalan dalam ‘injil’ Barnabas ini, contohnya:

a. Meskipun ditulis dalam bahasa Italia, kitab ini dituliskan dengan gaya Arab/ Islam, sekali- kali dengan kata- kata bahasa Turki, dan tata bahasa Turki, dengan dialek Tuska dan Venezia, seperti yang umum digunakan di kota universitas Bologna (Italia).

b. Di pinggiran halaman terdapat catatan- catatan dalam bahasa Arab.

c. Penjilidan kitab berasal dari Turki, walaupun kertasnya berasal dari Italia.

d. Terdapat kesalahan- kesalahan ejaan, seperti tidak perlunya huruf ‘h’ ketika suatu kata berawal dengan huruf hidup (contoh “hanno”, padahal harusnya cukup “anno”)

e. Spasi yang ada di bagian bawah setiap lembarnya mengindikasikan spasi yang dimaksudkan untuk pencetakan.

f. Banyak frasa yang digunakan dalam ‘injil’ Barnabas tersebut mempunyai kemiripan dengan frasa yang digunakan oleh Dante Alighieri, seorang pujangga ternama Italia di abad Pertengahan (1265-1321); sehingga dapat disimpulkan pengarang ‘injil’ ini meminjam/ meniru karya Dante.

g. Terdapat kemiripan tekstual ‘injil’ Barnabas ini dengan bahasa setempat tentang ke- empat Injil (terutama bahasa Italia abad Pertengahan) sehingga dapat diperkirakan bahwa kitab ini aslinya dituliskan dalam bahasa Italia. Ini membuktikan ketidak-otentikan kitab ini, sebab bahasa Italia sendiri baru eksis sekitar abad ke- 13 sebagai bahasa tulisan, sehingga tidak mungkin ditulis oleh ‘Barnabas’ murid Yesus di abad pertama)

5. Anakronisme dan ketidaksesuaian sejarah yang tercatat dalam ‘injil Barnabas’

Berikut ini adalah ketidak-sesuaian lainnya yang disebut Anakronisme dan ketidaksesuaian sejarah, yang menunjukkan bahwa tulisan ini tidak otentik, dan tidak merupakan wahyu Allah karena mengandung kesalahan. Injil Barnabas yang mengandung banyak kesalahan dan menjabarkan tentang kehidupan di zaman Abad Pertengahan, yang tidak cocok dengan kehidupan pada zaman Yesus dan para Rasul, membuktikan bahwa teks ini tidak berasal dari abad-abad pertama. (Selengkapnya silakan membaca di sumber yang netral di Wikipedia tentang ‘injil’ Barnabas ini, silakan klik). Berikut ini contoh- contohnya:

a. Dikatakan bahwa Yesus dilahirkan di jaman Pontius Pilatus, yang baru naik tahta setelah tahun 26. Ini keliru, karena Yesus lahir pada jaman Kaisar Agustus (Luk 2:1).

b. Yesus dikatakan ‘berlayar’ ke Nasaret (bab 20), padahal Nasaret bukan kota pelabuhan. Tidak ada pantai atau perairan di Nasaret untuk orang dapat berlayar.

c. Penulis kitab ini kelihatannya tidak menyadari bahwa kata ‘Kristus’ dan ‘Mesias’ adalah terjemahan dari kata yang sama yaitu ‘Christos’, yaitu yang menjabarkan Yesus sebagai Yesus Kristus. Maka tidak mungkin Yesus yang disebut Kristus itu mengatakan, “Saya bukan Mesias”, [karena sama saja ia mengatakan bahwa saya bukan Kristus, yang adalah namanya sendiri]. (bab 42)

d. Ada referensi tahun yubelium yang dirayakan setiap seratus tahun sekali (bab 82), bukannya lima puluh tahun sekali seperti yang dituliskan dalam kitab Imamat 25. Anakronisme ini kemungkinan berhubungan dengan Tahun Suci pada tahun 1300 yang ditentukan oleh Paus Boniface VIII, yang menentukan untuk memperingati tahun Yubelium setiap seratus tahun sekali.

e. Adam dan Hawa dikatakan memakan buah apel (bab 40), padahal seharusnya adalah buah pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat (Kej 2:17). Kemungkinan kata apel diperoleh dari terjemahan dari bahasa Ibrani ke bahasa Latin, di mana ‘apel’ dan ‘jahat’ sama- sama dikatakan sebagai ‘malum‘.

f. Kitab tersebut mengatakan bahwa anggur disimpan di dalam gentong/ drum kayu (bab 152). Gentong kayu adalah ciri khas penyimpanan anggur di Gaul dan Italia Utara, dan tidak umum digunakan dalam kerajaan Roma, sampai tahun 300; sedangkan penyimpanan anggur di abad pertama di Palestina adalah di dalam kantong kulit (wineskin) dan tempayan (jar, ‘amphorae‘). Pohon English Oak/ Pedunculate (quercus robur) tidak tumbuh di Palestina, dan kayu jenis lainnya tidak cukup padat untuk digunakan sebagai gentong anggur.

g. Semua kutipan didasarkan pada Vulgate bible (382 AD). Ketika ‘injil’ Barnabas mengutip Perjanjian Lama, maka yang dikutip lebih sesuai dengan bacaan- bacaan yang ada di kitab Latin Vulgate, daripada yang ada di Kitab Septuagint ataupun Teks Masoretik Ibrani. Padahal terjemahan Latin Vulgate yang adalah hasil karya St. Jerome dimulai tahun 382, bertahun- tahun setelah kematian Barnabas. Maka pengutipan Vulgate ini merupakan indikasi, bahwa kitab ini tidak mungkin ditulis oleh Rasul Barnabas sendiri di abad pertama, saat teks Vulgate sendiri belum ada.

h. Bab 54 mengatakan: “Sebab ia akan mendapatkan nilai tukar dari emas adalah enam puluh minuti.” Dalam Perjanjian Baru, satu- satunya koin emas, namanya aureus yang nilainya sama dengan 3,200 koin tembaga, yang disebut ‘lepton’ (diterjemahkan dalam bahasa Latin, minuti), sedangkan koin perak Roma mempunyai nilai tukar 128 lepton. Maka nilai tukar 1:60 yang ditulis dalam ‘injil’ Barnabas, adalah interpretasi dari jaman abad pertengahan dari perikop Injil (Mrk 12:42), yang berasal dari pengertian standar di abad pertengahan bahwa minuti berarti seperenampuluh.  Selain itu, disebutkan pemakaian nama koin denarius, yang dipakai di Spanyol tahun 685.

5. Kurangnya bukti yang mendukung keaslian injil Barnabas

Kurangnya bukti pendukung otentisitas injil Barnabas terlihat dari fakta, antara lain: ((sumber utama: Norman L Geisler & Abdul Saleeb, Answering Islam: The Crescent in the Light of the Cross, (Baker Books 1993), p. 295-299))

a. Tidak seperti kitab-kitab lainnya dalam Perjanjian Baru yang terbukti keotentikannya dengan adanya lebih dari 5,300 manuskrip Yunani yang berasal dari abad awal sampai abad ke-3, hal ini tidak terjadi pada injil Barnabas. Tidak ditemukan teks asli injil Barnabas sejak abad-abad awal.

b. Referensi pertama yang menyebutkan tentang injil Barnabas adalah dokumen yang disebut Decretum Gelasianum yang sering dihubungkan dengan Paus Gelasius I, 492-496. Konon injil Barnabas termasuk dalam daftar yang ada dalam Decretum tersebut, sebagai kitab apokrif yang harus dihindari. Namun di dekrit ini tidak disebutkan isi manuskrip injil Barnabas, dan juga keaslian Decretum tersebut juga dipertanyakan. Karena jika memang dekrit itu benar-benar resmi dan otentik dikeluarkan oleh Paus Gelasius I, seharusnya termasuk dalam dokumen-dokumen yang diterjemahkan dari bahasa Yunani ke Latin, oleh Dionysius Exiguus (470-544), anggota Kuria Roma yang menerjemahkan 401 kanon Gereja, termasuk kanon dan dekrit dari Konsili Nicea, Konstantinople, Kalsedon, Sardis dan kumpulan semua dekrit yang dikeluarkan oleh Paus dari Paus Siricius (384-399) sampai Anastasius II (496-498). Namun faktanya, tidak. Juga, jika dekrit ini otentik, mestinya dekrit ini juga termasuk dalam kitab-kitab yang dikumpulkan oleh Cassiodorus (485-585), administrator Kaisar Theodoris Agung yang bekerjasama dengan Paus Agapetus I (535-536) dalam membuat perpustakaan teks Yunani dan Latin yang digunakan untuk mendukung sekolah-sekolah Katolik di Roma. Namun dekrit ini tidak termasuk di sana. Dengan demikian, para ahli menyimpulkan bahwa daftar kitab apokrif yang ada dalam dekrit itu belum tentu ditulis oleh Paus Gelasius I, namun oleh seorang imam dari Perancis Selatan atau Italia Utara, di abad ke-6, yang mengumpulkan dokumen-dokumen dari periode berbeda. ((Menurut New Catholic Encyclopedia yang dikeluarkan oleh The Catholic University of America, book 6, p. 314, Gelasian Decree Decretum Gelasianum terdiri dari 5 bab, tentang: 1) Roh Kudus dan nama Kristus; 2) Kanon Kitab Suci; 3) Keutamaan Petrus dan Tahta Suci; 4) Otoritas dekrit umum dari konsili-konsili; 5) Otoritas tulisan para Bapa Gereja dan karya tulis Kristiani lainnya yang diterima oleh Gereja. Di sini tidak disebutkan adanya daftar buku-buku yang dilarang.))

Selanjutnya, sekalipun ada teks asli injil Barnabas yang ditulis di abad ke-5, maka teks itu juga pasti bukan ditulis oleh Rasul Barnabas yang menjadi teman seperjalanan Rasul Paulus di abad pertama. Sebab tidak mungkin Rasul Barnabas hidup sampai ratusan tahun (sekitar empat ratus tahun?)

c. Bentuk yang terawal yang kita ketahui tentang injil Barnabas adalah teks dalam bahasa Italia. Teks ini telah diteliti oleh para ahli Kitab Suci dan disimpulkan bahwa teks tersebut berasal dari abad 15-16 yaitu sekitar 1400 tahun sejak zaman Rasul Barnabas. ((L. Bevan Jones, Christianity Explained to Muslims, rev. ed. (Calcutta: Baptist Mission Press, 1964)).

d. Walaupun injil Barnabas ini begitu dikenal sekarang di kalangan muslim, namun injil ini tidak dikenal/ dijadikan referensi oleh para penulis/ apologetik muslim sebelum abad ke-15 dan ke-16. Padahal jika injil ini memang sudah ada sejak dulu, hampir pasti mereka akan mengutipnya. Geisler menyebutkan contoh pengarang muslim yang cukup dikenal di abad sebelum abad 15, seperti Ibn Hasm (w. 456 A.H), Ibn Taimiyyah (w. 728 A.H.) Abu’l-Fadl al-Su’udi (menulis tahun 942 A.H.), dan Haji Khalifah (w. 1067 A.H.) mestinya mengacu kepada injil Barnabas dalam tulisan-tulisan mereka, jika memang injil itu sudah ada di masa mereka hidup.

e. Tidak ada Bapa Gereja di abad ke 1 sampai ke-15 yang pernah mengutipnya. Jika injil Barnabas otentik, tentu sudah pernah dikutip oleh para Bapa Gereja dalam kurun waktu tersebut, seperti yang terjadi pada kitab-kitab Injil kanonik. Bahkan kalau tidak otentik sekalipun, mestinya pernah dikutip oleh setidak-tidaknya seorang penulis pada masa itu. Tapi nyatanya, tidak ada yang pernah mengutipnya selama jangka waktu 1500 tahun.

f. Selain banyak orang salah paham dengan menyangka bahwa injil Barnabas adalah Surat (Pseudo) Barnabas (70-90) sebagaimana telah disebutkan dalam point  3 di atas,  adapula orang yang menyangka bahwa injil Barnabas sama dengan Akta Barnabas/ Acts of Barnabas (sebelum 478). Padahal keduanya tidak sama. Tidak ada penyebutan tentang nabi Muhammad di Akta Barnabas, dan isi kedua kitab berbeda. Silakan membaca teks Akta Barnabas di link ini, silakan klik.

g. Pesan yang disampaikan oleh injil Barnabas ini (bahwa Yesus mengatakan bahwa Ia bukan Mesias) juga tidak sesuai dengan klaim dari AlQur’an sendiri, sebab Qur’an sendiri mencatat bahwa Yesus (yang disebut Isa) adalah Mesias (lih. 3:45; 5:19,75), walaupun pengertian Mesias (Al masih) ini tidak sama dengan pengertian Yesus Sang Mesias bagi umat Kristiani.

h.  Terdapat banyak elemen-elemen Islam yang tercantum di dalam teks, yang mengindikasikan bahwa teks tersebut disusun oleh seorang muslim di abad-abad berikutnya. Para ahli mencatat ada sekitar empat belas hal. Di antaranya, disebutkannya kata “puncak” bait Allah di mana Yesus berkhotbah, diterjemahkan dalam bahasa Arab, sebagai dikka, yaitu mimbar/ platform yang digunakan yang di mesjid. ((J. Slomp, “The Gospel in Dispute,” in Islamochristiana (Rome: Pontificio Instituto di Studi Arabi, 1978), vol. 4, 7.)) Atau dikatakan bahwa Yesus hanya datang untuk bangsa Israel, sedangkan Muhammad untuk seluruh dunia (bab 11). Juga penolakan bahwa Yesus adalah Putera Allah.

Dengan tidak adanya bukti-bukti keotentikan injil Barnabas ini, sesungguhnya injil ini tidak layak untuk dijadikan dasar acuan ajaran. Injil Barnabas bukan teks yang berasal dari abad pertama Masehi, seperti seharusnya, jika benar ditulis oleh Rasul Barnabas. Sumber otentik yang berasal dari abad pertama yang merekam kehidupan Yesus adalah kitab-kitab Perjanjian Baru, yang semuanya bertentangan dengan ajaran injil Barnabas. Tidak mungkin keseluruhan wahyu Allah, dan segala nubuatan para nabi di Perjanjian Lama yang digenapi oleh Kristus Sang Mesias, sebagaimana tercatat di kitab-kitab di Perjanjian Baru, dibatalkan oleh sebuah kitab yang baru ditulis di abad ke- 16, oleh pengarang yang tidak dikenal, hanya karena memakai nama Barnabas.

6. Kesimpulan

Dengan tidak adanya bukti keotentikan injil Barnabas ini, sesungguhnya injil ini tidak layak untuk dijadikan dasar acuan ajaran. Injil Barnabas bukan teks yang berasal dari abad pertama Masehi, seperti seharusnya jika sungguh ditulis oleh Rasul Barnabas. Sumber otentik yang berasal dari abad pertama yang merekam kehidupan Yesus adalah kitab-kitab Perjanjian Baru, yang semuanya bertentangan dengan ajaran injil Barnabas.

Sebagai umat Kristiani, selayaknya kita berpegang pada Kitab Suci yang kanonnya ditentukan oleh Magisterium Gereja Katolik, yang menerima kuasa infalibilitas dari Kristus untuk “mengikat dan melepaskan” (Mat 16:18-19, 18:18); dalam hal ini untuk menentukan kitab- kitab mana yang otentik dan isinya ‘mengikat’ bagi umat beriman, dan mana yang tidak. Sejak abad pertama, Rasul Paulus mengingatkan jemaat agar tidak mengikuti injil-injil yang lain daripada yang telah mereka terima dari para rasul (lih. 2 Kor 11:4 dan Gal 1:6). Injil yang lain ini adalah injil Gnostik dan Docetisme, yang berkembang menjadi ‘injil’ Barnabas di abad ke- 16.  Kita harus mengingat bahwa Kitab Suci diberikan kepada Gereja, dan Gerejalah yang berhak menentukan kanonnya dan interpretasi kitab- kitab tersebut secara otentik. Ini semakin menunjukkan betapa Kitab Suci tidak dapat dilepaskan dari Tradisi Suci para rasul yang diteruskan oleh Magisterium Gereja Katolik; ketiganya adalah pilar Gereja, yang menjamin bahwa Sabda Tuhan diterima dan dilestarikan dengan murni dari awal mula sampai sekarang.

44 COMMENTS

  1. Shalom Katolisitas,
    Di sana saya ada beberapa keberatan mengenai Salinan Alkitab…..bukankah perjanjian baru pernah terdokumen sebanyak 24,633 salinan dan sekarang hanya 5,500 salinan yg masih terjaga …jadi di manakah baki salinan perjanjian baru yg sebanyak 19,133 ? Mohon Pencerahannya. Tuhan Memberkati :)

    • Shalom Nelson,

      Menurut catatan ahli sejarah abad awal, yaitu Eusebius, pemusnahan Kitab Suci besar-besaran dilakukan oleh Kaisar Diocletian di sekitar tahun 303. Setelah merubuhkan gereja di Nicomedia, Kaisar tersebut mengeluarkan edict “untuk merubuhkan gereja-gereja sampai ke pondasi dan menghancurkan Kitab-kitab Suci dengan api; dan memerintahkan mereka yang ada dalam posisi terhormat untuk direndahkan, jika mereka tetap berpegang pada iman Kristiani.” (Eusebius, Church History, VIII, ii).

      Jadi kemungkinan besar sejumlah salinan Kitab Suci tersebut banyak yang musnah pada saat itu.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      Ingrid Listiati- katolisitas.org

  2. Syalom Katolisitas.
    Saya mau bertanya, ke manakah atau di manakah Yudas Iskariot berada waktu Yesus disalibkan? Dan apakah benar yang dikatakan sahabat saya bahwa yang disalibkan waktu itu adalah Yudas Iskariot sebagai pengganti Yesus Kristus? Soalnya cerita tentang Yudas “menghilang” begitu saja bersamaan dengan disalibkannya Yesus Kristus jadi banyak sahabat saya beranggapan seperti itu. Mohon penjelasannya.Terima kasih.

    • Shalom Markus,

      Nampaknya keliru kalau dikatakan Yudas ‘menghilang begitu saja’ pada saat Yesus dihukum mati. Ini adalah pandangan dan prakonsepsi orang-orang yang sejak awal mempunyai skenario bahwa Allah pasti menukar Yesus dengan Yudas. Namun Injil dengan jelas menyebutkan ke manakah Yudas setelah mengetahui bahwa Yesus dihukum mati. Yudas mengembalikan uang tiga puluh perak itu kepada para imam kepala di bait Allah, dan ia lalu pergi menggantung diri (lih. Mat 27:3-10), dan kemudian jatuh tertelungkup dan keluarlah isi perutnya. Bahwa Yudas melakukan ini, tidaklah rahasia, sebab “hal ini diketahui oleh semua penduduk Yerusalem”, sebagaimana dicatat dalam Kisah para Rasul, “Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar. Hal itu diketahui oleh semua penduduk Yerusalem, sehingga tanah itu mereka sebut dalam bahasa mereka sendiri “Hakal-Dama”, artinya Tanah Darah” (Kis 1:18-19).

      Ada baiknya kita ketahui, bahwa tulisan yang menentang kesaksian Injil Matius dan Kisah para Rasul ini, baru timbul belasan abad kemudian, setelah para saksi, yaitu “semua penduduk Yerusalem” pada zaman Yesus itu telah wafat. Sebab kalau tulisan itu ditulis di abad pertama, tentu para saksi itu akan menolaknya, sebab mereka melihat sendiri bahwa Yudas (Rasul Yesus yang berkhianat) itulah yang mati gantung diri lalu jatuh sampai isi perutnya tertumpah keluar, sehingga mereka menjuluki tanah itu Tanah Darah. Sesungguhnya tidak adanya karya tulis di abad pertama yang menentang kematian dan kebangkitan Yesus, ini merupakan salah satu bukti kuat akan kejadian otentik kematian dan kebangkitan Yesus. Sebab para saksi yang masih hidup di abad pertama itu, pasti akan menentang tulisan (seandainya ada) yang mengatakan bahwa Yesus tidak sungguh-sungguh disalibkan atau disamarkan atau ditukar, atau sejenisnya. Pandangan bahwa Yesus ditukar dengan Yudas ini baru muncul berabad setelah zaman Yesus, secara khusus dari injil Barnabas, sebuah tulisan yang berasal dari abad ke-16. Karena tulisan ini tidak berasal dari zaman para Rasul, tidak juga ditulis oleh Rasul, maka tulisan ini tidak otentik, dan karena itu tidak perlu dipercaya. Tentang hal ini, sudah pernah diulas di artikel di atas, silakan klik.

      Silakan juga membaca artikel, “Apakah Yesus tidak benar-benar wafat di salib?, silakan klik. Di sana disampaikan argumen yang lain lagi yang menentang fakta kematian Yesus. Tetapi argumen ini juga dasarnya tidak kuat.

      Demikianlah, kita patut berterima kasih kepada saudara-saudari kita yang non-Kristen yang mempertanyakan tentang iman kita, sebab sejujurnya semakin kita mencari tahu, semakin kita menemukan kebenaran fakta yang menunjukkan kokohnya dasar ajaran iman kita.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      Ingrid Listiati- katolisitas.org

  3. Sifat manusiawi, pada dasarnya selalu percaya akan sesuatu apabila mengalami sendiri pengalaman hidup atau mujizat, tidak mengherankan apabila jaman sekarang ketidak percayaan lahir karena belum mengalami mujizat itu sendiri, tekunlah dalam doa serta rendah hati. Trus maju dan berkarya Tim Katolisitas Tuhan Yesus Memberkati!

  4. Adanya “injil” Barnabas ini membuktikan adanya upaya pengaburan kebenaran (tentunya dari pihak non-kristen) terhadap keaslian dan keotentikan ke-empat Injil yang sungguh-sungguh merupakan wahyu Tuhan atas Allah Putera yang menjadi manusia Yesus dari Nazareth. Tapi sungguh Allah yang Maha Kuasa menjawab dengan lebih dari 5000 salinan naskah yang terjaga. Sungguh Ia sendiri lah yang menjaga SabdaNya dan benih-benih iman kita.

    Namun, memang apa yang disabdakanNya, mengenai Penabur Ilalang pastilah terjadi. Diantara benih-benih kebenaran, akan tumbuh ilalang penyesatan. Semoga kita selalu berpegang teguh pada Gereja Katolik yang memelihara kebenaran warta iman yang sejati.

    Tuhan menyertai Gereja Katolik.

  5. Damai sejahtera bgi mu.

    Maaf bapa Romo dan ibu, saya dalam facebook. Terus-terus di tanya mengenai Injil barnabas, dan injil yudas.
    Memangnya ada itu injil.?
    Dan kenapa tidak dipakai.? Apakah injil tersebut tidak ditulis oleh para murid. .
    Dan apa isinya.?

    [dari katolisitas: Silakan melihat tanya jawab ini – silakan klik dan klik ini]

  6. Naskah yang disebut sebagai “Injil Barnabas” muncul pertama kali pada tahun 1709 dalam bahasa Itali. Naskah itu diterima John Toland di Amsterdam dari Craemer, seorang penasihat raja Prusia. Pada tahun 1718 ‘Injil Barnabas’ mulai disebut dalam karangan John Toland yang berjudul ‘ Nazarenus or Jewish, Gentile and Mahometan Christianity’. Naskah itu disimpan di Perpustakaan Wina pada tahun 1738. “Injil Barnabas” mulai menghebohkan ketika diterbitkan terjemahannya ke dalam bahasa Inggeris oleh Lonsdale dan Laura Rag dengan diberi judul ‘The Gospel of Barnabas’ (Oxford, 1907). Pada tahun 1908 kitab ini diterjemahkan oleh Khalil Saada ke dalam bahasa Arab, dan pada akhirnya diperkenalkan ke Indonesia oleh Ahmad Shalaby. Tanya: Siapakah penulis “Injil Barnabas” dan kapan ditulis? Jawab: Beberapa ahli berpandangan bahwa penulis “ Injil Barnabas” adalah seorang biarawan yang bernama Marino. Dia adalah seorang Yahudi- Spanyol yang tinggal di Italia. Kemungkinan sebelumnya ia beragama Katolik lalu berpindah ke agama Islam dan berusaha menyesuaikan kitab Injil dengan ajaran agama Yahudi (panyangkalan Yesus sebagai Messias) dan Islam (Penonjolan Muhammad). Sesudah ia memeluk agama Islam, namanya diubah menjadi Musatafa Al- ’Arandi. Bahasa asli “Injil Barnabas” merupakan campuran dari dua dialek Italia yaitu ‘Tuska & Venezia’. Dari isi Injil Barnabas dapat dilihat pula bahwa penulisnya memiliki satu pengetahuan Al Qur ’an yang luas dan isinya memuat terjemahan secara hurufiah dari ayat-ayat Al Qur ’an. Dari pengujian kertas dan tinta yang digunakan, nampak bahwa itu ditulis pada abad ke 15 atau ke 16. Isi “Injil Barnabas” juga mencerminkan beberapa teologi Katolik yang lahir pada abad pertengahan.

    Jadi sudah jelas sekali, bahwa “Injil barnabas” adalah bukan “Injil”. karena yang membuatnya adalah seorang biarawan yang bernama Marino, yang berusaha menyesuaikan Injil dengan ajaran yahudi dan Islam.

  7. Yth Admin, sebagai seorang Muslim saya sangat menghormati kitab suci agama lain terutama Injil. Dulu sempat saya memandang sebelah mata terhadap kitab suci agama lain, namun semakin banyak saya membaca Alkitab dan Alquran, semakin jelas benang merah pesan-pesan Tuhan. Terlebih ketika saya mengetahui jalur silsilah Imam Mahdi, yang dipercaya dalam Islam sebagai Mesias Akhir Zaman, dari jalur ibundanya ternyata bersambung silsilahnya dengan Santo Petrus alaihis salam. Rasanya perbedaan ini semakin tipis saja. Demikian juga semakin banyak saya membaca surat-surat Paulus dalam Alkitab, semakin tumbuh rasa cinta dan simpati saya kepada beliau. Bagi saya Injil Barnabas menjadi tidak penting untuk dibaca, jika kita sudah bisa menerima hakikat firman Tuhan dalam kitab suci. Teriring doa dan salam dari saya, semoga kita dapat hidup rukun dalam perbedaan hingga akhir zaman.

    [Dari Katolisitas: Terima kasih atas kunjungan Anda. Ya, marilah kita bersama mengusahakan kerukunan antar umat beragama, dan saling mendoakan satu sama lain.]

  8. kalau pribadi saya sendiri, saya lebih percaya kepada Yesus Kristus karna Dia adalah jalan kebenaran dan hidup (Yohanes 14:6)

    Amin, Tuhan Yesus selalu memberkati kita sampai ahkir jaman

  9. jika membaca injil barnabas memang relatif enak di baca dan kata2 yang digunakan yesus pun sangat santun di banding ke 4 injil skrg.
    sepanjang saya baca,walau tidak semua, di dalamnya menceritakan dengan runut dan tdk ada kontradiksi antar ayatnya.
    klo dibandingkan dgn ke 4 injil memang berlawanan,khususnya menyangkut sifat kemanusiaan dan ke tuhanan yesus. namun pertanyaannya bagaimna jika injil barnabas ternyata yg benar?
    pertanyaan ini tdk akan bisa terjawab sebelum injil asli berbahasa ibrani (bahasa yg digunakan yesus) ditemukan atau minimal injil salah satu murid yesus ditemukan.
    justru malah ke 4 injil byk yg berlawanan,misal ada ayat yg melarang riba(bunga) tp di ayat lain malah membolehkan. yg seperti ini harusnya di kaji juga. bukan masalah “membaca ga boleh sepotong sepotong” tapi kalau salah katakan salah,benar katakan benar.

    [dari katolisitas: Masalah menentukan otentisitas bukanlah berdasarkan enak dibaca. Apakah Anda telah membaca argumentasi di atas – silakan klik, tentang mengapa Injil Barnabas tidak masuk dalam Injil Kanonik? Kalau Anda telah membaca, silakan memberikan argumentasi.]

  10. sebenarnya yang benar yang mana ada yg mengatakan yesus itu putra allah dan ada yang mengatakan yesus itu adalah alah sendiri jadi bingung dgn agama kristen ini

    [Dari katolisitas: Silakan membaca beberapa link ini. Setelah Anda membaca dan masih bingung, silakan bertanya kembali. Iman Katolik bersumber pada Allah Tritunggal dan berpusat pada Kristus, Allah yang menjelma menjadi manusia untuk menyelamatkan kita. Inkarnasi, Allah menjadi manusia, adalah perbuatan Tuhan yang terbesar, yang menunjukkan segala kesempurnaanNya: KebesaranNya, namun juga KasihNya yang menyertai kita. Penjelmaan Allah ini telah dinubuatkan oleh para nabi. Yesus Kristus yang kita imani sekarang adalah sungguh Yesus Tuhan yang ber-inkarnasi dan masuk ke dalam sejarah manusia, karena Yesus sungguh Allah dan sungguh manusia.]

  11. adanya berbagai jenis kitab yg saling membenarkan dan menyalahkan. merupakan bukti akan kepaLsuan kristen dan seluruh ajarannya tentang tuhan. karna semuanya adaLah karangan Paulus.

    [dari katolisitas: Bagi umat Katolik, Kitab Kanonik adalah jelas dan tidak ada kebingungan. Tuduhan seperti ini sudah banyak dikemukakan dan telah dibahas cukup panjang di situs ini. Kalau Anda berniat mencarinya, maka Anda akan melihat pembahasan tersebut, sehingga tidak bersikukuh pada tuduhan yang tidak mempunyai dasar yang kuat.]

  12. Pokonya menurut saya hanya ada satu Injil,jadi kalau ada Injil lain itu Bohong,

    [dari katolisitas: Mungkin maksudnya empat Injil: Matius, Markus, Lukas, Yohanes]

  13. Kehadiran TUHAN YESUS ke dunia adalah penggenapan nubuat para nabi. Jadi dengan rendah hati saya mengajak teman-teman yang belum mengetahui lebih banyak tentang ajaran Katolik, mari dengan santun berdiskusi agar kebenaran dan kejujuran dapat menjadi pencerahan bagi kita semua. KASIH sebaggai dasar iman Kristiani karena ALLAH adalah KASIH. Oleh karenanya berdikusilah dalam KASIH karena dengan KASIH hambatan yang menghalangi hati anda dapat terjawab dalam web ini. Maju terus tim Katolisitas. TUHAN YESUS MEMBERKATI.

  14. Hehehe… umat kristen yang kebakaran jenggot oleh temuannya sendiri, koq Islam yang dikambing hitamkan :)
    Sebenarnya hal ini sudah lama tersirat dalam Al-Quran. Jika terjadi korelasi, anggap saja ini suatu KEBETULAN :)
    Saya kira, sebagai non kristian, saya akan lebih banyak tersenyum ketimbang “ngisruhi” urusan agama orang :)

    [Dari Katolisitas: Tidak ada yang kebakaran jenggot dalam hal ini. Kami hanya menyampaikan fakta kebenaran yang dapat disimpulkan dari teks yang konon disebut sebagai injil Barnabas. Tidak ada yang juga bermaksud ngisruhi urusan agama orang, sebab yang kami sampaikan di situs ini adalah ajaran agama kami sendiri, yang diajarkan oleh Gereja Katolik]

  15. Saya salut dan semakin dikuatkan iman saya
    Betapa kerasnya usaha kuasa gelap mencoba
    menjatuhkan kebenaran Gereja Katolik

    Semakin mereka mencoba, semakin terlihat
    kebohongan mereka,dan kebenaran lah yang bersinar

    Semoga semua orang punya semangat mencari Tuhan
    dan bisa menemukan kebenaran dalam Gereja Katolik

    Salam Damai Kristus

    Agus

  16. Salam damai untuk semua,
    Untuk saudara-saudari yang Kristen baik Katolik maupun non Katolik, tidak perlu menjadi goyang imannya karena Injil Barnabas. Sederhana saja, aliran sesat sudah ada sejak abad pertama. Beberapa di antaranya sudah pernah dibahas panjang lebar di Katolisitas.org, mulai dari yang bilang Yesus hanya manusia sampai yang bilang Yesus hanya sungguh Allah dan tidak pernah menjadi manusia atau penampakan Yesus sebagai manusia hanya seperti hologram. Ada juga yang mengklaim dalam diri Yesus ada 2 pribadi sekaligus, Schizophrenia kah Yesus? Ajaran – ajaran sesat itu tentunya juga didukung dengan tulisan – tulisan untuk propaganda ajaran mereka. Jadi mengapa guncang kalau ditemukan naskah berumur 1500 tahun yang klaim Yesus tidak mati di salib?
    [dari Katolisitas: Injil Barnabas yang sedang dibahas di atas bukan berumur 1500 tahun, tetapi baru ditulis di tahun 1500-an.]

    Sekalipun itu berumur 1900 atau 2000 tahun, saya tidak ambil pusing. Secara keras kita diperingati oleh Santo Paulus untuk berhati – hati terhadap injil2 palsu, Paulus mengajak kita untuk mengacuhkan injil yang tidak sesuai dengan yang dia ajarkan. Injil apa yang dia ajarkan? Injil yang menyatakan bahwa Yesus sengsara dan wafat di kayu salib untuk kita semua.

    Untuk saudara-saudari yang non-Kristen, di halaman awal website ini tertulis Knowing and Loving Our Catholic Faith. Kita punya pepatah tak kenal maka tak sayang. Jadi jangan menghakimi terlebih dahulu iman Katolik yang kami ajarkan. Lagipula website ini sejatinya ditujukan pertama – tama untuk umat Katolik agar mengenal identitas dirinya, kemudian Kristen non-Katolik agar bisa memahami apa makna menjadi seorang Kristen, dan baru non -Kristen agar bisa memahami apa makna menjadi umat manusia yang diciptakan oleh Allah yang sama.
    Salam,
    Edwin ST

  17. saya sebagai pembaca begitu tertarik terhadap artikel dan beberapa komentar” dari anda” semua.
    mengetahui/memahami kepercayaan umat lain adalah sebuah ilmu yang sangat bermanfaat bagi saya, sebagai seorang muslim merupakan sebuah kewajiban menghormati agama lain, dan akan lebih mempertebal iman saya sebagai muslim. semoga toleransi yang telah tercipta akan tetap terjaga,,,
    amin, wassallam,,, :)

  18. gak perlu di bahas,saya seorang muslim… bagi kami agamamu agamamu …agama ku agama ku,agama adalah masalah keyakinan jadi yakinilah menurut kamu klo memang menurut kamu benar,jadi gak perlu ada kekhawatiran.

    [Dari Katolisitas: Kami menghormati keputusan Anda. Namun adalah hak kami untuk mewartakan kebenaran, terutama kepada anggota Gereja, agar mereka mengetahui apa sebenarnya yang terjadi sehubungan dengan injil Barnabas ini. Ya, memang benar, tidak ada yang perlu dikhawatirkan, jika hati kita tulus mencari kebenaran.]

  19. Dear,
    Semua yang mengimani Yesus Kristus.

    Menurut saya, kita jangan terpancing dengan segala bentuk atau pun cara dari kelompok non Kristiani, untuk mengaburkan apa yang kita imani, percaya, dan kita yakini. Itu semua adalah cara dari kelompok-kelompok yang beraliran keras dan Frontal, agar kita semakin jauh dengan Yesus Kristus sebagai Juruselamat.
    Biarkan kebenaran itu datang dalam diri mereka karena kebenaran dari Tuhan tiada celanya.
    Tetap percaya dan yakini yang kita imani.

    In Nomine Patris, Et Folius, Et Spritus Sancti

  20. Tenang gak usah ribut tentang agama. Saya seorang muslim….

    “agamaku adalah agamaku, agamamu adalah agamamu”

    Wahyu allah yg diturunkan ada 4 wahyu taurat,zabur,injil dan alquran.
    Tp ingat wahai ahli kitab “jgn kauntambah2kan ayatku dan jgn engkau sembunyi2kan ayatku”

    [Dari Katolisitas: Salam damai, mari kita saling menghormati sebagai sesama pemeluk agama. Kami tidak memaksa Anda untuk menerima iman kami, namun kami mempunyai tugas dan hak untuk mewartakan iman kami.]

  21. pakai akal dan logikamu diikuti nuranimu.. maka kebenaran akan mendatangimu

    [dari katolisitas: Dan kebenaran itu mengambil satu nama, yaitu Yesus Kristus (lih. Yoh 14:6)]

  22. bagaimana pandangan gereja tentang kitab kuno yang ditemukan di turki pada bulan febuary 2012 yang isinya bertolak belakang atau bertentangan dengan alkitab. terima kasih salam damai,

    [Dari Katolisitas: Tidak ada yang perlu dirisaukan dengan klaim pemerintah Turki  bulan Februari 2012 atas ditemukannya injil yang konon berasal dari abad ke 15. Selain belum dapat dipastikan bahwa manuskrip tersebut berasal dari tulisan di abad ke-5 dan berhubungan dengan injil Barnabas (yang bertentangan dengan ke-empat Injil kanonik), jika manuskrip tersebut benar berasal dari abad ke-5, juga dapat dipastikan tidak otentik disusun oleh Barnabas murid Kristus. Tentang injil Barnabas, dan mengapa injil itu tidak otentik, sudah pernah dibahas di sini, silakan klik]

  23. Salam

    Salam selamat buat pencari kebenaran.
    Selain injil Barnabas terdapat satu lagi yang memuatkan kisah Yesus tidak mati disalib dan diketemukan di Nag Hamadi, Mesir. Ia diberi nama The Apocalypse of Peter

    I saw him seemingly being seized by them. And I said “What do I see, O Lord? That it is you yourself whom they take, and that you are grasping me? Or who is this one, glad and laughing on the tree? And is it another one whose feet and hands they are striking?”

    The Savior said to me, “He whom you saw on the tree, glad and laughing, this is the living Jesus. But this one into whose hands and feet they drive the nails is his fleshly part, which is the substitute being put to shame, the one who came into being in his likeness. But look at him and me.”

    But I, when I had looked, said “Lord, no one is looking at you. Let us flee this place.”

    http://www.gnosis.org/naghamm/apopet.html

    [dari katolisitas: Tidak menjadi masalah kalau ada manuskrip lain yang mengatakan bahwa Yesus tidak mati disalib. Namun apakah manuskrip tersebut menjadi bukti otentik bahwa Yesus tidak mati disalib? Bagaimana kalau kita mulai dari tahun manuskrip tersebut dan membandingkan dengan tahun manuskrip Injil-Injil kanonik.]

    • gg perlu membahas injil bernabas.membahas alkitab yg ada z banyak ditemukan keganjilan,bahkan membuat gelisah hati org nasrani dan tidak puas dengan doktrin trinitas yg akhirnya mereka meninggalkan agamanya.

      [Dari Katolisitas: Kita tidak bisa menilai suatu ajaran agama dengan mengambil patokan dari mereka yang gagal memahaminya ataupun menolak untuk belajar memahaminya. Sebab ada banyak orang yang mencari dan mempelajarinya, memperoleh apa yang dicarinya. Kami menghormati keputusan Anda untuk tidak percaya kepada Wahyu Allah yang disampaikan oleh Kristus dan Gereja, namun sebaliknya, semoga Andapun mau menghormati keputusan kami untuk meyakini iman kami ini.]

  24. injil barnabas di turki usianya 1500 tahun artinya sebelum kerosulan muhammad , jadi gk ada alasan sebut injil barnabas hanya karang2an islam , pihak kristen jangan salah tingkah dan kebakaran jenggot lah , tdk benar itu islam serang kristen dg dsar dalil barnabas , islam tdk serang siapa2 rambu dakwa islam jelas kok tdk ada paksaan masuk islam dan agamamu2 agamaku2 sbg dasar toleransi beragama dlm islam , kalaupun islam mau serang kristen gk perlu pake dalil barnabas pake injil kanonik pun jadi dmna banyak kontradiksi ddalamnya bahkan pakar al kitab internasional mengakui 80% nya adl palsu , oke!

    • Shalom Adi W,

      Tidak ada yang kebakaran jenggot dengan adanya klaim injil Barnabas, karena penelitian para ahli sendiri menunjukkan bahwa tulisan tersebut tidak berasal dari abad-abad awal. Maka yang kami sampaikan di atas, hanya merupakan suatu data obyektif yang menunjukkan bukti bahwa injil Barnabas tidak otentik, karena tidak ditulis sendiri oleh Rasul Barnabas, dan mengandung banyak kesalahan (anachronism), dan karena itu tidak dapat dijadikan sebagai dasar kebenaran.

      Silakan membaca kembali uraian kami di atas, yang juga telah diberi tambahan penjelasan, mengapa Gereja tidak menganggap injil Barnabas sebagai injil yang otentik/ asli, silakan klik.

      Di atas semua itu, perlu diingat juga bahwa Barnabas tidak termasuk dalam bilangan ke- dua belas rasul Kristus. Ia adalah pendamping Rasul Paulus dalam perjalanannya mewartakan Injil. Lagipula, dengan tidak adanya bukti-bukti yang menunjukkan bahwa injil ini sungguh ditulis oleh Barnabas pendamping Rasul Paulus, sesungguhnya injil Barnabas tidak layak untuk dijadikan sebagai dasar acuan ajaran. Injil Barnabas bukan teks yang berasal dari abad pertama Masehi, seperti seharusnya jika benar ditulis oleh Barnabas. Sumber otentik yang berasal dari abad pertama yang merekam kehidupan Yesus adalah kitab-kitab Perjanjian Baru, dan semua kitab itu bertentangan dengan ajaran injil Barnabas. Tidak mungkin keseluruhan wahyu Allah, dan segala nubuatan para nabi di Perjanjian Lama yang digenapi oleh Kristus Sang Mesias, sebagaimana tercatat di kitab-kitab di Perjanjian Baru, dibatalkan oleh sebuah kitab yang baru ditulis di abad ke- 16, oleh pengarang yang tidak dikenal, hanya karena ia memakai nama ‘Barnabas’.

      Klaim dari pemerintah Iran tentang ditemukannya teks injil Barnabas asal Turki di abad ke 5 (sudah berusia 1500 tahun) tidaklah dapat mengguncang iman Kristiani. Sebab fakta obyektif menunjukkan bahwa tidak ada dasar yang kuat yang mendukung klaim ini. Adanya banyak kejanggalan dan kesalahan (baik kesalahan nama dan fakta sejarah, kesalahan penjelasan geografis, kesalahan penggunaan istilah dst) dalam injil Barnabas, serta tidak adanya bukti yang mendukung bahwa injil ini sungguh ditulis oleh Rasul Barnabas, membuat umat Kristen tidak menganggapnya sebagai tulisan yang diwahyukan Allah, tidak seperti keempat Injil dan kitab-kitab lainnya dalam Perjanjian Baru.

      Gereja juga tidak memaksa orang untuk menjadi umat Kristiani. Kami di Katolisitas, membuka dialog dengan sesama penganut agama, yang memang ingin mengetahui tentang ajaran iman Katolik. Tidak ada pemaksaan di sini, dan tidak ada maksud untuk menyerang siapapun.

      Hal otentisitas Kitab Suci tidak mudah untuk diingkari. Hal tentang apakah Kitab Suci dipalsukan?, sudah pernah dibahas di sini, silakan klik. Sedangkan pendapat yang menyatakan bahwa hanya ada sekitar 20 % dari ayat-ayat Injil yang asli dari Yesus, itu kemungkinan Anda peroleh dari keterangan yang dikeluarkan oleh the Jesus Seminar yang terdiri dari 150 orang ‘scholars‘ di bawah pimpinan Robert Funk tahun 1985, yang tahun 1990 sudah di –banned. Seminar ini berusaha menganalisa perkataan Yesus, memberikan kode warna-warna sesuai dengan kriteria yang mereka tetapkan sendiri, lalu keputusan dibuat atas dasar voting. Keanggotaan dari The Jesus Seminar yang hampir semuanya termasuk dari golongan Kristen liberal, dan dapat dipastikan menghasilkan sesuatu yang terlepas dari tradisi yang berlangsung selama berabad-abad. Parameter voting yang tidak konsisten juga perlu dipertanyakan. Bagaimana para scholars pada saat ini dapat menentukan secara pasti mana perkataan Yesus dan mana yang bukan, sedangkan para Bapa Gereja dari masa-masa awal kekristenan menganggap bahwa Alkitab adalah benar-benar wahyu Tuhan dan Yesus benar-benar mengatakan apa yang ditulis di dalam Injil? Apakah kita beranggapan bahwa kita lebih tahu dari saksi-saksi di abad-abad awal?

      Kalau seandainya Anda ingin tahu secara persis kehidupan kakek dari kakek Anda, maka Anda akan lebih mempercayai perkataan dari para saksi di zaman kakek dari kakek anda daripada orang yang hidup di masa sekarang. Bayangkan kalau ini terjadi 2,000 tahun yang lalu – apakah kita lebih percaya kepada saksi-saksi awal atau para ahli di zaman sekarang?

      Akhirnya, Adi, kami tidak memaksa Anda untuk percaya kepada apa yang kami tuliskan di sini. Namun kami percaya, apa yang kami sampaikan di sini dapat berguna bagi para pembaca yang lain, terutama mereka yang dengan hati terbuka membaca dan menelaah dengan akal budi secara jujur.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      Ingrid Listiati- katolisitas.org

  25. saya tidak pernah meributkan atau menentang tentang suatu kebenaran yang diperlihatkan tuhan, kalau kita sebagai umat yang benar – benar menbela nama tuhan, kita tidak perlu menjatuhkan agama lain, cukup dengan hati dan pikiran terbuka kita harus terima kebenaran yang ada. apabila ternyata kitab injil 1500 tahun lalu menunjukan adalah kitab yang benar kenapa harus membantahnya, kita adalah orang yang mencari jalan kebenaran dengan jalan membuka hati dan pikiran, kalau jalan itu salah harus kita tinggalkan walau sangat berat tapi kalau benar harus diikuti demi mencari jalan keselamatan yang lebih penting adalah tuhan selalu memberikan jalan kebenaran, terimakasih saudara.

    • Shalom Paulus Marxus,

      Benar, bahwa kalau kita mencari kebenaran, tidak perlu menjatuhkan agama lain.

      Ada pepatah yang mengatakan, “Truth speaks for itself” atau, “Kebenaran berbicara dengan sendirinya” atau kebenaran akan membuktikan dirinya sendiri. Maka sesungguhnya orang yang dengan sungguh-sungguh mencari kebenaran, mestinya akan dapat menemukannya. Salah satu parameter kebenaran adalah bahwa di dalamnya tidak ada pertentangan/ kontradiksi. Parameter inilah yang dapat membantu kita untuk memilah mana fakta yang benar dan mana yang salah. Nah, di injil Barnabas, secara obyektif dapat ditemukan catatan-catatan yang tidak sinkron dengan fakta kejadian pada masanya, sehingga ini menunjukkan bahwa yang ditulis di sana tidak benar. Demikian juga fakta bahwa kertas naskah asli yang berasal dari abad ke 16, dan dengan demikian tidak ditulis oleh Barnabas (yang adalah salah satu murid Kristus) itu sendiri. Barnabas sendiri tidak termasuk dalam bilangan kedua belas Rasul.

      Silakan membaca kembali artikel di atas, yang memang menunjukkan secara obyektif  tentang kesalahan-kesalahan injil tersebut, dan karena itu tidak mungkin yang disampaikan di sana merupakan kebenaran dari Tuhan.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      Ingrid Listiati- katolisitas.org

  26. Salam dalam kasih Kristus,
    Yth ,Julius Santoso
    kalo tentang Film Yesus versi Iran “The Messiah, Yesus Tidak Pernah Disalibkan”
    sekedar berbagiPernyataan
    “The Messiah, Yesus Tidak Pernah Disalibkan”

    Seorang teman meminjami saya buku “The Messiah, Yesus Tidak Pernah Disalibkan”. Saya membaca sebagian buku itu dan hati saya merasa panas. Saya dengar, filmnya sudah dibuat di Iran dan akan segera masuk ke Indonesia. Perlukah kita melancarkan protes terhadap beredarnya film itu di Indonesia?
    ~ Louise

    Film “The Messiah” memang sudah dibuat di Iran. Kiranya kita harus siap secara mental dan rohani apabila suatu saat nanti film ini masuk ke Indonesia. Hendaknya kita bersikap dewasa dan tidak menanggapinya sebagaimana film kompilasi FITNA. “The Messiah, Yesus Tidak Pernah Disalibkan”, sebuah film Yesus yang dituturkan dari cara pandang Islam. Film ini menimbulkan berbagai reaksi dari komunitas Kristen, karena di film ini Yesus tidak mati disalibkan tetapi digantikan oleh Yudas Iskariot. Film “The Messiah” ditulis, diproduksi dan disutradarai oleh seorang pembuat film dari Iran bernama Nader Talebzadeh. Film ini dibuat berdasarkan apa yang ditulis Al Quran mengenai Yesus dan berdasarkan Injil Barnabas – sebuah kitab yang tidak termasuk dalam kanonisasi Kitab Suci. Film ini menyajikan dua penutupan film – dari sudut Muslim dan Kristen tentang Yesus dan salib-Nya.

    Dr Emir Caner, seorang dekan dari Southwestern Baptist Theological Seminary merekomendasikan umat Kristen menonton film ini dengan menanyakan beberapa hal berikut:
    a. Bilamanakah Yesus digantikan Yudas Iskariot menurut apa yang tertulis di Al Quran?
    b. Mengapa ibunda dan para murid Yesus tidak mengenali bahwa orang yang mereka ikuti itu telah ditukar sebelum berada di atas kayu salib?
    c. Apa tujuan “Allah” membutakan mata semua orang di sana, termasuk murid-murid Yesus dan Maria, Bunda Yesus, sehingga mereka tetap berpikir bahwa Yesus-lah yang disalibkan?

    Dr Caner, yang juga seorang professor bidang sejarah, mengatakan bahwa dia percaya bahwa pada akhirnya dengan cara kita menonton sambil bertanya berdasarkan sudut pandang di atas, kita bisa menerima film ini. “Mungkin orang Muslim dan Kristen akan menyadari melalui film ini bahwa Al Quran hanya menawarkan suatu kemungkinan cerita yang mungkin terjadi pada saat itu, walaupun Kitab Suci sudah dengan jelas menuliskan sejarah secara mendetail yang dapat dipercaya dan telah dibuktikan kebenarannya bahkan sampai saat ini.” Demikian Caner menuliskan pernyataannya. Hampir secara keseluruhan, penampilan Yesus dalam “The Messiah” mirip dengan versi Yesus yang dibuat oleh dunia barat; rambut pirang dan melakukan mukjizat. Hanya yang berbeda adalah bagaimana Yudas tiba-tiba secara ajaib berubah menyerupai Yesus dan menggantikan Yesus disalibkan. Jadi, silahkan saja kalau mau menonton, tidak perIu terpancing emosi; nikmati saja, dan sekali lagi, seperti dikatakan Dr Caner, bahwa Al Quran hanya menawarkan suatu kemungkinan cerita yang mungkin terjadi pada saat itu.
    ~lebih lanjut silakan baca “YESUS-KAH YANG DISALIBKAN? Antara Film The Messiah, Injil dan Data Sejarah” oleh: P. F.X. Didik Bagiyowinadi, Pr~

    bagian 1.http://www.indocell.net/yesaya/pustaka2/id570.htm
    Bagian 2.http://www.indocell.net/yesaya/pustaka2/id571.htm
    bagian 3.http://www.indocell.net/yesaya/pustaka2/id572.htm

    • filem itu masuk akal…kerna apa …TUHAN TIDAK PERLU MENGORBANKAN ANAKNYA UNTUK DISIKSA DAN AKHIRNYA DISALIBKAN.APAKAH TUHAN TIDAK BERKUASA UNTUK MEMBUAT SEJARAH ,DIMANA SEJARAH ITU TIDAK HARUS MENYIKSA ANAKNYA SENDIRI.SUNGGUH KASIAN TUHAN ITU JIKA ANAKNYA SENDIRI TIDAK TERSELAMATKAN DARI PENYALIBAN PADAHAL TUHAN MAHA KUASA.BAGAIMAN KALIAN UMAT NASRANI AKAN SELAMAT KALAU ANAK TUHAN SAJA TIDAK SELAMAT DR PENYALIBAN……..FIKIRKAN ITU SOBAT

      [Dari Katolisitas: Anda mengatakan demikian karena Anda menilai dengan pikiran manusia, namun bukan dengan pikiran/ rencana Allah. Rencana Allah dan jalan Allah memang jauh berbeda dengan pikiran dan jalan manusia. Jika Anda tertarik untuk mengetahui mengapa Allah mempunyai rencana keselamatan yang demikian penuh misteri bagi Anda, silakan Anda membaca beberapa artikel tentang Kristologi di situs ini. Sedangkan tentang Rencana Keselamatan Allah, silakan klik di sini. Mengapa Yesus menjelma menjadi manusia, silakan klik. Mengapa Yesus memilih salib untuk menebus dosa manusia, klik di sini. Selanjutnya jika Anda mau berdialog dengan kami, silakan menggunakan huruf biasa, jangan huruf besar semua, karena menurut bahasa internet, penulisan huruf besar adalah tanda kemarahan. Kami percaya Anda tidak sedang marah-marah kepada kami. Semoga dapat diterima.]

  27. katolisitas.org sangat-sangat bermanfaat utk perenungan,agar umat Katholik sadar, bahwa gereja Katolik adalah gereja Kristus yg paling solid dlm mengemban misi YESUS KRISTUS dan GEREJANYA di dunia ini..agar umat Katholik tahu bahwa hanya 4 INJIL yg ada dlm ALKITAB itulah yg benar….karena ada injil Barnabas yg justru digunakan oleh agama lain utk menentang ALKITAB, padahal injil itu ditulis baru 1500 thn lampau….mudah2an TURKI mau menyetujui permintaan Paus utk meneliti kebenaran kitab itu…sebenarnya sdh banyak ahli kitab terutama dari Arab, sdh menyatakan bahwa kitab itu palsu….mungkin inilah salah satu tanda akhir zaman barangkali, sehingga selalu bermunculan perlawanan terhadap gereja Katolik….yg sdh 2000 thn, negara VATIKAN yg terletak di tengah tengah negara besar sebagai pusat pemimpin umat Katholik sedunia, dapat dibayangkan,satu negara kecil itu dpt memimpin umatnya yg tersebar di seluruh dunia,dan semuanya patuh,tdk ada satupun negara atau pribadi yg menandinginya…inilah MUJIZAT YG TERJADI SAMPAI SAAT INI….mudah2 katolisitas terus berkumandang via media ini…..DAMAI KRISTUS

    [dari katolisitas: silakan melihat uraian tentang injil Barnabas di atas – silakan klik]

  28. BENAR SAYA SETUJU SEKALI KARENA YANG SAYA TAU YANG MENGARANG INJIL BARNABAS ADALAH ORANG YANG BERNAMA MUSTAVA SEORANG MUSLIM ARAB DI ABAT KE 16 YANG MAU MENGHAPUS KEIMANAN KRISTEN…..NAMUN INJIL BARNABAS TETAP DI SIMPAN DI PERPUSKAAN GEREJA DI ROMA SEBAGAI BUKTI KITAB PALSU YANG DI BUAT OLEH SEORANG YANG BERNAMA MUSTAVA ASLI ARAB DI ABAT KE 16….

    ……UNTUK SAUDARA KRISTEN DI MANA SAJA JANGAN TERPENGARUH……..INJIL BARNABAS HANYA SATU KITAB YANG TIDAK BISA DITANDINGI DENGAN 4 KITAB INJIL (MATIUS, MARKUS, LUKAS, YOHANES). DAN MASIH ADA 125 KITAB INJIL LAINNYA YANG MASIH TERSIPAN DI PERPUSTAKAAN GEREJA DI ROMA……..

    TIDAK DI TARUH KE KITAB 125 INJIL LAINNYA KARENA KITAB2 INIL INI ADA YANG MENCERITRAKAN TENTANG MASA KANAK2 YESUS DAN LAIN2 MESKIPUN SEMUA MENJURUS MEYAKINKAN KITA BAHWA YESUS ANAK ALLAH

    HANYA SATU INJIL BARNABAS YANG DIPALSUKAN LANGSUNG MAU DI PERCAYA????

    KALO DALAM PENGADILAN KALAU SAKSI LEBIH DARI 1 BARU DIANGGAP KESAKSIAN KUAT….KALO HANYA SATU MBOHHHHHH

    • Shalom Tanggapan Kristen,

      Ya, seperti telah disebutkan di atas, menurut data sejarah diketahui bahwa injil Barnabas baru ditulis pada abad ke- 16, dan diterjemahkan dari bahasa Italia ke bahasa Spanyol oleh Mustafa de Aranda, seorang muslim penduduk Istanbul.

      Berdasarkan dari tanggal penulisannya dan ada banyaknya anakhronism di dalam injil Barnabas tersebut membuktikan sendiri bahwa injil tersebut bukanlah injil yang otentik berasal dari para rasul. Maka memang kita sebagai murid- murid Kristus tidak perlu terpengaruh olehnya. Walaupun banyak injil- injil yang lain, namun Gereja hanya mengakui ke-empat Injil yang otentik, yaitu: Matius, Markus, Lukas, Yohanes.

      Salam kasih dalam Kristus,
      Ingrid Listiati- katolisitas.org

  29. Salam dalam kasih Kristus,
    Yth ibu Inggrid , mohon penjelasan mengenai beberapa dialog bahwa banyak orang non kristiani berpendapat bahwa mereka lebih berkeinginan untuk membaca Injil dari karangan Barnabas , apakah ibu bisa memberi pencerahan mengenai hal ini , terima kasih.

    [Dari Katolisitas: Silakan membaca sekilas tentang injil Barnabas di jawaban di atas, dan juga selanjutnya pada jawaban berikut ini, silakan klik. Injil Barnabas baru ditulis pada abad 16, sehingga tidak otentik dan tidak menjadi bagian dari kanon Kitab Suci].

  30. terkait dgn kanonisasi Alkitab ini…. saya ada pertanyaan sedikit…
    saya kemarin ada baca2 artikel, tapi lupa dimana… menyinggung tentang tahun2 kanonisasi Alkitab menurut Karen Amstrong….
    saya lihat ko tahun2 kononisasi ibu itu berbeda ya bu ???
    kira2, katolisitas tau tentang perbedaan tahun2 kanonisasi oleh Karen Amstrong dgn GK ??

    terima kasih

    • Shalom Antonius,
      Karen Amstrong (lahir 14 Nov 1944) dapat dikatakan sebagai tokoh modern yang mengemukakan pendapatnya tentang agama- agama, terutama ketiga agama terbesar di dunia, yaitu Kristen, Islam dan Yahudi. Saya sendiri berlum pernah membaca karyanya, namun dari sekilas informasi yang saya peroleh di internet, saya dapat melihat bahwa ia bukan seorang scholar yang berpegang pada Tradisi Katolik (walaupun katanya ia adalah seorang mantan biarawati). Hal ini saya ketahui dengan fakta bahwa ia menjadi pengikut/ pendukung Jesus Seminar, yang sangat beraliran liberal. Jesus Seminar adalah seminar yang mereduksi keilahian Yesus, sehingga kesimpulan yang dibuatnya adalah Yesus ‘hanya’ seorang Yahudi yang wafat di kayu salib.
      Maka besar kemungkinan Karen Amstrong membuat karya tulisnya tentang kanon Alkitab berdasarkan pendapat pribadi yang malah tidak dapat dipertanggungjawabkan ke-otentikannya.
      Gereja Katolik mempunyai daftar kanon yang dapat diperiksa secara obyektif secara historis, melalui rekaman tulisan para Bapa Gereja dan Bapa Paus yang konsisten selama berabad-abad. Hal ini jauh lebih obyektif daripada tulisan seorang modern yan terpisah dari fakta sejarah yang terjadi hampir dua ribu tahun yang lalu. Jika anda belum membaca, silakan membaca artikel ini, silakan klik, yang menjabarkan tentang kanon Alkitab.
      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      Ingrid Listiati- http://www.katolisitas.org

  31. Film Yesus versi Iran : Yesus Tidak Pernah Disalib

    Sdr. Stefanus Tay yang dikasihi Tuhan.

    Sebuah film tentang Yesus yang naskah skenarionya berdasarkan cara pandang diluar kristen baru-baru ini dirilis di Iran. Yesus diceritakan tidak mati disalib, tetapi digantikan oleh Yudas Iskariot. Film ini berjudul “The Messiah, The Spirit of God”, ditulis, diproduksi dan disutradarai oleh produser asal Iran dan dibuat di Iran. Yesus pun dimainkan oleh seorang aktor Iran. Film ini dibuat berdasarkan atas keyakinan tentang Yesus dan berdasarkan isi kitab Injil Barnabas, sebuah kitab yang tidak termasuk dalam kanonisasi Alkitab.

    Yang kami tanyakan :
    1. Apa dan bagaimana injil barnabas itu?.
    2. Mengapa injil barnabas tidak masuk dalam kanonisasi Alkitab ?.

    Terima kasih atas pencerahannya.

    [dari katolisitas: telah dijawab di sini – silakan klik]

    • Hahaha……Injil Barnabas lebih tua dari empat Injil (Matius, Markus, Lukas dan Yohanes)4 sampai 5 abad sebelum injil tersebut….baca seksama…jangan sepotong-sepotong…Mulai tergoncang yaaaa

      [Dari Katolisitas: Sebagaimana dituliskan di atas, Injil Barnabas ditulis di abad ke 16. Sedangkan Injil Matius, Markus, Lukas dan Yohanes, semuanya ditulis di abad 1. Maka tidak benar dan tidak mungkin kalau Injil Barnabas ditulis 4 sampai 5 abad sebelum keempat Injil kanonik tersebut. Sebab kalau demikian (artinya injil Barnabas dari abad 4-3 sebelum Masehi?), Yesus-nya saja yang mau ditulis dalam Injil, belum lahir ke dunia.]

      • Sdr Mustafa ini baru ikut berkomentar saja sudah salah data sejak hal yg sangat mendasar, yaitu fakta/sejarah.
        Padahal fakta dan sejarah (seperti thn penulisan suatu buku, uji carbon untuk menentukan umur kertas yg digunakan, dlsb) adlh sesuatu yg ‘touchable’, yg tidak memerlukan suatu ‘pengakuan iman’ (seperti pengakuan atas hal2 yang menjadi misteri ilahi), karena fakta2 tsb sudah berbicara dgn terang benderang untuk dirinya sendiri.

        Jadi, kembali ke perihal ‘injil’ yg diaku-aku ditulis oleh Barnabas, yg ditulis pd thn 1500an, sebaiknya Mustafa lebih banyak membaca lagi dgn teliti sambil mencari sebanyak mungkin sumber yg valid.
        [Tapi lain soalnya jika dia memang cuma ingin asal ‘bunyi’, asal bisa melampiaskan keinginannya untuk mengejek orang lain tanpa dasar yg benar. Dan orang seperti itu memang cukup banyak].

Comments are closed.