Katekismus Gereja Katolik: Liturgi dan Sakramen, Karya Keselamatan Allah dan Gereja

1069    Kata “liturgi” pada mulanya berarti “karya publik”, “pelayanan dari rakyat dan untuk rakyat.” Dalam tradisi Kristen, kata itu berarti bahwa Umat Allah mengambil bagian dalam “karya Allah” (Bdk. Yoh 17:4). Melalui liturgi, Kristus Penebus dan Imam Agung kita, melanjutkan karya penebusan-Nya di dalam Gereja-Nya, bersama dia dan oleh dia [Gereja-Nya].

1073    Liturgi adalah juga keikutsertaan dalam doa yang Kristus sampaikan kepada Bapa dalam Roh Kudus. Di dalamnya segala doa Kristen menemukan sumber dan penyelesaiannya….

1076 Kristus mengumumkan, menghadirkan dan menyampaikan karya keselamatan-Nya melalui liturgi Gereja-Nya, “sampai Ia datang” (1Kor 11:26)… Ia bertindak melalui Sakramen-sakramen. Tradisi bersama dari Gereja Timur dan Barat menamakan cara baru ini “tata sakramental”. Tata ini merupakan penyampaian buah-buah misteri Paska Kristus dalam perayaan liturgi Gereja yang “sakramental”.

1113    Seluruh kehidupan liturgi Gereja berkisar di sekeliling kurban Ekaristi dan Sakramen-sakramen.[1]Di dalam Gereja ada tujuh Sakramen: Pembaptisan, Penguatan atau Krisma, Ekaristi, Pengakuan, Urapan Orang Sakit, Tahbisan, dan Perkawinan.[2]

1114 …“Sakramen-Sakramen Perjanjian Baru… semuanya ditetapkan oleh Tuhan kita Yesus Kristus”[3]

….Kristus sendiri bekerja di dalam Sakramen; Ia sendiri membaptis, Ia sendiri bertindak dalam Sakramen-sakramen-Nya, untuk membagi-bagikan rahmat, yang dinyatakan oleh Sakramen.

1127    Sakramen-sakramen yang dirayakan dengan pantas dalam iman, memberikan rahmat yang mereka nyatakan.[4] Mereka berdaya guna, karena Kristus sendiri bekerja di dalamnya; Ia sendiri membaptis, Ia sendiri bertindak dalam Sakramen-sakramen-Nya, untuk membagi-bagikan rahmat, yang dinyatakan oleh Sakramen.

1129    Gereja mengatakan bahwa Sakramen-sakramen Perjanjian Baru perlu untuk keselamatan umat beriman.[5] “Rahmat sakramental” adalah rahmat Roh Kudus yang diberikan oleh Kristus kepada tiap Sakramen secara khusus. Roh itu menyembuhkan dan mengubah semua mereka yang menerimaNya, dengan menjadikan mereka serupa Putera Allah. Buah kehidupan sakramental ialah: Roh Anak Allah memberi kepada orang beriman bagian pada kodrat ilahi (Bdk. 2 Ptr 1:4) dengan mempersatukan mereka dengan daya kehidupan Putera tunggal, sang Penebus.

1130    Gereja merayakan misteri Tuhannya, “sampai Ia datang” (1Kor 11:26) dan “Allah menjadi semua dalam semua” (1Kor 15:28)….

Santo Tomas merangkumkan…: “Sakramen adalah tanda yang mengingatkan apa yang sudah terjadi—ialah kesengsaraan Kristus; juga tanda yang menunjukkan apa yang dilaksanakan di dalam kita oleh kesengsaraan Kristus—ialah rahmat: demikian juga tanda yang mengantisipasi apa yang penderitaan itu sudah nyatakan lebih dahulu—yakni kemuliaan yang akan datang.”[6]

1141    Jemaat yang merayakan adalah persekutuan orang yang dibaptis, yang “karena kelahiran kembali dan pengurapan Roh Kudus disucikan menjadi kediaman rohani dan imamat suci, untuk sebagai orang kristiani… mempersembahkan kurban rohani.”[7] “Imamat bersama” ini adalah imamat Kristus, imam satu-satunya, dalamnya semua anggota-Nya mengambil bagian.[8]

“Bunda Gereja sangat menginginkan, supaya semua orang beriman dibimbing ke arah keikutsertaan yang sepenuhnya, sadar dan aktif dalam perayaan-perayaan liturgi. Keikutsertaan seperti itu dituntut oleh hakikat liturgi sendiri, dan berdasarkan Baptis merupakan hak serta kewajiban Umat kristiani sebagai bangsa terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, Umat kepunyaan Allah sendiri” (1Ptr 2:9, Bdk. 1Ptr 2:4-5).[9]

 


[1]Bdk. SC 6.

[2]Bdk. DS 960; 1310; 1601.

[3]Konsili Trente: DS 1600-1601

[4]Bdk. Konsili Trente: DS 1605 dan 1606.

[5]Bdk. Konsili Trente: DS 1604.

[6]St. Thomas Aquinas, Summa Theologica, III,q.60, a.3.

[7]Konsili Vatikan 11, LG 10.

[8]Bdk. LG 10; 34; Presbyterium Ordinis (PO) 2.

[9]SC 14.

SEE ALL Add a note
YOU
Add your Comment
 

Doa St. Thomas Aquinas

Allah Pencipta segala sesuatu, Sumber terang dan kebijaksanaan yang sejati, asal mula segala makhluk, curahkanlah seberkas cahaya-Mu untuk menembus kegelapan akal budiku. Ambillah dariku kegelapan ganda yang menyelimutiku sejak lahir, suatu ketidak-mengertian karena dosa dan ketidak-tahuan. Berilah kepadaku, pengertian yang tajam dan ingatan yang kuat dan kemampuan untuk memahami segala sesuatu dengan benar dan mendasar. Karuniakanlah kepadaku talenta untuk menjelaskan dengan tepat dan kemampuan untuk mengutarakannya dengan saksama, luwes dan menarik. Tunjukkanlah bagaimana aku memulainya, arahkanlah perkembangannya dan bantulah sampai kepada penyelesaiannya. Kumohon ini demi Yesus Kristus Tuhan kami. Amin.

Review Kursus

Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus.