Bagaimana secara garis besar sejarah Gereja Katolik di Indonesia?

Demikianlah secara garis besar sejarah Gereja Katolik di Indonesia:[1]

  1. Gereja Katolik perintis: abad ke-7.
    Gereja Katolik pertama kali masuk Indonesia di abad ke- 7, yaitu di Barus (Pancur), Sibolga, Sumatera Barat. Hal ini ditegaskan oleh (Alm.) Prof. Dr. Sucipto Wirjosuprapto, dan menurut catatan ahli sejarah Shaykh Abu Salih al-Armini. Di Barus, sekarang berdiri gereja Bunda Perawan Murni Maria.
  2. Gereja Katolik awal mula (abad ke-14-17).
    Di abad ke 14-15 terdapat kesaksian akan adanya umat Katolik di Sumatera Selatan. Di abad ke-16, agama Katolik masuk Indonesia seiring dengan kedatangan bangsa Portugis dan Spanyol yang berdagang rempah-rempah di Maluku. Bersamaan dengan para pedagang masuklah imam misionaris Katolik, salah satunya adalah St. Fransiskus Xaverius (1546-1547) yang mengunjungi Ambon, Saparua dan Ternate.
  3. Era VOC (abad ke 18-19).
    Sejak kedatangan VOC,[2] Gereja Katolik dilarang, karena para penguasa VOC beragama Kristen Protestan. Terjadi penganiayaan para imam Katolik di wilayah kekuasaan VOC.[3] Gereja Katolik hanya bertahan di beberapa daerah di luar kekuasaan VOC yaitu Flores dan Timor. Di akhir abad ke-18, Belanda kehilangan kedaulatan, VOC bangkrut dan bubar. Louis Napoleon, seorang Katolik menjadi Raja Belanda.
  4. Era Hindia Belanda (awal abad ke-19).
    Perfektur Apostolik Hindia Belanda didirikan di Batavia (1807), Prefek Apostoliknya adalah Pastor Jacobus Nelissen, Pr. VOC digantikan oleh pemerintah Hindia Belanda, oleh Gubernur Jendral Daendels (1808-1811). Keadaan membaik, namun di Yogyakarta misi Katolik tetap dilarang sampai akhir abad ke-19.
  5. Era Van Lith (abad ke-19- awal 20).
    Misi Katolik di Yogyakarta diawali oleh Pastor Van Lith, SJ yang datang ke Muntilan (1896). Usahanya baru membuahkan hasil pada tahun 1904, dengan dibaptisnya 178 orang Jawa di Sendangsono.Pastor Van Lith mendirikan sekolah dan sekolah guru, dan seminari menengah.  Tiga orang imam dari generasi pertama yang ditahbiskan adalah Rm. FX Satiman, SJ, Rm A. Djajasepoetra, SJ, dan Rm. Albertus Soegijapranata, SJ.
  1. Era Perjuangan Kemerdekaan.
    Albertus Soegijapranata menjadi Uskup Indonesia yang pertama (1940). Dalam Agresi Militer Belanda II, seorang imam Katolik, Rm Sandjaja, terbunuh dan menjadi martir pribumi pertama di Indonesia.
    Pahlawan-pahlawan nasional yang beragama Katolik, adalah Adisucipto, Agustinus (1947), Ignatius Slamet Riyadi (1945) dan Yos Sudarso (1961).
  2. Era Kemerdekaan
    Kardinal pertama di Indonesia adalah Yustinus Kardinal Darmojuwono (29 Juni 1967). Uskup Indonesia mengambil bagian dalam Konsili Vatikan II (1962-1965). Paus yang pernah mengunjungi Indonesia adalah Paus Beato Paulus VI (1970) dan Paus St. Yohanes Paulus II (1989).

 


[1]Disarikan dari sumber:   https://id.wikipedia.org/wiki/Agama_di_Indonesia#Kristen_Katolik,

https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Gereja_Katolik_di_Indonesia, diakses tanggal 4 Maret 2017.

[2]VOC= Vereenigde Oostindische Compagnie, Perusahaan Hindia Timur Belanda, Persekutuan dagang asal Belanda yang memonopoli perdagangan di Asia.

[3]Pastor Egidius d’Abreu SJ dibunuh di Batavia, karena mengajar agama dan merayakan Misa Kudus di penjara (1624). Pastor A. de Rhodes SJ dianiaya dan diusir (1646).

SEE ALL Add a note
YOU
Add your Comment
 

Doa St. Thomas Aquinas

Allah Pencipta segala sesuatu, Sumber terang dan kebijaksanaan yang sejati, asal mula segala makhluk, curahkanlah seberkas cahaya-Mu untuk menembus kegelapan akal budiku. Ambillah dariku kegelapan ganda yang menyelimutiku sejak lahir, suatu ketidak-mengertian karena dosa dan ketidak-tahuan. Berilah kepadaku, pengertian yang tajam dan ingatan yang kuat dan kemampuan untuk memahami segala sesuatu dengan benar dan mendasar. Karuniakanlah kepadaku talenta untuk menjelaskan dengan tepat dan kemampuan untuk mengutarakannya dengan saksama, luwes dan menarik. Tunjukkanlah bagaimana aku memulainya, arahkanlah perkembangannya dan bantulah sampai kepada penyelesaiannya. Kumohon ini demi Yesus Kristus Tuhan kami. Amin.

Review Kursus

Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus.