Apakah maksud bahwa Gereja adalah satu?

(Rm 12:5, 1Kor 10:17, 12:13, KGK 813-822, LG 4)

Yesus mendirikan hanya satu Gereja, yang disebut sebagai Tubuh-Nya (lih. Ef 1:23). Sebagaimana Kristus itu satu, maka Tubuh-Nya juga satu.

Yesus mendirikan hanya satu Gereja, yang disebut sebagai Tubuh-Nya (lih. Ef 1:23). Sebagaimana Kristus itu satu, maka Tubuh-Nya juga satu. Kristus mengatakan bahwa Ia akan mendirikan Gereja-Nya (bukan gereja-gereja) di atas Petrus (Mat 16:18). Sebelum sengsara-Nya, Kristus berdoa kepada Bapa untuk kesatuan Gereja-Nya,  “Aku berdoa… untuk orang-orang yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka [para rasul]; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau…” (Yoh 17:20-21). Kristus menghendaki Gereja nya itu satu, maka Gereja yang sejati harus hanya ada satu.

Kitab Suci mengatakan bahwa Gereja adalah ‘mempelai Kristus’ (Ef 5:23-32). Kristus yang mengajarkan perkawinan monogam (Mat 19:5) tidak mungkin Ia mempunyai lebih dari satu mempelai. Mempelai-Nya adalah Gereja Katolik, yang adalah satu-satunya Gereja yang didirikan-Nya di atas Rasul Petrus, dan yang akan terus disertai-Nya sampai akhir zaman (Mat 28:19-20); dan dengan demikian Ia menyertai  para penerus Rasul Petrus yang secara berkesinambungan memimpin Gereja-Nya.

Gereja yang satu ini menjadi tanda yang jelas bagi semua orang untuk mengenali Gereja sejati yang didirikan oleh Yesus Kristus.

Gereja yang satu ini menjadi tanda yang jelas bagi semua orang untuk mengenali Gereja sejati yang didirikan oleh Yesus Kristus. Adalah penting untuk mengetahui Gereja yang sungguh didirikan oleh Kristus, supaya kita dapat menaatinya, seperti yang diperintahkan oleh-Nya. Dengan demikian kita dapat yakin akan apa yang harus dipercaya dan dilakukan agar kita dapat diselamatkan.

Kesatuan Gereja Katolik ini ditunjukkan dengan kesatuan dalam hal (1) iman dan pengajaran, berdasarkan ajaran Kristus dan para rasul (2) liturgi dan sakramen dan (3) kepemimpinan, yang awalnya dipegang oleh para rasul di bawah kepemimpinan Rasul Petrus, yang kemudian diteruskan oleh para pengganti mereka.

Kesatuan Gereja Katolik ini ditunjukkan dengan kesatuan dalam hal (1) iman dan pengajaran, berdasarkan ajaran Kristus dan para rasul (2) liturgi dan sakramen dan (3) kepemimpinan, yang awalnya dipegang oleh para rasul di bawah kepemimpinan Rasul Petrus, yang kemudian diteruskan oleh para pengganti mereka. Kepada kesatuan inilah semua para pengikut Kristus dipanggil (Flp 1:27, 2:2), sebagai “sebuah bangsa yang dipersatukan dengan kesatuan Bapa, Putera dan Roh Kudus.”[1]

Kesatuan Gereja Katolik dalam hal pengajaran mempunyai dua dimensi, yaitu berlaku di seluruh dunia dan berlaku sepanjang sejarah. Hal ini dimungkinkan karena dalam hal pengajaran iman, kepemimpinan Gereja dipegang oleh seorang kepala, yaitu Paus yang bertindak sebagai wakil Kristus. Sepanjang sejarah, oleh bimbingan Roh Kudus, Gereja semakin memahami akan ajaran-ajaran Kristus (Yoh 16:12-13) dan menjabarkannya, namun tidak pernah menetapkan sesuatu yang bertentangan dari apa yang sudah ditetapkan sebelumnya.

 


[1]LG 4.

SEE ALL Add a note
YOU
Add your Comment
 

Doa St. Thomas Aquinas

Allah Pencipta segala sesuatu, Sumber terang dan kebijaksanaan yang sejati, asal mula segala makhluk, curahkanlah seberkas cahaya-Mu untuk menembus kegelapan akal budiku. Ambillah dariku kegelapan ganda yang menyelimutiku sejak lahir, suatu ketidak-mengertian karena dosa dan ketidak-tahuan. Berilah kepadaku, pengertian yang tajam dan ingatan yang kuat dan kemampuan untuk memahami segala sesuatu dengan benar dan mendasar. Karuniakanlah kepadaku talenta untuk menjelaskan dengan tepat dan kemampuan untuk mengutarakannya dengan saksama, luwes dan menarik. Tunjukkanlah bagaimana aku memulainya, arahkanlah perkembangannya dan bantulah sampai kepada penyelesaiannya. Kumohon ini demi Yesus Kristus Tuhan kami. Amin.

Review Kursus

Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus.