Apakah maksud bahwa Gereja adalah katolik?

(Mat 28:19-20, Why 5:9-10, KGK 830-856, LG 1)

Kristus menghendaki Gereja-Nya menjadi Gereja yang universal, yaitu katolik; maka Gereja yang sejati haruslah universal, atau katolik… terdiri dari semua orang dari segala bangsa dan segala zaman, dan mengajarkan ajaran iman yang sama di manapun.

Kristus menghendaki Gereja-Nya menjadi Gereja yang universal, yaitu katolik; maka Gereja yang sejati haruslah universal, atau katolik. Artinya, harus terdiri dari semua orang dari segala bangsa dan segala zaman, dan mengajarkan ajaran iman yang sama di manapun. Kristus memerintahkan kepada para murid-Nya, “Pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku…” (Mat 18:19, bdk Mrk 16:15; Kis 1:8). “Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya” (Mat 24:14).

Istilah ‘katolik’ sendiri, sudah digunakan oleh St. Polikarpus (murid Rasul Yohanes) untuk menggambarkan iman Kristiani,[1] dan bahkan di zaman para rasul. Kata Gereja Katolik berasal dari kata Yunani “Ekklesia Katha Holos,” seperti disebut dalam Kisah para Rasul, “Selama beberapa waktu, jemaat di seluruh (ekklesia katha holos) Yudea, Galilea dan Samaria berada dalam keadaan damai. Jemaat itu dibangun dan hidup dalam takut akan Tuhan. Jumlahnya makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus” (Kis 9:31). Di sini kata “Katha holos atau katholikos; dalam bahasa Indonesia adalah jemaat/umat seluruh/universal atau Gereja katolik. Dengan demikian, terjemahan harafiah Kis 9:31 adalah, “Selama beberapa waktu Gereja katolik di Yudea, Galilea, dan Samaria berada dalam keadaan damai…”

Gereja Katolik adalah Gereja universal di bawah pimpinan para uskup yang mengajarkan doktrin yang lengkap, sesuai dengan yang diajarkan Kristus.

Namun nama ‘Gereja Katolik’ baru resmi digunakan di tahun 107, ketika St. Ignatius (35-107) dari Antiokhia dalam suratnya kepada jemaat di Smyrna menyatakan, bahwa Gereja Katolik adalah Gereja satu-satunya yang didirikan Yesus Kristus. Istilah ini digunakannya untuk membedakan Gereja yang sejati dari sejumlah heretik yang meski mengaku sebagai jemaat Kristen namun menolak bahwa Yesus adalah Allah yang sungguh menjelma menjadi manusia. Ajaran sesat tersebut kemudian dikenal dengan heresi/bidaah Docetisme dan Gnosticisme. Dalam suratnya St. Ignatius mengajarkan tentang hirarki Gereja, imam, dan Ekaristi yang bertujuan untuk menunjukkan kesatuan Gereja dan kesetiaan Gereja kepada ajaran yang diajarkan oleh Kristus. Demikian kutipannya, “…Di mana uskup berada, maka di sana pula umat berada, sama seperti di mana ada Yesus Kristus, maka di sana juga ada Gereja Katolik….”[2] Sejak saat itu Gereja Katolik memiliki arti yang kurang lebih sama dengan yang kita ketahui sekarang, bahwa Gereja Katolik adalah Gereja universal di bawah pimpinan para uskup yang mengajarkan doktrin yang lengkap, sesuai dengan yang diajarkan Kristus.

Gereja yang didirikan Kristus mengajarkan seluruh kebenaran

Jadi ‘katolik’ atau katholikos, berarti keseluruhan, atau universal; atau lengkap, yang mencakup dua pengertian. Pertama, Gereja yang didirikan Kristus mengajarkan seluruh kebenaran, karena Kristus Sang Kebenaran yang hadir di dalamnya. Dalam Gereja terdapat kepenuhan Tubuh Kristus yang dalam kesatuan dengan Kepalanya, sehingga Gereja menerima kepenuhan sarana keselamatan yang dikehendaki-Nya, yaitu:  pengakuan iman yang benar dan lengkap, kehidupan sakramental yang penuh, dan  pelayanan kaum tertahbis dalam suksesi apostolik.[3] Gereja yang katolik menggenapi apa yang tertulis dalam Kitab Suci: “[pelayan firman] meneruskan firman-Nya [Allah] dengan sepenuhnya… tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus” (Kol 1:25, 28).

Gereja yang didirikan Yesus mencakup ‘keseluruhan’ keluarga Tuhan yang ada di ‘seluruh dunia’.

Kedua, Gereja yang didirikan Yesus mencakup ‘keseluruhan’ keluarga Tuhan yang ada di ‘seluruh dunia’, yang terdiri dari setiap suku, bangsa, kaum dan bahasa (Why 7:9). Gereja bukan hanya milik suku tertentu atau kelompok yang terbatas. Sebelum naik ke Surga, Yesus memerintahkan agar para rasul-Nya pergi ke seluruh dunia, untuk menjadikan semua bangsa murid- murid-Nya (Mat 28: 19-20). Sepanjang sejarah Gereja Katolik menjalankan misi tersebut. Kini Gereja Katolik ditemukan di hampir semua negara di dunia. Gereja Katolik yang beranggotakan bermacam bangsa dan budaya menggambarkan keluarga Kerajaan Allah yang tak terbatas hanya pada negara atau suku bangsa tertentu.

Ketiga, Gereja yang didirikan Yesus mengajarkan kepenuhan kebenaran itu kepada segala bangsa di seluruh/ sepanjang sejarah manusia. Sebab Tuhan Yesus selalu menyertai Gereja-Nya sampai akhir zaman (lih. Mat 28:19-20).

Umat Katolik juga adalah umat Kristen, yang justru menghidupi makna ‘Kristen’ itu dengan sepenuhnya, sebab Gereja Katolik menerima dan meneruskan seluruh ajaran Kristus dan kepenuhan hidup sakramental, sebagaimana yang diajarkan oleh Kristus dan para rasul, dan yang dilestarikan oleh para penerus mereka.

Dengan demikian, istilah “Gereja Katolik” tidak untuk dipertentangkan dengan istilah “Kristen” yang juga sudah dikenal sejak zaman para rasul (lih. Kis 11:26). ‘Kristen’ artinya adalah pengikut atau murid Kristus yang adalah Sang Mesias, Putra Allah yang hidup. Umat Katolik juga adalah umat Kristen, yang justru menghidupi makna ‘Kristen’ itu dengan sepenuhnya, sebab Gereja Katolik menerima dan meneruskan seluruh ajaran Kristus dan kepenuhan hidup sakramental, sebagaimana yang diajarkan oleh Kristus dan para rasul, dan yang dilestarikan oleh para penerus mereka.

 


[1]Disarikan dari New Catholic Encyclopedia, Buku ke-3 (The Catholic University of America, Washington, DC, copyright 1967, reprinted 1981), hal. 261

[2]St. Ignatius of Antioch, Letter to the Smyrnaeans, 8. Ref:

http://www.newadvent.org/fathers/0109.htm

[3]Lih. KGK 830.

SEE ALL Add a note
YOU
Add your Comment
 

Doa St. Thomas Aquinas

Allah Pencipta segala sesuatu, Sumber terang dan kebijaksanaan yang sejati, asal mula segala makhluk, curahkanlah seberkas cahaya-Mu untuk menembus kegelapan akal budiku. Ambillah dariku kegelapan ganda yang menyelimutiku sejak lahir, suatu ketidak-mengertian karena dosa dan ketidak-tahuan. Berilah kepadaku, pengertian yang tajam dan ingatan yang kuat dan kemampuan untuk memahami segala sesuatu dengan benar dan mendasar. Karuniakanlah kepadaku talenta untuk menjelaskan dengan tepat dan kemampuan untuk mengutarakannya dengan saksama, luwes dan menarik. Tunjukkanlah bagaimana aku memulainya, arahkanlah perkembangannya dan bantulah sampai kepada penyelesaiannya. Kumohon ini demi Yesus Kristus Tuhan kami. Amin.

Review Kursus

Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus.