Tentang sebutan Tuhan, Allah dan Yahweh, samakah?

Menurut New Advent Catholic Encyclopedia, Bangsa Yahudi mengenal tiga sebutan nama untuk Tuhan, yaitu El, Elohim dan Eloah, di samping nama YHWH (Tetragrammaton/ Yahweh). Perkataan Yahweh ini terdapat sekitar 6000 kali dalam Perjanjian Lama, Elohim 2570, Eloah 57 kali dan El 226 kali.

Walaupun masih menjadi perdebatan para ahli Kitab Suci, dikatakan bahwa kemungkinan kata Allah berasal dari kata El ini, yang berarti Tuhan yang Mahabesar/Mahakuasa (lih. Kel 6:2). Diskusi argumen tentang asal usul kata ini, setuju atau tidak setuju akan makna derivatif-nya akan menghasilkan pembicaraan yang terlalu jauh.

Nama Tuhan yaitu YHWH yang diterima oleh Musa, merupakan nama yang sangat sakral. Menurut tradisi Yahudi, mereka dilarang menyebutkan nama YHWH tersebut. Penyebutan nama YHWH (Yahweh) hanya dilakukan setahun sekali oleh Imam Agung, yang dilakukan di Bait Allah, pada pesta Yom Kippur dan oleh para imam di tempat kudus bait Allah tersebut saat memberkati umat. Karena kesakralan kata YHWH ini, maka tak sembarang orang menyebutkannya. Tulisan sejarawan Yahudi di abad pertama, yaitu Flavius Josephus, juga menyatakan hal ini (Antiq., II, xii, 4). Menurut Tradisi Rabinik, umat Yahudi sama sekali tidak menyebut nama YHWH lagi sejak masa Simeon menjadi Imam Agung (Simeon the Just) di zaman Bait Allah yang kedua (setelah yang pertama dihancurkan, jadi sekitar abad 3 SM). Bangsa Yahudi menolak mengucapkan kata YHWH tersebut karena takut menyebutkannya dengan tidak hormat, dan dengan demikian melanggar perintah Allah, “Janganlah menyebut nama Tuhan [YHWH/ Yehovah] Allah-mu [Elohim] dengan tidak hormat” (lih. Kel 20: 7). Karena itu, kemudian kata YHWH digantikan dengan kata Adonai. Kitab Suci Septuagint (Yunani) dan Vulgate (Latin) kemudian menerjemahkan Adonai ini dengan Kurios/Kyrios (Yunani) / Dominus (Latin). Paus Benediktus XVI dalam bukunya Jesus of Nazareth condong kepada hasil studi para ahli Kitab Suci yang mengatakan bahwa pengakuan Petrus akan Yesus sebagai Mesias, Putra Allah yang hidup (Mat 16:13-15), jatuh pada peringatan hari Yom Kippur ini, dan menunjukkan penggenapan sebutan Allah YHWH/ Adonai di dalam diri Kristus Yesus.

Selanjutnya tentang topik Tuhan dan Allah silakan membaca artikel ini (silakan klik).

Dalam Perjanjian Lama, “Tuhan/ Lord” disebut Adonai, sedangkan dalam Perjanjian Baru disebut Kurios. Dalam Perjanjian Lama, kata Adonai memang juga adalah terjemahan bagi kata tuan  (lih. Kej 24:9,20,12,14,27; Kel 21:4-6) dan suami (lih. Kej 18:12, Yud 19:27; Mzm 45:12). Namun kata Adonai (Tuhan/ Lord) ini juga umum digunakan sebagai kata ganti bagi YHWH (Yahwe), seperti juga kata Elohim (Allah/ God) (lih. Mzm 38:15;  8:1,9):

“Sebab kepada-Mu, ya TUHAN [YHWH/ Yehovah], aku berharap; Engkaulah yang akan menjawab, ya Tuhan [Adonai], Allahku [Elohim].” (Mzm 38:15)

“Ya TUHAN [YHWH/ Yehovah], Tuhan [Adonai] kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi! …. Ya TUHAN [YHWH/ Yehovah], Tuhan [Adonai] kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi!” (Mzm 8:1,9).

Demikian pula, di Perjanjian Baru,  kata kurios ini memang juga dapat diterjemahkan sebagai “tuan/ Sir” (lih. Yoh 4:11). Namun dalam berbagai kesempatan, kata Kurios/  Tuhan (Lord), ditujukan kepada Allah (God)(lih. Luk 1:32; 2:9, Kis 5:19), dan kepada Yesus (lih. Rm 10:9, 1Kor 12:3; Flp 2:11; Why 19:15). “ Jika kamu mengaku dengan mulutmu bahwa Yesus adalah Tuhan (Kurios), dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari anatara orang mati, maka kamu akan diselamatkan” (Rm 10:9). Melihat konteks kalimatnya, Kurios di sana adalah Tuhan dan bukan tuan. Maka dapat disimpulkan Yesus adalah Tuhan/ Allah (God), bukan hanya “tuan”. 

Jadi  dari penerapan kata Kurios dalam Perjanjian Lama dan Baru, kita mengetahui bahwa tidak benar jika Kurios  itu hanya berarti tuan, dan karenanya tidak sama artinya dengan Allah. Sebab baik kata Kurios  ini mengacu kepada “Allah/ YHWH”, “Tuhan” dan “Yesus”.  Dengan demikian, penggunaan nama Yahweh, Adonai, Kyrios (Kurios), Dominus, ini sebenarnya bermakna sama, yaitu Tuhan atau Allah.  Mari berpegang pada apa yang diajarkan Gereja tentang sebutan “Allah” dan “Tuhan” ini, yaitu: “Penyebutan gelar Kyrios kepada Tuhan yang bangkit merupakan pernyataan akan ke-Allah-an-Nya.” (The Congregation for Divine Worship” 29 Juni 2008) Demikianlah Gereja menyatakan bahwa kata Kyrios dapat ditujukan kepada Tuhan Yesus, seperti ditujukan kepada YHWH (Tetragrammaton), dan keduanya mengacu kepada arti Tuhan dan Allah.

3.9 7 votes
Article Rating
16/04/2021
44 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Aritra
Aritra
10 years ago

Bagaimana penjelasan tentang kata Akulah Guru dan Tuan dalam Alkitab Ende Yohanes 13:13, sedangkan dalam Alkitab TB Yohanes 13:13 Akulah Guru dan Tuhan, Terimakasih Tuhan Berkati.

Ingrid Listiati
Reply to  Aritra
10 years ago

Shalom Aritra, Silakan membaca artikel di atas, silakan klik. ‘Kurios‘ itu adalah ‘Tuhan’ (Lord) yang diambil dari bahasa Yunani, yang merupakan bahasa penulisan kitab Perjanjian Baru. Sedangkan kata “Tuhan” (Lord) dalam Kitab Perjanjian Lama (PL) dalam bahasa Ibrani-nya adalah “Adonai“. Dalam PL, kata “Adonai” (Tuhan/ Lord) ini dipakai sebagai kata ganti bagi YHWH (Yahwe) dan digunakan bersama- sama kata “Elohim/ (Allah/ God)” (lih. Mzm 38:15; Mzm 8:1,9), walaupun kata “adonai” ini memang juga menggambarkan hubungan antara tuan dan hamba (lih. Kej 24:9,20,12,14,27; Kel 21:4-6) antara suami dan istri (lih. Kej 18:12, Yud 19:27; Mzm 45:12). Maka memang kata Adonai/ Kurios… Read more »

Heru
Heru
10 years ago

Saudara sekalian….yang terpenting kita harus lebih peka terhadap tuntunan Tuhan dan untuk penyebutan nama Tuhan di tiap2 negara bahkan suku, daerah itu berbeda-beda….jadi IMAN kita yang menentukan kepada siapa kita percaya… nama Tuhan ngak boleh diperdebatkan….sorry bagi saya sekali Yesus tetap Yesus…orang Indonesia kok mau berlagak pakai bahasanya orang luar….Gbu

aten
aten
11 years ago

Nama-nama Tuhan Perjanjian Lama dalam Sejarah Alkitab Indonesia yaitu ; -Tuhan Hua, -Tuhan Jehuwa, -Tuhan Allah, -Tuhan Jahwe dan -Tuhan Yahweh. Terjemahan Lama LAI (1962) – Tuhan JEHUWA (Kel 15: 3) Foto: http://photos-b.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/207457_170945209725645_934828507_n.jpg Terjemahan Lama LAI (1970) – Tuhan HUA (Yeh 12:28) Foto: http://photos-f.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-prn1/c0.26.604.401/s480x480/62291_101816893347609_2112874969_n.jpg Terjemahan Baru LAI (2011) – Tuhan ALLAH ( Yeh 12:28) Foto: http://photos-g.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc7/c0.26.604.401/s480x480/306046_101819973347301_510905287_n.jpg Terjemahan KSKK (LAI 2002) – Tuhan Yahweh ( Yes 42: 8) http://photos-g.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash3/c0.26.604.401/s480x480/644700_101808186681813_326810233_n.jpg Terjemahan ENDE (1969) – Tuhan Jahweh (Yeh 3:27) Link: http://sabdaweb.sabda.org/bible/chapter/?b=26&c=3&version=tb&altver%5B%5D=ende&view=column#27 Nama Yahweh dalam kamus TB LAI 2011, carilah kata TUHAN Foto: http://photos-h.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-prn1/c0.26.604.401/s480x480/524142_101848250011140_2146576520_n.jpg Nama Yahweh pada Pengantar kitab Mazmur alkitab “Penuntun Hidup Berkelimpahan”… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  aten
11 years ago

Shalom Aten, Dalam Kitab Suci, kata ALLAH  yang satu disebut dengan beberapa istilah: YHWH/ Yehovah (sekitar 6800 kali); Elohim (2,600 kali); Adonai (439 kali) dan El (238 kali). Ada lagi istilah yang merupakan kombinasi, seperti El Shaddai, El Eloah dan Yahweh Elohim. Dalam Yeh 12:28, yang digunakan adalah kata “Adonai” dan “Yehovah”, demikian: “Oleh karena itu katakanlah kepada mereka: Beginilah firman Tuhan (Adonai) ALLAH (Yehovah): Tidak satupun dari firman-Ku akan ditunda-tunda. Apa yang Kufirmankan akan terjadi, demikianlah firman Tuhan (Adonai) ALLAH (Yehovah).” Maka yang Anda permasalahkan di sana adalah kata terjemahan, yang tidak mengubah apapun maksud dari Kitab Suci, sebab… Read more »

Lucius
Lucius
11 years ago

Dear katolisitas, Cuman pingin tahu saja nih. Kalo mengambil analogi dari kata ‘petros’ dan ‘petra’ dalam bahasa Yunani seperti yg sdh pernah dijelaskan di artikel yang lain di website ini, petros berarti batu karang dalam bentuk maskulinnya (dalam bentuk gender laki2). Apakah itu berarti Kurios/ Kyrios ini juga diartikan Tuhan dalam bentuk gender laki2 (seperti kata Bapa) ? Padahal kita tidak tahu gender Tuhan itu apa dan dalam tata bahasa Yunani, sesuatu yg tidak diketahui gendernya maka digunakan bentuk feminim-nya, yang contohnya adalah kata ‘petra’ itu sendiri. Mohon pejelasannya, terima kasih. Tuhan memberkati. [Dari Katolisitas: Gender bagi kata Allah (Elohim)… Read more »

aten
aten
11 years ago

Katolik di Indonesa justru memperkenalkan nama Yahweh.. Coba perhatikan berbandingan terjemahan dibawah ini? Yes 42: 8 “Aku ini Yahweh, itulah namaKu…” (KSKK Edisi Pastoral Katolik, LAI 2002) Yes 42:8 ” Aku ini TUHAN, itulah namaKu…” (Terjemahan LAI sampai saat ini” Kesalahan penterjemahan menimbulkan banyak perbedaan pendapat, saya kira terjemahan yg benar pada ayat diatas adalah terjemahan KSKK( Kitab Suci Komunitas Kristiani Edisi Pastoral Katolik cetakan LAI 2002). Kenapa? Coba lihat perbedaannya sangat signifikan antara; ->Sebuah NAMA (Yahweh) dan jabatan (TUHAN) Sangat ironis jika seorang menanyakan “siapa nama ayah kamu??” . Terus anda menjawab nama ayah saya adalah “AYAH”. Bukankah AYAH… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  aten
11 years ago

Shalom Aten, Demikianlah keterangan tentang kata asli yang terdapat pada ayat Yes 42:8, menurut http://www.e-sword.net/wordstudy.html, yang menjelaskan mengapa di beberapa teks diterjemahkan sebagai Tuhan, dan di teks lainnya diterjemahkan YHWH: Kata yang ada di teks aslinya adalah: (diberi kode H3068): ְיהָוֹהyehōwāh: A noun meaning God. The word refers to the proper name of the God of Israel, particularly the name by which He revealed Himself to Moses (Exo_6:2-3). The divine name has traditionally not been pronounced, primarily out of respect for its sacredness (cf. Exo_20:7; Deu_28:58). Until the Renaissance, it was written without vowels in the Hebrew text of the… Read more »

Feris
Feris
11 years ago

Bahkan Tuhan Yesus pun mengajari kita untuk bersikap sopan santun terhadap Sang Pencipta dengan memanggil Dia dengan sebutan Bapa… :)
Tidak mungkin kan kita memanggil ayah kita dengan menyebut “nama” beliau, pastilah kita akan memanggil mereka dengan sebutan “ayah”.
God Bless us….! ^_^

CAHAYA LASE
CAHAYA LASE
11 years ago

Syalom smuanya,yg Tuhan berkati,sy ingin bertanya apakah klo kita gunakan nama Tuhan yg benar itu jd suatu dosa bgi diri kita,klo menurut sy sudah saatnya kita kembali kepada bahasa asli dlm kitab suci,contohnya penggunaan nama asli dari Tuhan,trims

Ingrid Listiati
Reply to  CAHAYA LASE
11 years ago

Shalom Cahaya Lase, Nampaknya di sini persoalannya adalah, apakah kita mau membaca Kitab Suci dengan terang Roh yang sama dengan Roh yang mengilhami penulisan Kitab Suci, dan melihat kenyataan bagaimana Sabda Allah itu diartikan dalam kehidupan nyata bangsa pilihan-Nya. Sebab jika kita membaca dengan sikap batin yang sedemikian, maka kita akan menyadari dan mengakui bahwa nama Yahweh merupakan ekspresi kebesaran Allah yang tak terbatas, yang bahkan dianggap sebagai istilah yang tak boleh diucapkan, sehingga istilah tersebut dalam Kitab Suci sendiri kerap digantikan dengan nama lain, yaitu Adonai, yang artinya Tuhan. Jika seseorang tidak membaca Kitab Suci dengan prinsip pemahaman ini,… Read more »

jjohan
jjohan
11 years ago

ketika ada kebenaran yang nyata, masih sajakan tidak boleh diutarakan di Forum ini?

[dari katolisitas: Cobalah untuk berfokus pada satu topik diskusi. Dan sebelum mengajukan pertanyaan, silakan juga membaca dari topik diskusi yang ada melalui fasilitas pencarian. Silakan juga melihat diskusi-diskusi panjang yang telah dilakukan. Yang tidak mau kita lakukan adalah mengulangi argumentasi-argumentasi yang telah diberikan. Semoga dapat dimengerti]

lionel
lionel
11 years ago

mengapa nama tuhan kita berbeda-beda tiap negara dan di indonesia sendiri nama tuhan kita sama dengan nama tuhan dari agama muslim

mohon penjelasannya

Ingrid Listiati
Reply to  lionel
11 years ago

Shalom Lionel, Allah mewahyukan Diri-Nya dalam Sabda-Nya yang ditulis dalam bahasa manusia, maka memang sebutan nama-Nya dinyatakan sesuai dengan bahasa yang digunakan pada saat pewahyuan itu. Kemudian seiring dengan berjalannya sejarah manusia, sebutan itu diterjemahkan ke dalam banyak bahasa bangsa manusia, sehingga dapat terjadi terjemahan yang berbeda-beda untuk kata “Tuhan”. Kata “Tuhan” dalam Wahyu Ilahi yang dinyatakan kepada kita umat Kristiani, adalah sebagaimana yang tertulis dalam Kitab Suci, yang pada awalnya ditulis dalam bahasa Ibrani, yaitu El, Elohim, Eloah dan YHWH (Tetragrammaton/ Yahweh). Penjelasannya lebih lanjut, silakan membaca artikel di atas, silakan klik. Walaupun masih terjadi perdebatan di kalangan para… Read more »

lionel
lionel
Reply to  Ingrid Listiati
11 years ago

jadi tuhan kristen dan tuhan islam sama

Ingrid Listiati
Reply to  lionel
11 years ago

Shalom Lionel, Katekismus Gereja Katolik mengajarkan hubungan Gereja dengan umat Islam demikian: KGK 841    Hubungan Gereja dengan umat Islam. “Namun rencana keselamatan juga merangkum mereka, yang mengakui Sang Pencipta; di antara mereka terdapat terutama kaum Muslimin, yang menyatakan, bahwa mereka berpegang pada iman Abraham, dan bersama kita bersujud menyembah Allah yang tunggal dan maharahim, yang akan menghakimi manusia pada hari kiamat” (Lumen Gentium 16, Bdk. Nostra Aetate 3). Maka Gereja Katolik mengakui bahwa umat muslim-pun mengakui Allah yang satu, walaupun pemahaman mereka tentang Allah yang satu itu tidak sama dengan pemahaman kita umat Kristiani. Fr. Vincent Serpa OP di situs… Read more »

lionel
lionel
Reply to  Ingrid Listiati
11 years ago

makasih atas jawabannya. dari apa yang disampaikan itu berarti Tuhan Kristen, Islam, Yahudi SAMA. namun salah seorang guru agama Pantekosta menjawab bahwa itu adalah nama yang sama namun pribadi yang berbeda, contohnya ada dua orang bernama budi namun mereka berdua memiliki sifat yang sangat bertolak belakang. itulah yang dimaksud dengan guru agama tersebut, bagaimana tanggapan iman Katolik terhadap pernyataan ini? lalu seorang pastor pada saat homili mengatakan bahwa MAU sembah ALLAH KATOLIK atau ALLAH ISLAM, MAU sembah ALLAH KASIH atau ALLAH KEJAM, berarti dengan kata lain, pernyataan tersebut berarti memang Tuhan Katolik dan Islam berbeda. mohon maaf kalau banyak bertanya,… Read more »

Stefanus Tay
Admin
Reply to  lionel
11 years ago

Shalomn Lionel, Kalau mau lebih jelas, sebenarnya kita harus memberikan penjelasan tentang “apanya yang sama” dan “apanya yang berbeda”. Kita tahu bahwa Allah yang satu sebenarnya dapat dibuktikan dengan akal budi – lihat artikel ini – silakan klik. Bahkan kepada jemaat di Athena, Rasul Paulus menegaskan “Sebab ketika aku berjalan-jalan di kotamu dan melihat-lihat barang-barang pujaanmu, aku menjumpai juga sebuah mezbah dengan tulisan: Kepada Allah yang tidak dikenal. Apa yang kamu sembah tanpa mengenalnya, itulah yang kuberitakan kepada kamu.” (Kis 17:23) Dengan demikian, menjadi masuk akal kalau memang agama Yahudi, Islam dan Kristen menyembah Tuhan yang satu. Namun, kita tahu… Read more »

lionel
lionel
Reply to  Stefanus Tay
11 years ago

makasih atas jawabannya. berarti pernyataan yg saya kemukakan sebelumnya dari pendeta dan pastor tersebut salah?

dari jawaban tim katolisitas di atas, berarti sah-sah saja jika kita menyembah tuhan islam atau tuhan yahudi. jadi tidak mesti semua harus menjadi kristen untuk masuk surga, biarpun saudara kita yang beragama islam dan yahudi pun serta semua agama lain yg tak mengenal nama ALLAHnya sesuai dengan apa yg dikatakan rasul paulus dapat masuk surga? jadi tidak usah ada pewartaan injil karena mereka sudah mengetahuinya?

bagaimana menurut katolisitas?

Stefanus Tay
Admin
Reply to  lionel
11 years ago

Shalom Lionel, Setelah kita mengetahui persamaan dan perbedaan, maka kita dapat melihat mana yang kurang dan mana yang kurang tepat. Walaupun umat Yahudi dan Islam menyembah satu Tuhan, namun bukan berarti bahwa kita tidak perlu mewartakan kepada mereka. Kristus sendiri memberikan amanat agung di Mat 28:19-20 untuk mewartakan kabar gembira kepada semua orang. Kalau kita menyadari bahwa Kristus sendiri mendirikan Gereja Katolik dan Gereja diperlukan untuk keselamatan (lihat diskusi ini – silakan klik) serta kepenuhan kebenaran ada di dalam Gereja Katolik, maka sudah seharusnya kita mewartakan kabar gembira kepada semua orang, seperti yang diperintahkan oleh Kristus. Lihat juga diskusi tentang… Read more »

lionel
lionel
Reply to  Stefanus Tay
11 years ago

makasih jawabannya katolisitas, akhirnya saya mengerti.
GBU

andimmike
andimmike
11 years ago

shalom,

saya selalu terbayang-banyang mengenai nama tuhan. nama tuhan di beberapa negara berbeda-beda, ada ALLAH, LORD, YAHWE. di indonesia sendiri nama tuhan dalam alkitab adalah ALLAH. pertanyaannya adalah mengapa bisa terjadi perbedaan nama ini dan mengapa di indonesia nama tuhan katolik sama dengan nama tuhan muslim ( apakah sengaja atau bagaimana, mohon penjelasannya) dan apakah tuhan katolik sama dengan tuhan islam ( dalam hal kepribadian karena memiliki nama yang sama)

Terimakasih

[dari katolisitas: Silakan melihat tanya jawab di atas – silakan klik]

Eduardus Tri Soegiharto
Eduardus Tri Soegiharto
11 years ago

Maaf, saya ingin bertanya untuk meluruskan pemahaman tentang Allah yang benar bagi orang Kristen. Seringkali kita berdoa menyebut nama Allah / Bapa (Tuhan kami Yesus Kristus), tetapi tidak memahami Allah yang mana (Allah yang tidak jelas), bukannya lebih tepat kita mengatakan: Allah nenek moyang kami Abraham, Ishak dan Yakub seperti yang dicontohkan oleh para Nabi-nabi di zaman Perjanjian Lama berikut: ? Keluaran 3:16 Pergilah, kumpulkanlah para tua-tua Israel dan katakanlah kepada mereka: TUHAN, Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Ishak dan Yakub, telah menampakkan diri kepadaku, serta berfirman: Aku sudah mengindahkan kamu, juga apa yang dilakukan kepadamu di Mesir. 1 Raja-raja… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Eduardus Tri Soegiharto
11 years ago

Shalom Eduardus, Sesungguhnya ayat yang Anda pilih itu adalah ayat yang sangat baik yang menjelaskan siapakah Allah menurut yang diwahyukan-Nya sendiri dalam Perjanjian Lama, asalkan kita membacanya dalam kaitannya dengan ayat-ayat sebelumnya. Demikian mari kita melihat kutipannya: “Lalu Musa berkata kepada Allah: “Tetapi apabila aku mendapatkan orang Israel dan berkata kepada mereka: Allah nenek moyangmu telah mengutus aku kepadamu, dan mereka bertanya kepadaku: bagaimana tentang nama-Nya? -apakah yang harus kujawab kepada mereka? Firman Allah kepada Musa: “AKU ADALAH AKU.” (I Am Who I Am) Lagi firman-Nya: “Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU (I am) telah mengutus aku kepadamu.”… Read more »

Lucas Margono
Lucas Margono
12 years ago

Terima kasih jawaban Katolisitas untuk pertanyaan saya “Perbedaan syarat keseselamatan di Gereja Katolik dan Gereja-gereja lain?” Jawabannya sungguh luar biasa rasional dan tak terbantahkan.

Kali ini saya ingin menanyakan :Apakah benar dulu sekitar tahun 1950 an untuk penyebutan Allah, dalam Gereja Katolik adalah YAHWE baik itu dalam pengajaran maupun kotbah termasuk dalam Kitab Suci, karena Allah adalah istilah dari bahasa Arab?
Kalau itu benar kenapa dirubah, siapa yang merubahnya dan atas dasar apa?
Demikian atas jawaban Katolisitas saya mengucapkan terima kasih. Tuhan memberkati.

Ingrid Listiati
Reply to  Lucas Margono
12 years ago

Shalom Lucas,

Demikian adalah informasi yang kami peroleh dari Rm. Indra Sanjaya, Pr. dan Rm. Martin Harun, OFM:

1) Memang benar bahwa Jerusalem Bible (bahkan juga New Jerusalem Bible) menggunakan kata Yahweh untuk YHWH. Perjanjian Lama terjemahan P. Groenen mengikuti model ini tetapi menganjurkan untuk membacanya sebagai Tuhan (seperti dalam Hebrew Bible, YHWH dibaca ‘Adonai‘).
2) Penggunaan kata YHWH tidak ada kaitannya dengan penggunaan kata ‘Allah’.

Selanjutnya tentang Sebutan Tuhan, Allah dan Yahweh, sudah pernah diulas di atas, silakan klik. Sedangkan tentang Apakah Tuhan sama dengan Allah?, klik di sini.

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org

Protasius Margo J.
12 years ago

Syallom!
Sehubungan dengan penggunaan kata ‘Allah’ini, saya ingin mengajukan pertanyaan sbb :
1. Apakah kata ‘Allah’ memang sudah ada dalam teks PL dan PB asli (PL dan PB dalam tulisan dan bahasa penulis kitab tersebut)?
2. Apakah waktu Yesus hidup, kata ‘Allah’ sudah digunakan oleh orang Israel/Yahudi untuk menyebut nama Tuhan mereka?
Terima kasih atas bantuannya, Tuhan memberkati!

Ingrid Listiati
Reply to  Protasius Margo J.
12 years ago

Shalom Protasius, Berikut jawaban dari Romo Indra Sanjaya, Pr (dituliskan dalam huruf bercetak miring) salah satu pakar Kitab Suci di tanah air, terima kasih kepada Rm Indra atas jawaban yang diberikan bagi pertanyaan Protasius Sehubungan dengan penggunaan kata ‘Allah’ini, saya ingin mengajukan pertanyaan sbb : 1. Apakah kata ‘Allah’ memang sudah ada dalam teks PL dan PB asli (PL dan PB dalam tulisan dan bahasa penulis kitab tersebut)? O ya pasti ada karena penerjemah tidak pernah mengubah teks. Yang diterjemahkan ya teks apa adanya; tidak ditambah dan dikurangi. 2. Apakah waktu Yesus hidup, kata ‘Allah’ sudah digunakan oleh orang Israel/Yahudi… Read more »

jeffreywinmart
jeffreywinmart
13 years ago
Mikael Liu
Mikael Liu
13 years ago

apakah kita harus selalu bertahan pada tradisi2 atau kita semua boleh menimbang sendiri, dalam arti selama tingkah laku dan atau sikap kita berdasarkan Kasih. Hal ini tidak bertentangan dengan kehendak Allah. Contoh: kita menyebut Allah atau Tuhan atau Yahwe atau apapun itu selama berdasarkan Kasih itu bisa di benarkan? Mohon penjelasan. Terima kasih. (Mikael Liu)

Ingrid Listiati
Reply to  Mikael Liu
13 years ago

Shalom Mikael Liu, Pertama- tama, perlu dibedakan antara Tradisi Suci (dengan huruf besar) dengan tradisi (dengan huruf kecil). Umat Katolik menjunjung tinggi Tradisi Suci sebagaimana telah diajarkan oleh Magisterium (Wewenang Mengajar) Gereja. Yang termasuk dalam Tradisi Suci di sini adalah pengajaran yang berkenaan dengan iman dan moral, yang berasal dari ajaran para rasul dan para Bapa Gereja. Butir- butir pengajaran Magisterium berdasarkan Tradisi Suci ini dapat dilihat secara sistematis dalam daftar dogma, silakan klik, hasil Konsili- konsili dan dokumen Gereja lainnya. Namun kalau hanya sekedar tradisi yang tidak langsung berhubungan dengan iman dan moral, semacam tradisi mengadakan misa tutup tahun,… Read more »

Herman Jay
Herman Jay
13 years ago

Aliran Jehovah tetap mempersalahkan Gereja Katolik dan Gereja-gereja Protestan karena tidak menggunakan kata Jehuwa sebagai nama Allah dalam Kitab Suci. Semua gereja menggunakan kata- kata Tuhan sebagai terjemahan dari Jehuwa. Padahal arti dasar dari Tuhan adalah Tuan (Adhonai). Kutipan Majalah Menara Pengawal 1 Juli 2010 halaman 6 antara lain : “orang-orang Kristen yang murtad tampaknya menyingkirkan nama pribadi Yehuwa lalu menggantinya dengan Ky’rios, kata Yunani untuk “Tuan”. Oleh karena itu pada halaman 8:”Menghapus nama Allah dari FirmanNya yang tertulis dan menggantinya dengan “Tuhan” merintangi para pembaca untuk benar-benar mengenal siapa Allah”.Terjemahan yang membuat blunder adalah Kisah Para Rasul 2:34 :… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Herman Jay
13 years ago

Shalom Herman Jay, Sebenarnya kutipan yang anda sebut itu adalah pendapat yang memang dipegang oleh para Saksi Yehuwa. Tetapi sebenarnya, jika kita sendiri membaca Kitab Suci, kita akan melihat bahwa anggapan tersebut tidak benar. Bangsa Yahudi menggunakan kata Yahwe dan Adonai, untuk menyebutkan Tuhan. Kata Adonai dipakai sebagai kata lain dari kata YHWH (Yahwe), yang dianggap sangat sakral, sehingga penyebutan kata Yahwe oleh imam kepala itu hanya dilakukan sekali saja setahun pada hari raya Yom Kippur. Hal ini sudah pernah dibahas di sini, silakan klik, dan di sini, silakan klik. Maka pembedaan Yahwe dan Adonai itu disebabkan karena pemahaman para… Read more »

Joshua Arie Poernomosidi
Joshua Arie Poernomosidi
14 years ago

shaloom,

ada beberapa pertanyaan yang ingin saya tanyakan:
1. Kitab Perjanjian Lama ditulis dengan Bahasa Ibrani. Apa ada kata Allah di dalamnya? Jika ada tolong disebutkan.
2. Apa bisa nama diganti dengan gelar? Karena setahu saya YHWH itu nama dan sedangkan kata Tuhan atau Allah hanya merupakan gelar.
3. Dalam kata HALELLUYAH bkn kah kata ini berarti ‘Terpujilah YAHWEH’? Jika kita ingin menggunakan kata Allah bukankah seharusnya berbunyi HALELLULAH?
4. Apakah Tuhannya orang percaya dengan Tuhannya orang islam itu sama?

Tq, LJBU

Ingrid Listiati
Reply to  Joshua Arie Poernomosidi
14 years ago

Shalom Joshua Arie, 1. Allah dalam bahasa Ibrani adalah “elohim” yang merupakan bentuk plural dari “el” atau “eloah”. Meskipun bentuk ini plural/ jamak, tetapi tidak untuk dimaksudkan bahwa Allah itu banyak, karena jelas sekali dalam PL Allah (elohim) berkata, “Tuhan (yehova/ YHWH) lah Allah (elohim), tidak ada yang lain kecuali Dia (bentuk tunggal)” (Ul 4:35, 39) 2. Jadi sebenarnya “elohim” itu bukan sekedar gelar, tetapi memang kata yang mengacu kepada Allah, seperti halnya Tuhan (yehovah/ YHWH/ Yahwe). 3. Halleluyah atau Alleluia (Latin) itu berasal dari kata yang tercantum dalam Kitab Septuagint yaitu transkrip Yunani asli dari Kitab Tobit (Tob 13:22),… Read more »

Fredrik Mariang
Fredrik Mariang
14 years ago

Hal Yang Terpenting Contohilah Teladan Yesus Kristus SelamaNya. kita boleh bangga dengan diri kita tapi satu hal bahwa Tuhanlah yang mengasihi kita sehingga kita boleh di beri Talenta yang Begitu Bermanfaat/berguna bagi setiap Manusia! jangan pernah pandang kulit, Ras atau pun Agama Tetapi Berikanlah Hidupmu di Semua Manusia karena Yahweh ” Tuhan Yesus Kristus” menunggumu Untuk MEMULIAHKAN DIA” TUHAN YESUS ” Hari ini, kini dan selamanya. Berkaryalah untuk kebesaran Nama Tuhan Yesus selamanya. Yahweh adalah Yesus Kristus !!! kata Allah Adalah sebutan yang tidak mempunyai Arti!!, yang orang sampai sekarang masih memakainya di mana kata Allah dulu di terjemahkan oleh… Read more »

Stefanus Tay
Admin
Reply to  Fredrik Mariang
14 years ago

Shalom Fredrik Mariang,
Terima kasih atas tanggapannya. Kata Allah bukannya tidak mempunyai arti sejauh dimengerti apa yang dimaksud kata Allah sebenarnya. Untuk itu, silakan melihat keterangan tentang hal ini di sini (silakan klik) dan ini (silakan klik). Silakan memberikan tanggapan lebih lanjut setelah membaca dua link tersebut.

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – https://www.katolisitas.org

mONiCa
mONiCa
14 years ago

shalom.

maaf ya..setelah saya membaca artikel ini, saya masih tidak begitu faham.apakah TUHAN dan ALLAH itu berbeza?saya masih kurang jelas mengenai hal ini.

Saya juga mohon penjelasan mengenai satu hal lagi mengenai panggilan…”pastor” dan father@paderi .Apakah pastor itu merujuk kepada paderi juga?

thanks..

Ingrid Listiati
Reply to  mONiCa
14 years ago

Shalom Monica, Dari uraian di atas, sebenarnya Tuhan dan Allah itu sama saja. Sebab di dalam Alkitab digunakan kedua istilah itu untuk memanggil nama Tuhan. 1) El, Eloah, Elohim, sebagai asal dari kata Allah, 2) YHWH (Yahwe) yang kemudian disebut Adonai, dan diterjemahkan dalam Septuaginta menjadi Kyrios/ Dominus. Dalam diri Yesus kedua sebutan ini diberikan, dan kebangkitan-Nya dari kematian merupakan bukti yang paling jelas tentang ke-Allahan-Nya. Mengenai mengapa kita memanggil pastor dengan panggilan Romo/ Father/ paderi, dijelaskan dengan begitu baiknya oleh Fr. Ray Suriani, di link ini, silakan klik. Pada dasarnya, kita harus melihat konteksnya yang benar pada saat kita… Read more »

pratama
pratama
15 years ago

shaloom.. saya bersyukur bisa masuk ke website ini yang banyak menjelaskan tentang iman kristiani dan memenambah wawasan saya tentang iman katolik,langsung aja nih pak stefanus, saya mau tanya apa benar kata atau nama Allah itu sebenarnya dari arab dan dari jaman sebelum adanya islam dan haya digunakan oleh bangsa arab pada saat itu, sedangkan Allah yang dimaksud sejak nabi Musa adalah YHWH atau YAHWEH dan apa benar kata Allah yang dipakai dalam Alkitab berasal dari bahasa melayu arab yang berasal dari versi ILT yang umum dipakai orang sekarang, jika benar apa selama ini kita salah menyebutkan nama tuhan,kalau benar kenapa… Read more »

Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus. 
44
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x