Saksi Yehuwa tidak percaya Trinitas (bagian 1)

Pendahuluan

Ada beberapa brosur dari Saksi Yehuwa di dalam bahasa Inggris telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia. Salah satu dari brosur yang telah diterjemahkan adalah tentang penolakan mereka terhadap Trinitas, di mana mereka mencoba untuk menunjukkan bahwa Trinitas hanyalah karangan orang Kristen belaka yang tidak mempunyai dasar yang kuat dari Alkitab, Bapa Gereja, maupun dari para teolog. Untuk mencapai tujuan mereka, maka mereka mencoba mengambil berbagai sumber, baik dari ensiklopedia Katolik, ensiklopedia Alkitab, para Bapa Gereja, para teolog Katolik maupun non-Katolik. Namun, yang membuat saya kecewa dan sedih dengan metode mereka adalah karena mereka sengaja mengutip sebagian kecil – satu atau dua kalimat – dari sumber-sumber di atas untuk mendukung doktrin mereka tanpa melihat konteks dari dokumen yang ada. Dengan demikian, seolah-olah sumber-sumber tersebut menyatakan bahwa doktrin Trinitas tidak mempunyai dasar yang kuat atau seolah-olah para teolog yang mereka kutip mendukung ajaran bahwa Trinitas adalah ajaran yang tidak mendasar. Namun kalau kita melihat kutipan secara keseluruhan, maka hal ini tidaklah benar.

Kalau mereka benar-benar membaca sumber-sumber tersebut dengan teliti, maka mereka akan menyadari bahwa sumber-sumber tersebut percaya bahwa pengajaran tentang Trinitas, adalah suatu doktrin yang benar. Kalau mereka membaca dengan teliti akan sumber-sumber tersebut dan tetap memberikan kesimpulan yang mendukung doktrin mereka (tidak percaya akan Trinitas), maka ini adalah suatu perbuatan yang tidak jujur. Ketidakjujuran ini terlihat dari pengutipan sumber-sumber yang tidak disertai dengan standar pengutipan, tanpa halaman, sehingga akan sangat sulit bagi pembaca yang ingin mengecek kebenaran tersebut.

Artikel ini akan mencoba menelusuri sumber-sumber yang digunakan dalam brosur Saksi Yehuwa dan melihat konteks secara keseluruhan dari sumber-sumber yang diberikan, sehingga terlihat secara jelas bahwa beberapa sumber yang dikutip percaya akan doktrin Trinitas. Alur dari artikel ini akan mengikuti alur dari brosur Saksi Yehuwa. Secara bertahap artikel ini akan menjawab keberatan-keberatan mereka mengenai ajaran Trintas. Mari sekarang kita menganalisanya satu-persatu.

Untuk mempermudah pembahasan, maka saya akan membedakan warna tulisannya: kutipan dari brosur Saksi Yehuwa saya beri warna biru, dan kutipan selengkapnya saya beri warna hitam atau merah untuk memberikan penekanan.

I. Di Luar Jangkauan Akal Manusia

Brosur dari Saksi Yehuwa di bagian ini mencoba untuk memberikan suatu persepsi bahwa ada begitu banyak kebingungan di dalam kalangan gereja tentang Trinitas, yang kemudian disimpulkan bahwa Trinitas tidak dapat dimengerti, karena di luar jangkauan akal manusia. Mereka mencoba untuk mengutip beberapa sumber tanpa melihat konteks keseluruhan dari sumber yang dikutip. Namun, kalau kita mau membaca masing-masing kutipan secara keseluruhan, dalam keterbatan pemikiran manusia, para teolog mencoba untuk mengerti kehidupan pribadi Allah, yaitu Allah yang satu dalam tiga Pribadi. Dan pembahasan para teolog berdasarkan wahyu Allah sendiri, yaitu Kitab Suci dan filosofi. Wahyu Allah ini tidaklah bertentangan dengan akal budi, yang terbukti bagaimana para teolog memberikan penjelasan Trinitas dengan menggunakan filosofi. Mari kita melihat satu-persatu dari kutipan-kutipan yang diambil oleh Saksi Yehuwa:

1) Dikatakan “KEBINGUNGAN ini tersebar luas. The Encyclopedia Americana mengatakan bahwa Tritunggal dianggap “di luar jangkauan akal manusia.

a) Kalimat lengkapnya adalah sebagai berikut “Hal ini [doktrin Trinitas] dipercaya, walaupun doktrin tersebut adalah di luar jangkauan akal manusia, seperti banyak formula-formula di dalam ilmu fisik, bukanlah berlawanan dengan akal dan dapat dimengerti (walaupun mungkin tidak dapat dipahami) dengan akal manusia” (Encyclopedia Americana, Trinity, hal.116).

Kalau orang membaca sekilas kutipan dari mereka, yang hanya mengutip penggalan kalimat “di luar jangkauan akal manusia“, maka seolah-olah Trinitas menjadi tidak mungkin dipahami sama sekali dan oleh karena itu adalah salah. Namun, bukan itu yang dikatakan oleh Encyclopedia Americana. Dalam ensiklopedia ini dikatakan bahwa walaupun mungkin Trinitas sulit dipahami dengan akal manusia, sama seperti teori-teori dalam ilmu fisik, namun Trinitas bukanlah bertentangan dengan akal manusia. Untuk itu, silakan membaca artikel tentang Trinitas di sini (silakan klik).

Bahwa memang doktrin Trinitas sulit dimengerti adalah sesuatu yang dapat diterima, karena dalam merangkan tentang Trinitas, kita mencoba mengungkapkan kehidupan Pribadi Allah. Siapakah manusia yang dapat mengerti secara persis kehidupan Pribadi Allah? Tanpa wahyu Ilahi, terutama dalam Perjanjian Baru, akan sulit untuk mencapai pengetahuan bahwa Allah adalah satu Substansi (substance) dalam tiga Pribadi (person). Namun, bukan berarti Trinitas sama sekali tidak dapat dimengerti oleh pemikiran manusia, apalagi dengan sumber wahyu Ilahi. Silakan membaca artikel tersebut untuk melihat pembahasan lebih detail tentang Trinitas.

2) Dikatakan “Banyak orang yang menerima Tritunggal menganggapnya demikian. Monsignor Eugene Clark berkata: “Allah itu satu, dan Allah itu tiga. Karena tidak ada ciptaan yang seperti ini, kita tidak dapat mengertinya, tetapi menerimanya saja.

a) Saya tidak dapat menemukan sumber dari kutipan ini. Namun, mari kita melihat apa yang dikatakan oleh Monsignor Eugene Clark, kalau benar dia benar-benar mengatakan kalimat tersebut. Allah itu satu dalam substansi dan Allah itu tiga dalam pribadi. Dalam artikel Trinitas di sini (silakan klik), dituliskan:

Mari kita lihat pada diri kita sendiri. ‘Substansi’ (kadang diterjemahkan sebagai hakekat/ kodrat) dari diri kita adalah ‘manusia’. Kodrat sebagai manusia ini adalah sama untuk semua orang. Tetapi jika kita menyebut ‘pribadi’ maka kita tidak dapat menyamakan orang yang satu dengan yang lain, karena setiap pribadi itu adalah unik. Dalam bahasa sehari-hari, pribadi kita masing-masing diwakili oleh kata ‘aku’ (atau ‘I’ dalam bahasa Inggris), di mana ‘aku’ yang satu berbeda dengan ‘aku’ yang lain. Sedangkan, substansi/ hakekat kita diwakili dengan kata ‘manusia’ (atau ‘human’). Analogi yang paling mirip (walaupun tentu tak sepenuhnya menjelaskan misteri Allah ini) adalah kesatuan antara jiwa dan tubuh dalam diri kita. Tanpa jiwa, kita bukan manusia, tanpa tubuh, kita juga bukan manusia. Kesatuan antara jiwa dan tubuh kita membentuk hakekat kita sebagai manusia, dan dengan sifat-sifat tertentu membentuk kita sebagai pribadi.

Dengan prinsip yang sama, maka di dalam Trinitas, substansi/hakekat yang ada adalah satu, yaitu Tuhan, sedangkan di dalam kesatuan tersebut terdapat tiga Pribadi: ada tiga ‘Aku’, yaitu Bapa. Putera dan Roh Kudus. Tiga pribadi manusia tidak dapat menyamai makna Trinitas, karena hakekat ketiga manusia itu tidak persis sama sempurna, sedangkan pada ketiga Pribadi Allah yang Maha Sempurna, hakekat-Nya adalah sempurna, sehingga ketiganya membentuk kesatuan yang sempurna. Yang membedakan Pribadi yang satu dengan yang lainnya hanyalah terletak dalam hal hubungan timbal balik antara ketiganya.

b) Dengan pembedaaan antara substansi (whatness) dan pribadi (who), maka kita dapat menerima bahwa Allah itu satu (substansi) namun tiga (Pribadi). Sesuatu dikatakan bertentangan kalau “sesuatu adalah “ya” dan “tidak” dalam waktu yang sama dan dengan cara yang sama“. Karena satu dan tiga dalam Trinitas bukanlah hal yang sama – karena merujuk pada Substansi dan Pribadi – maka pernyataan tersebut tidaklah salah.

c) Perkataan “kita tidak dapat mengertinya“, bukan berarti bahwa Trinitas bertentangan dengan akal budi, sama seperti kadang kala kita tidak mengerti teori-teori fisika. Namun bukan berarti bahwa kalau kita tidak mengerti maka hal tersebut salah. Kalau demikian prinsipnya, maka kebenaran menjadi sesuatu yang relatif, karena dasarnya adalah menjadi sesuatu yang relatif, yaitu berdasarkan pengertian kita masing-masing. Kalau dikatakan “tetapi menerimanya saja”, bukan berarti bahwa kita menerima doktrin Trinitas secara membabi buta. Kita menerima doktrin Trinitas, karena memang tidak bertentangan dengan akal budi. Yang lebih penting lagi, karena hal tersebut diwahyukan oleh Tuhan sendiri. Karena Tuhan tidak mungkin berbohong, maka Tuhan senantiasa menyampaikan kebenaran. Dengan demikian, adalah sesuatu yang bijak kalau kita menerima kebenaran wahyu Ilahi.

3) Dikatakan “Kardinal John O’Connor berkata: “Kami tahu ini suatu misteri yang sangat dalam, yang sama sekali tidak kita mengerti.”

Kembali, kutipan mereka tidak disertai dengan sumber yang memadai sehingga sulit untuk mencari kebenarannya. Apakah benar Kardinal John O’Connor mengatakan demikian? Apakah dengan perkataaannya, maka dia tidak perlu lagi berkotbah tentang Trinitas, karena Trinitas adalah misteri yang sangat dalam dan sama sekali tidak kita mengerti? Saya mengundang pembaca untuk membandingkannya sendiri:

a) Dalam kotbahnya “Pastoral Reflections on the Holy Sacrifice of the Mass” (silakan klik), dia mengatakan “The reality is that everything the Church teaches rises or falls on the basis of both who Jesus is and who he said he is. If he is not the Son of the Living God; if he is not the Second Person of the Blessed Trinity, equal to the Father and to the Holy Spirit; if he did not become man; if he did not suffer and die for us; if he did not rise from the dead, then everything the Church teaches, everything we believe, is vain and empty, “a tale told by an idiot,” as Shakespeare’s Macbeth calls life itself, “filled with sound and fury, signifying nothing.

b) Dalam kotbahnya “Trinity Sunday” (silakan klik), dia memberikan sub-judul “Sebuah homili tentang misteri iman dimana banyak orang telah meninggal karena mempertahankannya” Apakah orang yang sama (Kardinal John O’Connor) dapat mengatakan “Trinitas adalah misteri yang sangat dalam dan sama sekali tidak kita mengerti? tanpa penjelasan lebih lanjut?

Di kotbah tersebut, dia mengatakan “So it is with all of the things in this world. We choose the movies we go to. We choose our friends. This is understandable because we are human beings. But we are created for eternal life. So to think that the life of God does not matter, to think that all that matters is what this world has to teach us, all that matters is what we can measure, what we can see, what we can hear, would be a denial of our own being. We are social beings. We are made to live in harmony with others. Nations are made to live in harmony with others. Why? Because we are told we are made in the image and likeness of God. But God is a Trinity, with the three persons, Father, Son and Holy Spirit, living in perfect harmony, unable to be separated from one another but distinct from one another. Do I understand that? Not for a tenth of a second. But at least I have a sense of what Christ taught, and it was of infinite importance to him because he suffered and died for it. Consequently, it has to be important to me. It has to be important to us as Catholics.

Lebih lanjut, Kardinal mengatakan “We can not pick and choose. We can not say about the teaching on the Trinity, the Father, the Son and the Holy Spirit, “Who understands it? What is its importance? Is it going to bring me my lunch today? Is it going to affect my daily life?” We can not simply pick and choose, most especially we are talking about the bedrock of our faith.

Ini berarti, Kardinal sendiri mengatakan bahwa walaupun sulit untuk mengerti Trinitas, namun tidak berarti bahwa sama sekali tidak dapat dimengerti oleh akal budi manusia, dan terutama karena Trinitas adalah dasar iman Katolik, maka umat Katolik harus belajar untuk mengerti misteri ini dengan baik.

4) Dikatakan “Dan Paus Yohanes Paulus II berkata mengenai “misteri yang tidak dapat dimengerti tentang Allah Tritunggal.”

a) Kembali, mereka tidak memberikan sumber yang memadai. Kalau saya mencari dengan alat pencarian, Paus Yohanes Paulus II, di dalam dokumen Gereja mengutip kata “Trinitas” sebanyak 113 kali. Dan di dalam homilinya, beliau mengutip kata “Trinitas” sebanyak 263 kali.

b) Dalam Apostolik Letter “Tertio Millennio Adveniente” paragraf 1, dia mengatakan “1. AS THE THIRD MILLENNIUM of the new era draws near, our thoughts turn spontaneously to the words of the Apostle Paul: “When the fullness of time had come, God sent forth his Son, born of woman” (Gal 4:4). The fullness of time coincides with the mystery of the Incarnation of the Word, of the Son who is of one being with the Father, and with the mystery of the Redemption of the world. In this passage, St. Paul emphasizes that the on of God was born of woman, born under the Law, and came into the world in order to redeem all who were under the Law, so that they might receive adoption as sons and daughters. And he adds: “Because you are sons, God has sent the Spirit of his Son into our hearts, crying ‘Abba! Father!'” His conclusion is truly comforting: “So through God you are no longer a slave but a son, and if a son then an heir” (Gal 4:6-7).

Paul’s presentation of the mystery of the Incarnation contains the revelation of the mystery of the Trinity and the continuation of the Son’s mission in the mission of the Holy Spirit. The Incarnation of the Son of God, his conception and birth, is the prerequisite for the sending of the Holy Spirit. This text of St. Paul thus allows the fullness of the mystery of the Redemptive Incarnation to shine forth.

c) Pada tanggal 30 Desember 1988 dalam kotbahnya “FEAST OF THE HOLY FAMILY, The family on mission is a reflection of the mission
of the Holy Trinity” dia mengatakan:

We are in the Christmas season. In this period we relive in faith the great divine mystery, the mystery of the Holy Trinity on mission. It was known, and is confirmed, that God is one and unique. We can also accept what Paul said when he spoke on the Areopagus, that God is that absolute, that spiritual being in whom we live, and move, and have our being. However, the profound reality of the Triune God: Father, Son and Holy Spirit, was not known before, and is still accepted by many with difficulty. It is precisely he, the Triune God, in whom we live, and move, and have our being. He, Trinity on mission, is not only an absolute being, supreme over all, but it is the Father in his infinite, inscrutable reality, who generates, generates from eternity without beginning his Word. With his Word he lives the ineffable mystery of Love, which is a Person, not merely an affection, not merely an interpersonal relationship; it is a Person Spirit, the spiration of Love.

d) Dan masih begitu banyak kutipan dan pengajaran tentang Trinitas dari Paus Yohanes Paulus II. Apakah dengan demikian kata Trinitas yang dikutipnya sebanyak hampir 300 kali dalam dokumen dan kotbahnya sama sekali tidak dimengerti dan tidak dapat diterangkan?

5) Dikatakan “A Dictionary of Religious Knowledge berkata: “Tepatnya apa doktrin itu, atau bagaimana hal itu harus dijelaskan, para penganut Tritunggal pun tidak mencapai kata sepakat di antara mereka sendiri.”

a) Kalau kita melihat dalam konteks, maka dalam kutipan tersebut dikatakan “Namun demikian, adalah sesuatu yang pasti, bahwa dari masa apostolik, mereka telah menyembah Allah Bapa, Putera, dan Roh Kudus, menyebut mereka [Trinitas] di dalam doa mereka, dan memasukkan mereka [Trinitas] dalam doksologi mereka.” …. Tepatnya apa doktrin itu, atau bagaimana hal itu harus dijelaskan, para penganut Tritunggal pun tidak mencapai kata sepakat di antara mereka sendiri.”…secara penuh. Alkitab mempresentasikan Tuhan kepada kita sebagai Bapa, Putera dan Roh Kudus. Alkitab mempresentasikan mereka [pribadi di dalam Trinitas] sebagai pribadi yang mempunyai derajat yang sama, yang layak untuk mendapatkan penghormatan, kasih, dan kesetiaan tertinggi dari kita. “Adalah tidak mungkin bagi akal manusia untuk mengerti kodrat Ilahi ” (A Dictionary of Religious Knowledge”, Lyman Abbott, 1875, p. 944, as quoted in, Should you believe the Trinity?, Watchtower publication)

b) Dalam buku yang sama juga disebutkan suatu kepastian bahwa jemaat awal telah menyembah Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus. Dan juga Alkitab mempresentasikan Tiga Pribadi dengan derajat yang sama. Dengan demikian, adalah suatu kenyataan bahwa pada masa apostolik, mereka telah mengimani Trinitas. Dan adalah wajar, kalau pada masa-masa awal, sebelum Trinitas mendapatkan definisi yang resmi, maka ada orang-orang yang mencoba mendefinisikan secara tidak persis, sehingga timbul banyak kesalahpahaman. Namun, kalau ada kesalahpamahan, bukan berarti bahwa doktrin tersebut adalah tidak benar.

6) Dikatakan di dalam brosur tersebut “Maka, kita dapat mengerti mengapa New Catholic Encyclopedia berkata: “Hanya sedikit diantara guru-guru teologi Tritunggal di seminari-seminari Katolik Roma yang pada suatu waktu tidak dipojokkan oleh pertanyaan, ‘Tetapi bagaimana kita akan berkhotbah tentang Tritunggal?’ Dan jika pertanyaan itu merupakan gejala kebingungan di pihak para siswa, kemungkinan hal itu juga merupakan gejala kebingungan yang serupa di pihak guru-guru mereka.”

a) Kembali, sumber kutipan tidak disebutkan secara terperinci. Kalau dikatakan bahwa ada banyak murid yang bertanya tentang bagaimana cara berkotbah tentang Trinitas, maka hal tersebut bukanlah sesuatu yang salah. Pertama, karena memang doktrin ini mempunyai suatu kompleksitas tersendiri, namun bukanlah sesuatu yang tidak mungkin diterangkan. Sama seperti banyak murid yang bertanya kepada professornya bagaimana untuk menerangkan quantum mechanics. Apakah kalau sulit diterangkan, maka quantum mechanics tidak benar? Apakah kalau seseorang sulit menerangkan Trinitas, maka ajaran ini dianggap tidak benar? Apalagi kalau ajaran ini didukung oleh wahyu Allah dan juga para jemaat Kristen yang percaya akan ajaran ini dari generasi ke generasi. Tulisan Bapa Gereja dan konsili-konsili dari waktu ke waktu mengajarkan doktrin Trinitas secara terus menerus.

b) Kesimpulan yang menyatakan bahwa kebingungan para siswa menjadi juga kebingungan yang serupa di pihak guru-guru mereka adalah logika yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Terapkan ini pada pelajaran quantum mechanics, kalau para murid bingung, maka artinya professornya bingung. Kebingungan para murid tentang Trinitas, memang dikarenakan kedalaman misteri dari Trinitas atau Tritunggal Maha Kudus. Namun, bukan berarti kedalaman misteri ini bertentangan dengan akal budi dan sama sekali tidak dapat diterangkan dengan menggunakan bukti-bukti dari wahyu Allah dan filosofi.

c) Lebih lanjut dalam point yang sama, dikatakan “Kebenaran dari pernyataan di atas dapat dibuktikan dengan mengunjungi suatu perpustakaan dan memeriksa buku-buku yang mendukung Tritunggal. Tak terhitung banyaknya halaman yang ditulis dalam upaya untuk menjelaskannya. Namun, setelah bersusah payah memeriksa istilah-istilah teologi yang membingungkan dan penjelasannya, para peneliti masih tetap tidak puas.

Kalau saya menggunakan logika yang sama, maka saya dapat mengatakan karena di perpustakaan begitu banyak buku yang membahas tentang “cinta” dan dari koleksi jaman tertua sampai jaman modern, para pakar cinta mempunyai begitu banyak definisi dan banyak yang tidak setuju akan definisi cinta, maka banyak pakar yang memakai istilah-istilah filosofi yang membingungkan, yang pada akhirnya tidak memberikan kejelasan kepada semua orang. Oleh karena itu, dapat disimpulkan “cinta” itu tidak ada. Silakan menilai sendiri argumentasi ini.

Fakta bahwa cinta itu ada tidaklah dapat dipungkiri. Namun, bahwa sulit untuk mendefinisikan cinta, bukan berarti menghapuskan keberadaan cinta itu sendiri. Bahwa Trinitas adalah wahyu Allah tidaklah dapat dipungkiri, yang didukung dengan Alkitab, tulisan jemaat perdana, konsili-konsili. Bahwa sulit untuk menjelaskannya, tidak mengaburkan kebenaran ini, namun hanya menyadarkan kita bahwa Trinitas memang suatu misteri Allah, yang walaupun sulit dimengerti tetapi tidak bertentangan dengan akal budi.

7) Dikatakan “Mengenai ini, imam Yesuit Joseph Bracken mengatakan dalam bukunya What Are They Saying About the Trinity?: “Para imam yang dengan cukup banyak upaya telah mempelajari…Tritunggal selama tahun-tahun mereka di seminari tentu saja ragu-ragu untuk menyampaikannya kepada jemaah mereka dari mimbar, bahkan pada hari Minggu. Tritunggal… Untuk apa seseorang akan membuat umatnya bosan dengan sesuatu yang pada akhirnya pun tidak akan mereka mengerti dengan benar?”

a) Kalau kita melihat kutipan seluruhnya adalah “Para imam yang dengan cukup banyak upaya telah mempelajari penjelasan tomistik (diambil dari St. Thomas Aquinas, yang menggabungkan antara filosofi dan teologi) dari Trinitas selama tahun-tahun mereka di seminari ….dstnya.” Jadi, imam Yesuit tersebut tidak mengatakan bahwa penjelasan Trinitas tidak perlu untuk dipelajari yang menimbulkan kebingungan umat. Yang ingin disoroti oleh penulis ini adalah salah satu metode untuk menerangkan Trinitas dengan presisi, dengan menggunakan metode St. Thomas Aquinas, memang tidak mudah dimengerti. Hal ini dapat dimaklumi, karena semakin presisi suatu penjelasan, maka semakin dibutuhkan definisi-definisi yang tepat, seperti: hakekat (substance), pribadi (person), appropriation, dll. Bandingkan seseorang yang mencoba untuk menerangkan tentang quantum mechanics atau suatu teori kimia kepada orang awam. Kalau diinginkan menerangkan dengan dalam, maka dibutuhkan definisi-definisi dari disiplin ilmu tersebut (seperti rumus kimia dalam disiplin ilmu kimia), yang harus diakui tidak semua orang tahu.

b) Dilanjutkan “Ia juga berkata: “Tritunggal adalah soal kepercayaan formal, namun hal itu hanya sedikit atau tidak [berpengaruh] dalam kehidupan dan ibadat Kristen sehari-hari.” Meskipun demikian, ini adalah “doktrin utama” dari gereja-gereja!

Saya belum mengecek konteks dari kutipan ini. Namun, sebuah doktrin yang tidak mempunyai pengaruh kepada kehidupan dan ibadah adalah bukan sebuah doktrin. Kepercayaan akan suatu doktrin berpengaruh terhadap kehidupan, karena berdasarkan doktrin-doktrin yang dipercayai, maka seseorang berpegang pada nilai-nilai moral. Dan liturgi adalah merupakan bagaimana orang yang percaya akan doktrin tertentu mengekspresikannya dalam bentuk liturgi atau bagaimana umat tersebut merayakan apa yang dipercayainya. Kalau mau meneliti lebih jauh, kita dapat melihat pengaruh doktrin Trinitas terhadap penerapan kasih, terhadap perkawinan, terhadap hubungan suami-istri dan anak-anak. Dan kalau kita meneliti dalam liturgi, maka kita akan melihat bagaimana dalam setiap bagian di dalam Misa Kudus, kita melihat unsur-unsur Trinitas disebutkan secara tidak langsung maupun langsung. Justru karena Trinitas adalah doktrin utama Gereja, maka pengajaran ini mewarnai kehidupan moral, spiritual, doa, liturgi, dll.

8) Dikatakan “Teolog Katolik Hans Kung menyatakan dalam bukunya Christianity and the World Religions bahwa Tritunggal merupakan satu alasan mengapa gereja-gereja tidak berhasil membuat kemajuan yang berarti di kalangan orang bukan Kristen. Ia berkata: “Bahkan orang Muslim yang terpelajar, sama sekali tidak dapat mengerti, sebagaimana juga orang-orang Yahudi sebegitu jauh tidak dapat memahami, gagasan mengenai Tritunggal… Perbedaan yang dibuat oleh doktrin Tritunggal antara satu Allah dan tiga hypostase [zat] tidak memuaskan orang Muslim, yang bukannya merasa mendapat penjelasan, tetapi justru merasa bingung, oleh istilah-istilah teologi yang berasal dari bahasa Syria, Yunani, dan Latin.

a) Pengarang yang sama juga mengatakan “Namun, bagi gereja Kristen, permasalahan utama bergeser, sepanjang sejarah, kepada pribadi Yesus dan relasinya dengan Allah. Dan kontroversi antara Kekristenan dan Islam tetap terkonsentrasi seluruhnya pada masalah ini. Sampai sekarang, keberatan utama umat Kristen adalah bahwa Islam menolak dua hal utama, dogma kekristenan yang saling berhubungan, yaitu: Trinitas dan Inkarnasi”  (Kung, Hans, Christianity and the World Religions, p112)

b) Dari kutipan tersebut, Hans Kung menyadari bahwa memang ada perbedaan mendasar antara Kekristenan dan Islam, yaitu tentang doktrin: Trinitas dan Inkarnasi. Namun, perbedaan tersebut, bukan berarti dapat disimpulkan bahwa doktrin Trinitas dan Inkarnasi adalah tidak benar. Bukan berarti kalau seseorang tidak dapat menangkap doktrin Trinitas, maka pengajaran Trinitas-nya yang salah.

c) Fakta bahwa Gereja tidak pernah berubah dalam mewartakan doktrin Trinitas, walaupun ditentang oleh agama lain dan juga menghambat kemajuan yang berarti di kalangan bukan Kristen (sesuai dengan apa yang disebutkan di dalam brosur tersebut), maka dapat disimpulkan bahwa ajaran tersebut memang sedari awal dipercaya dan benar, sehingga Gereja tidak dapat merubahnya demi perkembangan Gereja dan bertambahnya jumlah umat. Kebenaran dari suatu doktrin bukanlah dilihat apakah suatu kebenaran dapat memuaskan banyak kalangan. Tidak menjadi masalah kalau banyak kalangan tidak puas atau tidak mengerti, karena kebenaran tetaplah suatu kebenaran. Yang memang menjadi tantangan adalah bagaimana untuk menerangkan kebenaran ini, sehingga orang dapat mengerti.

d) Kemudian disebutkan dalam buku yang sama “Mengapa seseorang ingin menambahkan sesuatu kepada gagasan mengenai keesaan dan keunikan Allah yang hanya dapat mengencerkan atau meniadakan keesaan dan keunikan itu?” Saya belum dapat mengkonfirmasi kebenaran kutipan ini. Namun, kalau seseorang ingin mempresentasikan apa yang benar-benar diajarkan oleh Gereja Katolik, maka seseorang harus mengambil dokumen resmi dari Gereja Katolik. Untuk mengambil tulisan dari Hans Kung dan kemudian memberikan pernyataan bahwa tulisannya adalah pernyataan resmi dari Gereja Katolik adalah suatu kekeliruan. Hans Kung sendiri telah dilarang untuk mengajar dalam kapasitasnya sebagai teolog Katolik di universitas Tubigen sejak tahun 1979. Dan terhadap bukunya “In Being a Christian“, Konferensi uskup German memberikan pernyataan “Therefore the Bishops, because of their duty of bearing witness and defending the true faith, must point out and declare that the book Being a Christian, in the points dealt with here for the sake of example, cannot be considered an adequate presentation of the Catholic faith.” (sumber: silakan klik)

Di atas adalah bagian pertama dari upaya untuk menjawab klaim dari Saksi Yehuwa yang mengklaim bahwa ajaran Trinitas adalah tidak benar. Dari kutipan-kutipan di atas, maka terlihat bahwa cara mereka mengutip suatu tulisan dilakukan dengan tidak jujur dan tidak memenuhi standar akademik, sehingga sulit bagi seseorang untuk mengecek kebenaran dari kutipan-kutipan tersebut. Dan cara ini dilakukan pada bagian-bagian yang lain dari tulisan tentang Trinitas.

Bagian satu ini akan dilanjutkan dengan bagian-bagian yang lain, yang akan mengupas dan menanggapi brosur yang diberikan oleh Saksi Yehuwa.

3.5 4 votes
Article Rating
148 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Justinus Reyn Repi
Justinus Reyn Repi
12 years ago

Justinus says: Mengenai konsep trinitas, sebenarnya tidak akan ada titik temu apabila diperdebatkan., karena sejak di cetuskan di Consili Vatikan di Nicea sebenarnya juga suda ada begitu banyak polemik dan kontrofersi. Karena kalau kita berkaca lebih jauh, terlalu banyak faktor-faktor politik, kekuasaan dan lain-lain yang terjadi yang terkandung didalamnya, guna memuluskan tujuan-tujuan tertentu di jaman kekuasaan romawi. Yang harus disesalkan, mengapa dari oknum-oknum kristiani sendiri juga seakan menghalalkan berbagai cara guna memuluskan tujuan-tujuan manusiawi tersebut dengan mengatasnamakan Tuhan? Hal ini bukan hanya tuduhan belaka, tapi terbukti dengan adanya ayat-ayat sisipan yang begitu sering didapatkan didalam ALKITAB itu sendiri baik perjanjian… Read more »

kidoy
kidoy
12 years ago

Trinitas … meskipun saya kurang memahaminya selain Bapa, Putera dan Roh Kudus … saya tetap meyakininya … :)

[Dari Katolisitas: Memang keseluruhan hidup kita menjadi perjalanan iman untuk semakin memahami Allah Trinitas. Sebab, walaupun Allah adalah misteri, ada banyak hal yang telah diwahyukan Allah tentang Diri-Nya, yang dapat kita ketahui. Tantangannya bagi kita sekarang adalah, sejauh mana kita mau dengan rendah hati mempelajarinya dan menerima apa yang telah diwahyukan Allah dengan segenap jiwa, akal budi, kehendak dan kekuatan kita]

Justin bateman
Justin bateman
12 years ago

Ibu Inggrid , coba perhatikan silsilah Yesus dalam firman Tuhan berikut ini : “Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Ibrahim. Ibrahim memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub. Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya, Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar …” (Injil – Matius 1: 1-3) “…. Ternyata ia (Maria) mengandung dari ROH KUDUS, sebelum mereka (Yusuf dan Maria) hidup sebagai suami istri … malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: ‘Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai istrimu, sebab anak yang ada di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.” (Injil – Matius 1: 18-20). Mana yang benar… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Justin bateman
12 years ago

Shalom Justin Bateman, Injil Matius 1:1-17 (dan Luk 3:23-38) menuliskan silsilah Yesus Kristus, sebab pengarang Injil ingin menjelaskan bahwa Kristus Sang Allah Putera memang sungguh- sungguh menjelma menjadi manusia. Melalui silsilah itu dapat diketahui bahwa Yusuf, bapa angkat Yesus, merupakan keturunan Daud. Yesus yang adalah Sang Firman Allah, menjelma menjadi daging dalam rahim Maria dan dilahirkan dari rahim Maria, namun semua itu terjadi oleh kuasa Roh Kudus, tanpa campur tangan benih laki- laki. Oleh karena itu, Injil Matius tidak mengatakan bahwa Yusuf memperanakkan Yesus, namun “….. Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus.” (Mat 1:16) Ini… Read more »

Ellis
Ellis
13 years ago

Syalom bagi semua, terutama Bpk. Stefanus Tay dan Bu Inggrid Listiati. Artikel-artikel dan jawaban debat yang Anda sekalian tuliskan dalam situs ini sungguh membuat mata saya lebih terbuka dan lebih menguatkan iman saya pada Kristus. Bagi saya yang awam ini, entah mengapa makna Trinitas begitu mudah saya terima. Mungkin karena penjelasan suster yang menjadi guru sekolah saya dahulu. Betapa sesungguhnya Trinitas adalah 3 pribadi namun adalah Esa. Waktu itu guru saya menjelaskan bahwa Trinitas itu laksana air yang sumbernya kehidupan. Air bisa memiliki berbagai wujud: cair, padat (es), dan gas (uap air), namun apapun wujudnya, air adalah tetap air (H2O).… Read more »

perdhana
perdhana
Reply to  Ellis
12 years ago

Sedikit OOT : Saya dulu pernah baca tulisan para kudus, mengenai trinitas ini, dan dia meng analogikan trinitas dengan “Api” , 3 pribadi dalam 1. Api yg memberi terang, api yg memberi panas, dan api yg mengkonsumsi. (catatan : Tuhan pun sering menggambarkan diri nya sebagai api) … kalo kita perhatikan kalo cuman terang aja sebenarnya kita bisa hanya pake senter aja, kalo panas kita bisa pake contoh setrikaan, tapi dalam api semua ini terwujud dalam satu kesatuan yg tidak terpisah. Yesus yg 100% manusia dan 100% Tuhan, bisa di analogikan dengan cahaya (ini analogi sendiri yah), sebenarnya ilmuan masih… Read more »

Yonatan
Yonatan
13 years ago

saya pribadi sulit memahami dan menjelaskan konsep trinitas, tetapi saya percaya akan hal itu. karena didalam alkitab selalu ada tertulis Bapa, Putera dan Roh Kudus yang berulang – ulang. tentu dari sisi teologi itu menandakan suatu misteri, yang perlu didalami manusia dari sudut iman. karena tentu Tuhan tidak sesederhana yang kita pikir, yang cukup mengatakan bahwa tuhan itu satu dan berada disorga. pemahaman kita tentang surga saja belum tentu benar apalagi mengenai Tuhan. kitab suci manapun tidak pernah menunjukkan berapa banyak tuhan, hanya karena keterbatasan pengetahuan dan bahasa manusia sehingga kita hanya mampu menterjemahkan bahwa Tuhan adalah satu/tunggal/esa. bagaimana kalau… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Yonatan
13 years ago

Shalom Yonathan, Kitab Suci mengajarkan kepada kita bahwa Allah menyatakan diri-Nya sebagai Allah yang Satu/ Esa, walaupun ke-esa-annya itu merupakan misteri yang tak sepenuhnya terselami oleh akal budi manusia. Demikian beberapa ayat di dalam Kitab Suci yang menyatakan ke-esaan Tuhan: “Ya TUHAN, tidak ada yang sama seperti Engkau dan tidak ada Allah selain Engkau…” (1 Taw 17:20, 2 Sam 7:22) “Tetapi Aku adalah TUHAN, Allahmu sejak di tanah Mesir; engkau tidak mengenal allah kecuali Aku, dan tidak ada juruselamat selain dari Aku.” (Hos 13:4) “Besarlah Engkau ya Tuhan… dan tiada yang lain kecuali Engkau” (Dan 14:41) “…tidak ada Allah lain… Read more »

Laurentius
Laurentius
13 years ago

saya seorang katolik dari saya lahir dan puji kepada Tuhan sampai sekarang dan berharap sampai akhir hayat saya. soal penafsiran alkitab dan kisah2 yesus mungkin pengetahuan saya hanya seujung kuku paling kecil sedunia apalagi trinitas. kalo di tanya trinitas jujur saya tak bisa menjelaskan namun saya percaya 101% kepada yesus, tuhan kita. banyak yang memandang sebelah mata mengenai trinitas karena tidakmasuk di akal, namun bagi kita orang yang beriman kepada yesus hanya satu kunci yang harus kita pegang yaitu sabda yesus sendiri. Dia bersabda “BERBAHAGIALAH YANG TIDAK MELIHAT NAMUN PERCAYA”. Itu kata – kata yang menjadi pedoman iman katolik saya.… Read more »

LUKAS
LUKAS
13 years ago

MISTERI TRINITAS….

MENGAPA KITA KESULITAN MENGULAS TRINITAS,SEDANGKAN KITA BELUM TAHU KEBENARANYA .

KAMI MENCOBA MENCARI JAWABAN DI ALKITAB TAPI NDAK TAHU,KO SULIT YA…APAKAH INI HANYA KARANGAN MANUSIA BELAKA,YANG MENCARI SENSASI DILUAR POLA PIKIR KITA,AGAR KITA TERJEBAK OLEH TEKA-TEKI TERSEBUT

MUNGKIN KITA ADA BAIKNYA LEBIH BIJAK MENCARI TAHU OLEH PIHAK YANG LEBIH BERWENANG,DAN SAYA KIRAPASTI TOKOH AGAMA PASTI SULIT MENGARTIKAN DENGAN JELAS…

SAYA PRIBADI ,MENDING BACA DARI SUMBERNYA SAJA ,ALKITAB

JUST INPUT MAN

Ingrid Listiati
Reply to  LUKAS
13 years ago

Shalom Lukas, Nampaknya, anda menganggap Trinitas tidak benar karena anda sudah terlebih dahulu menganggap bahwa itu tidak mungkin dipahami, lalu anda menganggap bahwa misteri Trinitas adalah teka teki. Walaupun benar bahwa Trinitas pada akhirnya adalah misteri Allah yang tidak sepenuhnya dapat terselami oleh pemikiran manusia secara tuntas, namun ada banyak hal dari misteri Allah ini yang dapat dipahami, karena Allah sendiri berkenan mengungkapkannya kepada Gereja. Silakan, jika anda tertarik, untuk membaca di sini, silakan klik, untuk mengetahui dasar- dasar pengajaran Gereja Katolik tentang Allah Trinitas. Kitab Suci memang memegang peranan penting dalam iman kita, namun Kitab Suci ini tidak berdiri… Read more »

indra
indra
Reply to  Ingrid Listiati
10 years ago

maaf, saya pernah membaca alkitab, bahkan belajar teologi kristen, dari saya mengeri agama saya hanya percaya satu TUHAN, sampai saya penasaran dan baca alkitab, tapi yang saya temukan tetap satu TUHAN. dari semua perkataan YESUS, dan kejadian yang YESUS alami, tak ada yang merujuk bahwa dia adalah TUHAN. sampai akhirnya saya temukan surat2 PAULUS kepada jemaat nya. disitulah saya baru menemukan bahwa YESUS dijadikan TUHAN. dari semua kejadian dalam injil, ” saat Yesus melakukan mukziat selalu diakhiri atas ijin BAPAK, lalu YESUS berdoa kepada bapak, DAN memanggil BAPAK saat disalib, bahkan matius menuliskan prihal berdoa, yang hanya ada dalam matius… Read more »

Justin bateman
Justin bateman
13 years ago

Dear all, kenapa kita tidak berfikir bahwa zat Allah memang tidak sama dengan manusia, maksudnya jika Allah adalah yang menciptakan manusia maka Dia tidak akan sama dengan yang diciptakanNya. Kita ambil contoh, seorang tukang kayu menciptakan mebel sebagai hasil pekerjaannya, apakah lantas tukang kayu sama dengan mebelnya ? tentu tidak bukan ? Begitu pula dengan Allah dan Yesus, bila Yesus adalah manusia dan Allah yang menciptakannya, tentu Allah berbeda dengan Yesus, seperti analogi tukang kayu tadi, jika Allah ingin menunjukkan diriNya lewat Yesus, tentu hal yg mudah bagiNya, tapi apakah perlu bagiNya melakukan hal yg demikian, sebab Dia dapat menciptakan… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Justin bateman
13 years ago

Shalom Justin bateman, Jika kita berusaha memahami Allah dengan pola pikir manusia, memang kita tidak akan dapat memahami Allah yang menjelma menjadi manusia. Lalu anda menyebutkan analogi tukang kayu dan mebel tersebut. Tetapi masalahnya analogi tersebut tidak tepat, justru karena Allah menyatakan sendiri kepada kita bahwa karena Ia Maha Kuasa, maka Ia dapat menjelma menjadi manusia, tanpa berhenti menjadi Allah. Jadi Yesus bukan hanya manusia biasa saja, setara dengan mahluk ciptaan yang lain. Namun Yesus Kristus adalah Allah Putera yang memutuskan untuk memasuki sejarah manusia, ketika waktunya telah genap, menurut kehendak-Nya. Hal ini kita ketahui dari Sabda Allah yang diwahyukan… Read more »

Justin bateman
Justin bateman
Reply to  Ingrid Listiati
13 years ago

Maaf bu Inggrid, justru itulah konsep Trinitas ini seharusnya bisa dipahami oleh akal manusia dengan mudah, masuk akalkah Tuhan memberikan sesuatu yang tidak bisa dicerna oleh otak manusia, apalagi itu menyangkut “Siapa itu Tuhan sendiri ?” Coba pikir baik-baik kalo kita sendiri bingung Tuhan kita siapa, bagaimana iman/keyakinan bisa hadir dalam hati kita ? Bukankan yang dibenarkan oleh hati adalah respon yang dicerna oleh akal ? Kalo ibu jujur pasti ibu akan bilang “ya”. Lagipula akal saya juga tidak bisa menerima dengan konsep Trinitas ini, bagaimana mungkin Tuhan bisa berubah wujud menjadi manusia atau Roh Kudus (pengertian Roh ini juga… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Justin bateman
13 years ago

Shalom Justin, Masalahnya di sini adalah ada banyak orang yang berusaha memahami Allah dengan logika saja, seolah segala sesuatu tentang Allah harus dapat dijelaskan dengan pemahaman manusia. Dasar pemikiran semacam inilah yang memang menghalangi seseorang untuk dapat sampai kepada pemahaman akan Allah seperti yang diwahyukan oleh-Nya. Gereja Katolik tidak memegang pemahaman semacam ini. Yang menjadi titik tolak ajaran Gereja Katolik adalah apa yang diwahyukan oleh Allah sendiri tentang Diri-Nya, dan setelah itu kita berusaha untuk memahaminya, dan bukan sebaliknya, kita berusaha memahami Allah dengan pemikiran kita, lalu ‘memaksakan’ bahwa Allah seharusnya seperti itu, yang kita pahami. Maka nampaknya titik tolak… Read more »

Isa Inigo
Isa Inigo
Reply to  Justin bateman
13 years ago

Pak Justin Bateman. Apakah Anda bisa memahami istri Anda dengan tuntas? Saya sendiri jujur, tak bisa. Isteri saya pun mengatakan susah memahami saya. Padahal sudah lama menikah. Memahami istri saja susah, apalagi memahami Allah Tritunggal Mahakudus. Bahkan kalo ditanya apakah aku memahmi tuntas diriku sendiri? Walahualam. Saya pun kadang gak nangkep, Pak. Apalagi memahami Allah Trinitas. Maka jawaban bu Ingrid itu sudah bagus dan masuk akal. Kalo Anda bisa memahami Allah seutuihnya, maka Anda adalah Allah itu sendiri. Salam saya: Isa Inigo.

indra
indra
Reply to  Ingrid Listiati
10 years ago

Namun Yesus Kristus adalah Allah Putera yang memutuskan untuk memasuki sejarah manusia, ketika waktunya telah genap, menurut kehendak-Nya. logikanya jika Allah itu maha besar dan menciptakan manusia, untuk apa Allah belajar sejarah manusia, padahal dia sendiri menciptakannya. berarti ada masa dimana Allah menghilang dan tak melihat kehidupan di dunia? apakah bisa Allah sibuk mengatur, atau sedang menciptakan ciptaannya yang mungkin berada di planet lain. [dari katolisitas: Allah tidak belajar sejarah manusia, namun Allah memasuki sejarah manusia, yang terjadi dalam peristiwa Inkarnasi. Ketika Inkarnasi, maka Allah tidak berhenti menjadi Allah, namun Allah tetap Allah. Yang membedakan adalah Allah mengambil kodrat manusia,… Read more »

Astrile
Astrile
13 years ago

Trimakasih katolisitas atas artikel ini dan atas uraian perdebatan disini pengetahuan saya tentang khatolik dan trinitas bertambah.

Intinya kita hanya bisa memahami Tuhan melalui iman,namun Tuhan memberikan bukti2 dan petunjuk2 yang dapat membuat manusia mengenal Tuhan.

Tuhan Memberkati.

Regards,
Astrile

isa Inigo
isa Inigo
13 years ago

Kasus Perusakan tiga gereja di Temanggung bulan Feb 2011 ini karena sekelompok orang Islam tak rela kalau Antonius Bawengan dihukum hanya 5 tahun penjara. Antonius sendiri sebelumnya mengedarkan brosur yang disebut anti agama Islam. Ternyata menurut berita di sini, dia adalah penganut Saksi Yehova. Antonius Bawengan ternyata menistakan agama lainnya selain Islam. Barulah orang Islam pun tahu bahwa ada Saksi Yehova yang anti Islam, Anti Protestan , maupun Anti Katolik. Pertanyaan saya, apakah ini sekte dari Yahudi ? Atau sebenarnya Saksi Yehova ini Yahudi itu sendiri? Beritanya ada di http://id.news.yahoo.com/repu/20110216/tpl-antonius-bawengan-ternyata-menistaka-97b2f71.html Bagaimana sikap Katolik terhadap poin-poin ajaran Saksi Yehova? Saya klik… Read more »

BravoLima
BravoLima
13 years ago

kalau saya sih mohon maaf untuk menjelaskan tentang “Tritunggal” karena otak saya tidak mampu untuk menjelaskan hal tersebut, kalau saya sih amat sederhana menjelaskan tentang Tritunggal , ada seorang Pejabat, dikantor dia dipanggil anakbuahnya dengan kata “Boss”, Istrinya memqnggil diq “Suami”, anaknya memanggil dia “Papa”, jadi kalau anak buahnya berkata “Tadi saya bertemu Boss” maka artinya dia bertemu sang pejabat, dan kalau, istrinya mengatakan “tadi saya bertemu suami” maka artinya siistri tadi bertemu dengan sang pejabat, dan kalau anaknya berkata “tadi saya bertemu Bapak” maka artinya sang anak bertemu dengan sang pejabat, namun sang pejabat tetap satu, bukan tiga, yang… Read more »

Bintara Tarigan
Bintara Tarigan
13 years ago

Salam Damai,

Saya sungguh sangat berterima kasih kepada pengasuh katolisitas.org. Website ini sangat membantu pemahaman saya tentang Katolik.
Sekali lagi, konsep Trinitas memang tidak akan pernah dapat diungkapkan seperti pengungkapan apa yang ada dalam buah pisang, karena hanya dengan mengupas kulit pisang kita tahu apa isi di dalamnya.
Namun untuk mengerti dan mengakui bahwa konsep Trinitas itu bukan sekedar konsep yang dibuat oleh umat Kristiani, seseorang itu harus menjadi seorang Kristen, yang memiliki iman Kristiani.

…. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir. (Pengkotbah 3:11)

Terima Kasih

Bernardus Aan
Bernardus Aan
13 years ago

Saya hanya ingin bertanya Bp. Stefanus….Kenapa kita menggunakan sebutan Allah untuk menyebut nama TUHAN Pencipta Langit dan Bumi. Sebenarnya TUHAN ketika mengenalkan diri kepada bapa Musa telah mengenalkan namaNYA dan dalam 10 perintah TUHAN nama tersebut tidak dapat disebut dengan sembarangan. Bahkan saking gentarnya Agama Yahudi mengganti namaNYA dg sebutan ADONAI dan agama Kristen sendiri juga sgt gentar menyebut nama itu..begitupun saya…sehingga kita mengganti dengan sebutan Allah (hanya utk di Indonesia dan Melayu lainnya). Tetapi sebenarnya dengan menyebut nama Allah berarti kita melukai perasaan Agama Islam. Di dalam Agama Islam nama Allah adalah benar-benar nama tuhan mereka yang tidak beranak… Read more »

Bernardus Aan
Bernardus Aan
Reply to  Stefanus Tay
13 years ago

Shaloom Pak Stef..terimakasih atas tanggapannya dan syukur kepada ALLAH bahwa saya menjadi paham dari penjelasan melalui link yang bapak tunjukkan. Dan dari umat muslim sendiri menunjukkan bahwa untuk membedakan dari umat Nasrani maka nama Tuhannya adalah Allah Taa’la atau Allah Swt jadi tidak hanya Allah saja. Kalau boleh saya meminta pendapat bapak lagi maaf jika ini merepotkan….. Bagaimana kita menanggapi gerakan-gerakan gereja reformasi yang bersikeras untuk mengganti kata ALLAH dengan YAHWEH..apakah kita mendukung atau menentang? Alasan mereka adalah bahwa ALLAH adalah Tuhannya orang Islam sedangkan orang Kristen TUHANnya adalah YAHWEH. Sedangkan kita tahu bahwa Tetragrammaton adalah Nama TUHAN yang sangat… Read more »

halim
halim
13 years ago

sy bingung dengan definisi trinitas, terutama mengenai Bapa dan Anak, Jehovah dan Yesus. 1. kalau Bapa = Anak, kenapa tdk pernah dinyatakan dalam alkitab dengan sebutan Bapa Yesus dan Anak Jehovah? dari sebutannya merujuk kepada pribadi yang benar2 berbeda ( 2 makhluk / 2 pribadi ). 2. kalau yesus = jehovah, bagaimana menjelaskan bahwa: a) Allah diutus oleh Allah? b) Allah mati dan dibangkitkan oleh Allah – dirinya sendiri? Yesus dikatakan alkitab bisa/pernah mati, sedangkan Jehovah tdk bisa/tdk pernah mati? c) sewaktu di bumi, yesus berdoa kepada Bapa. kalau yesus=jehovah ; anak=bapa , mereka 1 makhluk / 1pribadi, buat apa… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  halim
13 years ago

Shalom Halim, Sebenarnya pertanyaan anda berhubungan dengan topik Trinitas. Terus terang saja, dalam usaha untuk memahami hakekat Allah, kita tidak dapat membatasi Allah dalam kerangka pikir kita, karena jika demikian, kita tidak akan sampai pada kebenaran yang ingin disampaikan Allah kepada kita. Ajaran tentang Allah Trinitas (Allah yang satu dalam tiga Pribadi, Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus) kita terima dari Wahyu Ilahi yang tertulis dalam Kitab Suci, dan dari pengajaran para Bapa Gereja. Saya mengundang anda untuk membaca artikel tentang Allah Trinitas, silakan klik, karena di sana sudah dibahas, apa yang menjadi pertanyaan anda. 1. Jika kita sudah dapat… Read more »

amos bin sulaiman
amos bin sulaiman
Reply to  Ingrid Listiati
13 years ago

namaku : amos bin sulaiman , email : amosbinsulaiman@yahoo.co.id Saya sering berdialog dengan teman teman muslim, sayapun telah membaca alquran dan juga menanyakan beberapa ayat alquran yang membela iman nasrani kepada teman teman ku. Dalam kesempatan ini saya tidak membahas apa yang saya tanyakan setelah saya membaca alquran. dan sayapun sering berbicara dengan teman teman saksi saksi yehuva (children of god) mengenai iman yang mereka percayai dan kebanyakann mereka akhirnya dapat mengerti iman kristen yang sebenarnya. Tetapi saya lebih senang berbicara mengenai iman yang saya anut (iman kristen) dan mempertanggungjawabkannya. Silahkan teman teman mempertanyakan hal hal yang menjadi pertanyaan dalam… Read more »

gangsar
gangsar
Reply to  halim
13 years ago

Saya jadi bingung dgn trinitas yoh 14:28 yesus pun mengakui kalau bapa lebih besar dari aku, trus yesus pun sering berdoa, kalo Yesus Allah trus Yesus berdoa kepada siapa? Eli-Eli lama sabakthani? yesus berbicara dengan siapa???? duh jadi pusing ni trinitas

Ingrid Listiati
Reply to  gangsar
13 years ago

Shalom Gangstar, Kebingungan anda akan terjawab, jika anda menerima bahwa pada saat penjelmaan-Nya di dunia, Yesus Kristus adalah sungguh- sungguh Allah dan sungguh- sungguh manusia. Hal ini sudah pernah dibahas di sini, silakan klik. Maka pada Yoh 14:28, pada saat Yesus mengatakan bahwa Bapa lebih besar dari-Nya, dan dalam ayat yang mengisahkan Yesus berdoa kepada Bapa, dan “Eli, Eli, Lama Sabakhtani” (Mat 27:46) di sana Ia mengacu kepada kemanusiaan-Nya, sedangkan pada saat Ia mengatakan bahwa Ia dan Bapa adalah satu (lih. Yoh 10:30), bahwa Ia ada di dalam Bapa dan Bapa di dalam Dia (lih Yoh 17:21) dan barangsiapa melihat… Read more »

Bode Haryanto
13 years ago

Salam, boleh ikut nimbrung ya. Kalau menurut pengalaman saya, trinitas hanya dapat difahami secara Rohani. Dalam arti bahwa melihat Tuhan dari sudut pandang Tuhan yang adalah Roh. Jika kita lihat secara fungsi, Bapa pencipta, Yesus penyelamat dan Roh Kudus penolong tentunya sangat dapat diterima, namun itu menjadikan Tuhan yang terpisah. Dalam pengalaman saya menerangkan TRINITAS dengan membawa kepada Logika Rohani, Logika Roh karena pada dasarnya TUHAN, YESUS dan Roh Kudus adalah Roh. Bapa adalah Roh, Yesus yang dari roh menjadi manusia dan mati, bangkit menjadi manusia-roh (spt hantu) lalu naik kesurga ke Komunitas Tuhan yang adalah Roh, Selain itu Yesus… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Bode Haryanto
13 years ago

Shalom Bode, Gereja Katolik mengajarkan bahwa misteri Trinitas harus pertama- tama didekati dengan iman, namun tentu tanpa dilepaskan dengan akal/ ratio, karena ada banyak dalam misteri Trinitas yang dapat dijelaskan dengan akal sehat. Ini yang mungkin anda katakan dengan logika rohani. Ya memang Tuhan adalah Roh. Namun pernyataan anda yang menyatakan, “Secara sumber BAPA, Anak dan Roh Kudus berasal dari sumber yang sama” ini adalah pernyataan yang tidak tepat. Karena, sumber mempunyai arti sebagai asal dari segala sesuatu; sedangkan Allah itu sendiri adalah Sumber yang tidak dijadikan oleh yang lain. Ia adalah Sumber dari segala sumber, sehingga, tidak tepat jika… Read more »

bertha
bertha
14 years ago

Sy masih bingun dengan Trinitas kenapa di sebut tritunggal…? kl yg namanya tugal berarti 1 dan tidak bisa disebut 2….dan Bukannya Yesus telah berkata bahwasannya aku di lahirkan sebagai Nabi bagi kaum bani israil untuk memperbaikin ahlak dan moral bangsa bani israil yg pd wkt itu sudah sangat jauh menyimpang…bukan berarti Yesus sebagi tuhan kl bgt? karena tuhan (ALLAH) itu tunggal atau ESA yg artinya tidak dilahirkan maupun melahirkan…tidak beristri maupun memiliki istri….dan Zat maha kaya (tdk perlu makan maupun minum) tp Yesus yang di utus sebagi nabi…(minum dan Makan)..walaupun Yesus bisa menyembuhkan orang buta, menghidupkan patung burung itu karena… Read more »

George
George
14 years ago

Hanya orang-orang yang membatasi pikirannya tentang Allah saja yang sulit mengerti tentang Trinitas.Bila Allah tak lagi dipikir menurut ukuran logika melainkan iman, maka trinitas dan penebusan dosa pasti bisa diterima. slm damai. JBU

bodronoyo
bodronoyo
Reply to  George
13 years ago

Mohon advise : agak susah mendapatkan iman kalau logika belum bisa menerima – apalagi dijaman sekarang ini. kalau menunggu panggilan hati apakah yang tidak terpanggil harus menanggung dosa.
terima kasih atas pencerahannya.

George
George
14 years ago

Pak stefanus, bisa mohon jelaskan persamaan Mesias dengan Tuhan??krn seringkali argumen ini menjadi senjata oleh saksi yehuwa, yg mengatakan bhw Yesus hanya mesias bukan Tuhan??mohon pencerahannya. Trims. JBU

George
George
Reply to  Stefanus Tay
14 years ago

Terimakasih pak stefanus atas jawabannya, namun bila tak berkeberatan, sy ingin bertanya lagi..Pak stefanus, Yesus pernah menyebut dirinya lebih kecil dari bapa..dan lagi Yesus pernah meminta sesuatu kepada bapa disurga..

meski yesus pernah menyebut dia dan bapa adalah satu..namun bisa jadi bhw istilah itu hanya seperti ungkapan bhw Yesus itu adalah pelaksana perintah Bapa 100%, sehingga dia menyebut dirinya dgn bapa adalah satu..namun scr kodrat belum tentu Yesus adalah satu..mungkin bisa dihare bagaimana cara berpikir trinitas yg baik?trims. GBU

George
George
Reply to  Stefanus Tay
14 years ago

Terimakasih, pak stefanus atas jawabannya. Makin bertambah saja iman dan pengetahuan ku nie.Pak stefanus beberapa kali sy mengikuti dialog di katolisitas. diantara dialog yang ada, mungkin ada satu dialog yg sy cermati ternyata begitu menggebu dari org non katolik. Yakni dialog si hamba Tuhan.menurut sy pak stefanus dan ibu inggrid sdh menjawabnya dengan baik. Namun si hamba Tuhan terus bertanya, namun kalau boleh tahu mengapa jawaban atas pertanyaan si hamba Tuhan hanya diberikan kesemptan satu kali putaran kembali? Bkankah lebih baik memuaskan nya dengan jawaban-jawaban yang sy kira bp stefanus dan ibu inggrid pasti bisa menjawabnya.Mungkin bila dia sudah puas… Read more »

George
George
Reply to  Stefanus Tay
14 years ago

Ok. Sy mengerti. terimakasih pak stefanus atas jawabannya.benar skl bhw spt kata Yesus. Bukan kamu yg memilih aku, melainkan aku lah yang memilih kamu. jadi semua tergantung kepada siapa yesus akan memilih, bukan kita yg memilih. slm damai.Tuhan memberkati.amin

wahyudi
wahyudi
Reply to  George
13 years ago

Syalom pak Stef…. Saya hanya sedikit menanggapi, walupun sudah kelewatan….. hehehehe… Buat pak Stef…. ditengah kesibukan dan kepenatan anda, saya bersyukur bahwa anda masih begitu bijaksana…. doa kami selalu menyertaimu.. Setelah saya mengikuti ulasan dari pak Stef yang menanggapi pertanyaan, tanggapan ataupun anggapan dari HAMBA Tuhan… saya ingat dengan buku yang pernah saya baca, yaitu tulisan dari saudara “frans donald” tentang “MENJAWAB DOKTRIN TRITUNGGAL”, yang pertama terbit tahu 2007. Disitu dia menuliskan hasil dari diskusinya dengan beberapa tokoh agama, yang intinya ingin membuktikan bahwa paham Tri Tunggal itu tidaklah alkitabiah alias tidak benar.. pola berpikir dari si Hamba Tuhan ini… Read more »

yanto
yanto
14 years ago

Kalau kita mencermati mengenai pengertian Trinitas seakan2 Manusia sudah mengerti siapa itu Tuhan padahal hanya sedikit sekali Ilmu yang diberikan Tuhan kepada manusia untuk mengenalNYA. Bukankah dikatakan Tuhan itu tidak berawal dan tidak berakhir, jadi kita tidak tau asal usul Tuhan dan nantinya bagaimana, kalau kita sudah bisa memprediksi seperti yang dikatakan Trinitas berarti seakan2 kita tau Tuhan itu siapa dan bagaimana dan seakan2 juga tau asal usulnya, wong kita mengenal ciptaannya saja kita tidak mampu kecuali sedikit sekali apalagi mengenalnya sampai mengatakan seperti yg dikatakan Trinitas, begitu mudahnya kah Tuhan diprediksi seperti itu?. Kalau saya katakan Trinitas hanya sebuah… Read more »

Hamba Tuhan
Hamba Tuhan
Reply to  Stefanus Tay
14 years ago

sedikit saya menanggapi soal trinitas, mudah2an tidak ada yg diedit. Bicara soal Allah Bapa, Allah putera dan Allah Roh kudus, maka bisa dikatakan itu hanyalah karangan saja karena Yesus sendiri tidak pernah menyatakan itu selain Bapa, Putera dan Roh Kudus dan TIDAK ada embel2 Allah didepannya. Bapa teridentikasi sebagai Allah, Putera sebagai Yesus, dan Roh kudus adalah Roh Kudus. tentang yohanes 1:1 dan 14 yg sering dijadikan acuan tentang inkarnasi Allah, maka justru disitulah terjadi kerancuan formulasi; (1) Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. (14) Firman itu telah menjadi manusia, dan diam… Read more »

Hamba Tuhan
Hamba Tuhan
Reply to  Hamba Tuhan
14 years ago

Dalam menjabarkan trinitas, para penganutnya selalu membedakannya antara Trinitas dengan Tritheisme/polytheisme agar bisa menyesuaikan diri dengan apa yg dikatakan Yesus dalam MArkus 12:29. yaitu pada dasarnya Trinitas itu tetap menyembah pada satu Tuhan dengan Tiga pribadi (Tiga dalam Esa dan Esa dalam Tiga), sedangkan polytheisme adalah ajaran yg menyembah kepada banyak Tuhan. Maka sama seperti halnya patung, maka saya bisa mengatakan bahwa hanya orang2 yg tidak berakal saja yg bisa menyembah kepada banyak Tuhan (politheisme) . ketika saya berdiskusi dengan teman yg agamanya terkenal memiliki banyak Tuhan, saya mendapati kenyataan bahwa ternyata dia juga hanya menyembah kepada satu Tuhan. namun… Read more »

Hamba Tuhan
Hamba Tuhan
Reply to  Stefanus Tay
14 years ago

terimakasih pak stefanus atas jawabannya; 1. bila bicara masalah arti monotheisme dan politheisme seperti yg ada dalam kamus bahasa, maka apa yg anda jabarkan adalah benar. namun saya berani mengatakan bahwa tidak ada satu agamapun yg mengajarkan politheisme. agama yg banyak mengenal dewa dewi pun pada dasarnya hanya menyembah pada satu Tuhan. Dewa dan Dewi adalah merupakan inkarnasi dari Tuhan. bila anda ingin membuktikannya maka silahkan anda berdiskusi dengan orang2 penganut agama yg memiliki banyak dewa dewi. Jadi tidak ada yg berbeda dari seluruh ajaran agama dalam hal monotheisme, yg membedakannya adalah adanya agama yg menganut faham monotheisme murni dimana… Read more »

Hamba Tuhan
Hamba Tuhan
Reply to  Stefanus Tay
14 years ago

terimakasih saudara stefanus atas jawabannya, dan kalau memang ternyata anda ingin membatasi diskusi ini menjadi satu putaran lagi, ya itu hak preogratif anda karena andalah moderator forum ini dan saya hanyalah pengunjung yg ingin mengasah pemikiran saya tentang ajaran katolik. saya mengunjungi situs ini adalah atas saran teman saya yg beragama katolik yg menganggap katolisitas ini adalah situs yg terbaik dalam menjelaskan ajaran2 katolik sehingga dimungkinkan saya akan mendapatkan jawaban dengan memuaskan. terus terang saya tidak pernah masuk dan enggan masuk berdiskusi dalam situs agama orang lain seperti katolisitas ini karena takut dianggap merusak akidah agama lain. Tapi saya tetap… Read more »

Lay Monica Ratna Dewi
Lay Monica Ratna Dewi
Reply to  Stefanus Tay
12 years ago

Yesus berkorban untuk kita semua-manusia, dengan darah-Nya yang mahamulia dan Kerahiman Ilahinya yang tak terselami. Hanya Dia–Allah yang dapat berkorban dan menebus dosa manusia atas Nama-Nya yang kudus. Saya sarankan Anda membaca kisah-kisah kudus, juga Paus Yohanes Paulus II yang dalam perjuangannya membela kehidupan beberapa kali akan dibunuh–namun oleh karena kuasa Allah yang mengasihi umat-Nya, Paus Yohanes Paulus II dilindungi Allah, tidak terbunuh oleh tangan manusia. …. Itulah kuasa Tuhan yang menguasai sejarah manusia. Dapat melakukan apapun yang Dia kehendaki. Jika Anda adalah jiwa yang ragu-ragu, saya sarankan doakan Litani Kerahiman Ilahi. Gambar Yesus Maharahim dengan tulisan: JEZU, UFAM TOBIE… Read more »

Lay Monica Ratna Dewi
Lay Monica Ratna Dewi
Reply to  Hamba Tuhan
12 years ago

Untuk saudara hamba Tuhan, jika ingin mengirim pendapat dan Anda yakin akan pendapat itu mengapa tidak menyebutkan nama yang asli? Anda juga tidak yakin dengan pendapat Anda? Menurut pendapat pribadi saya orang yang tidak berani mengungkapkan nama aslinya dalam berpendapat adalah orang yang tidak berani bertanggung jawab atas pendapatnya sendiri. [dari katolisitas: kami edit] Pak Stef dan Bu Ingrid sudah berusaha menjelaskan segalanya pada Anda. Jika tidak puas, silakan renungkan dan refleksikan dalam diri Anda–Orang yang tidak percaya. Semoga Tuhan membuka hati Anda. Saya pribadi sebagai Katolik berusaha menjaga iman, harapan dan kasih kepada Allah yang telah rela merendahkan dirinya… Read more »

Hamba Tuhan
Hamba Tuhan
Reply to  Stefanus Tay
14 years ago

terimakasih pak stefanus atas jawabannya. 1. masalah trinitas dan Allah Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh Kudus yg anda bilang tidak ada dalam Alkitab itu membuktikan bahwa itu hanyalah penafsiran/praduga orang2 kristen saja, sama seperti praduga saya tentang Tetranitas yg saya ambil dari Yohanes 1. ini membuktikan bahwa akan ada banyak praduga2 lainnya yg mungkin akan timbul dari Alkitab tentang jumlah Pribadi Tuhan, tergantung siapa yg mampu menguraikannya. mengenai mt 29:19 “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,” maka tidak bisa dikatakan sebagai dalil trinitas sebagaimana Yohanes 1 karena… Read more »

Herman Jay
Herman Jay
Reply to  Stefanus Tay
13 years ago

Banyak sekali variasi paham yang menyimpang dari Trinitas sejak awal abad pertama. Variasi itu berkembang terus dan sekarang diperkuat oleh Saksi Jehovah. Sebenarnya Saksi Jehovah mengikuti paham mana yang muncul pada abad-abad pertama , apakah isyu yang diangkat Saksi Jehovah merupakan isyu baru atau sebenarnya isyu lama dari para heresis di masa gereja perdana? Apakah bisa dibuat semacam tabulasi yang mudah ditangkap (semacam sinopsis) mengenai variasi penyimpangan tersebut? Saksi Jehovah berpegang pada I Kor 15: 28 yang jelas-jelas menunjukkan bahwa Putra takluk di bawah Dia yang menaklukkan segala sesuatu. Juga Saksi berpijak pada Ibrani 7:28 yang menegaskan penyempurnaan Putra oleh… Read more »

Felix Sugiharto
Felix Sugiharto
Reply to  yanto
14 years ago

Shalom sdr Yanto, Dengan memebaca komentar Yanto dan penjelasan pak Stef – katolisitas.org saya ingin membagikan sedikit pandangan tentang pemahaman Trinitas yang mungkin lebih bisa diterima sebagai pemahaman dasar, demikian.. Pada masa Perjanjan Lama umat mengenal Allah sebagai sang Pencipta hanya melalui Wahyu-wahyu yang diturunkan kepada para nabi, sehingga pada masa itu semua orang tidak mengetahui wujud pribadi Allah yang sebenarnya seperti apa? terbukti dengan banyaknya wujud penyembahan kepada Allah yang lebih menyeupai keadaan penyembahan berhala. Kemudian pada zaman Perjanjian Baru, karena begitu besar kasih Allah akan manusia sebagai ciptaan-Nya, di kirimkanlah Yesus yang dalam wujud manusia (yang 100% Allah… Read more »

Novenna
Novenna
Reply to  Felix Sugiharto
13 years ago

Maaf pak Felix, mungkin lebih tepat “YESUS itu sungguh Allah sungguh Manusia” daripada “YESUS itu 100% Allah 100% Manusia” karena kodrati itu tidak bisa diukur. Please kindly correct me if i’m wrong…

Tuhan memberkati.
-Novenna-

[dari katolisitas: anda benar, bahwa lebih baik menggunakan kalimat “Yesus, sungguh Allah dan sungguh manusia dibandingkan dengan 100% Allah dan 100% manusia.]

bela setyaji
bela setyaji
14 years ago

Trinitas merupakan suatu misteri besar yang sampai saat inipun, sebagai orang katholik, saya masih belum mngerti benar. Artikel ini ckup memberi pencerahan kepada saya, terutama jika saya mendapat pertanyaan tentang trinitas.

1 2 3
Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus. 
148
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x