Saksi Yehuwa bukanlah saksi Kristus

Pendahuluan

Ketika, saya tinggal di Jakarta, suatu hari saya mendengar ketukan pintu rumah. Dan ternyata yang datang berkunjung adalah dua orang wanita, yang tersenyum ramah, serta mengatakan ingin bersaksi tentang kebaikan Allah. Tentu saja saya menyambut baik kedatangan mereka. Mereka memperkenalkan diri mereka, bahwa mereka adalah anggota Saksi Yehova. Dan seperti biasa yang pernah saya dengar, mereka mulai mempertanyakan keadaan dunia ini yang terlihat menyedihkan dengan begitu banyak penderitaan dan kejahatan. Mereka telah mempersiapkan brosur yang berisi kegiatan dan pengajaran dari Saksi Yehovah, termasuk mendiskusikan bahwa Yesus bukanlah Tuhan. Ini sungguh menyedihkan, namun di dalam hati, saya sungguh memuji kesungguhan hati mereka untuk mewartakan ajaran-ajaran yang dipercaya oleh kelompok Saksi Yehovah ini. Di sisi yang lain, saya merasa bahwa pewartaan yang tidak mewartakan kebenaran secara penuh, atau malah bertentangan dengan kebenaran, bukanlah pewartaan Kabar Gembira yang sejati. Mewartakan dimensi manusia dari Kristus tanpa mewartakan dimensi Ilahi-Nya adalah tidak lengkap dan bertentangan dengan kebenaran. Hal ini juga diperparah dengan ajaran lain yang menyimpang dari akal budi, prinsip keadilan, dan Alkitab, seperti ajaran tentang: tujuan akhir manusia, konsep antropologi yang salah, dll. Dalam tulisan ini, kita akan melihat sejarah berdirinya sekte ini, pengajaran mereka, dan memaparkan bahwa beberapa prinsip ajaran mereka adalah tidak benar.

Tentang Saksi Yehova

Pada tahun 1872, Charles Taze Russell (1852-1916) mendirikan satu sekte yang dinamakan Saksi Yehova atau Saksi Yehuwa (Jehovah’s witnesses). Charles T. Russell mempunyai latar belakang aliran Protestan (Congregationalism), dan kemudian dia mengikuti aliran Adventisme (Adventism), sebelum akhirnya mendirikan the Watchtower Bible and Tract Society, yang mengontrol perkembangan dan pengajaran dari Saksi Yehova, yang berpusat di Brooklyn, USA. Dari latar belakang ini, maka dapat dimengerti kalau beberapa doktrin yang dianutnya adalah dari Protestan dan juga dari Adventisme. ((Adventisme mengacu kepada gerakan keagamaan yang sangat kuat di sekitar tahun 1800-an, seperti the Mormons, the Seventh Day Adventists / Tujuh Hari Adven)) Beberapa doktrin Protestan yang dianut oleh Saksi Yehova adalah: penolakan terhadap beberapa pengajaran Katolik, seperti Sakramen Ekaristi, Sakramen Tobat, Api Penyucian, Perantaraan Para Kudus, dll. Pengaruh dari Adventisme  dapat terlihat dari beberapa ajaran Saksi Yehuwa, seperti akhir jaman, Roh Kudus bukan pribadi, Yesus bukan Tuhan namun Malaikat Mikael – yang lebih rendah dari Allah, dll. Mari sekarang kita membahas beberapa pengajaran pokok dari Saksi Yehuwa yang sebenarnya bertentangan dengan Kitab Suci, akal budi, dan prinsip keadilan.

  1. Mempercayai Yesus bukanlah Tuhan adalah bertentangan dengan kodrat Yesus, yang sungguh Allah dan sungguh manusia.
  2. Mempercayai Yesus adalah penghulu malaikat Mikael adalah menempatkan Pencipta menjadi ciptaan.
  3. Beberapa ramalan tentang akhir dunia yang terbukti gagal membuktikan bahwa nubuat tersebut bukan dari Allah.
  4. Hanya 144,000 orang yang dipercaya berada di Sorga tidak masuk akal dan tidak Alkitabiah.
  5. Dua tipe kebahagiaan manusia – kebahagiaan Sorga dan dunia – adalah seperti sistem kasta, bertentangan dengan prinsip keadilan dan tidak Alkitabiah.
  6. Pengajaran bahwa jiwa manusia tidak bersifat kekal menyalahi prinsip akal budi dan Alkitab.
  7. Pengajaran bahwa tidak ada neraka yang kekal menyalahi prinsip keadilan dan Alkitab.

1. Mempercayai Yesus bukanlah Tuhan adalah bertentangan dengan kodrat Yesus, yang sungguh Allah dan sungguh manusia.

Salah satu pengajaran dari Saksi Yehuwa yang sungguh berbeda dibandingkan dengan pengajaran agama Kristen adalah mereka tidak mempercayai bahwa Yesus adalah Tuhan. Bagi mereka Tuhan adalah Yehuwa, dan bukan Trinitas – Satu Tuhan dalam tiga pribadi. Kalau ditelusuri, sebenarnya ajaran ini telah diajarkan oleh Arius, yang pada tahun 318 mengajarkan bahwa Yesus bukanlah Tuhan. Dan para Bapa Gereja akhirnya dapat memusnahkan ajaran sesat ini pada tahun 325 melalui konsili Nicea, walaupun pengaruh ajaran Arius masih terus berlangsung sampai kurang lebih abad ke- 5. Di dalam kunjungan mereka ke rumah-rumah, biasanya, pada awalnya, mereka tidak terlalu membahas tentang identitas Yesus yang bukan Tuhan (dalam pengertian pribadi ke-2 dalam Trinitas). Mereka akan menceritakan tentang Yesus yang sungguh-sungguh memberikan jalan dan pengajaran yang begitu luar biasa kepada manusia, bahkan kadang-kadang mereka mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah. Namun, kalau ditanya lebih lanjut, apakah Yesus adalah Allah dalam pengertian Trinitas, Satu Allah dalam tiga pribadi, di mana Yesus adalah pribadi yang ke-dua, maka mereka akan mengatakan tidak. Saksi-saksi Yehuwa memberitakan setengah kebenaran, yaitu kemanusiaan Yesus, tanpa memberitakan kebenaran yang lain, yaitu ke-Allahan Yesus. Di dalam sejarah kekristenan, ajaran sesat yang berhubungan dengan kristologi, senantiasa menekankan sisi yang satu tanpa melihat sisi yang lain. ((Ajaran yang menolak kemanusiaan Yesus: Docetism, Gnosticism, Manichaeism, Apollinarism, Monophisitism. Ajaran yang menolak ke-Allahan Yesus: Adoptionism, Arianism)) Untuk menjawab keberatan mereka tentang ke-Allah Yesus, maka silakan untuk membaca beberapa artikel tentang Kristologi yang telah ditulis oleh katolisitas.org:

Iman Katolik bersumber pada Allah Tritunggal dan berpusat pada Kristus, Allah yang menjelma menjadi manusia untuk menyelamatkan kita. Inkarnasi, Allah menjadi manusia, adalah perbuatan Tuhan yang terbesar, yang menunjukkan segala kesempurnaanNya: KebesaranNya, namun juga KasihNya yang menyertai kita. Penjelmaan Allah ini telah dinubuatkan oleh para nabi. Yesus Kristus yang kita imani sekarang adalah sungguh Yesus Tuhan yang ber-inkarnasi dan masuk ke dalam sejarah manusia. Dan Yesus adalah sungguh Allah dan sungguh manusia.

Berikut ini adalah beberapa pembuktian dari tulisan di atas, yang membuktikan bahwa Yesus adalah Tuhan. Pernyataan Yesus ini dilakukan dengan berbagai cara dan dalam berbagai kesempatan:

  1. Pertama-tama, ketika berusia 12 tahun dan Ia diketemukan di Bait Allah, Yesus mengatakan bahwa bait Allah adalah Rumah Bapa-Nya (lih. Luk 2:49). Dengan demikian, Yesus mengatakan bahwa Ia adalah Putera Allah.
  2. Pernyataan ini ditegaskan kembali oleh Allah Bapa pada saat Pembaptisan Yesus, saat terdengar suara dari langit, “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nya Aku berkenan.”(Luk 3:22).
  3. Yesus adalah Tuhan yang mengatasi para malaikat. Setelah Dia mengatasi cobaan Iblis di padang gurun, para malaikat- pun datang melayani Dia (lih. Mat 3:11).
  4. Pada saat Yesus memulai pengajaranNya, terutama dalam Khotbah di Bukit (Delapan Sabda Bahagia), Ia berbicara di dalam nama-Nya sendiri, untuk menyatakan otoritas yang dimiliki-Nya (Mat 5:1-dst). Ini membuktikan bahwa Ia lebih tinggi dari Musa dan para nabi, sebab Musa berbicara dalam nama Tuhan (lih. Kel 19:7) ketika Ia memberikan hukum Sepuluh Perintah Allah; tetapi Yesus memberikan hukum dalam nama-Nya sendiri, “Aku berkata kepadamu….” Hal ini tertera sedikitnya 12 kali di dalam pengajaran Yesus di Mat 5 dan 6, dan dengan demikian Ia menegaskan DiriNya sebagai Pemberi Hukum Ilahi (the Divine Legislator) itu sendiri, yaitu Allah. Demikian pula dengan perkataan “Amen, amen…”, pada awal ajaranNya, Yesus menegaskan segala yang akan diucapkan-Nya sebagai perintah; bukan seperti orang biasa yang mengatakan ‘amen’ diakhir doanya sebagai tanda ‘setuju’.
  5. Jadi dengan demikian Yesus menyatakan bahwa Ia adalah Taurat Allah yang hidup, suatu peran yang sangat tinggi dan ilahi, sehingga menjadi batu sandungan bagi orang-orang Yahudi untuk mempercayai Yesus sebagai Sang Mesias. Hal ini dipegang oleh banyak orang Yahudi yang diceriterakan dengan begitu indah dalam buku Jesus of Nazareth, yaitu dalam percakapan imajiner seorang Rabi Yahudi dengan Rabi Neusner, mengenai bagaimana mencapai kesempurnaan hidup. Kesempurnaan inilah yang dimaksudkan oleh Yesus ketika Ia berbicara dengan orang muda yang kaya, “Jika engkau mau sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan bagikanlah kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di surga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku” (Mat 19:21). “Aku” di sini hanya mungkin berarti Tuhan sendiri.
  6. Yesus menyatakan DiriNya sebagai Seorang yang dinantikan oleh para Nabi sepanjang abad (lih. Mat 13:17). Ia juga berkata,“…supaya kamu menanggung akibat penumpahan darah orang yang tidak bersalah mulai dari Habel, … sampai Zakharia… semuanya ini akan ditanggungkan pada angkatan ini!” (Mat 23:34-36). Secara tidak langsung Ia mengatakan bahwa darah-Nya yang akan tertumpah dalam beberapa hari berikutnya merupakan rangkuman dari penumpahan darah orang yang tidak bersalah sepanjang segala abad.
  7. Yesus sebagai Tuhan juga terlihat dengan jelas dari segala mukjizat yang dilakukan dalam nama-Nya sendiri, yang menunjukkan bahwa kebesaran-Nya mengatasi segala sesuatu. Yesus menghentikan badai (Mat 8: 26; Mrk 4:39-41) menyembuhkan penyakit (Mat 8:1-16,  9:18-38, 14:36, 15: 29-31), memperbanyak roti untuk ribuan orang (Mat 14: 13-20; Mrk 6:30-44; Luk 9: 10-17; Yoh 6:1-13), mengusir setan (Mat 8:28-34), mengampuni dosa (Luk5:24; 7:48), dan membangkitkan orang mati (Luk 7:14; Yoh 11:39-44). Di atas semuanya itu, mukjizat-Nya yang terbesar adalah: Kebangkitan-Nya sendiri dari mati (Mat 28:9-10; Luk 24:5-7,34,36; Mrk 16:9; Yoh 20:11-29; 21:1-19).
  8. Pada saat Ia menyembuhkan orang yang lumpuh, Yesus menyatakan bahwa Ia memiliki kuasa untuk mengampuni dosa (Mat 9:2-8; Luk5:24), sehingga dengan demikian Ia menyatakan DiriNya sebagai Tuhan sebab hanya Tuhan yang dapat mengampuni dosa.
  9. Pada beberapa kesempatan, Yesus menyembuhkan para orang sakit pada hari Sabat, yang menimbulkan kedengkian orang-orang Yahudi. Namun dengan demikian, Yesus bermaksud untuk menyatakan bahwa Ia adalah lebih tinggi daripada hari Sabat (lih. Mat 12:8; Mrk 3:1-6).
  10. Yesus juga menyatakan Diri-Nya lebih tinggi dari nabi Yunus, Raja Salomo dan Bait Allah (lih. Mt 12:41-42; 12:6). Ini hanya dapat berarti bahwa Yesus adalah Allah, kepada siapa hari Sabat diadakan, dan untuk siapa Bait Allah dibangun.
  11. Yesus menyatakan Diri-Nya sebagai Tuhan, dengan berkata “Aku adalah… (I am)” yang mengacu pada perkataan Allah kepada nabi Musa pada semak yang berapi, “Aku adalah Aku, I am who I am” (lih. Kel 3:14):
    • Pada Injil Yohanes, Yesus mengatakan “Aku adalah….” sebanyak tujuh kali: Yesus menyatakan Dirinya sebagai Roti Hidup yang turun dari Surga (Yoh 6:35), Terang Dunia (Yoh 8:12), Pintu yang melaluinya orang diselamatkan (Yoh 10:9), Gembala yang Baik yang menyerahkan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya (Yoh 10:10), Kebangkitan dan Hidup (Yoh 11:25), Jalan, Kebenaran, dan Hidup (Yoh 14:6), Pokok Anggur yang benar (Yoh 15:1).
    • Yesus menyatakan diri-Nya sebagai sumber air hidup yang akan menjadi mata air di dalam diri manusia, yang terus memancar sampai ke hidup yang kekal (Yoh 4:14). Dengan demikian Yesus menyatakan diri-Nya sebagai sumber rahmat; hal ini tidak mungkin jika Yesus bukan Tuhan, sebab manusia biasa tidak mungkin dapat menyatakan diri sebagai sumber rahmat bagi semua orang.
    • Yesus menyatakan, “Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Yoh 14:6); dan dengan demikian Ia menempatkan diri sebagai Pengantara yang mutlak bagi seseorang untuk sampai kepada Allah Bapa.
    • Ia menyatakan bahwa “… kamu akan mati dalam dosamu… jika kamu tidak percaya bahwa Akulah Dia” (Yoh 8:24) yang datang dari Bapa di surga (lih. Yoh 21-29).
    • Yesus mengatakan, “Aku ini (It is I)…”, pada saat Ia berjalan di atas air (Yoh 6:20) dan meredakan badai.
    • Yesus mengatakan, “Akulah Dia,” pada saat Ia ditangkap di Getsemani.
    • Ketika Yesus diadili di hadapan orang Farisi, dan mereka mempertanyakan apakah Ia adalah Mesias Putera Allah, Yesus mengatakan, “Kamu sendiri mengatakan, bahwa Akulah Anak Allah.”
    • Mungkin yang paling jelas adalah pada saat Yesus menyatakan keberadaan DiriNya sebelum Abraham, “…sebelum Abraham jadi, Aku telah ada.” (Yoh 8:58)
  12. Dengan demikian, Yesus menyatakan DiriNya sudah ada sebelum segala sesuatunya dijadikan. Dan ini hanya mungkin jika Yesus sungguh-sungguh Tuhan. Mengenai keberadaan Yesus sejak awal mula dunia dinyatakan oleh Yesus sendiri di dalam doa-Nya sebelum sengsara-Nya, “Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada.” (Yoh 17:5)
  13. Dengan keberadaan Yesus yang mengatasi segala sesuatu, dan atas semua manusia, maka Ia mensyaratkan kesetiaan agar diberikan kepadaNya dari semua orang. “Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari Aku, ia tidak layak bagi-Ku” (Mat 10:37). Ia kemudian berkata bahwa apa yang kita lakukan terhadap saudara kita yang paling hina, itu kita lakukan terhadap Dia (lih. 25:40). Ini hanya dapat terjadi kalau Yesus adalah Tuhan yang mengatasi semua orang, sehingga Dia dapat hadir di dalam diri setiap orang, dan Ia layak dihormati di atas semua orang, bahkan di atas orang tua kita sendiri.
  14. Yesus menghendaki kita percaya kepada-Nya seperti kita percaya kepada Allah (lih. Yoh 14:1), dan Ia menjanjikan tempat di surga bagi kita yang percaya. Dengan demikian Ia menyatakan diriNya sebagai yang setara dengan Allah Bapa, “Siapa yang melihat Aku, melihat Bapa, (Yoh 14:9), Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa (Yoh 10:38). Tidak ada seorangpun yang mengenal Anak selain Bapa, dan mengenal Bapa selain Anak (lih. Mat 11:27). Yesus juga menyatakan DiriNya di dalam kesatuan dengan Allah Bapa saat mendoakan para muridNya dan semua orang percaya, ”… agar mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau…” (Yoh 17:21). Ini hanya mungkin jika Ia sungguh-sungguh Tuhan. Pernyataan Yesus ini berbeda dengan para pemimpin agama lain, seperti Muhammad dan Buddha, sebab mereka tidak pernah menyatakan diri mereka sendiri sebagai Tuhan.
  15. Ketika Yesus menampakkan diri kepada para murid setelah kebangkitan-Nya, Thomas, Rasul yang awalnya tidak percaya menyaksikan sendiri bahwa Yesus sungguh hidup dan ia berkata, “Ya Tuhanku dan Allahku”. Mendengar hal ini, Yesus tidak menyanggahnya (ini menunjukkan bahwa Ia sungguh Allah), melainkan Ia menegaskan pernyataan ini dengan seruanNya agar kita percaya kepadaNya meskipun kita tidak melihat Dia (Yoh 20: 28-29).
  16. Yesus menyatakan Diri sebagai Tuhan, dengan menyatakan diriNya sebagai Anak Manusia, yang akan menghakimi semua manusia pada akhir jaman (lih. Mat 24:30-31), sebab segala kuasa di Surga dan di dunia telah diberikan kepada-Nya, seperti yang dikatakanNya sebelum Ia naik ke surga, “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa, dan Putera dan Roh Kudus…” (Mat 28:18). Dengan demikian, Yesus menyatakan diriNya sebagai Pribadi Kedua di dalam Allah Tritunggal Maha Kudus, dan dengan kuasaNya sebagai Allah ini maka ia akan menghakimi semua manusia di akhir dunia nanti, seperti yang dinubuatkan oleh nabi Daniel (Dan 7:13-14). Yesus tidak mungkin membuat pernyataan sedemikian, jika Ia bukan sungguh-sungguh Tuhan.

2. Mempercayai Yesus adalah penghulu malaikat Mikael adalah menjadikan Pencipta menjadi seorang ciptaan.

Kalau bukan Tuhan, bagaimana Saksi Yehuwa mempercayai Yesus? Mereka mempercayai bahwa Yesus, Adam ke-dua, adalah penghulu malaikat Mikael. ((lih. Aid to Bible Understanding, p. 1152, yang mengatakan “Michael the Archangel, the first creation of Jehovah, before He came to earth and returned to the identity of Michael after his ressurection.“; lihat juga United in Worship, p. 29 yang mengatakan “Michael the Archangel is no other than the only begotten son of God, now Jesus Christ. That Jehovah directly created only one thing, Michael the arch angel and that Michael created all other things.“)) Ajaran ini kalau ditelurusi merupakan suatu modifikasi dari ajaran agama gereja Mormon, yang percaya bahwa malaikat Mikael adalah Adam ((Fr. Frank Chacon dan Jim Burnham, Beginning Apologetics 2: How to Answer Jehowah’s Witnesses and Mormons (Farmington, NM: San Juan Catholic Seminars, 1996), hal. 3, mengambil sumber dari Brigham Young, Journal of Discourse)) Kalau kita dapat membuktikan bahwa Yesus adalah Tuhan, maka ajaran bahwa Yesus adalah malaikat Mikael adalah tidak mempunyai dasar. Oleh karena itu, silakan melihat beberapa artikel Kristologi dan argumentasi di atas. Kalau Yesus adalah Tuhan, maka tidak mungkin dia berhenti menjadi Tuhan, dan kemudian menjadi malaikat, mahluk yang diciptakan.

3. Beberapa ramalan tentang akhir dunia yang terbukti gagal membuktikan bahwa nubuat tersebut bukan dari Allah.

Salah satu pengaruh dari Adventisme kepada Saksi -saksi Yehuwa adalah meramalkan tentang hal-hal yang berhubungan dengan akhir dunia. Mari kita melihat beberapa ramalan yang diberikan, yang saya ambil dari site Catholic Answer (silakan klik):

  • 1889: “Peperangan pada hari besar, yaitu hari Allah Yang Mahakuasa (Why 6:14), dimana akan berakhir di tahun 1914 ..” (Studies, Vol. 2,1908 edition, 101) [catatan: Hal ini tidak terbukti]
  • 1891: “Dengan berakhirnya tahun 1914, apa yang Tuhan sebut Babilonia, dan apa yang orang-orang sebut Chistendom, akan berlalu, seperti yang telah ditunjukkan dalam nubuat” (Studies, Vol. 3, 153)
  • 1894: “Akhir dari tahun 1914 bukanlah hari untuk permulaan, namun untuk berakhirnya masa kesukaran” (WT Reprints, 1-1-1894, 1605 and 1677)
  • 1897: “Tuhan kita sekarang hadir, sejak Oktober 1874” (Studies, Vol. 4, 1897 edition, 621)
  • 1916: “Enam masa 1000 tahun yang bermula dari Adam telah berakhir, dan masa hari ke tujuh, 1000 tahun dari pemerintahan Kristus telah dimulai di tahun 1873” (Studies, Vol. 2, p. 2 of foreword)
  • 1917: “Alkitab … membuktikan bahwa kedatangan Kristus ke dua telah terjadi di musim gugur 1874” (Studies, Vol. 7, 68)
  • 1918: “Oleh karena itu, dengan penuh keyakinan kita boleh berharap bahwa 1925 akan menandai kembalinya Abraham, Isak, Yakub, dan nabi-nabi yang setia dari masa dulu” (Millions Now Living Will Never Die, 89) [catatan: Hal ini tidak terbukti]
  • 1922: “Tahun 1925 adalah tahun yang lebih diindikasikan oleh Alkitab secara lebih nyata daripada tahun 1914” (WT, 9-1-1922, 262).
  • 1923: “Tahun 1925 secara pasti telah ditegaskan di dalam Alkitab. Seperti kepada nabi Nuh, umat Kristen sekarang mempunyai sesuatu yang lebih untuk mendasarkan imannya daripada yang dipunyai oleh nabi Nuh ketika dia mendasarkan imannya akan kedatangan banjir besar” (WT, 4-1-1923, 106).
  • 1925: “Tahun 1925 telah tiba…. umat kristen seharusnya tidak terlalu kuatir tentang apa yang mungkin terjadi tahun ini” (WT, 1-1-1925, 3).
  • 1931: “Ada bukti kekecewaan dari anggota Yehuwa di dunia tentang tanggal [prediksi] 1914, 1918 dan 1925, dimana kekecewaan hanya sementara. Kemudian para pengikut belajar bahwa tanggal-tanggal tersebut telah ditetapkan secara pasti di dalam Alkitab; dan mereka juga telah belajar untuk tidak menentukan tanggal yang pasti….” (Vindication, 388, 389). [catatan: nubuat akhir jaman yang diramalkan tahun 1914, 1918, 1925 tidaklah terbukti]
  • 1939: “Bencana dari Armagedon sudah dekat” (Salvation, 361).
  • 1941: “Armagedon pasti telah dekat … segera… dalam beberapa tahun” (Children, 10).
  • 1946: “Armagedon… akan terjadi sebelum 1972” (They Have Found a Faith, 44). [catatan: Hal ini tidak terbukti]
  • 1966: “Enam ribu tahun dari saat manusia diciptakan akan berakhir di tahun 1975, dan periode ke tujuh dari seribu tahun dari sejarah manusia akan dimulai di tahun 1975” (Life Everlasting in Freedom of the Sons of God, 29).
  • 1968: “Akhir dari enam ribu tahun dari sejarah manusia di musim gugur tahun 1975 bukanlah [bersifat] sementara, namun diterima sebagai suatu tanggal yang pasti” (WT, 1-1-1968, 271). [catatan: Hal ini tidak terbukti]

Dari sini, kita melihat bahwa ramalan-ramalan yang dilakukan oleh Saksi Yehuwa tidaklah terbukti, seperti ramalan-ramalan tentang akhir dunia dan armagedon. Dan kita tahu bahwa seorang nabi yang perkataannya tidak terbukti bukanlah nabi yang benar, seperti yang dikatakan di dalam Kitab Ulangan “apabila seorang nabi berkata demi nama TUHAN dan perkataannya itu tidak terjadi dan tidak sampai, maka itulah perkataan yang tidak difirmankan TUHAN; dengan terlalu berani nabi itu telah mengatakannya, maka janganlah gentar kepadanya.” (Ul 18:22; lihat juga Yer 23:16; 28:9). Dan ramalan tentang akhir dunia yang dibuat oleh Saksi Yehuwa tidak terjadi, bahkan bukan hanya gagal sekali, namun berkali-kali. Kalau Saksi Yehuwa membuat kesalahan doktrin tentang akhir jaman, maka pertanyaannya, bagaimana kita dapat percaya akan doktrin-doktrin yang lain?

5. Hanya 144,000 orang yang dipercaya berada di Sorga tidak masuk akal dan tidak Alkitabiah.

Ajaran pokok yang lain dari Saksi Yehuwa adalah hanya 144,000 orang yang dapat masuk dalam Kerajaan Sorga. ((Reasoning from the Scriptures (Reasoning) [New York, Watchtower Bible and Tract Society, 1985], 166)) Yang termasuk dalam kelompok 144,000 orang ini disebut “yang diurapi” (the anointed), sedangkan orang-orang lain yang dibenarkan oleh Allah disebut “domba yang lain” (the other sheep). Kelompok yang diurapi dipercaya mulai dari para rasul sampai tahun 1935. Ini berarti orang-orang kudus di dalam Perjanjian Lama tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Sorga, namun hanya akan hidup di dalam dunia yang penuh kebahagiaan, seperti yang dipercayai oleh Saksi Yehuwa. Mereka mendasarkan pengajaran ini dari Wahyu 7:1-8 dan Wahyu 14:1-5. Dikatakan “Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel.” (Why 7:4) dan “Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya” (Why 14:1). Dan mereka mengajarkan bahwa jumlah 144,000 harus diartikan secara harafiah/literal. Mari kita membahas, bahwa sebenarnya pengajaran ini sesungguhnya tidak masuk di akal dan tidaklah Alkitabiah.

  1. Kalau kita melihat di Wahyu 14:3-4 “3 Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorangpun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu. 4  Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.
  2. Kalau mereka ingin konsisten dengan pengertian harafiah 144,000 di ayat 3, maka seharusnya mereka juga mengartikan ayat empat secara harafiah. Karena ayat 4 mengatakan bahwa mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan, maka 144,000 orang yang masuk Sorga adalah laki-laki yang hidup selibat. Namun yang terjadi adalah mereka mengatakan jumlahnya harus diartikan secara harafiah, namun siapa yang masuk Sorga dapat diartikan secara simbolik (tidak hanya laki-laki yang hidup selibat). Oleh karena itu, penafsiran ini menjadi tidak konsisten.
  3. Hal ini juga terjadi pada penafsiran berikut ini “Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel.” (Why 7:4). Terlihat bahwa Saksi Yehuwa tidak konsisten dalam menafsirkan ayat ini, karena jumlah 144,000 diartikan secara harafiah, namun suku keturunan Israel diartikan secara simbolik, yakni tidak terbatas pada suku Israel saja – termasuk anggota Saksi-saksi Yehuwa dari bangsa Amerika.
  4. Anggaplah bahwa ajaran tentang Saksi Yehuwa adalah benar, bahwa hanya 144,000 orang saja yang masuk ke dalam Kerajaan Sorga, mulai dari para rasul sampai tahun 1935. Yang perlu dipertanyakan di sini adalah, bagaimana mereka memperhitungkan jemaat perdana yang meninggal karena mempertahankan iman mereka dan menjadi martir, seperti pada jaman pemerintahan Nero (begitu banyak jumlah martir), Diocletian (20,000 martir), Shapur II (1,200 martir), Henry VIII (72,000), Nazi di Polandia (3,000), Tokugawa Leyasu di Jepang (37,000), dan masih  begitu banyak daftar martir-martir yang meninggal karena mempertahankan iman kekristenan mereka, bukan hanya ribuan, namun ratusan ribu bahkan mungkin jutaan orang. Bagaimana dengan para santa-santo, yang kurang lebih berjumlah 10,000 orang. Kalau benar-benar hanya 144,000 orang yang masuk dalam kerajaan Sorga, maka mungkin tidak ada anggota Saksi Yehuwa yang masuk Sorga, karena Saksi Yehuwa baru didirikan pada tahun 1872 dan Sorga telah terisi dengan para martir dan santa-santo yang telah meninggal sebelum tahun 1872. Kita tahu bahwa para martir telah melaksanakan perintah Yesus yang terutama “Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.” (Mt 10:39). Dan kehilangan nyawa untuk mempertahankan iman hanyalah mungkin kalau didasari oleh kasih yang tulus. Mungkin ada baiknya kita semua merenung, apakah kita semua – termasuk anggota Saksi Yehuwa – mempunyai kasih kepada Allah dalam derajat yang lebih tinggi dibandingkan dengan para martir?
  5. Anggaplah bahwa hanya 144,000 orang saja (yang anggotanya mulai dari para rasul sampai tahun 1935) adalah benar, seperti yang diajarkan oleh Saksi Yehuwa. Pertanyaannya adalah bagaimanakah nasib para nabi di dalam Perjanjian Lama, seperti Abraham, Musa, Elia, Henokh, dan banyak nabi lai sebelum Kristus – termasuk Yohanes Pemandi? Apakah mereka tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah? Apakah Abraham yang menjadi bapa orang beriman (lih. Rm 4:16), sahabat Allah (Yak 2:23) tidak dapat masuk Sorga? Apakah Musa yang berbicara dengan Tuhan muka dengan muka, sebagaimana layaknya seorang teman (lih Kel 33:11) dan berbicara dengan Yesus pada peristiwa transfigurasi, tidak dapat masuk Sorga? Apakah Henokh yang berkenan kepada Allah, tidak meninggal dan diangkat ke Sorga tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Sorga (lih. Ib 11:5). Apakah Elia yang diangkat ke Sorga (lih. 2 Raj 2:11) dan yang berbicara dengan Yesus pada transfigurasi (lih. Mat 17:3-4; Mrk 9:4; Lk 9:30) tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah? Apakah Yohanes Pembaptis yang kedatangannya telah dinubuatkan sebelumnya (lih. Yes 40:3; Mal 4:5-6), yang mempersiapkan kedatangan Tuhan (lih. Mt 3;1-3; Mk 1:4; Lk 3:2-3; Yoh 1:6-8) tidak juga dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah? Apakah semua nabi yang disebutkan di atas kurang iman dan suci dibandingkan dengan pendiri dan umat dari Saksi Yehuwa?

Mari sekarang kita melihat Wahyu 7 dan 14. Di atas telah dijelaskan bagaimana Saksi Yehuwa tidak konsisten dalam menginterpretasikan Alkitab. Mari sekarang kita melihat lebih mendalam tentang Kitab Wahyu ini. Saksi Yehuwa mengatakan bahwa 144,000 adalah orang-orang yang berada di Sorga. Namun, kalau kita melihat Wahyu 7:1-8, maka sebenarnya jumlah 144,000 orang ini berada di dunia. Dikatakan “Kemudian dari pada itu aku melihat empat malaikat berdiri pada keempat penjuru bumi dan mereka menahan keempat angin bumi, supaya jangan ada angin bertiup di darat, atau di laut atau di pohon-pohon.” (Why 7:1). Dan kemudian di ayat 4 dikatakan “Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel.” Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa jumlah 144,000 berada di dunia. Kalau demikian, berapakah jumlah yang masuk dalam Kerajaan Sorga? Wahyu 7:9 menyebutkan “Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka.” Oleh karena itu, yang berada di Sorga adalah tidak terhitung banyaknya, dan bukan hanya 144,000.

5. Dua tipe kebahagiaan manusia – kebahagiaan Sorga dan dunia – adalah seperti sistem kasta, bertentangan dengan prinsip keadilan dan tidak Alkitabiah.

Saksi Yehuwa mengajarkan bahwa hanya 144,000 yang diurapi ((Insight on the Scriptures (Insight), 2 vols. [New York, Watchtower Bible and Tract Society, 1988], 786)), yang tentu saja adalah anggota dari Saksi Yehuwa, yang akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga dan memerintah bersama dengan Tuhan. Anggota Saksi Yehuwa yang lain, yang disebut kumpulan besar (great crowd) akan menikmati kebahagiaan di dunia, sama seperti kebahagiaan Adam dan Hawa di Taman Eden. Namun doktrin ini sungguh tidak dapat dipertanggungjawabkan, dengan beberapa alasan berikut ini:

  1. Tidak ada pembatasan jumlah orang yang masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Mt 5:11-12 mengatakan “11 Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. 12 Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu.” Lebih lanjut rasul Paulus menegaskan “Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat.” (Fil 3:20) Dari sini kita tahu bahwa tidak ada pembatasan jumlah umat beriman yang dapat masuk dalam kerajaan Sorga.
  2. Kita harus menyadari bahwa kebahagiaan yang dijanjikan oleh Allah untuk dapat melihat Allah muka dengan muka (lih. 1 Kor 13:12) adalah merupakan kebahagiaan yang sempurna, yang jauh lebih sempurna dibandingkan dengan kebahagiaan kita di dunia ini – walaupun dengan kondisi seperti Taman Firdaus. Oleh karena itu, kebahagiaan di dunia yang dijanjikan oleh Saksi Yehuwa di luar 144,000 orang, tetaplah tidak dapat dibandingkan dengan kebahagiaan di Sorga. Karena orang-orang yang mempunyai kebahagiaan di dunia tidaklah mungkin sebahagia mereka yang di Sorga, maka kebahagiaan di dunia adalah kebahagiaan yang tidak sempurna, kebahagiaan kelas dua. Lebih lagi, karena penentuan kebahagiaan ini adalah berdasarkan tahun kelahiran (karena yang menjadi bilangan dari 144,000 adalah dari jaman para rasul sampai tahun 1935), maka hal ini benar-benar menyalahi prinsip keadilan. Bagaimana mungkin, karena seseorang dilahirkan setelah tahun 1935, maka orang tersebut tidak dapat masuk dalam Kerajaan Sorga, walaupun orang tersebut adalah orang kudus, martir, dll. Bayangkan bahwa Bunda Teresa dari Kalkuta tidak dapat masuk sorga, sedangkan anggota Saksi Yehuwa sebelum tahun 1935 dapat masuk ke Sorga, meskipun kehidupan mereka kurang kudus dibandingkan dengan Bunda Teresa dari Kalkuta.
  3. Sungguh sulit dimengerti bahwa ada orang yang mau untuk melepaskan kewarganegaraan di Sorga (lih. Fil 3:20) dan hanya cukup dengan menikmati kebahagiaan abadi di dunia ini. Rasul Paulus menegaskan kepada jemaat di Tesalonika – yang berfikir bahwa orang yang meninggal sebelum kedatangan Kristus yang kedua tidak beruntung – bahwa sebenarnya semua umat beriman, baik yang meninggal sebelum atau sesudah kedatangan Kristus yang kedua akan diangkat dan memperoleh kebahagiaan di dalam Kerajaan Sorga.

Membedakan tujuan akhir dari manusia – di Sorga berjumlah 144,000 dan di dunia yang beranggotakan umat Saksi Yehuwa – adalah seperti sistem kasta berdasarkan tahun, yaitu tahun dari para rasul sampai 1935. Dan sungguh sulit dimengerti bagaimana manusia yang seharusnya mempunyai kewarganegaraan di Sorga dapat menerima dan menukar kebahagiaan Sorga dengan kebahagiaan duniawi.

6. Pengajaran bahwa jiwa manusia tidak bersifat kekal menyalahi prinsip akal budi dan Alkitab.

Saksi Yehuwa percaya bahwa jiwa manusia tidak bersifat spiritual dan kekal, namun jiwa manusia adalah badan. Oleh karena itu, pada waktu seseorang meninggal, maka jiwanya juga lenyap. Dan pada akhir zaman, maka jiwa manusia diciptakan kembali dari sesuatu yang tidak ada untuk masuk ke Sorga maupun kebahagiaan di dunia. Kita dapat membuktikan bahwa jiwa manusia adalah kekal berdasarkan filosofi dan juga Alkitab.

  1. Kalau kita mengamati, maka ada begitu banyak aktivitas manusia yang dilakukan bukan sebatas aktivitas tubuh atau material, seperti: berfikir, menginginkan, melakukan pemeriksaan batin, menyadari keberadaannya, keinginan bebas, dll. Semua ini bukanlah aktivitas tubuh, namun lebih bersifat spiritual. Sesuatu yang bersifat spiritual (bukan material) tidak mungkin dihasilkan oleh sesuatu yang bersifat material, namun harus dihasilkan oleh sesuatu yang bersifat spiritual.Sesuatu yang bersifat material, seperti tubuh kita, terdiri dari bagian (part). Dan pada waktu mati, maka bagian-bagian itu menjadi terpisah dan terurai. Namun, sesuatu yang bersifat spiritual (seperti jiwa kita) tidak mungkin mati, karena sesuatu yang spiritual tidak mempunyai bagian.  Oleh karena itu, sesuatu yang bersifat spiritual menjadi kekal dan tidak mungkin mati.
  2. Alkitab juga menyediakan bukti-bukti bahwa jiwa manusia adalah bersifat kekal dan tidak mungkin mati. ((Fr. Frank Chacon dan Jim Burnham, Beginning Apologetics 2: How to Answer Jehowah’s Witnesses and Mormons (Farmington, NM: San Juan Catholic Seminars, 1996), hal. 14-15))
    • Kej 1:27 menceritakan bahwa manusia diciptakan menurut gambaran Allah. Karena Allah adalah murni bersifat spiritual (lih. Jn 4:24), maka pasti ada elemen dari manusia yang bersifat spiritual.
    • 1 Sam 28 menceritakan bagaimana Samuel yang telah meninggal menampakkan diri kepada Saul. Ini berarti roh Samuel tidak musnah, namun masih tetap hidup.
    • Mt 10:28 menegaskan bahwa tentang jiwa yang kekal dan badan yang bersifat sementara, karena Yesus mengatakan bahwa tidak perlu kuatir kepada manusia yang dapat membunuh tubuh, namun bukan jiwa.
    • Mt 17:1-8 menggambarkan peristiwa transfigurasi, dimana Yesus bercakap-cakap dengan Musa dan Elia. Karena Musa diceritakan telah meninggal (lih. Ul 34:5), maka kematian tidak membuat Musa menghilang.
    • Lk 16 menceritakan bahwa Abraham, Lazarus dan orang kaya telah meninggal, namun diceritakan masih hidup di dunia yang lain.
    • Why 6:9-10 menyatakan tentang jiwa-jiwa yang telah dibunuh, namun masih hidup dan bercakap-cakap dengan Penguasa yang Kudus.

7. Pengajaran bahwa tidak adanya neraka menyalahi prinsip keadilan dan Alkitab.

Selain jiwa manusia tidak bersifat kekal, Saksi-saksi Yehuwa juga percaya bahwa tidak ada neraka kekal. Kalau demikian, apa yang terjadi dengan jiwa-jiwa yang jahat maupun setan? Saksi-saksi Yehuwa percaya bahwa jiwa-jiwa tersebut dimusnahkan dan tidak ada lagi. Hal ini bertentangan dengan prinsip keadilan dan bertentangan dengan Alkitab dengan beberapa alasan berikut ini:

  1. Tuhan telah menciptakan jiwa manusia maupun malaikat, yang bersifat kekal, seperti yang telah di bahas pada point di atas. Kalau Tuhan telah menciptakan jiwa yang kekal dan kemudian memusnahkannya dan membuatnya tidak ada, maka sebenarnya Tuhan mengkontradiksi rencana-Nya sendiri. Karena Tuhan tidak mungkin mengkontradiksi Diri-Nya sendiri, maka tidak mungkin jiwa yang bersifat kekal dimusnahkan dan menjadi tidak ada.
  2. Kita juga melihat bahwa ajaran tidak ada neraka sebenarnya bertentangan dengan apa yang dikatakan di dalam Alkitab.
    • Mt 3:12 mengatakan “Alat penampi sudah ditangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan.” (lih. juga Lk 3:17). Api yang tak terpadamkan ini mengacu kepada neraka yang abadi.
    • Mk 9:43 menegaskan “Dan jika tanganmu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung dari pada dengan utuh kedua tanganmu dibuang ke dalam neraka, ke dalam api yang tak terpadamkan” (lih. juga Mt 18:8). Ayat ini juga mengacu kepada neraka, dimana lebih baik kita kehilangan semua hal yang bersifats sementara daripada mendapatkan hukuman abadi di neraka dan dimasukkan ke dalam api yang tak terpadamkan.
    • Mt 25:46 mengatakan “Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal.” Dari ayat ini, kita menyadari bahwa bagi mereka yang benar akan masuk dalam hidup yang kekal, sebaliknya orang-orang yang tidak benar akan mendapatkan siksa abadi di neraka.

Dari ekpresi yang digunakan dalam ayat-ayat tersebut di atas, seperti: api yang tak terpadamkan, siksaan yang kekal, maka kita mengetahui bahwa neraka adalah sesuatu yang nyata. Dan kenyataan ini bukan hanya sementara, namun berlangsung untuk selamanya. Kalau di ayat Mt 25:46 dibandingkan antara kehidupan kekal dan siksaan kekal, maka akan menjadi tidak konsisten kalau kita mau menerima konsep kehidupan kekal namun tidak mau menerima adanya konsep siksaan kekal. Kalau seseorang percaya akan kehidupan kekal dari Alkitab, maka seseorang juga harus percaya akan siksaan kekal, yang juga diwahyukan oleh Allah kepada manusia.

Kesimpulan

Dari pemaparan di atas, maka banyak ajaran dari Saksi-saksi Yehuwa yang bertentangan dengan Alkitab, akal budi, dan bahkan bertentangan dengan keadilan. Memberitakan Kristus yang bukan Tuhan, bukanlah ajaran Kristen, karena kekristenan mendasarkan iman, pengharapan dan kasih pada Kristus yang adalah sungguh Tuhan dan sungguh manusia. Kalau Kristus bukan Tuhan dan ‘hanya’ malaikat Mikael, maka sia-sialah pengharapan kita, karena kita hanya berharap pada ciptaan dan bukan pada Pencipta. Kalau kita tidak mempunyai tujuan ke Sorga dan bersatu dengan Tuhan untuk selama-lamanya di dalam Kerajaan Sorga, maka sia-sialah semua yang dilakukan di dunia ini. Kalau tidak ada pengadilan terakhir dan tidak ada neraka, maka keadilan yang seadil-adilnya tidak dapat ditegakkan. Kalau ada yang mau kita pelajari dari Saksi Yehuwa, maka kita tidak boleh percaya akan pengajaran mereka, namun kita harus meniru semangat mereka untuk memberitakan Injil. Bahkan pendiri EWTN (Eternal Word Television Network), Mother Angelica mengatakan “Berikan kepadaku 10 orang Katolik, yang mempunyai semangat seperti Saksi Yehuwa, dan aku dapat merubah dunia.” Mari, kita semua, yang menjadi umat Gereja Katolik – Gereja mempunyai kepenuhan kebenaran -, kita harus dengan giat dan penuh semangat memberitakan kebenaran Kristus dan Gereja-Nya. Semoga Roh Kudus memberikan kebijaksanaan kepada kita semua, agar kita dapat mempertahankan kebenaran dan bertumbuh terus di dalam kebenaran.

Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.” (Mt 10:39).
4.5 8 votes
Article Rating
176 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
lia
lia
11 years ago

trimakasih bu Ingrid,pak Stef
situs ini membuat saya semakin bertumbuh dalam iman Katholik yang saya imani.
dan saya bangga…menjadi seorang Katholik.

Caecilia
Caecilia
11 years ago

Allah bukanlah Allah yang picik dan licik thd semua makhluk ciptaanNya(terutama manusia). manusialah yang licik dan picik dlm menilai/berpandangan ttg Allah itu sendiri. Kasih Allah tak terbatas.agung dan tak terselami,justru manusialah yang membatasi,memperkecil,dan mendangkalkan kasihNya. Karena begitu besar kasihNya,sehingga Ia mau merendahkan DiriNya,mengambil rupa seorang hamba utk menyelamatkan kita,manusia penuh noda dosa.(apakah kita lantas berpikir,”ohhh sebegitu rendahnyakah Tuhan Allah kita yang hidup?tak mungkin lahhhh..) Karena Kristuslah kita semua berharga dihadapanNya. Supaya semua org yang percaya kepadaNya(Yesus Kristus),memperoleh hidup yang kekal(di Surga). Saya langsung teringat ayat yang menceritakan tentang upah pekerja sedinar sehari. Dimana pekerja yang bekerja seharian penuh dg pekerja… Read more »

Cynthia
Cynthia
11 years ago

coba di cek dulu di http://www.jw.org , itu adalah situs resmi saksi-saksi yehuwa. bole di klik di bagian publikasi lalu perpustakaan online, coba cari tahu lebih banyak tentang mereka dahulu baru kita boleh menghakimi seseorang. walaupun saya bukan saksi yehuwa, tetapi bagi saya ajaran merekalah yang adalah kebenaran dan mereka tidak hanya mengajarkan tetapi juga menerapkannya dengan baik.

[dari katolisitas: Artikel di atas dibuat berdasarkan traktat yang dibuat oleh Saksi Yehuwa. Kalau ada yang salah dari artikel tersebut yang sebenarnya tidak diajarkan oleh Saksi Yehuwa, silakan memberikan masukan. Anda juga dapat memberikan tanggapan atas tulisan di atas.]

Yulianus
Yulianus
Reply to  Cynthia
11 years ago

Dear Cynthia,

jika benar bahwa LMP dan SSYnya mengajarkan kebenaran, jadi anda setuju dengan segala nubuatan yang dilakukan oleh Russel dan Rutherford?

atau anda setuju dengan pemilihan yang ditetapkan Yehuwa pada tahun 1914?

atau anda setuju juga dengan 144.000 kaum terurap dan hanya mereka yang hidup disurga dan membantu pemerintahan Yesus sebagai raja, dan sisanya sebagai kawanan besar saja yang hidup dibumi firdaus?

atau anda menganggap bahwa “kebenaran” itu adalah Yesus bukan Tuhan tetapi hanya penghulu malaikat (“Malikat Mikael”)?

salam,

Maria Christina
11 years ago

Mau tanya mbak Ingrid.. Kalau ‘Gereja’ saksi Yehova itu menyatakan diri ‘kristiani’, sementara itu dia tidak mengakui kodrat Ilahi Yesus, (kok bingung saya) 1. Apakah pengertian/persepsi dia (‘Gereja’ Saksi Yehova), yang mengidentifikasi dirinya sebagai ‘kristiani.\’? 2. Apakah tidak lebih tepat bahwa kelompok ini termasuk salah satu sekte dari Jemaat Yahudi, yang sudah konsen terhadap Yesus. 3. Lalu kalau dia Yahudi, tentunya sudah sangat memahami Kitab-kitab para nabi yang di dalamnya banyak mengandung nubuat tentang Almasih, Apakah dia tidak dapat melihat bahwa nubuat para nabi sangat nyata terpenuhi dalam diri Yesus. 4. Apa kata dia (ajaran Yehuwa) tentang janji Allah mengenai… Read more »

Julia
Julia
Reply to  Stefanus Tay
11 years ago

Sdra.Stefanus Tay @ salam kasih semua. sebagai peminat dari saksi-saksi Yehuwa saya senang menjelaskan sedikit mengenai Yesus Kristus teman2 bisa melihat dihttp://www.jw.org/id/ajaran-alkitab/pertanyaan/apakah-yesus-mahakuasa/. Para penentang Yesus menuduh dia menganggap dirinya sama dengan Allah. (Yohanes 5:18; 10:30-33) Namun, Yesus tidak pernah menyatakan bahwa ia setara dengan Allah Yang Mahakuasa. Ia berkata, ”Bapak lebih besar daripada aku.”—Yohanes 14:28. Para pengikut Yesus masa awal tidak memandang Yesus sebagai pribadi yang sama dengan Allah Yang Mahakuasa. Misalnya, rasul Paulus menulis bahwa setelah Yesus dibangkitkan, Allah ”meninggikan dia kepada kedudukan yang lebih tinggi”. Jelaslah, Paulus tidak percaya bahwa Yesus adalah Allah Yang Mahakuasa. Kalau Yesus Allah… Read more »

senyum is back :)
Reply to  Stefanus Tay
11 years ago

sodara stefanus,
bisakah menjelaskan dengan singkat? bukan kah ketika seseorang haus kita pasti memberikannya segelas air? bukan menyiramnya dengan air satu ember? saya secara pribadi ingin mengerti jawaban anda tapi saya tidak bisa. coba buat simple…

Coba Dicheck

[dari katolisitas: Kalau orang haus diberi satu ember air sebenarnya satu keuntungan, karena dia dapat minum secara perlahan-lahan dan bisa diminum dalam waktu yang lama. Jadi, silakan membaca perlahan-lahan dan kemudian mengambil satu point untuk didiskusikan.]

john
john
12 years ago

SALAM KASIH semua saya mau menanyakan: Kita tau kita semua umat Allah yang percaya pada Keagungan Yesus, dan saya yakin bahwa sudara saudaraku yang comment disini semua berpendidikan dan punya iman masing masing dan punya pendapat masing masing akan tetapi semua pendapat itu tidak semua dapat diterima oleh masing masing pihak dikarenakan semua pihak memiliki pendapat yang berbeda.saya mau tanyakan kepada SEMUA orang yang percaya Yesus disini apakah pantas kita perduli hanya kepada umat Kristus dengan meluruskan pemahaman sesama umat Kristus mengenai Alkitab padahal Yesus sendiri berkata untuk menebarkan ajaraNya,kamu sekalian tau banyak sekali orang yang tidak mengikuti Yesus dan… Read more »

jev
jev
12 years ago

artikel anda sangat menarik buat saya. Puji Tuhan anda tidak mempercayai ajaran sesat saksi Yehuwa, karena dewasa ini banyak umat Kristiani yang terkelabui ajaran sesat saksi Yehuwa yang berkedok pada kebenaran alkitab. Mereka …. [diedit] mengaku sebagai orang Kristen, namun menerapkan ajaran yang keliru dan melakukan penyimpangan dari ajaran Kristen sejati. [diedit]

Kevin N
Kevin N
12 years ago

Selamat pagi Sdri Inggrid,atau sdr/i Admin lainnya Semoga selalu sehat. Maaf saya ada pertanyaan tentang Tritunggal. Dan ingin berdiskusi tentang Tritunggal, mohon arahkan ke link yang benar di Katolisitas, tempat tread Tritunggal di bahas, dimana kita bisa berdiskusi. Di Kisah 5:30 TB Kis 5:30 Allah nenek moyang kita telah membangkitkan Yesus, yang kamu gantungkan pada kayu salib dan kamu bunuh. Menurut ayat di Kisah 5:30 ini, yang membangkitkan Yesus adalah “Allah nenek moyang kita” maksudnya Allah nenek moyang para rasul/ Allah nenek moyang orang Yahudi/bangsa Israel. Siapa kah Allah nenek moyang tersebut? Di Keluaran 4:4, 5 Kel 4:4 Tetapi firman… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Kevin N
12 years ago

Shalom Kevin, Allah Tritunggal yang diajarkan dalam ajaran Kristiani bukanlah Allah yang satu namun terdiri dari 3 x 1/3 bagian, seperti pemahaman Anda. Tidak ada pembagian di dalam Allah yang menjadikan Allah Bapa hanya sepertiga bagian atau Yesus maupun Roh Kudus itu hanya sepertiga-nya Allah. Ketiga Pribadi Allah itu satu hakekatnya, mereka tidak terbagi-bagi, namun juga tidak tercampur baur. Demikianlah yang diajarkan oleh Gereja Katolik, yang melestarikan apa yang dinyatakan Kristus kepada para rasul dan oleh para rasul diteruskan kepada para penerus mereka. Nah, selanjutnya, Gereja mengajarkan bahwa saat menjelma menjadi manusia, Kristus tidak berhenti menjadi Allah; karena itu Kristus… Read more »

Kevin N
Kevin N
Reply to  Ingrid Listiati
12 years ago

Terimakasih atas jawabannya.
Namun demikian jawaban ini belumlah memuaskan, dan belum bermuara pada konklusinya.

Kalau begitu nanti saya menuju ke link yang sdri berikan, di Yesus, sungguh Allah sungguh manusia .

Senang dapat berdiskusi dengan sdri.

Salam kasih Krsiten.

andri
andri
12 years ago

Syalom Yesus Tuhan Saya sangat sedih masih banyak jemaat org kristen protestan maupun katolik tidak mengerti,dan tidak bisa membuktikan Yesus itu adalah Tuhan karena kebanyakan org-org yg ikut anggota saksi yehova itu dulu pasti org kristen ,mereka diundang diajak datang ke gereja jemaat saksi yehova,diberi buku pelajaran dan diajak belajar alkitab dan mereka disana mendapat perhatian di perlakukan dihargai dengan baik dan mereka terbuai dengan suasana kehidupan soasial komunitas mereka.Dan yg saya tahu itu adalah btuk penginjilan mereka org saksi yehova dan semua jemaatnya digembleng di motivasi utk penginjilan,diajar belajar alkitab sekaligus maaf otak jemaatnya dicuci bahwa saksi yehovalah ajarannya… Read more »

GUEST
GUEST
12 years ago

Salam Sdri Caecil. Saya sudah yakin sebelumnya,bahwa tulisan saya ,akan dihapus.Tidak apa.Yang penting Anda sudah tahu. Mengenai Tritunggal; Yesus adalah Allah;Neraka dsb Anda pasti sudah baca sendiri di internet betapa hebatnya topic itu diperdepatkan,sampai-sampai pdt-pdt bahkan theolog mengeluarkan kata-kata:pendeta bodoh ,tidak punya….dll. Mereka memperdebatkan ayat-ayat dan tidak mau saling mengalah.Dan mereka semua menyandang predikat hamba-hamba Allah. Saya sebagai SSY, seharusnya saya bisa tertawa terbahak-bahak,tetapi TIDAK.Saya merasa iba hati.Mengapa? Apa yang dipikirkan oleh umatnya, mempunyai gembala-gembala yang mengajarkan:pengendalian diri,lemah lembut saling mengasihi yang menjadi ciri khas murid Yesus,saling membantai melalui kata-kata. Apakah orang sedemikian akan mengasilkan buah-buah yang baik? Saya tahu,… Read more »

orionaaxelle
12 years ago

sy juga pernah didatangi. Salah satu kerabat sy pernah diajak – sampai ikut perayaan ekaristi sekte itu. dia menyatakan kalau di perayaan itu seperti menghujat Tuhan Yesus karena hosti hanya diedarkan – dilihat oleh anggota2 sekte, sementara yg makan di perjamuan kudus hanya pimpinan tinggi saja., padahal Tuhan Yesus kan mengatakan “makanlah dan minumlah tubuh dan darah KU” bukan bilang hanya pimpinan saja yg boleh makan & minum perjamuan kudus. ini kesaksian dari kerabat saya itu., memang banyak hal yang aneh dg menyangkal mereka mengenai Tuhan Yesus., sy jg mengenal beberapa orang yg menjadi pengikut sekte itu., mereka semua seperti… Read more »

GUEST
GUEST
12 years ago

Salam. Rupa-rupanya pertanyaan-pertanyaan yang saya sampaikan,sulit bagi Sdr Ingrid sehingga Sdri menghapusnya. Pertanyaan yang saya sampaikan memang ada yang tidak dapat dijawab,tanpa merendahkan dengan sangat KEMULIAAN Yehuwa. Pertanyaan saya,seperti:Apakah Yesus adalah Allah sejak bayi. Kan sejak Ia dilahirkan Ia dinamai Yesus,sesuai dengan apa yang disampaikan malaikat kepada orang tua Yesus. [dari katolisitas: Silakan melihat Yoh 1:1] Kan mereka yang BUKAN SSY kan percaya bahwa YESUS adalah ALLAH. [dari katolisitas: Silakan membaca beberapa artikel kristologi, seperti yang saya telah sebutkan dalam diskusi yang lain.] Akan saya katakan sesuatu yang wajar dialami setiap bayi.Jadi saya tidak mengatakan sesuatu yang keterlaluan.Setiap bayi PASTI… Read more »

joko
joko
12 years ago

Seluruh dunia tau kalo model Yesus agama Kristen katolik berambut panjang, kenapa alkitab mereka sendiri, yg mereka cium saat selesai pembacaan (berbahagialah yg mendengar…..) mengatakan 1 Korintus 11 : 14 … Tapi mereka tidak peduliii … [dari katolisitas: Dalam 1kor 11:14 perkataan “alam sendiri” atau “nature itself” menyatakan tradisi yang hidup pada waktu itu, yang sebenarnya berkonotasi: pria biarlah menjadi pria dan wanita biarlah menjadi wanita. Jadi Rasul Paulus bukanlah berbicara tentang rambut, namun lebih dalam dari itu] Lalu knapa kitab indonesia mengatakan Yesus adalah Tuhan, tapi kitab Inggris Yesus adalah Lord. Ga pernah denger kan God Jesus. Katanya Katolik… Read more »

GUEST
GUEST
12 years ago

Sdr Ingrid. Anda tidak percaya dengan adanya 144.000 orang-orang kudus yang akan hidup di sorga dan memerintah dengan Yesus? Ibrani 3:1 mengatakan : Sebab itu, hai Saudara-saudara yang KUDUS,yang mendapat B A G I A N dalam panggilan sorgawi,.. Filipi 3 : 20 :Karena KEWARGAAN kita adalah di dalam sorga,dan dari situ juga kita kita menantikan Tuan Yesus Kristus sebagai Juruselamat. 2 Timotius 2 : 11-12:Jika kita mati dengan Dia,kitapun akan hidup dengan Dia;jika kita kita bertekun,kitapun akan IKUT M E M E R I N T A H dengan Dia;.. 1 Kor. 6 : 2-3 [saya persingkat]:Atau TIDAK tahukah… Read more »

GUEST
GUEST
12 years ago

Sdr Ingrid. Mengenai Roma 6 : 7, bahwa siapa telah mati,ia telah BEBAS dari dosa Mengapa orang yang telah mati telah bebas dari dosa? Karena menurut Roma 6 :23 orang yang mati sudah bayar upahnya,yaitu maut. Orang yang sudah bayar utangnya,ya tentunya ia sudah bebas dari utangnya. Maka Roma 6:7 di taruh dimanapun di tulisan alkitab,TIDAK akak merubah artinya. Menurut pendapat saya Sdr Ingrid memaksakan,supaya Roma 6:7 dapat mengartikan yang beda. Menurut keyakinan saya apakah dipengal atau tidak,dicomot atau tidak,berdiri senidri atau tidak: ARTINYA T I D AK BERUBAH. BEBAS ya BEBAS ,tidak mengartikan yang lain. —— Ingin saya tanya.… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  GUEST
12 years ago

Shalom Guest, 1. Apa arti “siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa”? (Rom 6:7) Orang yang mati memang sudah bebas dari dosa, yang artinya dia sudah tidak bisa berbuat dosa lagi. Dalam hal ini Anda benar. Tetapi ayat itu tidak untuk diartikan bahwa karena orang sudah mati maka pasti tidak perlu menanggung akibat dosanya. Sebab di banyak ayat Kitab Suci yang lain, dikatakan bahwa pada akhirnya setiap orang akan diadili/ dihakimi menurut perbuatannya semasa hidupnya (lih. Mat 16:27; 1Pet 1:17, Ams 24:12, Maz, 62:12, Rom 2:6, Sir 16:12, Why 2:23; 20:13, 22:12). Orang yang baik akan menerima penghargaan,… Read more »

GUEST
GUEST
12 years ago

Salam Sdr Ioannes
Terima kasih untuk sarannya

Maksud tulisan saya sebenarnya untuk meluruskan apa yang saya sebagai SSY,tidak dapat menyetujui terhadap pendapat-pendapat yang disampaikan oleh situs ini.

Misalnya dikatakan: Ajaran dari SSY bertentangan dengan alkitab,akal budi dan bahkan bertentangan dengan keadilan.
Memberitakan Kristus bukan Tuhan bukanlah ajaran kristen.
Juga mengenai sorga dan neraka,yang memang SSY tidak sepakati.

Kalau SSY tidak setuju dengan apa yang dikatakan dalam situs ini,maka saya hanya menyampaikan ,bahwa SSY yang benar berdasarkan ayat-ayat alkitab,yang saya sertakan.

Sebetulnya hanya itu saja maksud tujuan saya.

Sekali lagi,terima kasih untuk sarannya.
Salam kristen saya.

GUEST
GUEST
12 years ago

Salam. Baru pagi ini saya membaca sanggahan Sdri Ingrid.Terima Kasih untuk sanggahannya. Saya kurang mengerti, dengan nada bicara saya, yang bagaimana sehingga tidak berkenan di hati Sdri. Saya tidak tahu bahwa situs ini,hanya diperuntukan bagi mereka yang beragama katolik. Jika demikian supaya dapat dikatakan FAIR maka,janganlah situs ini membahas tentang SSY.Judulnya saja sudah ” Saksi Yehuwa bukanlah saksi Kristus.” Hal-hal yang sangat tidak benar dikatakan tentang SSY,tetapi SSY tidak boleh membela diri.Apakah Sdri tidak merasa diri Sdri unfair? Ibaratnya Sdri mengata-ngatai saya, yang saya yakini tidak benar,dihadapan umum,tetapi saya tidak boleh membela diri. Bagaimana menurut Sdr Ingrid? Sepertinya Sdri berani… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  GUEST
12 years ago

Shalom Guest/ Dylan, Situs Katolisitas tidak hanya diperuntukkan bagi mereka yang beragama Katolik, namun bagi semua orang yang mempunyai keterbukaan untuk membaca tentang ajaran iman Katolik. Kami bersedia berdialog dengan para pembaca yang non- Katolik, namun tentu atas dasar saling menghormati. Jika ada ketidaksetujuan dalam suatu hal, dalam dialog kita menyampaikan argumen/ alasannya, dan dengan terbuka kita membahasnya. Yang dibahas di situs ini adalah pandangannya dan bukan orang-orangnya secara pribadi, karena tujuan dari dialog ini bukan untuk menyerang pribadi. Sekarang mari kita melihat masalahnya. Anda mengatakan bahwa kami menuliskan hal-hal yang tidak benar tentang Saksi Yehuwa. Silakan Anda menuliskan pernyataan… Read more »

GUEST
GUEST
Reply to  Ingrid Listiati
12 years ago

Kembali salam. Mereka yang mati dan dapat kebangkitan di Kerajaan Seribu tahun,sudah BEBAS dari dosa dari perbuatan-perbuatan mereka sebelum mereka mati. Mereka sudah bersih dari dosa-dosa mereka sebelumya. Mereka adalah orang-orang yang dikatakan dalam Yoh. 5 : 28-29 Janganlah kamu heran akan hal itu sebab saatnya akan tiba,bahwa semua orang orang yang didalam kuburan akan mendengar suaranNya,dan mereka yang berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal tetapi mereka yang berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum. [ada kebangkitan semua orang mati baik oang-orang yang benar maupun orang-orang yang tidak benar Kisah 24:15] Seperti Yudas Iskariot dan orang-orang Farisi… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  GUEST
12 years ago

Shalom Guest/ Dylan, Terima kasih atas kesediaan Anda untuk melanjutkan dialog ini dengan santun. Dikatakan dalam Kis 24:15, “…. akan ada kebangkitan semua orang mati, baik orang-orang yang benar maupun orang-orang yang tidak benar.” Karena dikatakan di sana semua, maka di saat kebangkitan badan di akhir zaman nanti, semua orang yang mati, termasuk Yudas Iskariot dan orang-orang Farisi yang telah berdosa menghujat Roh Kudus dengan menghukum Yesus, akan tetap dibangkitkan. Hanya saja mereka tidak akan dibangkitkan untuk masuk dalam Kerajaan Surga, namun mereka akan dibangkitkan dengan tubuh mereka untuk dihukum (lih. Yoh 5:28-29) dan masuk ke dalam siksa yang kekal… Read more »

Ioannes
Ioannes
Reply to  GUEST
12 years ago

Salam,Dylan.. Saya percaya Dylan membuka situs ini karena didorong oleh keingintahuan Dylan. Syukur apabila dengan bantuan Allah nanti, Dylan bisa menemukan kebenaran yang Allah berikan. Maksud saya, dorongan Dylan membuka situs ini bisa jadi kesempatan Dylan untuk EITHER memperkuat apa yang Dylan yakini atau menemukan kebenaran dalam ajaran Katolik. Yang mana yang akan Dylan peroleh bergantung dari keinginan dan keterbukaan Dylan untuk diskusi. Kalau boleh, saya menyarankan untuk menghilangkan prasangka bahwa Katolisitas dan Dylan sedang saling tuduh. Diskusi dalam situs bisa dilakukan seperti yang telah dilakukan banyak orang di situs ini. Silahkan Dylan memulai dari salah satu poin ajaran Katolik,… Read more »

GUEST
GUEST
12 years ago

Shalom. Menurut Sdr Stephanus Tay:Pengajaran, bahwa manusia tidak bersifat kekal menyalahi prinsip akal budi dan alkitab. Sesuatu yang bersifat material seperti tubuh kita,terdiri dari bagian[part] Dan pada waktu mati,maka bagian-bagian itu menjadi terpisah dan terurai. Namun sesuatu yang bersifat spiritual,seperti jiwa kita tidak mungkin mati. Sesuatu yang bersifat spiritual menjadikekal dan tidak mungkin mati. Itu menurut apa yang Anda sampaikan. Dan biar kita terapkan disini. Coba Anda lihat,apa yang di katakan dalam Pengkhotbah 12 :7 yang mengatakan: dan debu kembali menjadi tanah seperti semula dan “roh” kembali kepada Allah yang mengaruniakannya. Menurut Anda “roh” yang kembali kepada Allah itu PASTI… Read more »

GUEST
GUEST
12 years ago

Saya baca sanggahan Anda ttgl 24/8-2011 dimana Anda mengatakan: Anda percaya bahwa Gereja Katolik TIDAK pernah mengajarkan sesuatu yang salah. Buakankah Gereja Katolik mengajarakan,bahwa orang yang sealamat akan ke sorga? Apakah itu betul diajarkan oleh Firman Allah? Bukankah maksud tujuan Allah mula-mula , supaya bumi ini akan dihuni oleh orang-orang sempurna dan hidup kekal? Kejadian 1 : 28 mengatakan:Allah memberkati mereka [perempuan dan laki yang telah Ia ciptakan],lalu Allah BERFIRMAN kepada mereka:Beranakcuculah dan bertambah banyak,penuhilah bumi dan taklukkan itu,berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi. Meskipun sekarang bumi ini dihuni… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  GUEST
12 years ago

Shalom Guest/ Dylan, Ya, kami percaya, bahwa Tuhan Yesus tidak akan mengingkari janji-Nya, bahwa Ia akan menyertai Gereja-Nya sampai akhir zaman (lih. Mat 28:19-20), dan akan melindunginya dari kebinasaan (lih. Mat 16:18). Oleh karena itu Gereja Katolik memang mengajarkan bahwa karena bimbingan Roh Kudus, maka Gereja tidak akan sesat dalam mengajarkan hal iman dan moral. Nah masalahnya, sekarang Anda beragumen bahwa Gereja Katolik telah salah mengajar dengan mengajarkan bahwa orang yang selamat akan masuk surga. Anda menganggap bahwa yang masuk surga hanyalah orang-orang tertentu saja, dan bahwa tujuan Allah adalah untuk membuat bumi dihuni oleh orang-orang sempurna yang hidup kekal… Read more »

puti
puti
12 years ago

Ciri-ciri dari Saksi-Saksi Yehuwa adalah kasih (mengasihi satu sama lain tidak peduli dari ras,atau suku manapun). Suku batak, dayak, papua, sunda, dll semuanya tersenyum dan berteman. Tidak ada saksi yehuwa yang berprasangka buruk tentang ras.

[dari katolisitas: Kadang ciri-ciri tersebut juga kadang dipunyai oleh agama lain bahkan kadang ada pada orang yang tidak mempunyai agama. Poin yang ingin saya berikan adalah apakah kita telah beriman dengan benar?]

sunu saptono
sunu saptono
Reply to  puti
12 years ago

saya beragama kristen ( secara pribadi saya juga disebut saksi Yehuwa )anda benar bahwa kadang2 orang tdk beragamapun mempunyai kasih tdk hanya diantara mereka bahkan terhadap kelompok lain karena memang kita keturunan nenek moyang yang sama adam dan hawa yg sewaktu diciptakan Allah Yehuwa (Kej 1 : 28)Allah berfirman Baiklah kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, salah satu rupa yg dikaruniakan kepada adam dan keterunannya adalah kasih. jadi memang kita semua telah memiliki sejak kita dilahirkan bahkan sewaktu masih dalam kandungan.Tetapi yang sekarang kita akan uji adalah kasih itu apa selaras dengan Yang Yesus ajarkan yg oleh Yesus… Read more »

Indiana
Indiana
12 years ago

mengapa pada wahyu 14, seolah-olah Tuhan menyebut angka

[dari katolisitas: Angka tidak harus diartikan secara literal namun mempunyai makna yang lebih dalam. Silakan melihat contoh penjabaran ini di sini – silakan klik.]

Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus. 
176
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x