Pertanyaan:
Penulis mungkin bisa membantu saya. 1. Mengapa orang Katolik setelah dibabtis harus mengunakan embel-embel nama babtis yang diabil dari orang-orang suci? Contoh : Nama saya Santoso setelah dibabtis ditambah nama Julius. 2. Sejak kapan pengunaan nama babtis?. 3. Penggunaan nama babtis apakah termasuk tradisi?. 4. Latar belakang pengunaan nama babtis?.
Trima kasih, smg Roh Tuhan berkarya dalam diri kita. – Julius Santoso
Jawaban:
Shalom Santoso,
1. Nama baptis sebenarnya mengingatkan orang yang dibaptis bahwa ia tergabung dengan Kristus sebagai anggota-Nya dan ia didorong untuk hidup sesuai dengan panggilannya sebagai anak angkat Allah, sebagaimana telah ditunjukkan oleh teladan orang kudus yang namanya diambilnya melalui Pembaptisan itu.
Katekismus Gereja Katolik mengajarkan:
KGK 2156 Sakramen Pembaptisan diberikan “dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus” (Mat 28:19). Di dalam Pembaptisan, nama Tuhan menguduskan manusia dan seorang Kristen mendapat namanya di dalam Gereja. Nama itu boleh dari orang kudus, artinya seorang murid Yesus yang telah hidup dalam kesetiaan kepada Tuhannya. Pelindung adalah satu contoh kasih Kristen dan menjanjikan doa syafaatnya. Nama baptis dapat juga menyatakan satu misteri Kristen atau satu kebajikan Kristen. “Orang-tua, wali baptis, dan pastor paroki hendaknya menjaga agar jangan diberikan nama yang asing dari semangat kristiani” (KHK, Kan. 855).
Dikatakan di sana, nama baptis ‘boleh’ diambil dari nama orang kudus, namun tidak dikatakan ‘harus’.
Demikian juga, menurut Hukum Kanonik Gereja 1983 yang berlaku sekarang, orang Katolik tidak diharuskan mempunyai nama baptis yang diambil dari orang kudus.
KHK Kanon #855 Hendaknya orangtua, wali baptis dan pastor paroki menjaga agar jangan memberikan nama yang asing dari citarasa kristiani.
Jadi dari pernyataan ini, baik Katekismus maupun Hukum Kanonik Gereja tidak mengharuskan nama santo/santa, namun yang harus dijaga adalah, jangan sampai dipakai nama yang ‘melawan’ kekristenan, contohnya saja diberi nama ‘Hitler’ atau ‘Lenin’.
Namun demikian, harus diakui bahwa pemakaian nama orang kudus sebagai nama baptis sangatlah bermakna dalam, dan karenanya sangat baik dan dianjurkan oleh Gereja, untuk beberapa alasan:
- Pemberian nama baru pada saat pembaptisan sesuai dengan maksud dari Pembaptisan itu sendiri, yaitu ‘lahir’ sebagai manusia baru.
- Pemberian nama santo/ santa mengingatkan kita akan adanya persekutuan orang kudus sehingga harta rohani mereka dapat mereka bagikan kepada kita. Lihat KGK 947 dan 952.
- Para orang kudus di surga tidak berpangku tangan saja, melainkan tak henti-hentinya berdoa bagi kita di hadapan Yesus, sehingga kelemahan kita dibantu oleh perhatian mereka sebagai saudara. (Lumen Gentium 49, KGK 956)
- Santo/ santa pelindung kita yang kita ambil namanya, dapat menjadi teladan bagi kita, sehingga kita dapat meniru contoh kehidupannya dan mereka membantu kita mengamalkan cinta kasih agar kita semakin mendekati Kristus (lihat KGK 957).
2. Sejarah penggunaan nama baptis sesungguhnya telah berlangsung sejak zaman abad pertama. Beberapa contoh yang dapat saya kutip misalnya:
- Menurut tradisi Gereja awal, Raja Fulvian yang membunuh Rasul Matius, akhirnya menjadi Kristen. Sesaat sebelum dibaptis, konon terdengarlah suara dari langit yang dinyatakan kepada Uskup yang akan membaptisnya, “Jangan memanggil dia Fulvian, tetapi Matius.” Kemudian Raja itu diberi nama baptis, “Matius” yang diambil dari nama Rasul Matius. (Cerita ini dimasukkan olah St. Dmitri Rostov di dalam bukunya, “Collection of the Lives of the Saints, diterbitkan di Moskow 1914).
- St. Ev(u)stathios, yang sebelumnya bernama Placidas, diberi nama “Evstathios” pada Pembaptisannya pada tahun 80 AD. Ia dibunuh sebagai martir pada tahun 100 AD. Istrinya, Theopiste, juga diberi nama baptis, demikian juga kedua anaknya Agapios dan Theopistos. Cerita ini dikompilasi pada abad ke 11 oleh St. Symeon Metaphrastes.
- Di buku Ekklesiastike Historia, karangan Eusebius, abad ke 4, kita menemukan sejarah pemberian nama-nama Rasul kepada anak-anak yang dibaptis (Buku ke VII, bab 25).
- Dalam “Homilia enkomiastike eis ton en Hagiois Patera hemon Meletion…,” St. Yohanes Krisostomus (abad ke 4) mengajarkan agar umat Kristen menamai anak-anak mereka dengan nama para orang kudus (Santo/ Santa).
3. Penggunaan nama baptis bukan merupakan Tradisi (dengan huruf besar) yang setara dengan Kitab suci, melainkan hanya tradisi(dengan huruf kecil)kebiasaan Gereja. Tradisi/ Sacred Tradition (dengan huruf besar) yang dimaksud di sini adalah yang berhubungan dengan pengajaran lisan dari Kristus dan Para Rasul-Nya, yang kemudian diturunkan oleh para penerus Para Rasul tersebut oleh tugas wewenang mengajar (Sacred Magisterium). Lebih lanjut tentang Tradisi dan Magisterium silakan baca Gereja Tonggak Kebenaran dan Tanda Kasih Tuhan bagian ke -3.
4. Latar belakang pemberian nama baptis: saya rasa sudah terjawab dari point 1-2.
5. Sebagai tambahan, jika St. Julius yang menjadi nama baptis Santoso diambil dari Paus Julius I, berikut ini riwayat singkat hidupnya:
Paus St. Julius I (337-352). Ia adalah penerus Paus St. Mark Arcus, dan diangkat menjadi Paus pada tanggal 6 Feb 337. Selama tugas pontifikatnya, ia dikenal sebagai Paus yang tegas dalam menolak ajaran sesat Arianisme (ajaran yang mengatakan bahwa Yesus Kristus bukan Allah).
Ia wafat pada tanggal 12 April, 352, dan dikubur di Katakomb Calepodius, namun kemudian dipindahkan ke gereja St. Maria di Trastevere. Segera setelah wafatnya, ia dinobatkan menjadi Santo. Pesta namanya dirayakan tgl 12 April.
Semoga teladan St. Julius selalu mendorong Santoso untuk menjadi seorang pembela kebenaran.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati – https://www.katolisitas.org
Syalom ibu Ingrid, Banyak orang bilang nama baptis harus ada. Teman saya ketika anaknya mau dibaptis di salah satu gereja katolik/paroki di Australia, karena bingung memilih nama santo pelindung yang mana, Pastor setempat yang membaptisnya mengatakan: tidak usah pakai nama santo. Artikel di atas ibu menulis: “Hukum Kanonik Gereja 1983 yang berlaku sekarang, orang Katolik tidak diharuskan mempunyai nama baptis yang diambil dari orang kudus”. 1. Boleh tahu isi lengkap dari Hukum Kanonik Gereja 1983 dan KGK yang mendukungnya? 2. Kalau pakai nama baptis apakah harus yang sudah bergelar santo/santa atau boleh yang masih beato/beata untuk dijadikan teladan? Terima kasih… Read more »
Shalom Febu, Terima kasih atas pertanyaan Anda, dan saya telah melengkapi artikel tentang nama Baptis, silakan membaca kembali artikel di atas, silakan klik. 1. Tentang nama baptis Kitab Hukum Kanonik 1983 mengatakan: KHK Kan. 855 Hendaknya orangtua, wali baptis dan pastor paroki menjaga agar jangan memberikan nama yang asing dari citarasa kristiani. Sedangkan Katekismus Gereja Katolik mengajarkan: KGK 2156 Sakramen Pembaptisan diberikan “dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus” (Mat 28:19). Di dalam Pembaptisan, nama Tuhan menguduskan manusia dan seorang Kristen mendapat namanya di dalam Gereja. Nama itu boleh dari orang kudus, artinya seorang murid Yesus yang telah hidup… Read more »
Syalom ibu Ingrid,
Ada bagian dari pertanyaan yang masih belum terjawab. Artikel di atas tertulis: “Demikian juga, menurut Hukum Kanonik Gereja 1983 yang berlaku sekarang, orang Katolik tidak diharuskan mempunyai nama baptis yang diambil dari orang kudus.”
Pengertian saya karena “… tidak diharuskan mempunyai nama baptis…” jadi orang yang dibaptis boleh tidak perlu punya nama baptis.
Saya pernah katakan ini kepada teman yang mau dibaptis, apalagi ada sharing yang mendukung dari teman yang dibaptis di Australia – lihat pertanyaan saya di kolom atas. Bukankah ajaran Katolik berlaku universal. Mohon dikoreksi kalau saya salah.
Terima kasih
Salam,
Febu
Shalom Febu, Ketentuannya tetap sama dan universal, yaitu bahwa memang tidak merupakan keharusan mutlak bahwa orang yang dibaptis mengambil nama Santa ataupun Santo, tetapi Gereja menganjurkannya (lih. KGK 2156, KHK kan. 855). Sebab jika menggunakan nama Santa ataupun Santo, dan menjadikan orang kudus itu sebagai pelindung orang yang dibaptis dan pendoa syafaat baginya, maka yang memperoleh keuntungan rohani adalah orang yang dibaptis itu sendiri. Oleh karena itu Gereja menganjurkannya. Maka hal penggunaan nama Santa dan Santo untuk baptis selayaknya dipandang sebagai adalah suatu ‘kebaikan’ yang ditawarkan oleh Gereja, yang selayaknya diterima dan tidak ditolak. Kalau seseorang memilih tidak mengambil nama… Read more »
Ibu Ingrid,
Saya kenal baik dengan satu romo Jesuit yang punya nama baptis Emmanuel, penjelasan dia sama seperti KHK di atas, “Tidak harus nama Santo/Santa”. Tetapi kalau demikian rugi dong ya si romo karena tidak ada pendoa syafaatnya? Atau karena Emmanuel itu sebutan untuk Yesus jadi Yesus pendoa syafaatnya?
Salam,
Edwin
Shalom Edwin, Nama ‘Emmanuel/ Imanuel’ memang merupakan salah satu sebutan dari Tuhan Yesus, yang artinya Allah menyertai kita (Mat 1:23). Namun demikian, Emmanuel juga adalah nama beberapa orang kudus: 1) St. Emmanuel, yang wafat sebagai martir di tahun 304, pada zaman penganiayaan Diocletian.2) St. Emmanuel Trieu, seorang imam Vietnam yang juga dibunuh sebagai martir di tahun 17983) St. Emmanuel Phung, juga seorang martir dari Vietnam, yang wafat tahun 1859. Maka kita percaya, bahwa para kudus itu juga akan mendoakan Romo Emmanuel SJ, tersebut, di samping juga, sebagai seorang imam, ia memperoleh dukungan khusus dari Tuhan Yesus sendiri dan dukungan doa… Read more »
Shalom, bagi pengasuh website katolisitas 1. Sewaktu saya sedang browsing di internet, saya menemukan tentang “home altar”. Apakah yang dimaksud dengan “home altar” ini? Mohon penjelasannya. 2. Saya menerima Sakramen Baptis pada umur 1 tahun. Kebetulan orang tua saya pada saat itu kurang begitu mengenal dengan baik nama-nama santo/a yang ada di dalam Gereja Katolik. Sehingga orang tua saya memutuskan untuk menanyakan langsung nama baptis yang sesuai untuk saya kepada pastor yang akan membaptis saya pada waktu itu. Akhirnya, pastor tersebut memberikan nama “Valerius” sebagai nama baptis saya. Baru saat ini (setelah sekitar 20 tahun berlalu), saya mulai mencari nama… Read more »
Shalom Valerius, 1. “Home Altar” Nampaknya, istilah ‘home altar‘ yang Anda tanyakan itu sebetulnya adalah pojok doa (‘prayer corner/ prayer spot’) yang diletakkan di dalam rumah keluarga/ umat Katolik, berupa sebuah meja yang di atasnya diletakkan benda-benda religius. Sebab ‘altar’ dalam arti yang benar, sesungguhnya hanya ada di dalam gedung gereja, di mana padanya dirayakan kurban Ekaristi. Tentang ‘pojok doa’ ini memang baik dimiliki di dalam setiap keluarga Katolik, mengingat ajaran Gereja agar setiap keluarga berdoa bersama setiap hari. Maka dengan adanya pojok doa ini, keluarga dapat berdoa bersama di sekeliling meja doa ini, di mana terletak di atasnya, crucifix,… Read more »
Terima kasih, Bu Ingrid
Jawabannya sangat membantu
Selamat sore, saya sedang mencari kisah hidup Santo Santa yg saya & anak2 pakai sebagai nama baptis.
St.Valentinus & St.Josephine sudah ketemu.
Tinggal nama saya yg belum, Laurensia.
Di mana saya bisa menemukan riwayat St. Laurensia?
Terimakasih.
Salam damai =))
[dari Katolisitas: Jika St Laurensia yang menjadi pelindung Anda diambil dari nama St Laurensius yang pestanya diperingati setiap tanggal 10 Agustus, Anda dapat membaca kisahnya misalnya di situs Yesaya berikut ini, klik di sini]
Saya mau tanya. 1. apakah bila seorang laki-laki dibaptis harus menggunakan nama santo dan tidak boleh santa? Misalnya seorang pria yang secara pribadi lebih menghormati Santa Maria daripada santo2 lain dan ingin hidupnya bisa meneladani kesetiaan dan kesabaran Bunda Maria. 2. di paroki saya pernah diadakan katekumen umat untuk calon pengajar (dan kebetulan saya menyusup karena saya belum dibaptis). Pengajar itu mengatakan bahwa kalau nama baptis itu tidak boleh difeminimkan maupun dimaskulinkan. Dalam artian, kalau menggunakan nama Michael jangan dijadikan Michaela, kecuali Michaela yang dimaksud merujuk pada santa mikaela (entah ada atau tidak) dan bukan Michael malaikat. Atau nama Maria… Read more »
Salam Christian, Pemberian nama baptis harus memperhatikan KHK kan 855: “Orang-tua, wali baptis, dan pastor paroki hendaknya menjaga agar jangan diberikan nama yang asing dari semangat kristiani”. Kemudian KGK 2156 menyatakan: “Pelindung adalah satu contoh kasih Kristen dan menjanjikan doa syafaatnya”. Hanya itu saja, maka haruslah jelas orang kudus yang dimaksud dengan nama itu. Berdasarkan dokumen tersebut nama baptis seorang lelaki haruslah nama orang kudus lelaki, nama pelindung seorang Katolik perempuan haruslah nama orang kudus perempuan, namun juga tidak salah jika sebaliknya, bahwa nama pelindung seorang lelaki ialah seorang kudus perempuan atau seorang lelaki mendapatkan nama seorang pelindung perempuan, asalkan… Read more »
Shalom…
Saat ini saya sedang mencari nama baptis untuk anak perempuan saya. Saya bermaksud menamainya Gwen. Apakah nama Gwen adalah nama salah satu santa dan apakah boleh dipergunakan sebagai nama baptis?
Terimakasih banyak atas jawabannya.
Shalom Fransisca,
Menurut informasi yang saya peroleh dari internet, Gwen adalah nama seorang Santa, yang hidup di akhir abad ke-5 sampai awal abad ke-6. Ia adalah seorang putri Raja Budic II dari Brittany. St. Gwen dikenal di Perancis sebagai St. Blanche. Ia wafat sebagai martir di tangan bangsa pagan Saxon. Silakan Anda cari di google dengan kata kunci St. Gwen; dan Anda akan menemukan informasinya, yang walaupun tidak banyak, tetapi menyatakan bahwa Gwen adalah memang nama seorang martir, dan dengan demikian dapat saja digunakan sebagai nama baptis.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Shalom… Saat ini saya sedang mengandung anak pertama, dan saya sedang mencari nama baptis untuk calon anak saya (perempuan). Saya sudah mendapatkan beberapa alternatif nama yang saya dapatkan dari Ensiklopedi Orang Kudus dan berbagai sumber lainnya yang mungkin saya pakai. Namun ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan : 1. Apakah penulisan huruf yang ada adalah baku? (misal : Renate –> saya ubah menjadi Renata, Katarina –> Catharina ) 2. Di buku Ensiklopedi Orang Kudus, saya melihat banyak nama yang merupakan nama panggilan ataupun singkatan (misal : Ilona –>panggilan dari Helena, Lora –>singkatan dari Eleonora), apakah nama panggilan ataupun singkatan… Read more »
Salam Franzeska Mariana,
1. Silakan, asalkan jelas pribadi orang kudus yang dimaksudkan itu. Di berbagai bahasa, nama bisa diterjemahkan berbeda. Saint Lawrence dalam bahasa Inggris bisa menjadi San Lorenzo dalam bahasa Italia atau Portugal, Santo Laurentius dalam bahasa Latin, dan Santo Laurensius dalam bahasa Indonesia. Dan sebagainya. Santa Maria bisa menjadi Sint Mary, bisa menjadi Santa Mariyam bisa menjadi Maryam, dan sebagainya. Syaratnya: harus jelas individu pribadi orang kudus yang dimaksud.
2. Sama seperti jawaban nomer 1.
3. Lihat buku “Orang Kudus Sepanjang Tahun” susunan Mgr. Schneider CICM, terbitan OBOR.
Salam
Yohanes Dwi Harsanto Pr
Syallom Pak Stef & Ibu Ingrid,
Kami baru menikah setahun yang lalu secara Katolik & saat ini istri saya sedang mengandung anak kami yang pertama. Setelah di USG ternyata laki2, menurut rencana anak kami lahir di bulan Februari 2012 & saat ini masih belum ada nama yang tepat buat kami karena tentunya kami mau kelak anak kami mengikuti dan meneladani sikap/sifat dari nama seperti orang kudus tersebut.
Menurut bapak/ibu, apakah dalam pemberian nama harus disesuaikan dengan tanggal dari org2 kudus? Adakah nama yang tepat buat kami? Atas jawabannya, saya ucapkan terima kasih.
Tuhan memberkati!
Hadi
Shalom Hadi, Selamat untuk Anda dan istri Anda, yang sedang menantikan kelahiran anak Anda berdua di bulan Februari mendatang. Umumnya pemberian nama yang disesuaikan dengan nama orang kudus adalah nama baptis. Tetapi tentu saja, Anda sebagai orang tua, boleh saja memberikan nama kepada anak Anda yang mengambil inspirasi dari nama orang kudus, di samping nama baptisnya kelak; atau nama itu juga yang kelak dipakai sebagai nama baptisnya. Silakan Anda membaca di situs Yesaya, klik di sini, untuk membaca riwayat hidup para orang kudus. Menurut pengetahuan saya, tidak ada ketentuan tertentu bagi orang tua untuk memilih nama bagi anaknya, maka Anda… Read more »
Dear Tim Katolisitas,
Saya mau bertanya :
1. nama baptis sebaiknya diberikan pada saat bayi lahir & ditulis dalam akte kelahiran atau pada saat dibaptis?
2. tulisan yang benar untuk nama baptis yang menggunakan nama Santo “Vinsensius” atau “Vincentius” ?
3. apakah nama “Mikaylo” merupakan nama Santo atau orang kudus?
Mohon pencerahannya….Terima kasih….GBU
Salam Shanthi,
1. Nama baptis sebaiknya dituliskan di akta kelahiran.
2. Keduanya benar. Vincentius ialah tulisan versi Latin, Vinsensius ialah tulisan bahasa Indonesia. Tinggal pilih salah satu.
3. Prinsipnya, pilih secara valid, dengan mengandalkan nama-nama yang sah dan ada orangnya. Saya sendiri belum menemukan nama yang Anda maksud. Mungkin saja itu ialah Yang Terberkati Mykola Charnetsky. Kisahnya dapat disimak di http://catholic.org/saints/saint.php?saint_id=5770
Salam
Yohanes Dwi Harsanto Pr
Terima kasih banyak Pak Yohanes…[dari Katolisitas: ijinkan kami edit: Romo Yohanes, Pr, atau lebih dikenal sebagai Romo Santo]
Salam,
Shanthi
Sedikit menambahkan, nama Mikaylo mungkin yang dimaksud adalah modifikasi dari nama Mikael.
Mungkin Anda mendapat nama tersebut dari buku bayi, biasanya di buku bayi memang banyak modifikasi-modifikasi dari satu nama tertentu.
Mikael yang saya maksud adalah Malaikat Agung Mikael yang nama Mikael sendiri berarti “Siapa seperti Allah?”
http://en.wikipedia.org/wiki/Michael
Terima Kasih
Salam Arief,
Sebaiknya nama-nama malaikat dan orang kudus yang akan dipakai sebagai nama diri baptis tidak dimodifikasi, karena nama menunjuk pribadi yang unik dan dikasihi Allah. Kita pun akan tidak enak hati jika nama kita diplesetkan.
Namun, jika nama tersebut bukan nama diri malaikat atau orang kudus, dan hanya kedengaran mirip, sebaiknya tidak usah dijadikan nama baptis, tetapi dijadikan nama pribadi yang bersangkutan saja.
Salam
Yohanes Dwi Harsanto, Pr
Terima kasih Romo Santo,
Saya sependapat dengan Romo, semoga penggunaan nama baptis bukan menjadi ajang keren-kerenan, tetapi bisa dihayati teladan hidup santo-santa yang namanya kita gunakan.
Terima Kasih
Shalom,
Sblmnya sy seorang Nasrani yg akan dibaptis Katolik pd tgl 7 Januari 2012 setelah mengikuti Katekumen sejak bln October lalu. Kira2 nama baptis apa yg cocok utk sy, sy lahir tgl 4 bulan Januari.
Kalau Brigita itu artinya apa ya, cocok tidak utk dijadikan nama baptis. Dan kalau Jerome apa itu khusus utk laki2 ?
Mohon jawabannya,
Trimakasih.
Shalom Shendy, Pertama-tama kami ucapkan selamat atas pelajaran katekumen yang sebentar lagi akan dituntaskan, semoga rahmat Allah Bapa membimbing Shendy hingga hari pembaptisan di bulan Januari nanti, untuk mengalami karunia Allah Bapa sepenuhnya dan dikuduskan dalam Gereja-Nya. Bila ingin mengambil nama baptis sesuai tanggal lahir, mungkin bisa menggunakan nama Santa Elizabeth Ann-Seton yang pestanya dirayakan 4 Januari, silakan mengikuti kisahnya di sini, http://www.indocell.net/yesaya/id266_s__elizabeth_ann_seton.htm Anda juga bisa menemukan kisah hidup santo santa lainnya di situs yesaya tersebut atau di situs http://catholic.org/saints/ Nama Santa Brigita tentu juga bisa menjadi nama baptis, bisa diikuti kisahnya di sini http://www.indocell.net/yesaya/id270_s__brigita_dari_irlandia.htm Santo Jerome memang nama laki-laki,… Read more »
Ketika putera saya masih bayi dibaptis, saya mendapatkan satu nama dari suatu buku, yakni GRATIANUS, yang saya pikir cukup unik dan mencerminkan rasa bersyukur kami, lalu saya pergunakan sebagai nama baptis anak itu. Tetapi belakangan saya cari2 dari sumber lain, ternyata nama ini tidak terdapat di dalam nama kudus atau nama dari seorang santo. Bulan Januari 2012 anak tsb sudah akan mulai mengikuti kursus utk menerima komuni pertama.
Mohon sarannya apa yang sebaiknya saya lakukan sekarang terhadap nama baptis yang bukan nama kudus itu, dan apakah cukup pantas utk seorang Katolik? Terima kasih.
Shalom Raymond Kurnia,
Gratian/ Gratianus adalah nama Santo, yaitu St. Gratianus dari Perugia. Ia adalah seorang serdadu Romawi yang dibunuh sebagai martir di Perugia, Italia, pada tahun 250, di zaman penganiayaan oleh Kaisar Decius. Relikwi St. Gratianus ditempatkan di Arona dekat Milan, Italia, pada tahun 979. Hari pesta peringatannya adalah 1 Juni.
Jadi tidak usah ragu, nama tersebut dapat dipakai sebagai nama baptis, namun Anda dapat pula mengajarkan anak Anda agar mempunyai devosi kepada Santo/ orang kudus lainnya, tidak menjadi masalah.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
shalom bapak Stef dan ibu Inggrid. saya mau tanya tentang nama baptis saya yang hanya tercantum Fransiskus, dan ternyata Santo yang bernama Fransiskus ada 4 (klo tidak salah), yaitu : 1. St. Fransiskus dari Assisi 2. St. Fransiskus dari Paola 3. St. Fransiskus dari Sales 4. St. Fransiskus Xaverius Apakah tidak masalah jika tidak lengkap penulisan nama pelindung? Karena ini sangat penting bagi saya terutama dalam hal meneladani orang kudus yang dengan setia dan taat dapat meneladani Yesus sendiri yang adalah Tuhan… Saya sangat berharap penggunaan nama pelindung dapat digunakan seoptimal mungkin oleh para orang tua, karena nama pelindung dapat… Read more »
Salam Tri Handoyo,
Kesalahan penulisan nama baptis sering terjadi pada pengurusan KTP, SIM, Paspor, Akta kelahiran. Jika Anda mantap harus direvisi, revisilah ke kantor yang mengurus surat identitas tersebut.
Katekismus mengajarkan bahwa nama itu sangat penting. Allah sendiri menyerahkan nama-Nya pada manusia (KGK 2142 – 2155, 2166 – 2164). Nama baptis sangat bermakna (KGK 2156-2158).
Salam,
Yohanes Dwi Harsanto Pr
Shalom tim katolisitas,
saya ingin bertanya, apakah boleh merubah nama baptis yang telah dipakai ketika pembaptisan dilakukan?
Apakah Samson juga merupakan nama santo yang bisa dipakai untuk nama baptis?
Terima kasih atas jawaban tim katolisitas.
Gbu
Shalom Reta,
Terus terang saya belum pernah mendengar ada orang yang mengubah nama baptis. Maka yang perlu dipertanyakan adalah, kenapa sampai ingin mengubah nama baptis? Sebab seharusnya sebelum memilih nama baptis, mestinya sudah dipertimbangkan dahulu, dengan melihat/ mempelajari teladan hidup Santa/ santo yang bersangkutan.
Ya, nama Samson adalah nama orang kudus, dan dapat digunakan sebagai nama baptis. Sekilas tentang St. Samson Xenodochius, klik di sini.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Shalom Bu Inggrid, pertanyaan saya kurang lebih sama dengan Reta. saya sudah dibabtis dan saya juga sudah menerima sakramen Krisma. akan tetapi setelah menerima sakramen Krisma, saya masih belum menjalankan hidup sesuai dengan ajaran Katholik. Bahkan saat memilih nama Krisma pun saya hanya memilih nama yang saya suka tanpa mendalami makna dari nama tersebut. Namun belakangan ini, entah karena hal apa saya juga kurang tahu, tetapi saya memiliki suatu rasa kerinduan. Rindu akan Kristus. Lalu saya mulai pergi ke gereja, dan di sana, saya menemukan suatu nama “Immanuel”. Apakah bisa jika saya ingin mengganti nama Krisma saya dengan Immanuel? terima… Read more »
Salam Alexander Billy, Nama yang sudah diterima ialah abadi untuk selamanya (KGK 2159). Tidak usah diganti. Di dalam Kerajaan Surga, sifat yang unik dan penuh rahasia tiap pribadi yang ditandai dengan nama Allah akan bersinar secara penuh. “Barangsiapa menang, kepadanya akan Kuberikan batu putih yang di atasnya tertulis nama baru yang tidak diketahui oleh siapapun selain oleh yang menerimanya (Why 2:17). Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh ribu orang; dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya” (Why 14:1). Karena itu, nama tidak perlu diganti. Yang tertulis tetaplah tertulis. Namun kita bisa… Read more »
Berkenaan dengan pertanyaan sdri Reta, jujur saya juga terbersit pertanyaan yang sama sejak lama. Mengapa ingin mengganti, karena waktu memilih nama ini, orang tua saya belum Katolik dan saya memilihnya sendiri bersama dengan teman saya. Kebanyakan dari sisi keindahan nama itu (bahkan yg nama Krisma, saya tidak terlalu yakin apakah ada d nama2 santo santa, bukan sepenuhnya dari sisi santo santa yang menjadi rhema bagi saya. Saya ingin menggantinya dengan santa yang sangat menginspirasi saya, tp saya berpikir apakah mungkin untuk menggantinya [dari Katolisitas: silakan mengikuti jawaban Rm Santo kepada Alexander Billy untuk pertanyaan yang serupa di link ini, silakan… Read more »
Salam Pak Yohanes,
Nama krisma yang saya pakai adalah Angelo. Pada waktu itu saya memakai nama ini hanya karna terdengar bagus. Apakah Angelo termasuk nama santo atau santa?
Lalu apakah baik jika saya menambahkan nama Immanuel di dalam nama saya?
Mohon penjelasannya.
Terima kasih.
Salam Alexander, “Angelus” (Lat) berarti “malaikat”. Angelo bukan merujuk ke nama seorang kudus melainkan malaikat. Tentu saja selain malaikat pelindung Anda, Anda bisa berdevosi pada salah satu malaikat agung seperti Michael, Rafael, Gabriel. Nama “angelo”-nya sendiri tidak masalah. Salah satu mantan Sekretaris Negara Vatikan bernama baptis Angelo, yaitu kardinal Angelo Sodano, silakan membaca tentang beliau di website Vatikan ini, klik di sini. Ada kota dan keuskupan serta katedral yang didekasikan kepada Santo Angelo, dengan nama “Santo Angelo”, silakan klik mengenainya di situs Wikipedia berikut ini, klik di sini. Saya rasa jika nama itu sudah tercantum di dalam Buku Baptis, Akta… Read more »
Terima kasih banyak atas penjelasannya Pak Yohanes.
Tuhan memberkati.
Romo mau nanya tentang nama babtis saya, yeremias…bisa kasih tau latar belakang santo yeremias…!!!
karena mungkin nama babtis berpengaruh dalam kehidupan sehari hari..
[Dari Katolisitas: Silakan anda membaca di sini tentang St. Jeremias (Nabi Yeremia), silakan klik. Mohon maaf karena banyaknya pertanyaan lain yang harus dijawab, kami tidak dapat menerjemahkannya]
Salam sejahtera tim katolisitas, walaupun tanya jawab mengenai hal ini telah berlangsung lama, tapi ada hal-hal yang baru ingin saya ketahui mengenai pemberian nama baptis ini. Setahu saya orang Katolik Roma mengambil nama baptis dari santo-santa yang telah diakui oleh Katolik Roma. 1. Darimanakah asalnya tradisi ini? 2. Mengapa kalau saya lihat di Indonesia (saya tidak tahu kalau di luar Indonesia), saudara-saudara kita dari Kristen lebih banyak mengambil nama dari Perjanjian Lama? 3. Apakah kita umat Katolik Roma mengambil nama dari nabi-nabi Perjanjian Lama? Sebab saya belum pernah lihat teman2 Katolik Roma yag mengambil nama dari Perjanjian Lama. Terimakasih sebelumnya… Read more »
Bu Ingrid,
Saya masih belum menemukan jawaban mengenai pertanyaan saya apakah boleh merubah nama santo pria menjadi nama wanita, contoh St. Michael, dirubah jadi Michaela untuk nama baptis anak wanita ?
Tks
Shalom Hadi Susanto,
Karena nama baptis bukan sesuatu yang hakiki yang menentukan keabsahan Baptisan, maka diperbolehkan saja untuk menyesuaikan nama Santo ke dalam nama anak perempuan, seperti St. Clemens, jadi Clementine, atau St. Michael jadi Mikaela. Yang terlebih penting adalah melihat teladan iman/ kekudusan dari Santo yang dipilih sebagai Santo pelindung tersebut agar dapat menjadi contoh hidup beriman bagi anak tersebut.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Syalom,
Saya mau tanya tentang nama baptis untuk anak perempuan saya yaitu Santa Laurensia dan Santa Jovita.
Pertanyaan saya apakah nama-nama diatas sah ?? Krn saya coba browsing di internet tidak bisa menemukan artikel tentang santa laurensia maupun santa jovita, dan yang ada cuman santo laurentius dan santo jovita.
Mohon pencerahannya.
Terima kasih
Shalom Hadi, St. Laurentia (klik di sini) St. Laurentia adalah martir yang dibunuh pada jaman penindasan jemaat Kristen pada masa pemerintahan Kaisar Diocletian (244-311). Menurut tradisi, Laurentia dibunuh bersama- sama dengan majikannya yaitu seorang wanita terhormat yang bernama Palatias, yang tinggal di kota Ancona, Italia. Setelah Palatias menjadi pengikut Kristus, ia kemudian ditangkap bersama dengan pembantunya, Laurentia, dan keduanya dibunuh di Fermo, dekat Ancona. St. Jovita (klik di sini) St. Jovita dan Faustinus, keduanya adalah martir. Mereka adalah kakak beradik (brothers), lahir di Brescia. Menurut tradisi, mereka ditangkap karena mereka dengan berani berkhotbah tentang Kristus ketika uskup mereka bersembunyi. Keberanian… Read more »
Syalom bu Ingrid,
Terima kasih atas replynya. Saya mau tanya lagi untuk pemakaian nama baptis Laurensia apakah itu betul cara penulisannya mengingat nama santa yang menjadi referensi adalah Laurentia.
Kemarin di paroki saya petugas katekis menjelaskan bahwa ada nama2 yang salah misal St Michael diambil untuk nama baptis wanita Michaela, apakah memang diperbolehkan untuk merubah nama Santo (pria) menjadi nama wanita ?? Ataukah kita harus memberi nama baptis wanita dengan memakai acuan nama Santa (bukan nama Santo yang dirubah ke wanita).
Tks
Shalom Hadi Susanto, Sebenarnya yang membuat sah atau tidaknya Baptisan adalah forma yang dipergunakan (dibaptis dalam nama Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus) dan materia (yaitu air bersih). Jadi hal nama Baptis walaupun penting, tetapi tidak menjadi hal yang mutlak. Maksud pemberian nama baptis sendiri sudah pernah dibahas di sini, silakan klik di sini. Jadi hal apakah nama baptisnya Laurensia atau Laurentia, tidak menjadi masalah, karena yang terpenting adalah anda dan anak itu (nantinya) mengetahui kepada Santa yang mana, anda memohon dukungan doa, dan menjadikannya sebagai teladan iman. Sebab soal penulisan nama tidaklah menjadi terlalu penting, sebab nama Santo/a bisa… Read more »
Hadi yth, Sampai sekarang saya belum menemukan suatu pedoman resmi tentang kemungkinan merobah-tidaknya nama pelindung orang kudus sesuai dengan jenis kelamin penyandang nama. Dalam kenyataan ada nama santa yang tetap dipertahankan sebagai pelindung untuk laki-laki, seperti Maria dalam nama2 orang kudus: Yohanes Maria Vianney (4 Agustus), Antonius Maria Claret (24 Oktober), Antonius Maria Zakaria (5 Juli). Bisa jadi nama santo Marius (19 Januari) mulanya merupakan modifikasi nama Maria untuk laki-laki. Demikian pula nama santa Yohanna F.Fremio de Chantal (12 Desember) adalah penyesuaian nama santo Yohanes sebagai pelindung untuk perempuan, atau nama santa Paula (26 Januari) adalah nama perempuan dari santo… Read more »
Terima kasih Romo untuk penjelasannya.
GBU
Shalom,
Saat ini saya sedang mencarikan nama baptis utk anak pertama saya ( laki-laki ), yang ingin saya tanyakan ;
1. Apakah nama Lionel termasuk dalam nama orang kudus/santo dalam ajaran Katholik ?
2. Jika Ya, bolehkah dipergunakan sebagai nama babtis ? Dan mohon info tentang biografinya.
Sebelumnya saya ucapkan terima kasih.
Shalom,
Petrus & Keluarga
Shalom Petrus,
Silakan anda membaca di link ini, silakan klik, untuk nama- nama Santo yang menyerupai Lionel. Yang ada adalah St. Leonard, Leonianus, Leonides, Leontius. Silakan membaca di sana untuk sekilas biografinya (silakan klik di nama yang bersangkutan di link tersebut).
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Terima kasih atas artikel ini. Cuma saya ada pertanyaan lagi di Gereja Katolik selain nama baptis juga ada nama krisma (penguatan). Nah yang ingin saya tanyakan, aturan penggunaan nama baptis dan krisma itu seperti apa? Apakah nama baptis dipakai di depan nama krisma? Ataukah sebaliknya, nama krisma dipakai di depan nama baptis?
Mohon jawabannya. Terima kasih.
Ray Yth
Nama baptis dan nama krisma bisa sama bisa berbeda misalnya Yohanes dan Paulus atau tetap Yohanes saja tidak apa. Aturannya nama baptis di depan nama krisma.
Salam
Rm Wanta
Apakah boleh tidak menggunakan santo atau santa untuk anak yang dipermandikan?
Shalom Christyanto, Saya mengutip kembali apa yang telah saya sampaikan di atas, demikian: Sebenarnya menurut Hukum Kanonik Gereja 1983 yang berlaku sekarang, orang Katolik tidak diharuskan mempunyai nama baptis yang diambil dari orang kudus. Kanon #855 berkata: Hendaknya orangtua, wali baptis dan pastor paroki menjaga agar jangan memberikan nama yang asing dari citarasa kristiani. Jadi dari pernyataan ini, Hukum Kanonik Gereja tidak mengharuskan nama santo/santa. Yang harus dijaga adalah, jangan sampai dipakai nama yang ‘melawan’ kekristenan, contohnya saja diberi nama ‘Hiltler’ atau ‘Lenin’. Jadi sebenarnya tidak ada keharusan, tetapi tentu jika diberi nama baptis dari nama Santa/ Santo tentu lebih… Read more »
Hai Pak Stefanus dan Bu Inggrid. Bolehkah umat Katolik menggunakan nama Yesus untuk nama baptis dirinya? Karena saya heran, kok di Filipina dan di Eropa dan di Amerika ada banyak orang bernama “Jesus”. Saya bukan bilang yang di Israel. Di Israel, saya tau bahwa nama Yesus memang banyak dipakai.
Terima kasih atas jawabannya.
Shalom Andreas, Sepanjang pengetahuan saya, tidaklah ada ketentuan tertulis untuk menentukan nama baptis. Ketentuan yang ada hanyalah menyebutkan agar nama baptis yang dipilih harus sesuai dengan cita rasa Kristiani. Kanon #855 berkata: Hendaknya orangtua, wali baptis dan pastor paroki menjaga agar jangan memberikan nama yang asing dari citarasa kristiani. Maka semuanya terpulang kepada kebijaksanaan orang tua, bagaimana menyikapi ketentuan ini. Mungkin maksud orang tuanya mengambil nama Yesus bagi anaknya adalah supaya ia dapat meneladani Yesus. Namun, kalau menurut saya pribadi, memang lebih bijaksana untuk tidak memakai nama Yesus. Karena walaupun berharap agar anak kita meneladani Yesus itu adalah hal yang… Read more »
Penulis mungkin bisa membantu saya. 1. Mengapa orang Katolik setelah dibabtis harus mengunakan embel-embel nama babtis yang diabil dari orang-orang suci? Contoh : Nama saya Santoso setelah dibabtis ditambah nama Julius. 2. Sejak kapan pengunaan nama babtis?. 3. Penggunaan nama babtis apakah termasuk tradisi?. 4. Latar belakang pengunaan nama babtis?.
Trima kasih, smg Roh Tuhan berkarya dalam diri kita.
Shalom Santoso,
Telah dijawab di atas – silakan klik.
Salam kasih dari
https://www.katolisitas.org
Ingrid Listiati
Puji Tuhan untuk Ingrid Listiati.
Trima kasih atas jawaban yang sangat bagus dan luar biasa. Saya sangat tersanjung sekali dengan jawaban yang cepat dan mudah dimengerti. Saya jarang sekali mendapatkan jawaban yang memuaskan seperti ini. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih.
Kalau boleh saya isi lengkap dalam :KGK 947 dan 952, Lumen Gentium 49, KGK 956 dan KGK 957.
Tanya jawab atau pesan agar dipertahankan tetap ditampilkan di situs https://www.katolisitas.org/ sehingga pertanyaan dan jawaban dari orang lain juga untuk menambah pengetahuan / wawasan dan sebagai penguat iman saya.
Shalom Santoso, Berikut ini isi lengkap kutipan dari KGK 947: “Karena semua kaum beriman membentuk satu Tubuh saja, maka harta milik dari yang satu disampaikan kepada yang lain… Dengan demikian orang harus percaya… bahwa di dalam Gereja ada pemilikan bersama… Yang paling utama dari semua anggota Gereja adalah Kristus, karena Ia adalah Kepala… Jadi milik Kristus dibagi-bagikan kepada semua anggota, dan pembagian ini terjadi oleh Sakramen-sakramen Gereja (Thomas Aquinas, symb. 10). “Kesatuan Roh, yang olehnya (Gereja) dibimbing, mengakibatkan bahwa apa yang telah ia terima, menjadi milik bersama semua orang” (Catech. R., 1, 10, 24). KGK 952: “Segala sesuatu adalah milik… Read more »