Tanggapan tentang Tulisan Fr. Anthony de Mello

Banyak orang menyukai tulisan-tulisan Fr. Anthony de Mello, yang memang ditulis dengan gaya yang menarik dan enak dibaca. Jika kita cermati, memang fokus utama Fr. de Mello adalah untuk membantu seseorang mendapat pencerahan dan menemukan Tuhan. Tetapi jika kita terus membaca karya-karyanya, lama kelamaan secara implisit kita dapat menangkap, seolah-olah pencerahan itu dapat diperoleh sendiri secara pribadi dalam keheningan, dan bukan melalui Kristus. Dan sosok Tuhan yang dimaksud di sinipun nampaknya adalah kekosongan total. Hal-hal seperti inilah yang menjadi perhatian pihak otoritas Gereja, dan karena itu tak mengherankan jika kemudian pihak Vatikan mengeluarkan pernyataan sehubungan dengan karya-karya Fr. de Mello. Kardinal Ratzinger (saat itu adalah Prefek dari Kongregasi Ajaran Iman (CDF) sekarang Paus Benediktus XVI) secara khusus menulis komentar tentang karya R. Mello, pada tahun 1998, yang keseluruhan teksnya dapat dibaca di link http://www.vatican.va/roman_curia/congregations/cfaith/documents/rc_con_cfaith_doc_19980624_demello_en.html Menarik untuk disimak bahwa Notifikasi dari Vatikan tentang tulisan Fr. Anthony de Mello dibuat beberapa tahun setelah wafatnya di tahun 1987.

Kardinal Ratzinger mengatakan demikian, “…. in certain passages in [Father de Mello’s] early works and to a great degree in his later publications, one notices a progressive distancing from the essential contents of Christian faith

Terjemahannya:

“…. di beberapa perikop dalam karya-karya awal Fr. de Mello dan dalam derajat yang besar di karya-karyanya kemudian, seseorang dapat melihat perkembangan pergeseran yang menjauh dari isi dasar ajaran iman Kristiani.”

Sebab walaupun tulisannya dikemas menarik, dan tidak semuanya menyimpang (CDF hanya menyebutkan ‘di beberapa perikop’-nya), namun jika terus dibaca, maka lama kelamaan dalam karya- karya Fr. de Mello, dapat dilihat adanya kecenderungan penyimpangan dari inti ajaran iman Kristiani, dengan memperkenalkan sosok Tuhan sebagai ‘pure void’/ ‘kosong’, yang bukan berupa ‘Pribadi Ilahi’. Dengan demikian spiritualitas yang diajarkan Fr. de Mello meninggalkan konsep Allah Tritunggal (Allah yang satu dengan tiga Pribadi); figur Kristus-pun disejajarkan dengan tokoh agama lain; lalu agama dipandang sebagai penghalang untuk menemukan kebenaran. Hal-hal ini yang bertentangan dengan Spiritualitas Katolik.

Maka dapat disimpulkan, alasan dari CDF melarang publikasi tulisan- tulisan Fr. de Mello adalah karena tulisan- tulisannya dapat diinterpretasikan bertentangan dengan ajaran Kristiani. Demikian dikatakan oleh CDF: “…..according to the author, any belief or profession of faith whether in God or in Christ cannot but impede one’s personal access to truth. The Church, making the word of God in Holy Scripture into an idol, has ended up banishing God from the temple. She has consequently lost the authority to teach in the name of Christ. With the present Notification, in order to protect the good of the Christian faithful, this Congregation declares that the above-mentioned positions are incompatible with the Catholic faith and can cause grave harm.”

Terjemahannya:

“…..menurut pengarang [Fr. de Mello] apapun kepercayaan dan pengakuan iman entah di dalam Tuhan atau di dalam Kristus, tidak dapat tidak, hanya menghalangi sampainya seseorang kepada kebenaran. Gereja, dengan menjadikan sabda Tuhan dalam Kitab Suci sebagai sebuah berhala, telah akhirnya membuang Tuhan dari bait-Nya. Ia [Gereja] telah secara konsisten kehilangan otoritas untuk mengajar di dalam nama Kristus. Dengan Notifikasi ini, demi untuk melindungi kebaikan umat beriman Kristiani, Kongregasi ini menyatakan bahwa pandangan-pandangan di atas adalah tidak sesuai dengan iman Katolik dan dapat sangat membahayakan.”

Pada akhirnya, mari kita menyadari bahwa kekatolikan kita dinyatakan jika kita mempunyai Roh dan semangat Kristus, menerima dengan taat pengajaran-Nya yang disampaikan oleh Gereja Katolik (Lumen Gentium 14). Jadi, suara otoritas Gereja (dalam hal ini yang diwakili oleh CDF) tentang tulisan Fr. de Mello harusnya mengarahkan sikap kita terhadap tulisan-tulisan beliau. Kita menerima dengan rendah hati pandangan Gereja, yang pasti telah didahului dengan segala penelitian akan semua karya-karya Fr. de Mello. Sedangkan yang kita baca mungkin hanya sebagian saja. Sebab memang di sebagian karya-karya Fr. de Mello ini ada yang membingungkan seolah mengatakan bahwa agama tidak penting, atau bahkan Kristus tidak penting. Dan inilah yang dianggap menyimpang oleh pihak otoritas Gereja. Maka kita sebagai umat Katolik harus waspada saat kita membaca karya-karya beliau, agar kita dapat memilah: yang baik boleh kita terima, namun yang tidak sesuai dengan ajaran Katolik, tentu tidak kita terima.

3.7 9 votes
Article Rating
20 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Adrian Jennas
Adrian Jennas
10 years ago

Terlepas dari de Mello ini, memang mesti diakui pemikiran para didikan Jesuit, seringkali out-of-the-box. Kontemplasi dalam aksi, menemukan Allah dalam segala, berdoalah seakan-akan semua tergantung padamu dan bekerjalah seakan-akan semua tergantung pada Allah hanya contoh populer beberapa frasa pemikiran tersebut. Apakah GK pernah mengeluarkan pernyataan mengenai beberapa pemikiran tersebut?

Terima kasih atas pencerahan dari Katolisitas. Salam kasih dalam Kristus Tuhan,

A. Jennas

Ingrid Listiati
Reply to  Adrian Jennas
10 years ago

Shalom Adrian, Sesungguhnya prinsip kontemplasi dalam aksi itu bukan hanya pemikiran Jesuit. Jika kita memahami makna kontemplasi sebagai permenungan ataupun pandangan akan Allah, maka kontemplasi dalam aksi maksudnya adalah kita merenungkan/ memandang Allah dalam segala hal yang kita lakukan. Artinya kemudian menyangkut kepada istilah yang Anda tulis berikutnya, yaitu, ‘menemukan Allah dalam segala’; maksudnya, kita mampu melihat kehadiran Allah dalam sesama, dalam alam semesta, maupun dalam segala situasi yang sedang kita hadapi. Hal kontemplasi dalam aksi ini (melihat Tuhan dalam diri sesama) sebenarnya secara implisit diajarkan oleh Kristus sendiri dalam Mat 25:40. Motivasi melayani Yesus dalam diri sesama yang menderita,… Read more »

Adrian Jennas
Adrian Jennas
Reply to  Ingrid Listiati
10 years ago

Shalom Ibu Ingrid, Terima kasih banyak atas pencerahannya Bu. Memang secara pribadi, saya tertarik dengan pemikiran-pemikiran itu karena maknanya yang dalam. Bagaimana hal-hal yang tampak bertentangan dapat menjadi suatu padanan dalam dinamika kehidupan saat ini dan tantangan dunia modern yang lebih sibuk dan heterogen. Komtemplasi dalam aksi: keduanya seakan bertolak belakang. Bagaimana seorang melakukan komtemplasi, yang notabene lebih membutuhkan dan mengandalkan perenungan dan kedalaman batin personal/lebih kedalam diri, di dalam suatu tindakan atau aksi yang cenderung lebih mengandalkan kegiatan fisik dan pikiran/otak dan lebih ke luar diri. Begitu juga dengan konsep menemukan Tuhan dalam segala, karena biasanya kita hanya merasa… Read more »

saya saya
saya saya
10 years ago

wah.. ternyata ada ulasan mengenai tulisan Fr. Anthony de Mello.
terima kasih Bu dan Pak. iya, saya juga suka membaca beberapa buku beliau. namun, saya sempat dibuat bingung karena ada tulisan beliau yang menunjukkan seakan-akan (bagi saya) Tuhan nampak abstrak karena tidak menunjukkan sebagai Pribadi yaitu Yesus Kristus Sang Penyelamat & sebagaimana seperti yang Bapak & Ibu ulas di atas.
saya jadi semakin tercerahkan. Terima kasih Pak & Bu Tay & Tim Katolisitas untuk tak jemu2 menuntun kami pada kebenaran & pengetahuan iman dalam Gereja Katolik (GK).
GK is the BEST.
Salam Damai Kristus.

Wirawan
Wirawan
10 years ago

Salam Damai, Sebagai seorang Katolik saya sering menjadikan situs Katolisitas.org sebagai bahan referensi dan rekomendasi. Pribadi saya menyukainya karena gaya tutur bahasa yang lebih lembut. Oleh sebab itulah saya tersentuh untuk memberikan komentar tentang topik ini. Sharing kehidupan pribadi saya; Bertahun-tahun saya di didik dengan ajaran Katolik dari sekolah dasar, tetapi bertahun-tahun pula saya memutuskan sebagai agnostic. Akan tetapi saya tidak bisa melupakan sebuah cerita dari kutipan “Burung Berkicau” yang saat itu saya baca di buku pelajaran sekolah dasar. Dan buku itu merupakan buku pertama yang saya beli dengan keinginan pribadi sendiri. Walaupun tidak bisa saya pungkiri bahwa ajaran dari… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Wirawan
10 years ago

Shalom Wirawan, Syukur kepada Allah atas panggilan Tuhan kepada Anda untuk bergabung dengan Gereja Katolik. Ya, Tuhan dapat memakai banyak cara untuk menyentuh hati setiap orang. Maka memang bisa saja melalui tulisan-tulisan inspiratif tertentu, seperti yang ditulis oleh Fr. Anthony de Mello ini. Sebab manusia pada dasarnya mempunyai kerinduan untuk mencari kebenaran, dan perlu diakui bahwa memang terdapat juga unsur-unsur kebenaran dalam tulisan Fr. Mello, oleh karena itu dapat menarik banyak orang. Namun Tuhan menghendaki agar kita sampai pada kepenuhan kebenaran (lih. 1 Tim 2:4, Yoh 16:13), dan dalam perjalanan untuk mencapainya inilah, kita memerlukan bimbingan Gereja. Mari kita menerima… Read more »

Ajie
Ajie
11 years ago

Ketakutan para “petinggi” agama katolik terhadap buku anthony de mello, sungguh sangat masuk akal, dan uniknya… ketakutan ini sudah banyak diulas dalam parodi-parodi segar di Doa Sang Katak kendornya ikatan dogmatis gereja berarti ter-reduksinya kekuasaan dan pengaruh para rohaniwan… bukan selalu berarti berkurangnya perbuatan kasih! kalo mengacu pada ajaran Yesus sendiri… lebih penting mana mempertahankan dogma, atau mewartakan kasih dalam hal-hal nyata sehari (yang banyak disarankan dalam Doa Sang Katak) suka atau tidak suka, mengaku atau tidak… yang namanya dogma, lebih sering tampil sebagai pembatas gerak, gerak manusia katolik dalam mengaktualisasikan ajaran kasih seluas-luasnya… mau berkutat dengan dogma, organisasi, struktur,… Read more »

Maximillian Reinhart
Maximillian Reinhart
Reply to  Ajie
10 years ago

Mereka yang menghina Allahpun berbuat KASIH

[Dari Katolisitas: Karena itu biarlah kita serahkan kepada Tuhan, tentang hal menimbang segala perbuatan manusia. Yang menjadi bagian kita adalah melakukan perbuatan kasih yang mengalir dari iman. Dan karena itu diperlukan pemahaman ajaran iman yang benar terlebih dahulu, agar perbuatan kita dapat diarahkan sesuai dengan pemahaman akan ajaran iman tersebut.]

christofle
christofle
11 years ago

Mnrt sy,apa yg ditulis dlm buku2nya justru memberi pemahaman menyeluruh ttg arti Kasih yg membumi dlm diri Yesus. Shg sluruh umat mns sbnrnya bs mengenal Yesus yg adl Sang Kasih tanpa hrs membaca KS atau buku2 Anthony krn Allah adl Kasih,God is Love. (hal spt ini berlaku bagi mrk yg memang bkn krn keslhnnya tdk bs bc Injil). Sementara hal ini yg bs sy simpulkan,mohon tanggapannya,mgkn sy yg salah. Trima kasih. [Dari Katolisitas: Jika Anda Katolik, kami mengajak Anda untuk mengacu kepada pernyataan yang telah dikeluarkan oleh Magisterium Gereja Katolik tentang tulisan Fr. Anthony de Mello, sebagaimana telah disampaikan di… Read more »

yosafat
yosafat
11 years ago

Jadi, buku meditasi “Sadhana” terbitan Fr. De Mello juga dilarang oleh CDF even buku tersebut ada nihil obstat dan imprimatur dari pastor Katolik? Mohon penjelasannya.Terima kasih.

[Dari Katolisitas: Nihil obstat dan Imprimatur merupakan filter pertama terhadap buku-buku Katolik, namun bukan merupakan jaminan 100%. Dalam kasus tulisan Fr. De Mello, kita perlu merujuk kepada penilaian otoritas yang lebih tinggi, dalam hal ini pihak CDF yang mewakili suara pihak kepausan, yang telah dengan spesifik memberikan tanggapan secara eksplisit tentang tulisan-tulisan Fr. De Mello ini.]

Edwin
Edwin
11 years ago

Dari saya kecil saya sudah sering melihat buku Anthony de Mello di rumah, saya pikir itu buka dongeng belaka. Setelah SMP-SMA di sekolah Jesuit saya jadi bingung, koq ada romo Jesuit jadi pendongeng. Ketika kuliah saya iseng mencoba membaca buku Doa Sang Katak, saya kesulitan mengerti maksud dari cerita2 di dalam buku. Saya juga merasa mengapa koq ceritanya cenderung seperti ajaran Budha yang ambigu seperti, “Kosong adalah Isi, Isi adalah Kosong.” Saya berhenti membaca buku karena tidak mendapat suatu hal yang berguna. Saya semakin bingung setelahnya. Setahu saya semua romo Jesuit itu orang yang cerdas, dan setiap Jesuit mengucapkan sumpah… Read more »

anthon
anthon
11 years ago

saya mau sedikit cerita.. meski saya kristen sejak kecil, tapi dulu saya menganggap agama itu kayak dongeng anak-anak, saya lebih suka sains untuk menjawab pertanyaan2 saya tentang manusia dan alam semesta.. andai saya ke gerejapun hanya sekedar menyenangkan hati ibu saya aja, karna dia majelis gereja yg taat.. tapi setelah baca karya-karya anthony de mello, saya menemukan tuhan yg jauh lebih menyenangkan, penuh kasih sayang, yg baru dan berbeda dari pemahaman saya sebelumnya.. dan saya anggap itu pemahaman yg lebih dalam saya juga memang menemukan bahwa tulisan2 de mello senada dengan aliran esoteris agama lain, seperti tasawuf/sufi dalam islam, tao,… Read more »

Ganesha
Ganesha
11 years ago

Dari tulisan di atas tidak ditemukan informasi yang jelas buku-buku AdM yang mana yang dimaksudkan apakah semuanya ataukah hanya “Awareness” (yang juga sudah diterjemahkan ke bahasa Indonesia). Kejaksaan RI belum pernah melarang buku-buku AdM. Bagaimana dengan “Doa Sang Katak”, ” Burung Berkicau” dan ” Berjalan di atas Air” menggeneralisasi tulisan AdM sangatlah tidak bijaksana dan membingungkan,semestinya dilakukan pada waktu beliau masih hidup sehingga dapat dibantah oleh beliau kemungkinan besar ada salah pengertian dan salah persepsi dari pembaca. Sangat disayangkan sekali baru sekarang muncul komentar-komentar miring padahal beliau sudah wafat jadi tidak dapat lagi menjelaskannya. Mohon penjelasan dan tunjukkan pendapat-pendapat AdM… Read more »

Stefanus Tay
Admin
Reply to  Ganesha
11 years ago

Shalom Ganesha, Terima kasih atas komentar anda. Sebagai umat Katolik, kita seharusnya berterimakasih kepada Gereja – melalui kongregasi ajaran iman – memberikan ulasan tentang buku-buku yang membahayakan iman kita. Sudah seharusnya mereka memberikan peringatan ini, baik waktu pengarang masih hidup atau telah meninggal. Kalau pengarang masih hidup, biasanya pengarang tersebut dipanggil di tingkat keuskupan dan kalau imam tersebut adalah anggota dari ordo maka akan dipanggil oleh superiornya. Dan kalau diperlukan maka pengarang tersebut akan dipanggil ke Vatikan. Buku-buku dari Anthony de Mello, SJ memang terlihat memberikan inspirasi. Namun, kalau kita membaca hampir semua karyanya, memang kita dapat melihat adanya pandangan… Read more »

maria ivani
maria ivani
11 years ago

bagaimana dengan buku the last fatima tulisan fr.antony de mello? terima kasih

[Dari Katolisiats: Daptakah Anda memberikan judul lengkapnya, atau linknya yang dapat diakses? Sebab kami tidak menemukan judul buku tersebut, dan kami belum pernah mendengar tentang buku tersebut yang dikarang oleh Fr. Antony de Mello]

saulus
saulus
11 years ago

Penjelasan yang menarik. Saya ingin juga tahu pendapat ibu, jika dikatakan ‘tidak semua ajarannya menyimpang’, masih bolehkah kita menggunakan buku tuntunannya mengenai meditasi dan kontemplasi yang banyak digunakan di rumah-rumah ret-reat serikat Jesus? Apakah supaya aman dan tidak keliru lebih baik semua buku karya beliau kita musnakan? Terima kasih.

Ingrid Listiati
Reply to  saulus
11 years ago

Shalom Saulus, Sejujurnya, saya juga masih menyimpan beberapa buku Fr. Anthony de Mello. Namun setelah membaca penjelasan dari Notifikasi dari CDF, saya menjadi lebih berhati- hati membacanya. Bagi saya kisah- kisah yang baik tetap dapat menjadi inspirasi, sepanjang tidak menyangkut ajaran yang menyimpang dari ajaran iman Katolik. Tentang metode awal meditasi yang diajarkan oleh Fr. de Mello, yang pada dasarnya menekankan kesadaran (awareness) menurut saya tetap baik dan dapat diterapkan, tetapi arahan meditasi itu yang menuju ke pengosongan diri (pure void) itu yang tidak dapat diterapkan. Mari kita lihat saja menurut Notifikasi itu: apa saja baik (diberi warna biru), apa… Read more »

Karmelia putri
Reply to  Ingrid Listiati
9 years ago

bukankah kita memang harus mengosongkan diri? karena dengan pengosongan diri maka Allah dapat mengisi kekosongan tersebut. sehingga dengan kosong justru membawa petsatuan dengan Allah. Akhir dr meditasi adalah kosong. dan dengan kosong artinya kita bersatu dengan Allah? [Dari Katolisitas: Benar jika maksudnya ‘mengosongkan diri’ ini adalah agar Allah dapat mengisinya. Maka akhir dari meditasi Kristiani bukan kekosongan, tetapi pengisisan oleh Allah secara sepenuhnya. Hal ini yang diajarkan oleh banyak para Santo dan Santa dalam Gereja Katolik. Sedangkan meditasi non-Kristiani menekankan kepada aspek “kosong” yang begitu besar, sampai pada titik bahwa kekosongan itulah yang menjadi akhir ataupun segalanya dalam proses meditasi.… Read more »

lucas Margono
lucas Margono
11 years ago

Yth: Sdr Katolisitas!

Saya mau menanyakan, Apakah Anthony de Mello SJ yang terkena sangsi eks komunikasi, sudah bertobat dan kembali beraktifitas sebagai pastor Katolik?

Demikian atas jawaban dari katolisitas saya ucapkan banyak terima kasih. Tuhan memberkati!

Ingrid Listiati
Reply to  lucas Margono
11 years ago

Shalom Lucas Margono, Menurut pengetahuan saya, Fr. Anthony de Mello SJ tidak pernah di-ekskomunikasi oleh pihak Tahta Suci. Sebab Notifikasi yang melarang publikasi karya-karyanya saja baru dikeluarkan pada tahun 1998, yaitu 11 tahun setelah Fr. de Mello wafat. Silakan jika Anda mengetahui sumbernya, siapakah yang mengatakan bahwa Fr. de Mello pernah di-ekskomunikasi? Sebab saya malah tidak mengetahuinya. Adalah suatu yang tidak dapat diketahui dengan pasti, mengapa surat notifikasi tersebut baru dikeluarkan bertahun- tahun setelah Fr. de Mello wafat. Ada kemungkinan karena baru pada tahun- tahun tersebut, pada saat karya- karya Fr. de Mello secara luas dipublikasikan dan bahkan diterjemahkan ke… Read more »

Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus. 
20
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x