Bersama mereka yang miskin di hadapan Allah

Pengantar dari Editor:

Terima kasih, Romo Yance, atas kisah kesaksian Romo yang unik ini. Sungguh Allah hadir di dalam kesederhanaan umat-Nya. Kesaksian ini mengajak kita untuk merenungkan bahwa Allah mengasihi kita semua tanpa pandang bulu, dan karenanya kitapun harus mempunyai sikap yang sama kepada sesama kita. Terima kasih atas karya pelayanan Romo Yance, yang telah menjadi kesaksian yang hidup bahwa dalam melaksanakan karya keselamatan-Nya, Kristus melibatkan para imam, dan  kita umat-Nya, karena kita semua adalah anggota- anggota-Nya. Semoga Tuhan memberkati pelayanan Romo kepada kaum pengemudi ojek, suatu pelayanan yang sungguh mulia!

Adakah dari kita sekalian yang terpanggil untuk mendukung karya kerasulan Romo Yance ini? Semoga kedatangan Kristus di hari Natal ini, menggerakkan kita sebagai anggota- anggota Kristus untuk saling menolong dan saling membangun, baik dalam doa maupun dalam tindakan nyata.

Salam dari Atambua,

Saya tergugah untuk membagikan secuil pengalaman dari Atambua. Bagi saya ini pengalaman pertama yang sangat berkesan, walau bagi rekan-rekan lain mungkin merupakan pengalaman biasa.

Hari Senin tanggal 13 Desember 2010 bertempat di aula Paroki Hati Kudus Yesus, Noemuti, Keuskupan Atambua, saya memfasilitasi  acara “Rekoleksi Bagi Para Ojek” se-paroki Noemuti. Kegiatan ini pernah diprogramkan beberapa kali dalam kalender kerja Paroki Noemuti, namun selalu gagal karena tak banyak peserta tukang ojek yang hadir. Pastor Gerardus Salu, Pr dan John Paul Naben, Pr (pastor paroki dan pastor pembantu) tak kekurangan cara untuk menghadirkan saudara saudara kita ini, yang saban hari menelusuri semua bagian kota dan kampung karena panggilan tugasnya sebagai tukang ojek. Undangan dan himbauan untuk saudara-saudara kita ini yang nota bene jarang, bahkan tidak pernah mengikuti perayaan Ekaristi hari Minggu, dikemas dalam bentuk selebaran dengan rangkaian kata kata sebagai berikut:

“HIDUP ANDA PASTI AKAN BERUBAH SETELAH ANDA MENDENGARKAN YANG SATU INI….”

(membaca selebaran dengan rangkaian kata-kata yang ‘provokatif’ seperti di atas membuat saya tersenyum dan berguman dalam hati….wah pastor paroki ada bakat beriklan, hehehe)

Alhasil ada 59 orang tukang ojek yang setia dan tekun hadir dalam rekoleksi dimaksud. Hari itu semua orang yang lewat di depan gereja paroki tertegun menyaksikan sekian banyak motor ojek terparkir rapi di halaman gereja, karena sang jokinya sedang duduk sopan di dalam aula, tenang mengikuti seluruh proses dengan seksama.  Ada banyak komentar dan senyum sinis yang dilontarkan orang orang yang lewat dan mengetahui peristiwa langka ini……

Saya sangat paham mengapa mereka sinis terhadap para ojek motor ini.  Saudara-saudaraku ini sudah biasa dicap sebagai : orang orang “kafir”, orang-orang pembuat keonaran, orang-orang yang hanya mementingkan uang dan uang, …bahkan ada yang sampai lancang mengatakan bahwa mereka adalah kumpulan orang yang suka usil dan pelancar aneka bentuk kejahatan di daerah ini…

Saya yang mendapat kehormatan untuk menjadi pendamping kelompok ini berusaha sedapat mungkin menjadikan mereka “at home” dan gembira dalam berpartisipasi dari sesi yang satu ke sesi yang lain (terimakasih untuk tim animasi SAGKI 2010 yang rela berbagi kekayaan). Dalam rekoleksi yang berdinamika pola proses ini, kami menggumuli tema “BERITA GEMBIRA BAGI PARA OJEK…!”

Berangkat dari saling bercerita tentang suka duka menjadi tukang ojek, tantangan dan pergumulan hidup sehari- hari yang diungkapkan dalam berbagai gaya dan nada, menjadikan hari ini sungguh penuh rahmat.  Ada senyum, ada tawa, ada sorot keraguan, ketidakpastian masa depan, kecemasan hidup, bahkan katakutan akan ketidakpastian hidup di hari esok…..

Saya tertegun menyaksikan sang ojek yang kekar…yang dikenal keras, bahkan garang….terisak- isak  berbagi pengalaman bagaimana ia merasa seolah ditusuk pisau tajam ketika ia pulang mendapati putrinya menangis karena demam tinggi, sementara seluruh ongkos kerjanya hari itu tak dapat membantu dia membawa putrinya ke puskesmas karena uangnya tidak mencukupi. Ia kekurangan uang bukan karena penghasilan yang didapatnya sangat minim, tetapi karena ia menghabiskannya di dalam permainan bilyar dan kelereng bersama teman-temannya sehabis mengojek seharian. Ia merasa sangat bersalah dan frustrasi….dan masih ada serentetan cerita pilu lainnya…..

Bersama kami melangkah perlahan namun pasti,  bertanya tentang siapakah dan di manakah kami semua mencari penghiburan. Banyak yang tertatih tatih….banyak yang jatuh…..ada yang terkapar….tergeletak….ada yang lari ke mabuk-mabukan…..ada yang ke perjudian, ingin cepat keluar dari belenggu ini….banyak yang mencari hiburan semu dengan PSK (Pekerja Seks Komersial)…..dari kejatuhan yang satu ke kejatuhan yang lain. Mereka malu-malu tersipu dan dengan suara lirih akhirnya berseru….”Saya berdoa kepada Tuhan….tapi malu …takut…..karena saya ini orang berdosa…saya sudah lama tidak masuk gereja….saya sudah lama tidak mengaku dosa….”. Semuanya senada….mereka sadar ada Tuhan….sayangnya Tuhan seolah dikesampingkan ketika deru motor dan panasnya emosi saat berebutan penumpang menyita seluruh konsentrasi mereka setiap hari.  Ada yang mengatakan, “Ketika sadar dari tidur dini hari, saya berdoa dalam diam….Tuhan…di manakah Engkau…sehingga saya hanya seperti ini?”  Tetapi aku ini, ya TUHAN, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan pada waktu pagi doaku datang ke hadapan-Mu (Mazmur 88:13).

Ketika saya secara bertahap bertanya, pernahkah mereka berpikir, atau sempatkah terlintas dalam benak dan bayangan mereka seperti apakah wajah Tuhan dalam hidup mereka? Wah, jawaban mereka menarik untuk disimak:  Tuhan seperti wajah romo yang marah-marah……seperti guru agama yang berteriak-teriak…..seperti ketua kelompok yang hanya menagih uang derma aksi…..wah….perih rasanya mendengar celoteh gambaran Tuhan ini. Namun ada yang malu-malu mengatakan : wajah Tuhan macam putriku yang tersenyum ketika saya bawakan roti bakar…..putraku yang berlari mengejar gembira motorku yang sengaja aku perlambat lajunya….seperti romo A yang tak malu duduk berlama-lama bersama kami di pangkalan ojek dan tertawa tawa bersama…..bagaikan terdengar nyanyian ziarah Daud, ” Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun! (Mazmur 133:1).

Ah, begitu banyak mutiara indah hari itu. Permenungan terus mengalir….catatan refleksi kritis banyak yang perlu dikaji. Spontanitas dan keikhlasan saudara-saudaraku untuk berbagi ini mengusik aku untuk bertanya, ‘Wajah Tuhan seperti apakah yang saya tampakkan bagi mereka? Dan wajah Tuhan seperti apakah yang saya temukan dalam diri mereka? Biarlah mereka mengalami bahwa Tuhan itu baik; Ia adalah tempat pengungsian pada waktu kesusahan; Ia mengenal orang-orang yang berlindung kepada-Nya (Nahum 1:7). Saya temukan dalam diri mereka, masih ada harapan…ada optimisme…ada sikap kritis….dalam krisis hidupnya. Ada dinamika perubahan menuju transformasi, walau itu baru berkecambah…..saya tahu Tuhan terus bekerja di dalam diri mereka, dan tidak pernah meninggalkan mereka. “….Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu.” (1Kor 10:13)

Ketika menerima Sakramen Tobat…..ah malu-malu….satu, dua, tiga, dan empat dan semua berlutut dan berucap lirih: “Bapa yang baik, sudah lama saya tidak mengaku…. dan seterusnya, dan seterusnya.. Ada yang lama diam….ada yang tergesa-gesa….ada yang seakan sesak nafas….ada yang hanya memandang dinding dan langit-langit ruang pengakuan…..indahnya….. Semua selesai sesuai jumlah yang hadir. Alangkah besarnya belas kasihan Tuhan serta pengampunan-Nya bagi semua yang berpaling kepada-Nya! (Sirakh 17:29)

Mereka sadar ada adventus….mereka sadar akan ada Natal….yang pasti mereka bilang tahun ini mereka merasa ada sesuatu yang baru. Kami berjanji dan berkomitmen untuk bertemu lagi di tahun yang baru, tepatnya tanggal 8 Januari 2011, untuk merayakan Ekaristi tahun baru dan berbicara bersama tentang banyak hal, teristimewa tentang program-program bersama. Tak menutup kemungkinan untuk membicarakan peluang dan harapan sekiranya ada tawaran atau peluang untuk mengikuti program pelatihan, magang, dan sejenisnya, untuk bertahap dan perlahan membantu mereka berpaling dari pekerjaan mengojek yang  tak menentu, menuju kepemilikan ketrampilan untuk hidup yang lebih bermutu sekecil dan sesederhana apapun itu….

Untuk itulah…

saya ingin mencari informasi melalui teman-teman pembaca Katolisitas, atau apakah ada di antara para romo yang mempunyai informasi mengenai instansi/lembaga yang mengadakan pelatihan gratis atau dengan biaya terjangkau atau malah mengadakan paket pelatihan sederhana dalam ketrampilan berwirausaha…..apa saja…..bengkel/montir/mebel/peternakan/pertanian….dan apa saja yang cocok untuk saudara-saudara kita ini. Saya sangat membutuhkan informasi ini.  Saya berdoa semoga saya diberi kekuatan dan kebijaksanaan untuk terus berkomitmen mendampingi mereka sesuai janji saya kepada mereka. Semoga Tuhan memberikan sahabat-sahabat yang peduli dan berkenan untuk bergabung. Saya juga merindukan pemerhati yang berkenan memberikan usul, saran, dan apa saja untuk memulai satu hal kecil yang masih jauh dan belum berbentuk ini….seperti Rasul Paulus yang senantiasa menghimbau Sebab itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun” (Roma 14:19).

Satu hal yang saya rasakan dari pertemuan ini…..mereka gembira dan bahagia menyadari bahwa ternyata ada orang yang peduli dengan mereka. Ah, kegembiraan mereka yang spontan terungkap dalam parade/konvoi saudara-saudara ojek ini menghantar saya kembali ke rumah. Banyak umat yang terkejut melihat pawai yang unik ini. Pak polisi terbengong-bengong dengan arak-arakan 59 motor sepanjang jalan. Dalam kebisingan konvoi motor yang panjang menuju rumahku, saya ingat peristiwa 11 tahun yang lalu ketika saya ditahbiskan sebagai imam. Sebagai imam baru saya diarak dengan konvoi serupa….saya hanya bisa berdoa dan berguman dalam hati, mengumandangkan sekali lagi moto tahbisanku: “AKU INI HAMBA TUHAN…TERJADILAH PADAKU MENURUT KEHENDAKMU!…” (Lukas 1:38)

Sobat sekalian, pada kesempatan ini juga kuucapkan Selamat Natal 2010 dan Selamat Tahun Baru 2011

Saudaramu:

Rm. Yance Laka, Pr.

TOR Lo’o Damian Emaus – Atambua
Belu – Nusa Tenggara Timur

5 1 vote
Article Rating
22 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Santosa Wijaya
Santosa Wijaya
10 years ago

Dari sorga doakanlah kami Pastor. Moga-moga makin banyak awam dan anggota hierarki (imam,uskup,paus) mau bersakit-sakit untuk sesama seperti pastor telah ikuti Yesus yang bersakit-sakit mikul salib da dipaku di salib itu menyelamatkan manusia. Shaloom.

vony asafa
vony asafa
10 years ago

Slmt jalan romo….kami umat Katolik Kabupaten Alor mengucapkan slmt jalan romo.Tuhan memberkati

mario
mario
10 years ago

All the great things you’ve done Fr. Yance…. Sertailah kami untuk melakukan hal yang baik seperti teladan baik yang telah Rm tunjukan kepada kami…selamat jalan Romo Yance Laka, doa kami selalu untukmu….

Marsel Dapawole
Marsel Dapawole
10 years ago

RIP: Rm Yohanes Senda Laka, Pr. Nela – Atambua, 06 Agustus 2013.

Beliau adalah salah seorang pendamping dan formator untuk Para Frater Projo di Tahun Orientasi Rohani (TOR) inter Diosesan (Keuskupan Agung Kupang, Keuskupan Atambua dan Keuskupan Weetebula) St. Damian Molokai (St. Yosef de Veuster) Nela – Atambua.

Tuhan tahu yang terbaik bagi Rm Yance…
Selamat Jalan Romo. Kasih dan Penebusan Kristus, kepada siapa Romo telah mempersembahkan seluruh diri, kiranya menghantar Romo memasuki kebahagiaan kekal… Amin..

Marsel Dapawole
Marsel Dapawole
10 years ago

Teman-teman, saya baru saja mendapat kabar kalau Rm Yance Laka Pr, telah meninggal dunia malam tadi, 06 Agustus 2013, di Wisma Emaus – Nela – Keuskupan Atambua – NTT, tempat beliau selama ini berkarya. Beliau meninggal diduga akibat serangan jantung. Mari kita iringi kepergiannya dg doa-doa kita, kiranya oleh kemurahan Ilahi, Rm Yance diperkenankan menikmati kebahagiaan abadi…

[dari katolisitas: Kami telah mengecek kebenarannya dan memang beliau telah dipanggil Tuhan. Kita doakan semoga karya-karya beliau dapat diteruskan oleh orang-orang yang ditinggalkan dan semoga beliau mendapatkan kebahagiaan abadi di Sorga. Selamat jalan Romo Yance.]

Pramudya
Pramudya
11 years ago

Tak terasa, air mata menitik saat membaca kisah ini.

Yang bisa saya katakan hanyalah “inilah yang dikehendaki oleh Tuhan.”

Dia tidak datang untuk orang-orang sehat, karena orang sakitlah yang membutuhkan penyembuh.

Kuasa Roh Kudus menyertaimu selalu, Romo Yance.

Semoga saudara-saudari di sini dapat meneruskan permohonan Romo Yance untuk memberi pelatihan bagi para saudara-saudara pengojek, sehingga mereka boleh menerima kehidupan yag lebih baik, dan terutama yang bergaul erat dengan Tuhan.

Salam kasih Tuhan kita Yesus Kristus

yoseph Amasanan
yoseph Amasanan
11 years ago

Terima Kasih Romo Yance…kasihmu yang Romo tanamkan bagi mereka sungguh sangat berarti dan bermakna yang mendalam, sungguh tak ternilai dan tak terbayangkan oleh mereka yang sudah sekian lama jauh dari Tuhan bukan karena malas tapi karena beban ekonomi. Ke mana mereka harus berlari dan mengadu sehingga di antara mereka harus terjerumus dalam lumpur dosa. Tetapi lewat dampingan Romo saya percaya mereka akan berubah dan mempunyai masa depan yang lebih baik karena Tuhan selalu menyertai mereka yang mau berubah ke jalan yang benar…Tuhan menyertaimu…..Amin

lusi
lusi
12 years ago

sy acungkan 2 jempol untuk romo, salam kenal.

Armandina Marcal
Armandina Marcal
12 years ago

Saya sangat berterima kasih kepada Tuhan, karena Ia mampu memberikan orang yang trbaik seperti Romo Yance, yang bisa membawa kembali domba-domba yang jauh dari kandangya, untuk sungguh mngenal kandang yang sbenarnya. Sungguh indah rencana Tuhan bagi kita, semoga dngan bimbingan Romo bisa selalu memberikan semangat kepada mereka untuk selalu brjalan di Jalan Tuhan dalam stiap langkah hidup mereka, Amin…

budi suryanto
budi suryanto
13 years ago

Terima kasih romo.. sudah mendampingi para tukang ojek lebih mengenal Tuhan. Saya yakin hati mereka berkobar-kobar membicarakan Tuhan saat mengantar romo menuju Emaus…

Yohanes Wahyanto
Yohanes Wahyanto
13 years ago

Luar bisa karya Allah dalam diri Romo

Denny
Denny
13 years ago

Rm. Yance, saya sangat senang sekali mendengar masih ada org yang peduli dan mau bekerja bagi sesama yang kurang beruntung dan oleh banyak orang dianggap hina ,bahkan tak jarang dianggap spt sampah. Pekerjaan yang romo kerjakan adalah pekerjaan yang tidak populer dan penuh kontrorversi, yang mana dirasa tidak umum bagi banyak orang dan akan dihina /diremehkan terutama oleh saudara dekat kita yang telah mapan kehidupannya/kedudukannya bahkan oleh teman sesama Romo sendiri. Saya sangat mendukung usaha Romo bersama teman teman team Romo, hanya saya sedikit usul kiranya Romo meminta ijin dan restu dari Bpk Uskup agar pekerjan/karya yang Romo telah laksanakan… Read more »

Rm. Yance Laka, Pr
Rm. Yance Laka, Pr
Reply to  Denny
13 years ago

Denny Ybk, Salam dari Atambua – Timor Barat. Terima kasih untuk dukungan dan affirmasi darimu. Pastoral Ojek yang saya mulai ini sekarang sudah memasuki bulan yang ke-empat dan sejauh ini masih mencari bentuk/format yang relevan untuk benar benar menyentuh dan menjawabi kebutuhan mereka yang konkrit. Setiap sabtu pertama dalam bulan kami bertemua…ada Ekaristi Kudus dan koor serta semua petugas liturgi ditanggung oleh saudara saudara kita para ojek. Setelah Misa…kami adakan satu sessi pendampingan dengan informasi dan pendampingan tentang usaha pemeberdayaan dan merintis kerja alternatif untuk mensejahterakan para ojek yang rata rata putus sekolah dan miskin ini, Soal izin Uskup tak… Read more »

Jossy
Jossy
13 years ago

Romo Yance,

Saya sangat menghargai dan salut atas apa yang Romo lakukan.
Suami saya juga seorang tukang ojek, dia juga sama sering mendapat hinaan dan dipandang sebelah mata oleh para tetangga kami.
Tapi saya bangga karena ini masih lebih baik daripada dia menganggur. Dengan membaca tulisan Romo
diatas saya semakin diingatkan untuk menghargai apa yang suami lakukan.
Terima kasih Romo, semoga hal yang baik ini akan terus berlanjut…..

Rm. Yance Laka, Pr
Rm. Yance Laka, Pr
Reply to  Jossy
13 years ago

Sdri. Jossy ybk.
Mari kita berdoa dan terus bermisi…apalagi di masa yang berahmat ini…semoga semakin banyak orang yang peduli….terlebih menghargai sesama manusia. Kita saling mendoakan.
Salam ntuk pahlawanmu.

A.n Para Ojek
Rm. Yance Laka, Pr.
Atambua

pietzha
pietzha
13 years ago

Salam bagimu Romo dan bagi saudara2 ojek sekalian kiranya Tuhan memberkati…..

Rachel Stefanie Halim
13 years ago

Salam ya Romo buat teman2 ojek di sana…:) Mereka begitu dikasihi Tuhan dan begitu berharganya di mata Tuhan, sampai-sampai Tuhan mengutus Romo untuk membawa mereka kembali ke rumah-Nya…:) Saya juga mempunyai teman2 tukang ojek yang sudah seperti malaikat buat saya, karena setiap pulang kantor, dan suami belum jemput (saya tunanetra), maka teman2 ojek itu sampai berlari-larian menghampiri bis yang saya tumpangi untuk membantu saya turun dari bis. Tuhan mengirim malaikat-Nya, para tukang ojek, untuk menolong saya. Karenanya, saya sangat terharu sekali saat membaca kesaksian Romo, apalagi saat membayangkan sukacita yang terpancar dari wajah2 mereka saat mereka kembali ke rumah Tuhan… Read more »

Rm. Yance Laka, Pr
Rm. Yance Laka, Pr
Reply to  Rachel Stefanie Halim
13 years ago

Sobat Rachel..
Terima kasih untuk affirmasi dan sharing pengalamanmu yang indah. Setelah berkenalan dekat dan berusaha memahami seperti apa dunia para ojek, saya lebih mengerti sekarang. Semoga semakin banyak orang dan pihak terbuka untuk “mengulurkan tangan” berdialog dan membantu mereka yang butuh pendampingan yang lebih serius. Salam dari atambua. Rm. Yance Laka.Pr

Rm. Yance Laka, Pr
Rm. Yance Laka, Pr
13 years ago

Rekan Yohanes, kita semua adalah “jalan jalan kecil” bagi karya Allah yang besar dan dasyat. Kita terus berjuang. Mari bergandengan tangan menuju Dia yang senantiasa memanggil kita. Tuhan sertamu! Salam dari Atambua.

agustina mei
agustina mei
13 years ago

Selamat pesta natal Romo,sungguh tergugah hati membaca kesaksian romo, dan salut atas kebesaran hati rom untuk boleh membawa mereka dekat dengan Tuhan sang Juru selamat,
Kalau romo berkesempatan bisa kontak langsung ke Dinas Tenaga kerja dan Transmgrasi Kabupaten Ende punya tempat Kursus Latihan Kerja Kabupaten Ende (KLK) untuk melatih para pemuda/i yang mau mempelajari ketrampilan seperti : Menjahit, Menyetir mobil. Pertukangan, dll. Coba kontak langsung ke alamat diatas.terima kasih

Rm. Yance Laka, Pr
Rm. Yance Laka, Pr
Reply to  agustina mei
13 years ago

Saudari Agustina ytk. Selamat Natal dari Tanah Timor. Terimkasih untuk apreasiasi dan informasinya. Saya akan mencari tahu aamat yang disebutkan di atas. Semalam (28 desember 2010) sayaa bertemu lagi dengan sebagian ojekers yang ikut rekoleksi dari rayon I, saya begitu tersentuh karena ketika memasuki gedung SD yang reot…di dinding tembok yang kusam terpampang satu kain biru dengan tulisan “OENIBAF” MENUJU 2011″ (OENIBA: Oenak, Niola, Nibaaf: adalah nama perhimpunan ojekers dari rayon I paroki Noemuti) yang akan menjadi sponsor pada pertemuan lanjutan ojekers pada tgl 8 januari 2011 mendatang. pertemuannya berlangsung seru juga dihadari oleh 3 orang luarah dari ketiga daerah… Read more »

Yohanes Yudi Purnomo
Yohanes Yudi Purnomo
13 years ago

Rm. Yance,
Saya pernah mendengar dan membaca spiritualitas Sta. Theresia dari Kanak-Kanak Yesus yakni “Jalan Kecil”. Dan apa yang Rm. Yance ceritakan ini mengingatkan saya akan spritualitas ini.
“Jalan Kecil” memang sering lewat begitu saja, sering terabaikan. Dan apa yang Rm. Yance lakukan adalah mengurangi deretan yang lewat saja dan terabaikan itu…
Salut buat Rm. Yance dan Paroki Atambua.
Semoga akan makin banyak Romo yang lain yang memberikan kesaksian setelah Rm. Santo dan Rm. Yance.
Bersama Bunda Maria kita bisa…

Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus. 
22
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x