Tentang Obelisk dan air suci

Pertanyaan:

Terima kasih untuk menjadikan banyak masukan dan menambah pengetahuan saya sebagai umat Katolik. Saya ingin menanyakan beberapa hal:
1. Banyak tulisan tentang obelisk, bahwa obelisk adalah lambang penyembahan kepada dewa-dewa pada zaman Mesir kuno, tetapi kenapa obelisk itu justru terdapat di vatikan? Walaupun kita tidak menyembah kepada dewa-dewa, tetapi kenapa perlu menggunakan lambang yang sama?
2.Bagaimana usaha dari gereja Katolik sendiri atau dari kita sebagai umatnya, untuk tidak melakukan proses penyembahan yang salah. Misalnya saat meminum air dari sendangsono atau lourdes, dan sebagainya, atau ada Misa Jumat Kliwon?
Terima kasih banyak. Tuhan memberkati.

Melly

Jawaban:

Shalom Melly,

1. Mengenai mengapa ada tugu Obelisk di Vatikan.

Seorang ahli sejarah Mesir di Universitas New York, namanya Patricia Blackwell mempunyai hipotesa, bahwa obelisk yang didirikan oleh orang Mesir mengambil inspirasi dari fenomena alam yang terjadi pada waktu matahari terbit dan tenggelam, yang berupa “pilar matahari”. Mungkin oleh sebab itu, pada jaman dahulu orang Mesir mengkaitkan pilar tersebut dengan Dewa Matahari.

Selanjutnya kita ketahui secara objektif bahwa pembangunan ‘tugu’ obelisk ini bukan hanya monopoli orang Mesir, dan maksud pembangunannya-pun bukan untuk menghormati dewa matahari. Banyak sekali kota-kota di dunia yang juga mempunyai tugu semacam ini, termasuk juga di antaranya Tugu Monas di Jakarta.

Maka walaupun Roma terkenal dengan tugu-tugu -termasuk diantaranya yang di lapangan gereja St. Petrus- tentu tidak berarti bahwa Gereja Katolik menyembah dewa matahari, sama seperti juga bangsa Indonesia punya Monas, tidak berarti kita menyembah dewa matahari. Yang ingin disampaikan kemungkinan adalah prinsip bahwa tugu obelisk ini mengingatkan kita akan makna “simbol terang”, yang pada bangsa Mesir kuno dihubungkan dengan matahari. Bagi Gereja Katolik, Terang yang ingin disampaikan sudah jelas adalah Terang Kristus. Inilah yang menjadi pesan dalam kalimat pertama Lumen Gentium 1, (Konsili Vatikan ke II, Konstitusi Dogmatis tentang Gereja):

“TERANG PARA BANGSALAH Kristus itu. Maka Konsili suci ini, yang terhimpun dalam Roh Kudus, ingin sekali menerangi semua orang dalam cahaya Kristus, yang bersinar pada wajah Gereja, dengan mewartakan Injil kepada semua makhluk (Lih. Mrk 16:15)…..”

Maka keberadaan tugu “obelisk” di Roma, tidak berkaitan dengan makna obelisk menurut kebudayaan Mesir, karena sudah diberi makna baru, yaitu untuk mengingatkan bahwa Kristus adalah Terang Dunia, dan Gereja Katolik, melanjutkan karya Kristus di dunia, untuk membawa Terang Kristus itu kepada dunia.

2. Hal penggunaan air sebagai tanda- tanda yang bersifat rohani, seperti di Lourdes dan Sendang Sono

Mengenai adanya penggunaan air sebagai tanda- tanda suci, Katekismus mengajarkan:

KGK 1667 “Selain itu Bunda Gereja kudus telah mengadakan sakramentali, yakni tanda-tanda suci, yang memiliki kemiripan dengan Sakramen-sakramen. Sakramentali itu menandakan karunia-karunia, terutama yang bersifat rohani, dan yang diperoleh berkat doa permohonan Gereja. Melalui sakramentali hati manusia disiapkan untuk menerima buah utama Sakramen-sakramen, dan berbagai situasi hidup disucikan” (Sacrosanctum Concillium 60). (Bdk. CIC, can. 1166; CCEO, can. 867.)”

Hal ini tidak bertentangan dengan yang diajarkan dalam Kitab Suci yang mengajarkan berbagai macam makna air, seperti untuk mencuci/ membersihkan, untuk diminum, menguduskan, menyembuhkan dst. Selanjutnya, di dalam Alkitab, kita mengetahui bahwa adakalanya Kristus menggunakan media untuk menyembuhkan orang sakit, contohnya: dengan ludah Ia menyembuhkan seorang yang tuli dan gagap (lih. Mrk 7:33-34). Prinsipnya Allah kita adalah Allah yang berkuasa di atas segala ciptaan-Nya, dan Ia dapat menggunakan segala ciptaannya untuk melaksanakan karya-Nya yang ajaib. Materia/ matter tidak otomatis merupakan hal yang buruk. Allah dapat menggunakan materia untuk menguduskan dan menyembuhkan, dan ini kita lihat dalam sakramen Pembaptisan dan perminyakan orang sakit. Air yang diberkati dapat menjadi sakramentali/ tanda- tanda suci; yang jika diterima dengan disposisi hati yang baik dapat berguna bagi yang menerimanya. Maka yang terpenting bukan materia/ tanda/ air-nya, tetapi tentu Allah yang bekerja atasnya, dan disposisi hati orang yang menerimanya.

Nah, hal inilah yang terjadi di Lourdes atau tempat ziarah lainnya. Penampakan Bunda Maria di Lourdes sendiri telah diakui otentik oleh Vatikan. Digunakannya air Lourdes sebagai sarana Allah menyembuhkan banyak orang sakit sudah dibuktikan oleh banyak orang. Maka jika seseorang meminum air Lourdes atau membasuh diri dengan air Lourdes, dengan disertai dengan doa- doa, tentu bukan hal yang salah. Ini seperti halnya Naaman yang sakit kusta yang membasuh dirinya di sungai Yordan, dan kemudian disembuhkan Allah (2 Raj 5:10, 14). Maka yang terpenting bukan airnya, tetapi Allah yang dapat bekerja melalui air itu, dan tentu, iman dari pihak yang menggunakannya. Sebab jika diminum tanpa disetai dengan disposisi hati yang sungguh mengimani pertolongan Allah, maka air itu hanya sekedar air saja, tanpa ada efeknya. Namun dengan iman, maka air itu yang memang hanya air biasa, dapat dipakai oleh Allah untuk menyampaikan rahmat penyembuhan-Nya. Allah dapat bekerja melalui hal- hal biasa untuk mendatangkan sesuatu yang luar biasa. Hal yang luar biasa itu, umumnya tidak saja kesembuhan jasmani, tetapi juga kesembuhan rohani, yaitu pertobatan dan niatan yang besar untuk membalas kasih Tuhan.

3. Misa Jumat Kliwon?

Sejujurnya, saya baru pernah mendengar ada istilah Misa Jumat Kliwon. Yang saya ketahui adalah Gereja Katolik mengadakan Misa Kudus setiap hari, dan bisa saja misa ini diadakan pada pagi dan sore hari. Maka tidaklah aneh jika Misa Kudus itu bertepatan dengan hari Jumat Kliwon atau Jumat Legi, atau Jumat lainnya lagi. Ini tidak ada kaitannya dengan kepercayaan magis tertentu, karena Misa Kudus sebagai bentuk ibadah ungkapan syukur diadakan pada hari- hari lainnya juga.

Demikian tanggapan saya, atas pertanyaan anda. Jangan kuatir, Melly. Jika kita memahami iman kita dan melakukan sesuai yang diajarkan oleh Magisterium Gereja Katolik, maka kita tidak akan tersesat, dan kita ada di jalan yang benar, dalam melakukan penyembahan kepada Tuhan.

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org

5 1 vote
Article Rating
17 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Leo
Leo
10 years ago

Di roma sudah jelas itu obelisk yg dibawa dr mesir, silahkan di cek kebenarannya kalau tidak percaya. Diambil oleh pasukan roma jaman dahulu ketika memasuki mesir. Obelisk sudah ada sejak 4.500 tahun sebelum masehi. Jd jgn dikaitkan dengan monas. Jawaban anda terlalu dangkal. Perlu kajian ilmiah untuk memahami fungsi obelisk tersebut. Bukan dengan pemikiran dari benda2 yg dibuat mirip setelah beribu ribu tahun. Maksud dan konteks yg berbeda waktunya.

Stefan Purnama
Stefan Purnama
Reply to  Leo
10 years ago

Dear Katolisitas, Izinkan saya menanggapi saudara Leo mengenai obelisk dari mesir yang diletakan di Lapangan Basilika Santo Petrus, Vatican yang dianggap berbau penyembahan berhala. Mungkin ada baiknya saudara Leo membaca Kisah para rasul 17:21-31 dimana rasul Paulus mengajarkan injil kepada orang Athena saat itu dengan bertitik tolak dari sebuah mezbah untuk penyembahan kepada dewa yang tidak mereka kenal. Sangat mungkin di atas mezbah tersebut terdapat makanan yang dipersembahkan kepada dewa tersebut, bahkan sangat mungkin terdapat patung atau ukiran lain yang terbuat dari emas, perak atau kayu yang menggambarkan dewa yang dimaksud walaupun mereka tidak kenal, karena sudah menjadi kebiasaan mereka… Read more »

pracetyo
pracetyo
Reply to  Leo
10 years ago

Mungkin saya bisa menambahkan agar lebih jelas ini dikutip dari web lain : Pada tahun 30 SM, Mesir menjadi salah satu provinsi Romawi. Karena beberapa kaisar Roma ingin memperindah ibu kota mereka dengan monumen-monumen yang sangat bergengsi, sebanyak 50 obelisk dipindahkan ke Roma. Maka, dibangunlah kapal-kapal yang khusus dirancang untuk tujuan itu. Di Roma, obelisk-obelisk itu masih berkaitan erat dengan penyembahan matahari.Sewaktu Imperium Romawi runtuh, kota Roma dijarah. Kebanyakan obelisk ditumbangkan dan dilupakan. Namun, beberapa paus tertarik untuk mendirikan kembali obelisk yang diambil dari reruntuhan kota kuno itu. Gereja Katolik Roma mengakui bahwa obelisk-obelisk itu dahulu ”dibaktikan kepada Matahari oleh raja Mesir”… Read more »

martinus sumbaji
11 years ago

jika kita lihat,di halaman Gereja Santo Petrus Vatikan terdapat tugu yang tinggi.
apakah benar itu berasal dari peninggalan budaya mesir?
saya minta keterangan selengkapnya,
terimakasih,

salam,
martinus sumbaji

[Dari Katolisitas: Pertanyaan serupa sudah pernah ditanggapi di sini, silakan klik]

Nico
Nico
12 years ago

Romo, Pak Stef, dan Ibu Ingrid Pada saat saya ziarah di sendangsono, saya mengambil air dan ditempatkan dalam botol. Setelah itu bersama peziarah yang lain air sendangsono dalam botol itu dikumpulkan dan dibawa ke hadapan romo pembimbing dan diberkati. 1. Apakah air yang diberkati ini bisa dikatakan air suci ? 2. Apakah ada bedanya air yang diberkati didalam gereja pada saat malam paskah dengan air yang diberkati oleh pastor dalam kegiatan – kegiatan tertentu seperti ziarah tersebut? 3. Saya pernah melihat seorang pastor memberkati air suci dan menaruh sedikit garam. Apakah setiap air yang diberkati seharusnya diberi garam? Apa makna… Read more »

Romo Yohanes Dwi Harsanto, Pr
Romo Yohanes Dwi Harsanto, Pr
Reply to  Nico
12 years ago

Salam Nico, Air yang diberkati imam bisa dikatakan air suci. Air itu hanya boleh digunakan untuk perkara kesucian/kekudusan. Air berkat hanya boleh dipakai dalam doa dan sarana membangun relasi dengan Allah Yang Mahakudus baik dalam liturgi sakramen maupun liturgi berkat. Misalnya untuk membaptis, untuk memberkati rumah ataupun benda dan manusia, untuk sarana ibadat eksorsisme (pengusiran setan), untuk menandai diri dengan tanda salib atau mengingatkan akan janji baptis dengan dipercikkan, untuk memberkati daun palma, memberkati jenazah, untuk memohon rahmat penyembuhan, dan lain- lain. Beda air yang diberkati dalam ibadat malam paskah untuk pembaptisan dan air yang diberkati dalam ziarah secara pribadi… Read more »

Sonny Ng
Sonny Ng
13 years ago

Shalom pengasuh situs Katolisitas.org

Saya sebagai Protestan yg ingin memeluk Katolik masih ada pertanyaan2 sbagai berikut:

1. mengapa saya bnyk melihat umat Katolik lebih gemar memohon doanya kepada Bunda Maria?

2. Kalaupun itu hanyalah salah satu perwujudan iman Katolik, apakah Romo2 tidak khawatir umatnya lebih mencintai Bunda Maria pd akhirnya?

3. Kalaupun air2 tersebut bs menyembuhkan dll krn berkat dari Romo terlebih dahulu, apakah Romo2 juga tidak takut umat Katolik (dlm hal ini bnyk umat yg awam) memandang airnya saja, sehingga berbondong2 hanya utk airnya saja.

Terimakasih…mohon bantuannya.

Bernardus Aan
Bernardus Aan
13 years ago

Salam Damai Kristus Sebagai informasi memang di Sendangsono itu ada Misa Jum’at Kliwon seperti halnya di Pohsarang Kediri ada Misa Jum’at legi. Namun setahu saya untuk di pohsarang Kediri misa Jum’at Legi tersebut tidak berkaitan dengan hal-hal magis kejawen. Hal tersebut berkaitan dengan asal mula adanya inisiatif untuk mendirikan Gua maria di pohsarang. Berawal dari sekelompok kecil orang yang selalu mengadakan pertemuan untuk mengadakan doa rosario,pendalaman kitab suci, dan berbincang-bincang yang dilaksanakan rutin tiap Jum’at Legi. Dari situ yang ikut makin banyak dan pada perkembangannya ada ide untuk mendirikan Gua Maria ditempat tersebut dan ide itu diterima dan direalisasikan. Hingga… Read more »

Andre
Andre
13 years ago

Ternyata obelisk di Vatikan tidak sama dengan obelisk di Mesir dan di tempat lain. Obelisk tersebut adalah saksi bisu dari pengorbanan para martir di Roma dan Gereja menempatkan Salib Kristus diatasnya sebagai tanda kemenangan Kristen atas agama-agama paganisme di dunia.
Andre

kris
kris
13 years ago

Mungkin yg dimaksud sdri Melly misa Jumat Pertama?

Melly
Melly
13 years ago

Terima kasih untuk menjadikan banyak masukan dan menambah pengetahuan saya sebagai umat Katolik. Saya ingin menanyakan beberapa hal: 1. Banyak tulisan tentang obelisk, bahwa obelisk adalah lambang penyembahan kepada dewa-dewa pada zaman Mesir kuno, tetapi kenapa obelisk itu justru terdapat di vatikan? Walaupun kita tidak menyembah kepada dewa-dewa, tetapi kenapa perlu menggunakan lambang yang sama? 2.Bagaimana usaha dari gereja Katolik sendiri atau dari kita sebagai umatnya, untuk tidak melakukan proses penyembahan yang salah. Misalnya saat meminum air dari sendangsono atau lourdes, dan sebagainya, atau ada Misa Jumat Kliwon? Terima kasih banyak. Tuhan memberkati. [Dari Katolisitas: Pertanyaan ini telah dijawab di… Read more »

BUDI YOGA PRAMONO
BUDI YOGA PRAMONO
Reply to  Melly
13 years ago

Shalom Bu Inggrid, Saya ini menanggapi soal misa jum’at kliwon . Itu memang ada gereja katolik yang mengadakan katanya untuk menarik umat disesuaikan dengan budaya setempat kerennya kearifan lokal . Ada juga sumur kramat di dalam komplex gereja bisa utk penyembuhan , saya lupa dimana tapi saya pernah baca . Hati-hati , itu berarti kita telah mengundang penguasa di udara yaitu roh kegelapan yang ada di tempat itu kita undang dan masuk dalam kehidupan menggereja . Ngeri , tidak diundang aja malah masuk ini malah diundang malahan dia menjadi penguasa . Saya tidak mengerti bagaimana sang Pastor tidak mengetahui atau… Read more »

Romo Bernardus Boli Ujan SVD
Reply to  BUDI YOGA PRAMONO
13 years ago

Salam Budi, Pada dasarnya kebiasaan Jumat Kliwon adalah hari yang penuh ketakutan untuk keluar malam hari karena yakin bahwa pada saat itu si Jahat keluar dari tempat persembunyiannya dan mencari mangsa. Bagi orang beriman yang percaya pada Yesus Kristus, pada Allah Tritunggal Mahakudus, kesempatan itu dapat dilewati dengan iman akan kehadiran Tuhan yang menyanggupkan kita untuk berani menghadapi pengaruh si jahat, sehingga kita tidak perlu takut untuk jalan keluar. Itu sebabnya ada paroki yang membuat acara tirakatan (berjaga sambil berdoa, meditasi) atau merayakan misa pada saat itu untuk beri kesaksian iman itu. Sedangkan sumur yang dimaksud, sebenarnya bukan sumur yang… Read more »

Felix Sugiharto
Felix Sugiharto
Reply to  BUDI YOGA PRAMONO
13 years ago

Shalom Budi Yoga P dan para pembaca katolositas Mengenai tanggapan bapak dengan menuliskan : Hati-hati , itu berarti kita telah mengundang penguasa di udara yaitu roh kegelapan yang ada di tempat itu kita undang dan masuk dalam kehidupan menggereja . Ngeri , tidak diundang aja malah masuk ini malah diundang malahan dia menjadi penguasa . Saya tidak mengerti bagaimana sang Pastor tidak mengetahui atau tidak peka akan hal spt itu Disini saya sedikit memberikan tanggapan.. tidak dipungkiri bahwa bahasa tersebut sering saya dengar dari ucapan kaum umat protestan dari denominasi karismatik tertentu. Seperti kata2 ‘mengundang penguasa di udara’ ‘roh kegelapan… Read more »

Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus. 
17
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x