Pertanyaan:
YTH. Tay…
ttg injil Barnabas : bukankan justru Barnabaslah murid terdekat Yesus ? sedangkan mathius dll itu bukan murid Yesus dan tdk sejaman dengan Yesus…dan sebenernya ada penganut kristen yg memakai injil barnabas :
Barnabas ini SUDAH digunakan secara luas terutama di GEREJA ALEXANDRIA DI MEZIR, Dan injil Barnabas ini ikut serta dalam injil-injil lain, yang kemudian dinyatakan dilarang untuk dibaca oleh pihak Gereja. Jadi intinya banyak sekali injil yang dianggap Apokripa oleh gereja salah satunya adalah injil Barnabas. Sekarang mari kita lihat sejarah th 242 ada suatu gerakan yang dikenal dengan mistik Manichea yang dipelopori oleh Mani (mane) yang sebelumnya pernah diramalkan Yesus. Dan mani ini adalah penganut injil Barnabas (buku H.G A Short History of the World). yang menyatakan bahwa Yesus itu bukan Tuhan dan tidak mati disalip.
Dan Akhirnya th 276 M atas perintah raja, Mani dikuliti sampai mati, dipenggal lehernya, mungkin agar tidak bangkit kembali, tubuhnya yang sudah dipotong-potong, kemudian dipajang ditempat umum (baca Michael Baigent Dkk…1983 hal 384-385). berdasarkan sejarah ini maka injil barnabas itu sudah ada sejak abad pertama dan dianut oleh oleh gereja. Dan akhirnya sejak Abad III gereja akhirnya menyingkirkan injil barnabas. Kemudian dikutuk oleh dekrit Gereja Barat th 382. Selanjutnya dikutuk oleh dekrit Innocent I th 465. Kemudian dikutuk lagi pada sidang gereja di Galasius Jelas bahwa injil barnabas ini dianut oleh gereja Alexandria Mezir, dan kalo nggak salah mungkin anda pernah dengar Arius, juga menggunakan injil ini.
Aku mendapati pertanyaan ini dari sahabat muslim, mohon tanggapannya? Terima kasih…
Maximillian Reinhart
Jawaban:
Shalom Maximillian,
1. Tentang Surat Barnabas
a. Siapa Barnabas?
Kitab Suci tidak pernah mengatakan bahwa Barnabas adalah murid terdekat Yesus. Kitab Suci mencatat bahwa murid yang dikasihi Yesus adalah Rasul Yohanes, yang pada saat perjamuan terakhir duduk di dekat Yesus dan bersandar dekat kepada-Nya (Yoh 13:23). Barnabas, yang asalnya bernama Yosef, dikatakan dalam Kitab Suci sebagai rasul (lih. Kis 13:43), seperti halnya Paulus, namun tidak termasuk dalam bilangan kedua belas rasul.
b. Garis besar isi surat Barnabas
Surat Barnabas menceritakan adanya gnosis (perfect wisdom) yaitu pengetahuan yang pasti akan rencana keselamatan. Terdiri dari dua bagian: 1) Bab 1-5: 4 adalah pengajaran/ peringatan, bahwa hari- hari yang jahat telah tiba, dan bahwa akhir dunia dan hari Penghakiman akan datang, dan para beriman yang telah dibebaskan dari hukum seremonial Yahudi, harus mempraktekkan kebajikan dan meninggalkan dosa. 2) Bab 5:5- bab 17 adalah bersifat spekulatif, untuk memberikan kebebasan umat Kristen dalam hal peraturan- peraturab Nabi Musa. Penulis menunjukkan bagaimana hukum Taurat harus dimengerti sebagai simbol kebijakan Kristiani dan institusinya, bagaimana Perjanjian Lama merupakan gambaran/ persiapan bagi kedatangan Kristus, sengsara-Nya dan Gereja-Nya. Sebelum mengambil kesimpulan, penulis mengulangi bagian pertama surat dengan mengutip penjabaran dari dokumen lain (the Didache) yaitu tentang kontras dua hal: jalan terang dan jalan kegelapan (bab 18- 20).
Surat Barnabas ini mempunyai karakter allegoris/ simbolis yang kuat, yang menurut para ahli kitab suci bahkan berlebihan sehingga cenderung menganggap PL sebagai semata- mata simbolis dan menolak arti literal PL dengan mengatakan bangsa Yahudi tidak pernah mempunyai perjanjian dengan Tuhan, dan bahwa sunat adalah pekerjaan Iblis, sehingga secara umum menentang tradisi Yahudi (lih. bab 7:3,11; 9:7, 10:10; bab 14).
Meskipun demikian, sebenarnya surat Barnabas ini tidak dituliskan untuk maksud polemik. Sebab cara penyampaiannya tentang Perjanjian Lama juga tidak dapat disamakan dengan interpretasi kaum Basilides dan Marcion yang menyalahgunakan tulisan ini. Surat Barnabas ini hanya merupakan semacam peringatan seorang pengajar agar umat tidak kembali ke ajaran seremonial Yahudi.
c. Sifat umum surat Barnabas
Penulis menjabarkan kesalahan- kesalahan kaum Yahudi, secara khusus adalah kaum Ebionit (lih. bab 4:4,6; 5:5, 12:10, 14:1). Namun demikian ia tidak menyerang mereka, melainkan hanya menuliskan pendapatnya tentang Yudaism dan hukum-hukumnya. Penulis tidak menuliskannya kepada umat Kristen secara umum, tetapi kepada jemaat setempat yang daripadanya ia sendiri merasa terpisah (lih. bab 1:2,4; 21:7,9).
Dalam sudut pandang literatur, Surat Barnabas ini tidak menunjukkan penulisan yang baik, sebab dituliskan dengan gaya yang melelahkan (tedious), kurang menggunakan ekspresi, kurang dalam hal kejelasan, dan terdapat banyak ketidakcocokan. Namun dari segi dogmatik, yang terpenting adalah surat Barnabas ini menyebutkan/ mengutip Injil Matius sebagai Kitab Suci (bab 4:14).
Dalam hal Kristologi, surat ini mengembangkan doktrin soteriologi dan justifikasi yang diajarkan Rasul Paulus. Maka keliru jika disebutkan bahwa ia menganggap Kristus sebagai hanya roh/ jiwa saja di dalam gambaran Tuhan. Walau surat ini tidak menyatakan secara eksplisit bahwa Kristus sehakekat dengan Bapa, namun surat ini mengakui adanya keilahian Kristus yang sudah ada sebelum Penciptaan dunia. [Dan dengan demikian mengakui bahwa Kristus adalah Sang Sabda yang sudah ada bersama- sama dengan Bapa sebelum Penciptaan dunia].
d. Kapan dituliskan
Injil Barnabas (atau lebih tepat disebut sebagai surat/ homili Barnabas) telah dikenal pada sekitar abad ke 2 di Gereja Alexandria, karena diperkirakan memang dituliskan oleh seseorang dari jemaat Alexandria. Tidak ada tulisan lain dari para Bapa Gereja abad- abad awal yang mengkonfirmasi bahwa surat tersebut benar- benar dituliskan oleh Barnabas, sehingga siapa pengarang surat ini dan kepada siapa surat ini dituliskan secara khusus tidak diketahui dengan pasti.
Penggambaran tentang kontroversi ajaran Yahudi di sini dijabarkan sebagai sesuatu yang telah lampau di jemaat. Bab 16:3-5, menyebutkan adanya perintah rekonstruksi bait Allah di Yerusalem. Perintah ini diberikan oleh Kaisar Hadrian tahun 130, untuk menghormati Yupiter, untuk membangun kembali bait Allah yang telah dihancurkan oleh Kaisar Titus. Kaisar Hadrian juga melarang praktek sunat oleh orang Yahudi, seperti yang telah disebutkan secara implisit di surat ini, bab 9:4. Maka surat Barnabas ini diperkirakan dituliskan sekitar tahun 130-131 jadi jauh sesudah Injil sinoptik (Matius (38-45), Markus, Lukas (64-67).
Penulis surat ini kemungkinan adalah seseorang dari jemaat Alexandrian, yang menempatkan dirinya berseberangan dengan tradisi Yahudi, meskipun ia sendiri tidak selalu memahami ritus dari Nabi Musa (lih. Bab 7). Sampai abad ke-empat, surat ini dikenal hanya oleh Gereja di Alexandria. Dari tulisan Bapa Gereja Klemens dari Alexandria dan Origen, diketahui bahwa sekitar tahun 200, bahkan di Alexandria, surat Barnabas ini tidak dianggap sebagai tulisan yang diilhami oleh Roh Kudus.
e. Kesimpulan
Sebagai umat Katolik, kita hanya berpegang dari apa yang telah ditetapkan dari Magisterium tentang kanon Kitab Suci. Magisterium melalui Paus Damasus I (382) dan konsili- konsili berikutnya menentukan hanya ada empat Injil (Matius, Markus, Lukas dan Yohanes) dan inilah yang dipegang oleh Gereja Katolik. Sepanjang pengetahuan saya Surat Barnabas ini tidak dikutuk oleh Paus Damasus/ Sinoda Roma. Surat itu hanya tidak diakui sebagai tulisan yang diinspirasikan oleh Roh Kudus, sehingga tidak dimasukkan dalam kanon Kitab Suci.
2. Tentang Mani
Mani adalah seorang Persia yang mendirikan agama yang dikenal sebagai Manichæism pada abad ke 3, yang merupakan campuran antara dualisme Zoroastrian, cerita rakyat Babilonia dan etika Buddism, dengan penambahan elemen- elemen Kristiani. Prinsip ajarannya adalah adanya dua prinsip utama yaitu kebaikan dan kejahatan, seperti yang kemudian diajarkan kembali oleh ajaran sesat Albigensian di abad ke 12, seperti yang pernah dituliskan di sini, silakan klik.
Mani mensejajarkan dirinya dengan Buddha, Zoroaster dan Yesus dan menyebut diri sebagai “Rasul dari Tuhan yang benar”. Prinsip ajarannya adalah ajaran gnostik, yang mengajarkan keselamatan dengan pengetahuan, yaitu kosmogoni. Manichaeanism mengaku sebagai aliran Kristen, namun ajarannya tidak sesuai dengan ajaran Kristus: Mani mengaku sebagai Roh Kudus, dan ia menolak Kisah Para Rasul. Ia menolak semua kitab Perjanjian Lama, namun menerima sebagian dari ayat- ayat Perjanjian Baru, untuk disesuaikan dengan ajarannya. Baginya Yesus hanya sebuah partikel ilahi (aeon) Terang, dan Mani menolak bahwa Yesus telah benar- benar lahir dalam sejarah manusia. Jadi yang dipercaya oleh Mani, adalah Yesus hanya sepertinya bayangan, yang kelihatannya hidup, menderita dan wafat, tetapi semua itu tidak sungguh- sungguh terjadi dan dialami Yesus. Ini adalah sesuatu ajaran yang sangat bertentangan dengan inti iman Kristiani!
Mani bekerja di bawah Raja Persia Shapur I (242) kemudian Hormizd I, namun penerusnya Bahram I mulai menganiaya Mani dan para pengikutnya. Ia (Raja Bahram I) akhirnya memenjarakan Mani, dan Mani wafat di penjara pada tahun 276 dan 277. Memang kenyataannya, ajaran Manichaeism ini banyak berkembang di Alexandria, kemungkinan karena adanya sekilas kemiripan dengan surat Barnabas tersebut (penolakan ajaran Yahudi, dan pertentangan antara terang dan kegelapan); walaupun kalau sudah diperhatikan detailnya, sesungguhnya tidak berhubungan. Karena pada saat surat Barnabas itu dituliskan, ajaran gnostik campuran ala Mani itu belum anda. Dan secara prinsip, sebenarnya terdapat perbedaan yang besar, terutama karena surat Barnabas tetap mengajarkan ke- Allahan Yesus, sedangkan Manichaeism tidak. Mani-lah yang mengajarkan prinsip Kristologi Docetism tentang Yesus yang tidak sungguh- sungguh disalibkan, seperti yang kemudian diyakini oleh umat Islam.
St. Agustinus pernah mengikuti aliran Manichaeism selama beberapa tahun dan mendalaminya (373-383- sebelum bertobat menjadi Katolik), sampai akhirnya ia menemukan sendiri bahwa aliran ini sungguh- sungguh sesat. Akhirnya, St. Agustinus malah menjadi seorang yang menentang Manichaeism dan menuliskan banyak artikel untuk membuktikan bahwa ajaran Mani (yang mengklaim mengajarkan pengetahuan sempurna untuk keselamatan) adalah ajaran yang tidak sesuai dengan ajaran Kristus, dan bahkan bertentangan dengan akal sehat.
Demikianlah yang dapat saya tuliskan sekilas tentang Surat Barnabas dan Mani. Semoga berguna.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Ingrid Listiati
Ingrid Listiati telah menyelesaikan program studi S2 di bidang teologi di Universitas Ave Maria - Institute for Pastoral Theology, Amerika Serikat.
Website : https://katolisitas.org
asalamualaika.wr.wb dalam hal ini sebenarnya inti permasalahan adalah sebuah paradigma yang harus direnungi oleh baik umat isla maupun nasrani bawha keimanan itu timbul dari hati masing2 manusia.percaya atau tidaknya surat barnabas kita serahkan pada iman dalam hati kita,tapi sebagai seorang hamba tuhan kita diwajibkan untuk berfikir tentang ajaran_ajaran dalam alqur’an maupun alkitab bahwa ajaran tersebut rasional ataupun irasional.dalam hal ini saya menyerahkan lagi kepada penulis tentang kebenaran surah barnabas, karena dalam agama saya telah disebutkan dalkam surah al-kafirun yang artinya BAGIKU AGAMAKU ,AGAMAKU DAN BAGIMU AGAMAMU, terimakasih. wasalamualaika.wr.wb [dari katolisitas: Kami tidak pernah memaksakan iman kami kepada orang lain. Yang… Read more »
Tolong dijelaskan Claim umat muslim tentang keberadaaan Rasul setelah Yesus yang mengacu ke surat barbas, [dari katolisitas: link kami hapus] [dari katolisitas: link kami hapus] Kita akan temukan nama Muhammad ini didalam Injil yang sudah diapokratipkan oleh para pemimpin-pemimpin Gereja dahulu, dilarang dan dibuang sebab katanya memuat ajaran-ajaran yang palsu dan membahayakan iman orang-orang Kristen. Terlepas membahayakan ataukah tidak, palsu atau benar, marilah kita membawanya dalam persoalan ini, kita buka sekarang Injil Barnabas pasal 72, bunyinya: Yesus berkata: “Jangan bergoncang imanmu, dan jangan kamu takut, karena bukan aku yang menjadikan kamu. tetapi Allah yang menjadikan kamu, memelihara kamu, adapun tentang… Read more »
Shalom Sanny,
Tentang Injil Barnabas, sudah pernah dibahas di sini, silakan klik.
Injil itu baru dituliskan pada abad ke-16, sehingga tidak dapat dikatakan sebagai Injil yang otentik. Jadi keliru kalau dikatakan bahwa umat Kirstiani meng-apokrif-kan Injil tersebut. Injil tersebut tidak berasal dari para rasul (penulisnya juga bukan rasul Barnabas), sehingga tidak dapat mewakili pengajaran otentik dari Tuhan Yesus.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
saudara/i Sanny yang dikasihi Tuhan Seperti yang saya lihat saudara/i telah menjalankan tugas dengan baik sebagai umat Islam, namun rupanya anda tidak melakukan hal yang sama bila sampai ke ranah sejarah. FYI, injil Barnabas saja dianggap sampah oleh ahli sejarah ateis karena ketidakakuratannya. Apakah ateis lebih mengetahui kebenaran dari pada umat beragama yg mengaku dipimpin oleh Kebenaran? Bisakah anda memberikan usul yang masuk akal perlu kami apakan kitab palsu itu, suatu usul yang lebih baik dari pada “Roma locuta est, causa finita est” [dari katolisitas: artinya adalah “Rome has spoken, the case is closed.”], atau “Anjing menggonggong, kafilah berlalu”? Demi… Read more »
Aku berterima kasih atas pencerahan ini, sehingga menambah pengetahuan aku untuk bisa lebih rendah hati dalam memberikan penjelasan kepada sahabat muslim. Banyak yang kita ketahui secara pasti, bahwa kaum muda sekarang ini jauh lebih kritis daripada aku yang tergolong keluaran lama (alias sudah tua), dengan merebaknya internet; demikianlah banyak merebak tulisan yang menyudutkan dan menyerang iman Kristiani (demikian sebaliknya). Aku tergelitik untuk meluruskan pandangan yang keliru, namun apa yang kudapat bahwa ternyata mereka sering mencaci dan mengolok-olok Tuhan… Sedih sekali aku… Jauh yang lebih menyedihkan adalah indoktrinasi yang berlebihan sehingga menimbulkan pertanyaan dalam hati netter Kristen, apakah Yesus sungguh Allah… Read more »
Shalom bu Ingrid,
Mungkin bisa dijelaskan antara surat Barnabas dg Injil Barnabas. Sama atau beda? Sejauh saya tau, sering rancu antara keduanya. Mungkin yang dimaksud Injil Barnabas oleh teman dari sdr Max adalah yg ini:
http://id.wikipedia.org/wiki/Injil_Barnabas
http://media.isnet.org/antar/Barnabas/Bab1.html
Injil Barnabas ini memang sering dipakai untuk menyerang keyakinan Kristen. Tetapi kadang2 mereka sendiri juga tidak paham antara surat Barnabas dg Injil Barnabas.
Thanks.
Shalom Ryan09, 1. Gereja Katolik tidak mengakui ‘injil’ Barnabas Gereja Katolik tidak mengakui adanya ‘injil’ Barnabas, karena tidak otentik. Kitab ini baru dituliskan berabad- abad kemudian setelah jaman Kristus dan para rasul. Manuskrip kitab tersebut ditemukan pada abad ke 16 (dalam bahasa Italia dan Spanyol). Penyebutan tentang ‘injil’ Barnabas pertama kali disebutkan dalam manuskrip Morisco (orang Moor) tahun 1634, oleh Ibrahim al Taybili, 1718 oleh John Toland, dan 1734 oleh George Sale. Ajaran yang terkandung di dalam kitab ini bertentangan dengan ajaran Kristus dan para rasul, dan lebih sesuai dengan interpretasi muslim tentang Kristianitas. 2. Ajaran ‘injil’ Barnabas yang bertentangan… Read more »
YTH. Tay…
ttg injil Barnabas : bukankan justru Barnabaslah murid terdekat Yesus ? sedangkan mathius dll itu bukan murid Yesus dan tdk sejaman dengan Yesus…dan sebenernya ada penganut kristen yg memakai injil barnabas :
Barnabas ini SUDAH digunakan secara luas terutama di GEREJA ALEXANDRIA DI MEZIR, …..
[Dari Katolisitas: Pertanyaan selengkapnya dan jawabannya sudah tertera di atas, silakan klik]