Tanggapan tentang fakta negatif yang terjadi di Gereja Katolik

Pertanyaan:

saya adalah, seorang yang tetap percaya akan Gereja Katolik Roma, nama Saya Aquilino Amaral

yang ingin tanyakan adalah:

Sejauh ini, semua golongan dari agama lain telah mencemooh tentang kredibilitas katolik di masa sekarang tentang pelecehan seksual  di Amerika, dan masalah lain seperti munculnya agama Yahawe. Bagaimana tanggapan dari pihak gereja katolik Roma tentang hal itu?? agar gereja katolik tetap tegar dan teguh dalam menyikapi semua kritikan yang tidak mendasar itu. Amin. Semoga bisa memuaskan para kaum islam dan aliran lain.

Jawaban:

Shalom Aquilino Amaral,

Ya, tidak dapat dipungkiri bahwa memang terjadi kejadian-kejadian negatif yang dilakukan oleh orang-orang Katolik, yang baru-baru ini memuncak dengan adanya kasus-kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh beberapa imam di Amerika. Ini harus diakui sebagai sesuatu yang salah, dosa, dan sangat menyedihkan. Namun kita selayaknya melihat segala sesuatunya dengan obyektif dan berimbang, agar kita dapat menyikapinya dengan lebih baik. Maka tuduhan-tuduhan dari pihak non- Katolik, dan juga munculnya ajaran-ajaran dari sekte-sekte tertentu, tidak seharusnya membuat kita resah.

1. Kejadian-kejadian serupa ini membuat kita menyadari adanya “dimensi manusiawi” dalam Gereja Katolik. Gereja tidak hanya terdiri dari hal-hal ilahi, tetapi juga terdiri dari para manusia yang lemah. Maka dari segi ilahi, Gereja Katolik yang didirikan Kristus sebagai Tubuh-Nya, memang merupakan Gereja yang kudus, karena Yesus yang menjadi Kepala-Nya adalah Kudus. Namun dari segi manusiawi, Gereja Katolik juga terdiri dari manusia-manusia yang berdosa. Oleh karena itu, Gereja harus terus-menerus bertobat dan memperbaiki diri. Hal ini selayaknya menjadikan kita lebih rendah hati, untuk mengakui bahwa meskipun terdapat kepenuhan kebenaran di dalam Gereja Katolik, namun pada tingkat pelaksanaannya, tidak dapat dikatakan bahwa kebenaran itu dilaksanakan dengan baik oleh semua orang. Kenyataan ini menjadi panggilan bagi kita agar kita berusaha supaya jangan sampai kita menjadi “batu sandungan” bagi orang lain.

2. Ingatlah pepatah: “Daripada mengutuk kegelapan, lebih baik menyalakan lilin.” (It is better to light a candle than to curse the darkness). Hanyut dalam kesedihan/ kekesalan akan kejadian-kejadian yang menyedihkan tersebut tidak akan mengubah keadaan. Yang terpenting sekarang, setelah kita mengetahui bahwa yang salah bukan Gereja-Nya/ajarannya tetapi ‘orang-orang’- nya, maka mari kita melihat kepada diri sendiri untuk menentukan akan apa yang dapat kita perbuat secara positif untuk membangun Gereja dari dalam. Tuhan sudah memberikan talenta kepada kita masing-masing; mari kita menggunakannya untuk membangun Gereja. Harapannnya, dengan melakukan hal-hal positif kita dapat menjadi saksi Kristus, sehingga 1) orang-orang yang mengalami kasih Kristus melalui perbuatan kita dapat melihat kebenaran iman yang kita yakini di dalam Gereja Katolik dan 2) mereka tidak lagi berfokus pada hal-hal negatif yang dilakukan oleh sebagian orang-orang Katolik.

3. Berfokus-lah pada hal-hal positif. Mari kita melihat kenyataan bahwa kejadian buruk tersebut merupakan kasus minoritas, sebab secara mayoritas, masih banyak imam menjalankan tugasnya sebagai imam dengan sangat baik dan setia. Lihatlah pengorbanan para misionaris dan para imam lain yang bekerja tak mengenal lelah untuk melayani umat dan membawa kabar Kerajaan Allah kemanapun; tanpa mengharapkan imbalan materi, tanpa mengejar kesuksesan dan kesenangan duniawi. Ini sebenarnya merupakan bukti yang sangat nyata akan besarnya kuasa Roh Kudus yang menyertai Gereja Katolik. Karena kalau bukan karena kuasa Roh Kudus, tidak ada orang yang mau dan mampu meninggalkan segalanya untuk mengikuti Kristus, seperti yang kita lihat terjadi pada para imam, biarawan-biarawati, para misionaris, dan para awam yang mengabdikan diri sepenuhnya pada karya kerasulan awam.

Mari kita melihat juga bahwa pihak pimpinan Gereja dalam hal ini Paus Benediktus XVI  (sebelumnya Paus Yohanes Paulus II) juga sudah menangani masalah ini. Mari kita serahkan ke dalam tangan Tuhan, perihal kelanjutannya. Melalui  masalah pelecehan seksual ini, Gereja Katolik di Amerika mengalami masa pemurnian. Dan kabar baiknya adalah, bahwa justru pada tahun-tahun sekarang ini jumlah panggilan imamat di Amerika mulai menunjukkan peningkatan, setelah sekian tahun mengalami penurunan. Maka oleh rahmat Allah, kejadian negatif ini malah dipakai untuk menghasilkan buah-buah positif bagi pertumbuhan Gereja Katolik di Amerika. Dan semoga hal-hal kebaikan lainnya dapat dihasilkan oleh Gereja Katolik di seluruh dunia.

4. Tengoklah juga apakah kita sudah cukup mendoakan para pemimpin Gereja, yaitu para imam, uskup dan Paus. Jika belum, mulailah berdoa mulai hari ini, dengan lebih setia dan lebih bersungguh-sungguh. Di situs ini kami menyediakan teks doa rosario bagi para imam, silakan anda mendoakannya setiap hari, silakan klik. Mari kita berdoa memohon kepada Tuhan Yesus agar Ia menjadikan imam-imam-Nya kudus dan dapat menjadi teladan bagi umat-Nya.

5. Pelajarilah juga iman Katolik kita setiap hari dan berakarlah di dalam doa dan sakramen. Karena hanya dengan berdoa dan mempelajari iman kita, maka kita dapat menghayatinya dengan lebih baik. Dengan penghayatan yang baik inilah kita dapat menyikapi apapun ajaran- ajaran yang ada di sekitar kita. Kita akan mempunyai semacam “instinct” untuk membedakan mana pengajaran yang dari Tuhan, mana yang bukan.

6. Akhirnya, mari kita sadari bahwa tujuan kita menjadi saksi Kristus dan membangun Gereja adalah untuk mengasihi Tuhan; dan bukannya untuk memuaskan pihak-pihak atau agama-agama tertentu yang mengkritik kita. Motivasi perbuatan kasih kita itu hanya tertuju kepada Tuhan, dan bukan yang lain. Maka kita tidak akan menjadi sedih dan kecewa, jika misalnya, pihak-pihak yang lain tetap tidak puas. Sebab bukan kepada mereka kita harus mempertanggungjawabkan segala perbuatan kita di Hari Penghakiman/ akhir jaman nanti. Kita harus berhadapan dengan Tuhan sendiri, dan karenanya, fokus utama perbuatan kita harus ditujukan demi kasih dan iman kita kepada-Nya. Semoga, memang, setelah kita melakukan segala sesuatu dengan motif kasih kepada Tuhan, maka harapannya adalah orang lain dapat melihat ketulusan hati kita, dan tidak lagi berpikir negatif tentang kita.

Demikianlah yang dapat saya tuliskan untuk menanggapi pertanyaan anda. Mari tetaplah berpikir positif. Harus kita akui memang banyak ‘pernyataan-pernyataan negatif’ ataupun kesalah pahaman yang ditujukan terhadap Gereja Katolik. Hal ini jangan sampai menurunkan semangat kita, tetapi malah harus mendorong kita untuk hidup lebih baik dan kudus. Semoga Tuhan berbelas kasihan kepada Gereja-Nya dan kepada kita semua sebagai anggota-anggotanya; sehingga kita dimampukan oleh-Nya untuk menjadi saksi Kristus yang memancarkan kasih dan kebenaran, supaya di tengah-tengah kegelapan dunia, terang Kristus dapat bersinar.

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- www.katolisitas.org

5 1 vote
Article Rating
19/12/2018
22 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
exodus
9 years ago

Shalom Bu Ingrid, maaf sebelumnya saya tidak tau mau bertanya di topik bagian yang mana dalam situs ini.. Teman saya pernah mengatakan begini bahwa di roma dlm sejarah gereja di temukan banyak tulang2 dan mayat bayi di bawah grj yg merupakan hasil hub. gelap antara pastor dan suster jadi menurut dia pastor dan suster umumnya bukan benar2 murni panggilan hati / Tuhan jadi banyak terjadi karena misal: wanita frustrasi ga dapet jodoh dan udah tua drpd malu kemudian jadi biarawati, atau yang banyak dikecewakan oleh laki2 dll. kalau menurut saya pribadi walaupun ada yang melakukan hal2 spt itu belum bisa… Read more »

Rita
Rita
11 years ago

Salam kasih,

Persoalan saya telah terjawab.Renungan yang baik untuk diri sendiri,”Adakah saya sudah cukup mendoakan mereka”?. Jujurnya jawapan peribadi saya “TIDAK & BELUM CUKUP”.

Terimakasih atas penjelasan ini. Untuk itu marilah kita saling mendoakan agar rahmat Tuhan sentiasa berserta kita.

Rita

Sherly
Sherly
11 years ago

syalom,.
kehidupan para imam yang ‘cukup mewah dan kurang perduli’ saat ini membuat saya sebagai umat kurang merasa ‘respect’ terhadap mereka. Memang kita tidak bisa men-generalisir semua imam seperti itu. Tetapi kita juga tidak bisa menutup mata terhadap hal ini, bahwa banyak para imam yang seperti ini.
Maaf, menurut saya tugas para imam bukanlah ‘tukang kotbah’ di Gereja. Mereka adalah gembala umat. Ketidakpedulian mereka sangatlah menyedihkan.
Imam hanya dekat dengan ‘para pengurus Gereja’ tetapi mereka sama sekali tidak menyapa umat lain.

Yohanes Dwi Harsanto Pr
Yohanes Dwi Harsanto Pr
Reply to  Sherly
11 years ago

Salam Sherly, Saya setuju bahwa masih ada oknum imam yang bergaya penampilan serta bersikap seperti yang Anda gambarkan. Hal ini memprihatinkann tak terkecuali bagi kami korps para imam sendiri. Dewan Imam Keuskupan Agung Semarang misalnya pernah memperingatkan dalam salah satu keputusan rapatnya bahwa para imam tidak sepantasnya bergaya hidup seperti yang Anda gambarkan tersebut. Tak tanggung-tanggung, para uskup Indonesia yang tergabung dalam Konferensi Waligereja Indonesia (KWI)turut prihatin pada perilaku para oknum imam tersebut. KWI telah menerbitkan buku kecil dan tipis (48 halaman) “Pedoman Hidup Para Imam” (OBOR: 2010, prakata oleh Ketua KWI Mgr. Martinus Dogma Situmorang OFM.Cap dan Sekretaris Jendral… Read more »

Michael Antonius SA
Michael Antonius SA
12 years ago

Banyak penghujatan terhadap Gereja Katolik. Banyak pula yang berpaling ke ‘protestan’ karena hal2 yang tidak seluruhnya berkaitan dengan iman. Tampilkan wajah Katolik yang sederhana, jujur, lugas dan ramah, terutama dalam pelayanan yang telah ada : Sekolah sekolah Katolik, Rumah rumah Sakit Katolik, Panti panti asuhan dan banyak karya layanan masyarakat. Saat ini, beredar luas pandangan, pendapat bahkan geraman terhadap karya layanan “KATOLIK” karena mutu yang rendah, mahal, dan tidak sensitif terhadap keadaan umat atau masyarakat. Tidak semuanya memang, namun semoga menjadi refleksi para pengurus yayasan, atau pelayan dalam karya tersebut agar tidak menjadikan Katolik sebagai brand atau merek dagang yang… Read more »

Heron
Heron
Reply to  Michael Antonius SA
12 years ago

iya, saya sangat setuju bahwa lembaga atau yayasan di bawah naungan Gereja Katolik untuk memperbaiki mutu pelayanan. hal penting yang menjadi catatan bahwa seharusnya pimpinanan dari lembaga/yayasan tersebut harus orang-orang yang beragama katolik yang mempunyai jiwa pengabdian yang tinggi. dengan demikian mudah juga lembaga atau yayasan tersebut menampilkan wajah Gereja Katolik. hal ini saya ungkapkan karena ada beberapa yayasan/atau lembaga di bawah naungan Gereja Katolik yang dipimpin oleh orang yang non katolik.

Konradus Pedhu
14 years ago

[Dari Admin Katolisitas: pesan ini kami pindahkan dari komentar di bawah kesaksian Sigrit karena komentar yang disampaikan lebih sesuai dengan topik di atas. Untuk membaca kembali kesaksian Sigrit, silakan klik di sini] Secara pribadi kisah Mba kita ini memang menyentuh kalbu. Tetapi saya berpandangan bahwa sejatinya Kristen adalah penyembah Tuhan Yesus dan melalui Tuhan Yesuslah umat Kristen diselamatkan. Namun yang menjadi persoalan dewasa ini atau sedari dulu kali ya, bahwa yang membuat dikotomi kejelekan antara Katolik VS Prostestan adalah para ahli teologia yang sepotong-sepotong itu dan itu hanya dilakukan demi mengais rejeki. Lihatlah di sekeliling kita gereja menjamur, untuk apa?… Read more »

Rm Gusti Kusumawanta
Reply to  Konradus Pedhu
14 years ago

Konradus Yth Saya pernah delapan tahun tinggal di Flores dan tahu baik kehidupan umat beriman di Flores. Bisa jadi saya lebih dulu dan tua dalam usia ketika saya tinggal di Flores. Maka kesan anda tentang kehidupan imam di Flores kiranya kurang tepat untuk digeneralisir berlaku untuk semua. Masalah pada umumnya bersifat personal pribadi jadi tidak bisa disamaratakan. Ada imam yang hidupnya sederhana dan tidak jauh beda dengan umatnya. Harus dicermati kalau anda menyatakan umat katolik di Flores 99% mungkin sudah turun karena urbanisasi dan mobilitas penduduk, pergeseran politik yang menyebabkan prosentasi yang anda sampaikan tidak sesuai lagi. Mari kita bersama… Read more »

Jeanne d'Arc
Jeanne d'Arc
14 years ago

Terima kasih bu Inggrid, setelah sekian lama ‘mencari’ sungguh tulisannya amat bermakna bagi saya, terutama di dalam kehidupan menggereja .

Salam dan doa
Jeanne d’Arc

Merry Simorangkir
Merry Simorangkir
14 years ago

Syalom,
saya adalah seorang katolik yang awam,sungguh saya sangat senang dapat bergabung dengan katolitas ini…yang sungguh mengusik hati saya adalah mengapa dalam misa di greja yg khidmat ,cukup sering saya mendengar para pastor dalam kotbahnya menyindir dan menghina agama Protestant…..apakah tidak lebih baik kita saling mengasihi sebagai sesama manusia dan tidak sombong rohani atau militan????Bagaimana menghadapi orang atau teman2 seperti itu????Salam damai…….

angela
angela
Reply to  Merry Simorangkir
14 years ago

Shalom Merry, disini sy ingin sedikit sharing pd Merry ya. Mungkin sy bisa jelaskan sedikir disini….Saya baptis di gereja katolik belasan tahun silam, namun dalam perjalanan tersebut, saya sempat beribadah ke banyak gereja-gereja kristen, bisa dibilang lebih dari 10 gereja kristen yg sy hadiri. Berbagai macam dogma, berbagai macam aturan, dsb sudah sy dapati. Disini saya mencoba fair saja, tanpa menjelekkan agama dan gereja manapun. Waktu sy masih sekolah, sy bersekolah di sebuah sekolah katolik ternama, sy mendapati beberapa kawan yang bermasalah dengan uang sekolah dan sy mendapati teman2 sy itu tidak mendapat bantuan-dispensasi dari pihak yayasan sekolah katolik tersebut…dalam… Read more »

PIH
PIH
14 years ago

memang ada sedikit keprihatinan,namun the show must go on…sy setuju bahwa kita tetap harus mengedepankan positif thinking dan tetap melanjutkan pekerjaan di ladang Tuhan yg penuh pesona ini.

Berkah Dalem

Machmud
Machmud
14 years ago

Salam damai sejahtera

Jangan lupa pada akhir zaman 1/3 bintang dilangit akan jatuh diseret oleh ekor dari naga merah.
Itulah kejatuhan orang – orang beriman yang menjadi pemimpin2. (baca kitab Wahyu)

Tulang rusuk ada di mulut beruang (pernikahan di akhir zaman) , yang dengan jelas di ceriterakan dalam kitab Daniel.

Jadi semua kejadian2 itu untuk menggenapi nubuatan Alkitab, mungkin itu baru awalnya saja.
Kelanjutannya sungguh sangat mengerikan, sebab itu kita harus tetap senantiasa ber-jaga2.

Salam
mac

Aquilino Amaral
Aquilino Amaral
14 years ago

Terimakasih kepada Romo yang telah memberi tanggapan terhadap masalah yang telah saya sebut tadi, dan saya telah 100% mengerti maksud penjelasan itu dan semoga Roh Kudus selalu menguatkan iman agar tidak jatuh dalam godaan dan kritikan yang berupa negatif terhadap iman saya ini.

Semoga Tuhan Yesus memberkati kita semua, Amin

Aquilino Amaral
Aquilino Amaral
14 years ago

saya adalah, seorang yang tetap percaya akan Gereja Katolik Roma, nama Saya Aquilino Amaral
yang ingin tanyakan adalah:
Sejauh ini, semua golongan dari agama lain telah mencemooh tentang kredibilitas katolik di masa sekarang tentang pelecehan seksual di Amerika, dan masalah lain seperti munculnya agama Yahawe. Bagaimana tanggapan dari pihak gereja katolik Roma tentang hal itu?? agar gereja katolik tetap tegar dan teguh dalam menyikapi semua kritikan yang tidak mendasar itu. Amin.
semoga bisa memuaskan para kaum islam dan aliran lain.

[Dari Admin Katolisitas: Pertanyaan ini sudah dijawab di atas, silakan klik]

yohanes yudi purnomo
yohanes yudi purnomo
Reply to  Aquilino Amaral
14 years ago

sungguh tulisan yang penuh hikmat dan kedamaian… saya sangat bisa menerima uraian tersebut… semoga hati, mata dan pikiran kita selalu diliputi hikmat dan kedamaian… amin.

Antonino Do Karmo
Antonino Do Karmo
Reply to  yohanes yudi purnomo
14 years ago

Penjelasan yang bagus sekali. Semoga banyak pewartaan seperti ini agar kita semaking menghayati dan mencintai iman.

Salam
Antonino

Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus. 
22
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x