Eli, Eli, lama sabakhtani dan mengapa Yesus berdoa?

Dalam Injil 3 Injil dituliskan demikian: “Eli, Eli, lama sabakhtani?” Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” (Mt 27:46; Mk 15:34; Lk 23:46). Untuk menelaah hal ini, kita perlu melihat bahwa sebagai Putera Allah yang menjelma menjadi manusia, Yesus adalah Tuhan dan juga adalah manusia. Oleh karena itu, Yesus mempunyai dua keinginan dan juga dua akal budi. Lebih lanjut tentang hal ini, silakan membaca artikel-artikel Kristologi berikut ini:

Jadi, pada waktu disalib Yesus tetap Tuhan dan juga manusia. Maka pada perkataan, “Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?“, ini mengacu kepada kodrat kemanusiaan Yesus, yang berdoa kepada Allah Bapa-Nya.

Doa Yesus di Salib adalah doa berpengharapan.

Ini adalah salah satu contoh bagaimana Alkitab dapat dipercaya, karena penulis Alkitab yang ditulis dalam terang Roh Kudus, tetap menuliskan sesuatu yang terjadi, yang mungkin dapat menjadi kesalahpahaman bagi banyak orang di masa yang akan datang.

Doa yang dipanjatkan oleh Yesus di Mat 27:46 bukanlah doa orang yang berputus asa, namun doa yang berpengharapan. Adalah jamak bagi orang Yahudi untuk dapat mengingat Mazmur. Dan pada waktu seseorang memulai sebuah Mazmur, ini berarti orang tersebut berniat untuk menyatakan Mazmur tersebut sampai selesai. Dan oleh karena keterbatasan fisik Yesus pada saat disalibkan (sebagai catatan: pada saat seorang disalibkan, maka setiap tarikan nafas adalah merupakan suatu siksaan), Dia hanya mengucapkan satu baris dari Mazmur 22. Dan oleh karena itu, umat Katolik percaya bahwa Yesus menyatakan Mazmur 22 secara keseluruhan, yang merupakan suatu pernyataan akan kemenangan Tuhan terhadap segala penderitaan dan juga termasuk kematian. Hal ini dapat dilihat bahwa Yesus mengutip Mazmur, di mana pada permulaan Mazmur dikatakan, “Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? …” (Mz 22:1) dan kemudian diakhiri dengan seruan pujian kepada Tuhan. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah ayat-ayat dari Mzm 22:

    • Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Rusa di kala fajar. Mazmur Daud.
      1) Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku? Aku berseru, tetapi Engkau tetap jauh dan tidak menolong aku.
      2) Allahku, aku berseru-seru pada waktu siang, tetapi Engkau tidak menjawab, dan pada waktu malam, tetapi tidak juga aku tenang.
      3) Padahal Engkaulah Yang Kudus yang bersemayam di atas puji-pujian orang Israel.
      4) Kepada-Mu nenek moyang kami percaya; mereka percaya, dan Engkau meluputkan mereka.
      5) Kepada-Mu mereka berseru-seru, dan mereka terluput; kepada-Mu mereka percaya, dan mereka tidak mendapat malu.
      6) Tetapi aku ini ulat dan bukan orang, cela bagi manusia, dihina oleh orang banyak.
      7) Semua yang melihat aku mengolok-olok aku, mereka mencibirkan bibirnya, menggelengkan kepalanya:
      (8) “Ia menyerah kepada TUHAN; biarlah Dia yang meluputkannya, biarlah Dia yang melepaskannya! Bukankah Dia berkenan kepadanya?”
      9) Ya, Engkau yang mengeluarkan aku dari kandungan; Engkau yang membuat aku aman pada dada ibuku.
      10) Kepada-Mu aku diserahkan sejak aku lahir, sejak dalam kandungan ibuku Engkaulah Allahku.
      11) Janganlah jauh dari padaku, sebab kesusahan telah dekat, dan tidak ada yang menolong.
      12) Banyak lembu jantan mengerumuni aku; banteng-banteng dari Basan mengepung aku;
      13) mereka mengangakan mulutnya terhadap aku seperti singa yang menerkam dan mengaum.
      14) Seperti air aku tercurah, dan segala tulangku terlepas dari sendinya; hatiku menjadi seperti lilin, hancur luluh di dalam dadaku;
      15) kekuatanku kering seperti beling, lidahku melekat pada langit-langit mulutku; dan dalam debu maut Kauletakkan aku.
      16) Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku, mereka menusuk tangan dan kakiku.
      17) Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku.
      18) Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang undi atas jubahku.
      19) Tetapi Engkau, TUHAN, janganlah jauh; ya kekuatanku, segeralah menolong aku!
      20) Lepaskanlah aku dari pedang, dan nyawaku dari cengkeraman anjing.
      21) Selamatkanlah aku dari mulut singa, dan dari tanduk banteng. Engkau telah menjawab aku!
      22) Aku akan memasyhurkan nama-Mu kepada saudara-saudaraku dan memuji-muji Engkau di tengah-tengah jemaah:
      23) kamu yang takut akan TUHAN, pujilah Dia, hai segenap anak cucu Yakub, muliakanlah Dia, dan gentarlah terhadap Dia, hai segenap anak cucu Israel!
      24) Sebab Ia tidak memandang hina ataupun merasa jijik kesengsaraan orang yang tertindas, dan Ia tidak menyembunyikan wajah-Nya kepada orang itu, dan Ia mendengar ketika orang itu berteriak minta tolong kepada-Nya.
      25) Karena Engkau aku memuji-muji dalam jemaah yang besar; nazarku akan kubayar di depan mereka yang takut akan Dia.
      26) Orang yang rendah hati akan makan dan kenyang, orang yang mencari TUHAN akan memuji-muji Dia; biarlah hatimu hidup untuk selamanya!
      27) Segala ujung bumi akan mengingatnya dan berbalik kepada TUHAN; dan segala kaum dari bangsa-bangsa akan sujud menyembah di hadapan-Nya.
      28) Sebab Tuhanlah yang empunya kerajaan, Dialah yang memerintah atas bangsa-bangsa.
      29) Ya, kepada-Nya akan sujud menyembah semua orang sombong di bumi, di hadapan-Nya akan berlutut semua orang yang turun ke dalam debu, dan orang yang tidak dapat menyambung hidup.
      30) Anak-anak cucu akan beribadah kepada-Nya, dan akan menceritakan tentang TUHAN kepada angkatan yang akan datang.
      31) Mereka akan memberitakan keadilan-Nya kepada bangsa yang akan lahir nanti, sebab Ia telah melakukannya.

Pada beberapa kata-kata di atas digaris bawah dari Mazmur yang tertulis dari abad 14-8 SM, terpenuhi dalam drama penyaliban Yesus. Inilah salah satu yang menyebabkan umat Katolik percaya akan Yesus sebagai Tuhan, karena Dia telah dinubuatkan sebelumnya, termasuk kelahiran, karya publik, mukjijat, penderitaan, kematian, kebangkitan, dll. Nubuat ini begitu penting agar manusia tidak salah mengenali Orang yang telah dijanjikan oleh Allah dari awal mula. Kalau ini bukan dari Tuhan sungguh sangat sulit untuk menerangkan bagaimana suatu nubuat yang dinyatakan ratusan bahkan seribu tahun lebih sebelum masehi terpenuhi dalam diri Yesus. Keterangan lebih lanjut dapat dibaca di dalam rangkaian artikel Kristologi.

Mengapa Yesus berdoa?

Yesus berdoa dalam berbagai kesempatan (lih. Mt 16:23; Mt 26:36; Mk 14:32; Lk 3:21; 6:12;Lk 9:18, 28; Lk 11:1-2; Lk 18:1).

Untuk itu, kita harus melihat definisi dari doa. Thomas Aquinas, Summa Theology, q. II-II, 83, a.1-2 membahas tentang definisi doa, dimana dia mengatakan bahwa doa adalah “membuka keinginan kita kepada Tuhan, sehingga Dia dapat memenuhinya.” Karena di dalam Kristus (satu pribadi) ada dua keinginan, yaitu manusia dan Tuhan, maka menjadi hal yang wajar, kalau Yesus berdoa karena Dia mempunyai kodrat manusia. Sama seperti kita sebagai orang beriman, kita menyatakan keinginan kita di hadapan Allah.

Dalam konteks pribadi Yesus, yang mempunyai kodrat sungguh manusia, maka bukanlah hal yang aneh kalau Yesus berdoa, sebagaimana manusia juga perlu berdoa. Namun di satu sisi, karena di dalam Yesus ada persatuan (hypostatic union) antara Tuhan dan manusia, maka pada akhirnya kehendak-Nya sebagai manusia senantiasa sama dengan kehendak-Nya sebagai Tuhan.

Yesus berdoa untuk kepentingan manusia. Yesus dapat saja berdoa dalam hati, namun Dia ingin menunjukkan kepada kita bagaimana seharusnya sebagai manusia kita berdoa, yaitu bahwa kita harus senantiasa tunduk kepada kehendak Allah Bapa, meskipun di dalam situasi yang paling sulit sekalipun.

Yesus berdoa tanpa henti, untuk mengajar manusia senantiasa berdoa di dalam segala kesempatan tanpa henti (lih. Mt 16:23; Mt 26:36; Mk 14:32; Lk 3:21; 6:12;Lk 9:18, 28; Lk 11:1-2; Lk 18:1).

Yesus mengajarkan kepada manusia bahwa di dalam doa yang terpenting adalah untuk mengikuti kehendak Tuhan, seperti yang dikatakan-Nya dalam doa-Nya di Taman Getsemani, dimana Dia berkata “”Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki.” (lih. Mt 26:36; Mk 14:32-36).

Yesus mengajarkan doa yang sempurna, yaitu doa Bapa Kami, yang terdiri dari tujuh petisi (lih. Mt 6:9-13).

Yesus menunjukkan bahwa di dalam setiap percobaan, maka Tuhanlah yang menjadi kekuatan dalam doa, seperti yang ditunjukkan oleh Yesus di dalam drama penyaliban (Mt 27:46; Mk 15:34; Lk 23:46).

Yesus juga mengajarkan pentingnya untuk mengampuni orang yang bersalah kepada kita, seperti yang ditunjukkan oleh Yesus dengan berdoa “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” (lih. Lk 23:34).

Dan masih begitu banyak contoh yang lain, yang menyebabkan pengikut Kristus tahu bagaimana untuk berdoa, karena Tuhan sendiri – melalui Kristus – yang menunjukkan kepada manusia bagaimana seharusnya berdoa.

Jadi dari keterangan di atas, Yesus berdoa karena 1) selain mempunyai kodrat ilahi,  Yesus juga mempunyai kodrat sebagai manusia  2) demi kepentingan manusia, sehingga manusia dapat meniru apa yang telah dilakukan-Nya. Mungkin akan sulit untuk menerima argumentasi di atas tanpa percaya terlebih dahulu bahwa Yesus adalah Tuhan yang menjelma menjadi manusia, karena apapun yang dilakukan oleh Yesus senantiasa bersumber pada kodrat-Nya sebagai persatuan (hypostatic union) antara kodrat Tuhan dan kodrat manusia.

4.3 12 votes
Article Rating
19/12/2018
119 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
petrus rudyanto
9 years ago

Syalom Pak Stefanus, Bolehkah dikatakan bhw Yesus melepaskan keallahanNya di taman Getsemani, shg dr situ hingga penyaliban Dia adalah 100% manusia dan 0% Allah. Dasar biblisnya Flp 2:7-8. Itu mungkin bisa menjawab mengapa Yesus begitu takut sampai2 berpeluh darah dan berdoa: AllahKu ya AllahKu mengapa Kau tinggalkan Daku. Terima kasih [Dari Katolisitas: Pandangan yang menganggap bahwa Yesus melepaskan kodrat ke-Allahan-Nya umum dikenal dengan paham sesat Agnoetae di abad ke-6; yang muncul kembali dalam paham Protestant Kenotic Theology. Tentang hal ini sudah pernah dibahas di artikel ini, silakan klik. Gereja Katolik, berpegang pada pengajaran Kristus dan para Rasul, menolak paham ini.… Read more »

weldy
9 years ago

apakah maksud Yesus ktika dia bkata, Trimala Aku spt budak kecil ini menerima Aku dn skiranya kmu x mnjdi budak kecil ini, kmu x dpt msuk krajaan surga?

[dari Katolisitas: silakan membaca terlebih dahulu artikel  “Tuhan Menyatakan Diri-Nya Kepada Orang Kecil” dan renungan “Seperti Seorang Anak Kecil” , silakan klik pada judulnya, semoga pertanyaan Anda terjawab]

iwan
iwan
10 years ago

Sampurasun.. Secara awam, setelah membaca jawaban Tuan atas pertanyaan di atas mohon perkenankan saya menterjemahkannya sebagai berikut: 1. Tuhan itu ada 1, yaitu Yesus. Sebelum ada alam semesta dan sebelum ada Yesus yang lahir dari rahim manusia bernama Bunda Maria pada abad ke ?, (“…Yesus adalah Tuhan dan juga adalah manusia”…). 2. Tuhan itu ada 2, yaitu Allah dan Yesus. Sebelum ada alam semesta, ada 2 kekuatan, yaitu Allah dan Putera Allah. (“Untuk menelaah hal ini, kita perlu melihat bahwa sebagai Putera Allah yang menjelma menjadi manusia, Yesus adalah Tuhan dan juga adalah manusia”…). 3. Tuhan itu ada 3, ditambah… Read more »

Stefanus Tay
Admin
Reply to  iwan
10 years ago

Shalom Iwan, Rangkuman pernyataan 1, 2, 3 dan 4 adalah Tuhan itu satu dalam hakekat, namun mempunyai 3 Pribadi. Penjelasan tentang hal ini dapat dilihat di sini – silakan klik. Ketiga Pribadi tersebut adalah menjadi pokok iman Katolik. Bahwa Yesus menjadi Pusat iman Katolik, karena melalui Yesus, maka manusia dapat masuk dalam kehidupan Allah Tritunggal – melalui Yesus, kita dapat memanggil Allah sebagai Bapa, dan melalui Yesus, maka Roh Kudus sendiri dapat memenuhi hati umat manusia. Pernyataan 5: Alam semesta bukanlah inkarnasi, namun ciptaan Allah. 6a. Benar, melalui doa, maka Yesus memberikan contoh bagaimana manusia harus berdoa. Sama seperti ketika… Read more »

Laskar Kristus
Laskar Kristus
10 years ago

Salam damai dalam Yesus Tuhan Pengasuh yg di kasihi Tuhan semoga anda dan keluarga senantiasa di berkati Tuhan Saya hanya mengomentari dari pertanyaan sodar no kristiani [Dari Katolisitas: Mungkin maksudnya saudara-saudara non-Kristiani?] Sebenarnya dgn Penjlasan yg di berikan team katolisitas suda tepat dan benar tapi harap maklum saja kemamPun berkirnya memang segitu Tuhan memberkaati [Dari Katolisitas: Yang terpenting bagi kita adalah, jika kesempatan meminta agar kita dapat mempertanggungjawabkan iman dan pengharapan kita, kita dapat melaksanakannya, dengan lemah lembut dan hormat (1 Pet 3:15). Selanjutnya kita serahkan kepada Roh Kudus, agar menerangi akal budi mereka yang meminta pertanggungjawaban dari kita, supaya… Read more »

henry
henry
10 years ago

Saya sudah berusaha dengan teliti menyimak semua tulisan diatas tapi saya tidak dapat menemukan hakekat mutlak Allah, njelimet….. Kapan dan siapa kah yang membuat teori Trinitas? Apakah semua aliran kristen meyakini teori ini? Saya pernah tanya kepada seorang sahabat yang cukup taat ibadah tentang hakekAt Allah jawabanya sama njelimetnya sampai2 yang menerangkan dan saya yang diterangkN sama2 bingung. Dan belum dapat hukum mutlak hakekat ketuhanan yesus. [dari katolisitas: Silakan menjelaskan di bagian mana yang belum dapat Anda mengerti. Sebagai langkah awal, diskusi tentang ke-Allahan Kristus akan menjadi langkah awal yang baik sebelum masuk ke dalam diskusi Trinitas. Setelah kita menyakini… Read more »

Mary
Mary
10 years ago

Hambaallah, di situ dikatakan : “Inilah hidup yang kekal itu, yaitu mereka Mengenal Engkau, satu- satunya ALLAH yang BENAR & Mengenal YESUS KRISTUS yang TELAH KAU UTUS!” Lebih ditekankan supaya kita manusia mengenal satu2nya Allah yang benar dan juga mengenal (siapa) Yesus Kristus yang TELAH Allah(satu2nya Allah yang benar) utus. Jadi di sini pertanyaannya adalah, “SIAPAKAH YESUS ITU? DAN APA HUBUNGANNYA DENGAN SATU2NYA ALLAH YANG BENAR?” Dan ayat tersebut tidak menekankan bahwa Yesus adalah (hanya) utusan. Tetapi lebih ditekankan bahwa “KENAPA HIDUP KEKAL ITU BERLAKU JIKA KITA MENGENAL ALLAH DENGAN BENAR dan JUGA MENGENAL YESUS?” Pertanyaan saya selanjutnya, kenapa hidup… Read more »

PANGERAN DI PONOGORO
PANGERAN DI PONOGORO
10 years ago

JIKA KALIAN MATI….DAN DI DALAM MATI MU ITU MINTALAH KEPADA TUHAN MU YANG KAMU PERCAYAI ITU..MINTALAH AGAR KAMU BISA MEMBERITAHUKAN APA YANG SEBENAR NYA YANG TELAH KAMU LAKUKAN DI BUMI DAN APAKAH ITU BENAR JALAN DARI TUHAN MU YANG MEMBERI PETUNJUK ATAUKAH KAMU YANG MENGADA-ADA. SALAM DARI KEJAUHAN.. [Dari Katolisitas: Terima kasih, Anda sudah mengingatkan kami. Kami umat Kristiani berpegang kepada perkataan Tuhan Yesus dalam Kitab Suci, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu… Read more »

Sandy
Sandy
10 years ago

Dear katolisitas Kalau Yesus dlm kodrat keallahannya kekal dan satu dengan Allah Bapa dan Allah Roh Kudus, kenapa waktu di bumi dia berdoa kepada Allah Bapa? kenapa tidak berdoa kepada Allah Bapa, Allah Putra( kodrat keallahannya sendiri) dan Allah Roh Kudus? kenapa selalu menyebut Bapa, bahkan sampai ada doa Bapa Kami, kenapa tidak menjunjung tinggi Allah Tritunggal atau setidaknya ketika menjadi manusia, kenapa dia tidak berdoa kepada Allah Bapa dan juga Allah Roh Kudus? kenapa kesannya Allah Bapa adalah yang utama dan lebih penting dr Allah Putra dan Roh Kudus? bahkan Allah Roh Kudus, sepertinya hanya jadi nomer tiga/pelengkap saja.… Read more »

Sandy
Sandy
Reply to  Sandy
10 years ago

Kenapa berdoanya menyebut Bapa bahkan ada doa ‘Bapa Kami’? kenapa Yesus tidak menyebut Allah Bapa, Allah Putra, Allah Roh Kudus Ketika berdoa? [Dari Katolisitas: Pertanyaan ini digabungkan karena masih satu topik oleh pengirim yang sama] Mohon maaf, saya tidak dapat menangkap penjelasan dr pertanyaan saya itu.. Mohon bapak stef atau ibu ingrid bersedia menjawab. Lagi, yang mau saya tanyakan, apakah pada saat Yesus berkata “BapaKu di sorga” Adalah sebenarnya bukan wujud Dia berbicara pada ‘Pribadi Allah Bapa’? Melainkan dalam kodrat manusiaNya, Ia ingin menggambarkan bahwa hubunganNya dengan Allah trinitas (yang juga termasuk PribadiNya dalam kodrat keallahanNya) adalah bagaikan anak dengan… Read more »

Sandy
Sandy
Reply to  Sandy
10 years ago

Mohon maaf, saya tidak dapat menangkap penjelasan dr pertanyaan saya itu.. Mohon bapak stef atau ibu ingrid bersedia menjawab. Lagi, yang mau saya tanyakan, apakah pada saat Yesus berkata “BapaKu di sorga” Adalah sebenarnya bukan wujud Dia berbicara pada ‘Pribadi Allah Bapa’? Melainkan dalam kodrat manusiaNya, Ia ingin menggambarkan bahwa hubunganNya dengan Allah trinitas (yang juga termasuk PribadiNya dalam kodrat keallahanNya) adalah bagaikan anak dengan bapanya? Jadi kata ‘bapa’ di sini maksudnya adalah kiasan, bukan sebenar2Nya sosok Pribadi Allah Bapa. Karena kalau berbicara pada Allah Bapa, kok kesannya Allah trinitas jadi terpisah2 dan ada yang lebih penting ada yang kurang… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Sandy
10 years ago

Shalom Sandy, Pertama-tama, perlu kita pahami prinsipnya, bahwa yang melakukan suatu perbuatan pada diri seseorang adalah pribadi orang itu, dan bukan kodrat orang itu. Jadi jika dikatakan kita berjalan, maka yang berjalan adalah kita, bukan kodrat kita. Namun kodrat manusialah -yaitu sebagai mahluk yang mempunyai tubuh dan jiwa- yang mengakibatkan kita dapat berjalan. Dengan kata lain, kita bisa berjalan karena kita mempunyai tubuh yang masih hidup yang digerakkan oleh jiwa kita, sehingga kita dapat berjalan. Nah, pada Pribadi Yesus, terdapat 2 kodrat, yaitu kodrat Allah dan kodrat manusia, yang keduanya memungkinkan Yesus melakukan perbuatan-perbuatan yang layak dilakukan oleh Allah dan… Read more »

Sandy
Sandy
Reply to  Ingrid Listiati
10 years ago

“Dengan pemahaman prinsip ini, kita mengetahui
bahwa jika dikatakan Yesus berdoa, maka yang
berdoa adalah Pribadi Yesus kepada Pribadi Allah
Bapa…”

Saya masih belum paham. Kenapa Pribadi Yesus berdoa kepada Pribadi Allah Bapa? Di satu sisi anda menjelaskan bahwa sebutan ‘Bapa’ itu untuk menunjukkan kedekatan hubungan-Nya dengan Allah. Yang benar arti ‘Bapa’ sebagai kiasan atau ‘Pribadi Allah Bapa’ yang sebenarnya?

Dan bagaimana dengan Allah Roh Kudus?

Ingrid Listiati
Reply to  Sandy
10 years ago

Shalom Sandy, Jika dikatakan dalam Injil, bahwa Yesus berdoa kepada Allah Bapa (lih. Mat 11:25; Luk 6:12, 10:21; Mrk 14:36), maka yang berdoa kepada Pribadi Allah Bapa adalah Pribadi Yesus. Mengapa demikian? Karena, di saat penjelmaan-Nya menjadi manusia, Yesus mempunyai dua kodrat, yaitu kodrat manusia dan kodrat Allah. Dalam kodrat-Nya sebagai Allah, Yesus memang tidak perlu berdoa, karena hakekat doa adalah relasi/ komunikasi kasih antara manusia dengan Allah. Tetapi ketika Yesus mengambil rupa sebagai manusia, Ia bukan hanya sungguh Allah, tetapi juga sungguh manusia. Nah, karena itu, dalam kodrat-Nya sebagai manusia, Yesus berdoa kepada Allah Bapa, untuk memberikan contoh kepada… Read more »

John
John
10 years ago

Shalom pak Stef & bu Ingrid yg t’kasih… Mmng sukar m’jelas’n polemik “Mngapa Yesus b’seru kpd Allah jika Ia sngguh2 Tuhan”… Ap lg kpd saudara2 yg non kristen… Krna kbnyakan mreka kurang mngerti ttng PB, ap lg PL… Krna kurang pngertian mreka ttng PL ni, sya jg sring m’hdapi ksulitan mnerang’n alasan bhwa Yesus mmetik Mazmur 22 yg perikopnya ttng kmenangan Tuhan… Maka sya b’usha m’cari jwapan yg lbih mudah dfahami ttng polemik ni, & sya bnyak b’tnya & m’nylidik. Hasilnya, sya m’dpat jwapan dr s’orang pastor Kristen Evangelical. Jwapan bliau sngat mnarik & sjalan dgn Kristologi – “Yesus b’seru… Read more »

Stefanus Tay
Admin
Reply to  John
10 years ago

Shalom John,

Penjelasan yang Anda berikan di satu sisi memberikan penjelasan, namun di satu sisi mempunyai kelemahan. Walaupun Yesus disalibkan, namun tidak pernah satu detikpun Dia ditinggalkan oleh Allah Bapa, karena setiap saat dalam kehidupan-Nya di dunia ini (dan selama-lamanya), Dia senantiasa berada di dalam kesatuan dengan Allah Bapa dan Allah Roh Kudus.

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org

Victor
Victor
10 years ago

Salam Kasih.
Saya mencoba menjawab pertanyaan dari semua orang.
kita percaya kepada rencana Tuhan? apakah kita tau rencana Tuhan? pelajari dulu siapa itu Tuhan sebelum melangkah lebih jauh.
TUHAN YESUS memberkati.

[Dari Katolisitas: Ya, hanya dengan memahami Yesus yang mempunyai kodrat Allah dan kodrat manusia, kita dapat memahami makna perkataan dan perbuatan Tuhan Yesus, sebagaimana tertulis dalam Kitab Suci]

Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus. 
119
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x