Mengapa Yesus naik ke Surga?

Kenaikan Yesus ke Surga (Ascension) adalah naiknya Yesus ke Surga dengan kekuatan-Nya sendiri di hadapan para muridnya, empat puluh hari setelah kebangkitan-Nya. Hal ini diceritakan di Mk 16:19, Lk 24:51, dan Kis 1.
Ada dua alasan mengapa Yesus naik ke Surga:

1. Untuk mengirimkan Roh Kudus yang dijanjikan-Nya. Di dalam Yoh 16:7 dikatakan “Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.” Pertanyaannya, mengapa Yesus harus naik ke Surga terlebih dahulu sebelum mengirimkan Roh Kudus?

1) Kalau kita mau melihat keseluruhan Alkitab, maka kita juga mencoba melihat Perjanjian Lama dalam terang Perjanjian Baru. Dalam studi “typology“, kita melihat sesuatu yang ada di dalam Perjanjian Lama dan kemudian dikaitkan dengan Perjanjian Baru untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap. Dalam hal ini ada kaitan antara Musa dan Yesus. Yesus disebut Musa yang Baru.

2) Sebelum Musa mendapatkan Sepuluh Perintah Allah (decalogue), Musa harus naik terlebih dahulu ke gunung Sinai, dan tinggal bersama dengan Allah selama empat puluh hari. (Lih. Kel 34). Dan oleh karena itu, Yesus, Musa yang Baru, naik – bukan ke gunung yang bersifat fisik, namun naik ke Surga. Rasul Paulus mengatakan “Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu.“(Ef 4:10). Dan pada waktu Dia telah duduk di sisi kanan Allah Bapa, maka Dia dapat menuliskan hukum Allah di dalam hati manusia, bukan di dalam dua loh batu seperti di dalam Perjanjian Lama. Penulisan hukum Allah ini dimanifestasikan dengan turunnya Roh Kudus kepada para rasul dan kemudian kepada umat Allah, sehingga Tubuh Kristus (Gereja) dapat dibangun.

2. Untuk membawa jiwa-jiwa yang berada di limbo of the just atau bosom of Abraham atau tempat penantian, ke Surga. Rasul Paulus mengatakan bahwa “8 Itulah sebabnya kata nas: “Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia.” 9 Bukankah “Ia telah naik” berarti, bahwa Ia juga telah turun ke bagian bumi yang paling bawah? 10 Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu. 11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, 12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, 13 sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,” (Ef 4:8-13)

1) Dari ayat-ayat tersebut di atas, maka sebenarnya cukup jelas bahwa ketika Yesus naik ke tempat tinggi (Surga), maka Yesus membawa jiwa-jiwa yang berada di bosom of Abraham dengan cara Yesus turun sendiri ke tempat penantian selama tiga hari (dari wafat sampai kebangkitan).

2) “Pemenuhan segala sesuatu” yang disebutkan di ayat 10 adalah pemenuhan dari janji Yesus, yaitu untuk mengutus Roh Kudus, Roh Penghibur (Yoh 14:26, 15:26, dan 16:7) yang akan memenuhkan segala sesuatu, yang memperlengkapi umat Allah dalam membangun Tubuh Kristus, yaitu Gereja. Rasul Paulus menegaskan bahwa Roh Kudus inilah yang akan memberikan kedewasaan penuh dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus. Jadi dapat dikatakan bahwa Roh Kudus membantu umat Allah untuk menjadi mirip seperti Kristus.

4 4 votes
Article Rating
19/12/2018
10 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Ignatius Alexander
11 years ago

Shalom Katolisitas.

Sebagaimana sudah disampaikan bahwa Yesus naik ke surga dengan kuasa-Nya sendiri. Yang ingin saya tanyakan:

1. Bagaimana dengan gaya bahasa yang ditulis dalam Markus 16:19 dan Lukas 24:51 mengenai penggunaan bentuk kata pasif “terangkat” dalam terjemahan LAI?
2. Jika terjemahan yang digunakan adalah “terangkat”, bagaimana perbandingannya dengan ketika Maria “diangkat” ke surga? (Mengingat keduanya adalah bentuk pasif)

Terima kasih dan salam damai dalam Kristus.

Ingrid Listiati
Reply to  Ignatius Alexander
11 years ago

Shalom Alexander, Kitab Suci menjelaskan kenaikan Kristus dengan kata “terangkatlah/ terangkat” ke surga (Mrk 16:19, Luk 24:51), dan “naik” ke sorga (Kis 1:11; 1 Pet 3:22, Yoh 3:13). Tidaklah menjadi masalah akan adanya dua ekspresi ini, sebab memang Tuhan Yesus mempunyai dua kodrat yaitu sebagai manusia dan sebagai Allah. Maka sebagaimana ayat-ayat dalam Kitab Suci juga menjabarkan bahwa Yesus “dibangkitkan” (1 Kor 15:12-14; 1Tes 1:10- mengacu kepada kodrat kemanusiaan-Nya) dan “bangkit” (Luk 24:6; Kis 10:41; 2Tim 2:8; 2Tes 4:14; mengacu kepada kodrat keAllahan-Nya). Namun demikian, walaupun mirip (mengacu kepada arti ‘dibawa ke atas’), kata yang digunakan untuk menjelaskan terangkatnya Yesus… Read more »

Panji Christian Cesiora
Panji Christian Cesiora
11 years ago

saya ingin bertanya. siapa yang membawa yesus ke surga ?
dan siapa yg membuat surga ?

[dari katolisitas: Yesus naik ke Sorga dengan kekuatan-Nya sendiri, karena Dia adalah Allah. Yang menciptakan Sorga adalah Allah Bapa bersama dengan Allah Putera dan Allah Roh Kudus]

fxe
fxe
14 years ago

Pertanyaan pak Machmud, sebenarnya juga jadi pertanyaan saya… seandainya Yesus bangkit lalu tidak naik Surga, mungkin Dia sudah menjadi kepala negara superpower sekarang. Tapi bukankah itu gambaran zaman akhir, ketika Kerajaan Allah terwujud nyata di dunia? setelah saya renungkan pertanyaan saya sendiri, saya berpendapat: Jadi Allah masih ingin sejarah (keselamatan) manusia berlanjut. Sejarah belum berakhir, manusia masih harus melanjutkan sejarahnya, karena itu Yesus naik ke Surga. Catechsim mengatakan: -nyatanya- Allah menciptakan manusia “sedang berada dalam perjalanan” menuju ke persatuan sejati dengan Allah. (saya lupa no brp :( ) Jadi perjalanan ini belum berakhir, masih harus dilanjutkan, dan Yesus datang untuk… Read more »

Stefanus Tay
Admin
Reply to  fxe
14 years ago

Shalom Fxe, Terima kasih atas tanggapannya. Yesus datang ke dunia ini bukan untuk menjadi kepala negara atau membentuk kerajaan di dunia ini yang bersifat sementara, namun Dia datang untuk menebus dosa manusia dan membawa umat-Nya untuk bergabung dalam Kerajaan Sorga untuk selamanya. Dan pada kedatangan Yesus yang kedua, Dia akan datang dalam kemuliaan-Nya. Kerajaan Allah dapat kita alami di dunia ini secara samar dan tidak sepenuhnya. Kepenuhan dari Kerajaan Allah adalah di Sorga. Inilah sebabnya Gereja di dunia ini adalah Gereja yang mengembara, yang nantinya akan bersatu dengan Gereja yang Jaya, di Surga. Jadi memang benar, bahwa dengan kenaikan Tuhan… Read more »

Simon
Simon
14 years ago

Shalom Pak Stef dan Bu Ingrid, Bapak mengatakan bahwa Tujuan Yesus naik ke Surga salah satunya adalah untuk membawa jiwa-jiwa yang berada di limbo of the just atau bosom of Abraham atau tempat penantian, ke Surga. Pertanyaan saya : “Bagaimana dengan Para Nabi yang sudah lebih dahulu meninggal jauh sebelum kedatangan dan kenaikan Yesus seperti Nabi Abraham, Musa, Elia, Daud dll? Apakah mereka masih belum masuk ke Surga?” Dan berkumpul dengan jiwa-jiwa orang baik yang baik maupun yang JAHAT di tempat penantian itu? Kalau ya, rasanya kurang adil yach? Masa Nabi Besar harus ditempatkan dengan para Penjahat? Mohon Penjelasannya. Thank… Read more »

Stefanus Tay
Admin
Reply to  Simon
14 years ago

Shalom Simon, Terima kasih atas pertanyaannya. Memang benar bahwa semua nabi dan orang benar sebelum kedatangan Kristus masih berada di tempat penantian sampai Yesus mengambil mereka. Yesus yang turun (descent) sendiri ke tempat penantian dan membawa mereka naik (ascent) ke surga pada saat kenaikan Yesus ke Surga (ascension). Semua yang berada di tempat penantian adalah orang-orang yang pasti akan masuk Surga. Sedangkan orang-orang yang “jahat” yang meninggal sebelum kedatangan Kristus atau setelah kedatangan Kristus akan langsung masuk neraka. Ingat bahwa neraka telah ada pada saat kejatuhan malaikat, yang terjadi sebelum penciptaan manusia. Sedangkan pintu surga hanya terbuka pada saat Yesus… Read more »

Machmud
Machmud
14 years ago

Dear Stefanus Terima kasih atas jawabannya, Saya sebenarnya tidak tahu apa2 tentang Alkitab, tetapi saya hidup dilingkungan dan bertangga dengan banyak orang yang beragama Kristiani. Karena saya sering mendengar percakapan2 mereka tentang Alkitab jadi saya tahu sedikit dari apa yang mereka omongkan kalau kita lagi kumpul2. Dari mereka saya diberi hadiah sebuah Alkitab dan saya coba untuk membacanya walaupun saya tidak begitu menegrti terutama didalam Kitab Bilangan yang menulis begitu banyak angka2 ukuran pembuatan bait Allah. Waktu itu saya pikir buat apa ukuran2 itu ditulis begitu detail, tetapi menurut mereka bahwa ukuran2 itu ada artinya secara rohani. Oleh sebab itu… Read more »

Stefanus Tay
Admin
Reply to  Machmud
14 years ago

Shalom Machmud, Terima kasih atas komentarnya. Sungguh baik mempunyai lingkungan yang dapat berdiskusi dengan bebas mengenai iman. 1) Mengenai pertanyaan tentang arti dari ukuran-ukuran tentang tabernakel, kemah Allah seperti yang disebutkan di Kel 25-31, saya belum riset secara mendalam. Jadi saya belum dapat menjawabnya saat ini. Beberapa gambar tentang tabut perjanjian dan juga kemah Allah dapat dilihat di sini (silakan klik). Namun ada hal-hal yang lebih penting dari simbol-simbol tersebut. Kalau kita melihat secara typology (melihat apa yang terjadi di dalam Perjanjian Lama yang dapat mempresentasikan apa yang terjadi di dalam Perjanjian Lama), maka kita dapat menghubungkan antara Hukum di… Read more »

Machmud
Machmud
14 years ago

Pak Stefanus Kemarin tgl 21.May.2009 umat Kristiani memperingati hari kenaikan Isa Almasih (YESUS) . Yang ingin saya tanyakan : Mengapa YESUS harus naik ke Sorga ? Bukankah lebih baik kalau DIA tetap tinggal di dunia untuk memimpin umatnya yang waktu itu sangat membutuhkan seorang pemimpin ? Kalau jawabannya seperti yang tertulis di Kitab Injil : AKU akan menyediakan tempat bagimu di Surga, maka pertanyaannya apa tidak bisa di akses dari dunia ? Atau mungkin juga tugasNYA sudah selesai seperti yang terucap ketika DIA disalib, dan tugas tersebut di delegasikan kepada Allah Tritunggal yang lain yaitu Roh Penolong (Roh Kudus). Seperti… Read more »

Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus. 
10
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x