Dua puluh lima tahun hidup membiaraku, 01 Juli 2013, dalam Kongregasi SS.CCĀ merupakan saat untuk melihatĀ kembali lembaran-lembaran hidupku sebagai seorang biarawan.
Dalam Misa sederhana di ruang doa pastoran bersama dua konfraterku, Romo Toni dan Romo Sipri, Ā empat suster CB yang menjadi tetangga kami, dan tigaĀ sahabatku, aku berlutut di hadapan Sakramen Mahakudus untuk memperbaharui kaul religiusku.
Dalam sebuah keheningan aku bertanya kepada dirikuĀ āMasih adakah cinta suci di hatimu kepada Tuhan, konfratermu (saudaramu), dan umat yang dipercayakanNya kepadamu ?ā .
Suatu jawaban dari hati nurani yang sangatĀ indahĀ dan aku yakini berasal dari Tuhan yang meneguhkan semangat untuk terus menjalaniĀ janji-janji kaulku dengan hati yang senantiasa baru.
Cinta yang suci tidak menuntutĀ seberapa besar cintaku, tetapi seberapa tulus cinta dan keikhlasanku.
Cinta yang suciĀ tak akan pernah utuh, tetapi goresan ā goresan luka dan kebahagiaan serta dosa dan kesucian senantiasa mengiringinya.
Semakin dalam luka, semakin besar kebahagiaan, semakin besar dosa, dan semakin tinggi kesucian, aku berani jujur mengatakan bahwa aku semakin merindukan cinta yang suci karena aku yakin TuhanĀ adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setiaĀ (Mamur 103:8).
Cinta suci itu seperti api yang terpatri di hati sehingga semua keadaan tidak akan mampu memadamkannya.
Cinta yang suci menguji kejujuran.
Perjuangan dalam mempertahankan cinta yang suci tidak akan pernah selesaiĀ ketika aku masih bertualang di dunia.
Madu yang meneteskan manisnya dunia sering menggelapkan mata sehingga bisaĀ jatuh ke dalam lubang kubur kematian yang gelap.
Peka terhadapĀ petunjuk Tuhan untuk memilihĀ jalan yang benar merupakan bentengnya.
āJangan senantiasa mengatakan apaĀ yang telah aku buat bagi Tuhan, tetapi katakan seberapa banyak yang Tuhan telah lakukan bagikuā, maka cintaku akan Tuhan, kongregasiku, danĀ umat beriman akan terus menggelora di dalam jiwa ā. Komunitasku, teman-teman biarawan-biarawati, dan sahabat-sahabatku menjadi tangan Tuhan dalam membantuku untuk setia kepadaNya melalui kesetiaanku pada kongregasiku.
Tuhan memberkati
Oleh Pastor Felix Supranto, SS.CC
Terima kasih Romo Felix untuk 25 tahun hidup bakti Anda di dalam Biara demi kami, umat Allah.
Semoga Allah senantiasa memelihara dan membimbing kami – umatNya – lewat pelayanan dan doa dari Romo Felix.
Dan semoga Tuhan senantiasa menyertai dan menguatkan Romo Felix.
Amin.
Salut untu Romo Felix. Selamat berkarya terus melayani Tuhan dan demi kemuliaan Tuhan. Kita saling mendoakan. Berkah Dalem.